Anda di halaman 1dari 14

EXPOSURE

Oleh :

Angga Khatulistiwa
Segitiga emas fotografi

• Kunci dari mendapatkan foto yang


ideal tergantung dari segitiga emas
fotografi.
• Segitiga emas fotografi adalah :
- Bukaan (aperture),
- Kecepatan rana (shutter speed) dan
- ISO.
Kombinasi dari ketiganya menentukan
gelap terangnya sebuah foto.
BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA

• Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak
cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara
mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman
ruang (depth of field / dof).
• Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita
bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan
gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.
• Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat
kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil
membuat kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang dalam foto menjadi
tajam atau berada dalam fokus.
• Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan adalah
terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan
angka besar berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan
seterusnya.
• Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa
seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.
Gambaran DIAFRAGMA
SHUTTER SPEED

• Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka sensor


untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya
yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.
• Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya
berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik. Variasi shutter speed ini
diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
• Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed
mempengaruhi foto dalam dua hal:
1. Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
2. Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara
berkesinambungan.
• Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan rana yang tinggi untuk
membekukan gerakan subjek yang bergerak, seperti pada foto liputan
olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan rana yang rendah untuk
merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan air terjun.
ISO
• ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai
dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau
lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap
cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
• ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan
kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang dinamakan “noise”.
Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan detail yang halus akan
hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan,
ISO tinggi seringkali diperlukan.
• Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman analog, ASA
tergantung dari film yang kita pasang di dalam kamera. Namun di jaman
sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita menghendakinya melalui kamera.
• Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera, Anda akan bisa
membuat foto Anda menjadi gelap, terang atau sedang. Gelap terangnya
hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera Anda.
ISO
Logika
Alasan
• Tujuan kita adalah mengisi ember dengan air
sampai penuh. Jika ember tidak penuh, foto
akan gelap, jika ember kepenuhan sampai
airnya meluber keluar, fotonya akan terlalu
terang.
Teori-teori
• Keran air diibaratkan sebagai bukaan/aperture lensa. Semakin besar
bukaan keran, semakin deras air yang mengalir. Demikian sebaliknya jika
keran dibuka kecil saja, maka semakin pelan air yang mengalir.
• Lamanya waktu pengisian air diibaratkan sebagai shutter speed. Semakin
lama kita mengisi ember, semakin banyak air yang masuk ke ember.
Demikian pula sebaliknya, semakin sebentar air mengalir, semakin sedikit
air yang masuk ke ember.
• Besarnya ember yang ada diibaratkan sebagai ISO. Semakin besar
embernya, semakin lama waktu atau bukaan keran besar dibutuhkan.
Sebaliknya, semakin kecil embernya, semakin sedikit waktu atau besarnya
bukaan keran yang dibutuhkan.

NB : Ember besar ibaratnya adalah ISO rendah (100-200), sedangkan Ember


kecil ibaratnya ISO tinggi (1600 keatas).
Perlu di perhatikan
• Tugas utama kita sebelum memotret adalah
menentukan ISO, bukaan lensa dan shutter
speed untuk mendapatkan exposure yang pas.
Atau dengan kata lain kita menentukan ukuran
ember yang digunakan, bukaan keran dan
lamanya waktu mengisi air.
Ada yang bisa menjelaskan ?
Dapat hadiah ^_^
Pertanyaan ???
• Fb : anggaelmeey
• Twitter : @anggaelmeey
• Gmail : anggaelmeey@gmail.com
• Yahoo : anggaelmeey@ymail.com
• Hp : 085655303666
• BB : 27C18DBA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai