Anda di halaman 1dari 15

UTS FOTOGRAFI ARSITEKTUR

NAMA :
MUHAMMAD RAMDHAN
201845500257
S6D

DOSEN :
Dian Nugraha ST, MArs

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSTEKTUR


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU
KOMPUTER UNIVERSITAS INDRAPRASTA
PGRI
1. Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan
pemotretan . sebutkan angka – angka dalam diafragma dan deskripsikan maksudnya ?

JAWAB :

Bukaan lensa biasa juga disebut bukaan diafragma atau aperture diafragma.
Memahami bukaan lensa sangat penting bagi pelajar fotografi karena bukaan menentukan dua hal
penting.

Dan sebenarnya tidak sukar memahami bukaan.


1. Bukaan menentukan banyaknya cahaya yang masuk

2. Semakin besar bukaan, semakin besar cahaya yang masuk.

3. Bukaan menentukan kedalaman fokus


4. Semakin besar bukaan, kedalaman fokus menjadi tipis, sehingga latar belakang lebih kabur /
blur daripada bukaan yang kecil.

Angka-angka yang dimaksud merupakan angka untuk mengatur bukaan pada diafragma.
Bukaan diafragma diwakili dengan angka-angka f 1.4, f 1.8, f 2, f 2.8, f 4, f 5.6, f 8, f 11, f 16, f 22,
dst. Yang harus kita pegang adalah “Angka kecil menunjukkan bukaan besar, sebaliknya makin
besar angka berarti bukaan diafragma makin kecil”. Pengaruh dalam merubah angka diafragma
yaitu
a. Merubah angka diafragma dari f 4 ke 5.6, 8 atau 11 dst, akan mengurangi cahaya yang
masuk ke dalam kamera. Sebaliknya jika dari angka besar, katakanlah f 16 kita ubah ke f 11,
f 8, f4 dst akan membuka lubang aperture lebih besar yang berarti lebih banyak cahaya yang
masuk. Logikanya, dalam kondisi kurang cahaya akan kita buka selebar-lebarnya diafragma.
b. Bukaan diafragma mempengaruhi deep-of-field atau ruang tajam. Makin lebar diafragma
akan mengakibatkan ruang tajam yang makin sempit, sebaliknya makin kecil diafragma
(ingat, angka besar!) maka makin dalam ruang tajam yang ditimbulkannya.

“Diafragma lebar, ruang tajam dangkal. Latar depan & belakang blur. Demikian sebaliknya.”

Maksud dibalik angka-angka diafragma sebenarnya adalah hasil pembagian diameter


aperture dengan panjang fokus.

[ diameter aperture / panjang fokus lensa = 1/x ]

Contoh :
Lebar diameter aperture 25mm di lensa 100mm, mempunyai pengaruh sama dengan
diameter 50mm di lensa 200mm. Formulanya 25mm/100mm = 50mm/200mm = 1/4 yang umum
tertulis di badan lensa dengan notasi f/4, F4 atau 1:4. Nilai relatif diafragma inilah yang juga
dikenal dengan f-stop atau f-number.
Tiap kenaikan angka diafragma akan mengurangi separuh jumlah cahaya yang masuk,
untuk itu ukuran diameter aperture dikali dengan faktor perkalian 1.4 (hasil akar kuadrat 2).
Ukuran permukaan menjadi separuh lebih kecil tiap kenaikan angka diafragma.
Permukaan aperture akan berkurang 1.4 tiap kenaikan 1 stop. Dengan ini kita tahu turun 1 f-stop
dari F4 adalah F5.6 sebagai hasil dari f/4 x 1/1.4 = f/5.6. Turun 1 f-stop berarti berkurangnya
separuh cahaya yang masuk ke kamera, berapapun panjang lensa yang kita pakai.
2. Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera yang berfungsi untuk mengatur
berapa lama film atau optik digital hendak disinari .sebutkan macam
macam rana dan deskripsikan !.

JAWAB :

 Rana bidang fokal


(Focal plane shutter, FP shutter) adalah rana yang terpasang di depan bidang fokal.

Pada awal ditemukannya daguerreotype pada tahun 1839, kamera didesain dengan tidak dilengkapi
rana karena tidak dibutuhkan sensitivitas tinggi dalam proses kimiawi. Pada saat itu pajanan diukur
dalam hitungan menit karena diameter tingkap yang sangat kecil (kamera lobang jarum).
Seorang fotografer dapat dengan sangat mudah mengatur lama pajanan dengan menggunakan lens
cap atau lens plug untuk membuka dan menutup lensa.

Dengan meningkatnya sensitivitas proses kimiawi pencetakan foto pada sekitar tahun 1800,
lensa dengan tingkap yang lebih besar mulai dipasarkan dan waktu pajanan menjadi lebih pendek
hingga hitungan detik. Sebuah mekanisme untuk mengatur rentang waktu pajanan mulai diciptakan
dan menjadi standar sebuah kamera.

 Rana tirai tunggal

Rana yang pertama kali diciptakan adalah rana tirai tunggal (en:single curtain focal plane
shutter, drop shutter)[3] pada sekitar tahun 1870. Rana ini berbentuk seperti guillotine, terbuat
dari kayu dan memiliki kecepatan hingga 1/1000 detik. Eadweard Muybridge menggunakan
rana ini dan mendefinisikan satu klasifikasi fotografi yaitu High speed photography.
 Rana tirai ganda

(two-curtain FP shutter) adalah varian rana bidang fokal yang menggunakan penutup ganda.

Pada tahun 1925, kamera Leica A memperkenalkan rana bidang fokal diafragma ganda dengan arah
geser celah horizontal. Desain tirai ganda ini disempurnakan pada tahun 1954 dengan munculnya
kamera Leica M3 dengan kecepatan rana dari 1 hingga 1/1000 detik.

Rana tirai ganda merupakan rana yang umum digunakan pada kamera 35mm. Bahan
diafragma yang digunakan adalah opaque rubberized fabric. Pada kecepatan rana rendah, tirai
pertama terbuka (biasanya) dari kanan ke kiri, setelah beberapa saat (menurut setelan kecepatan
rana), tirai yang kedua menutup tingkap (en:aperture) dari arah yang sama. Setelah tirai pertama
dan tirai kedua bersinggungan (en:cocked), kedua tirai kembali pada posisi awal untuk pajanan
berikutnya.

 Rana geser vertikal

Hampir seluruh tipe kamera refleks lensa tunggal menggunakan rana geser vertikal berbahan
logam. Rana jenis ini bekerja seperti layaknya rana horizontal tirai ganda, tetapi karena jarak yang
lebih pendek yang harus ditempuh oleh bilah rana (en:shutter blade) dan kecepatan operasional
sebuah desain konstruksi logam, bilah-bilah rana tersebut membutuhkan waktu yang lebih sedikit
untuk memajan keseluruhan bidang fokal. Pada desain ini, kecepatan rana tertinggi yang dapat
dicapai adalah 1/8000 detik.

 Rana pusat

(central shutter) adalah rana yang terpasang di dalam lensa.


 Rana daun
(leaf shutter) adalah jenis rana pusat dengan mekanisme pivot dari bahan logam berbentuk seperti daun yang
membuka dan menutup bidang tingkap. Sebuah rana daun sederhana dapat terdiri dari sebuah atau dua buah rana.
Kecepatan rana yang dapat dicapai dengan mekanisme ini hingga 1/40.000 detik dan dapat menangkap
durasi flashlight yang terpancar pada kecepatan 1/224.000 detik.
Rana daun sederhana :
1. Diafragma
2. Bidang tingkap dari diafragma yang tertutup oleh rana daun
3. Bidang tingkap yang terbuka sepanjang waktu pajanan
4. Rana daun
5. Mekanisme penangkap rana
6. Pegas kupu-kupu

 Rana diafragma

(diaphragm shutter) adalah rana iris yang terletak di dalam lensa di belakang exit pupil.

Istilah diafragma dahulu digunakan untuk menjelaskan tingkap (aperture). Pada desain awal,
diafragma dan rana adalah dua buah komponen yang berbeda di dalam sebuah kamera, pada masa
kini sebuah diafragma tidak hanya dapat membuka dan menutup untuk
membentuk tingkap pada bukaan tertentu, tetapi juga melakukannya pada kecepatan tertentu seperti
rana. Dengan bertambahnya jumlah bilah diafragma, maka bentuk lingkaran tingkap akan semakin
sempurna.

 Rana Sel Kerr

(Kerr cell shutter) adalah salah satu jenis rana dengan kecepatan nanodetik. Rana sel Kerr
mendayagunakan efek Kerr untuk menahan atau meneruskan cahaya.
3. Bila saudara adalah seorang fotografer dan diminta untuk diminta untuk memotret interior
ruang hotel pada jam 7 malam apa yang akan lakukan untuk mendapat gambar yang bagus dan tidak
noise ? uraikan secara singkat !

JAWAB :

Hal yang akan saya lakukan ketika diminta untuk memotret interior ruang hotel pada jam
malam dengan gambar yang bagus dan tidak noise, antara lain
a. Menggunakan Shutter Speed Rendah
Dengan menggunakan shutter speed rendah, hasil foto kalian akan mendapatkan
pencahayaan yang cukup dan tidak under exposure. Kalian dapat mnegatur shutter speed pada
kamera kalian pada malam hari sebesar 1/16, 1/8 atau bahkan lebih rendah dari angka tersebut.
Tergantung dari seberapa besar/terang cahaya pada hasil foto yang kalian inginkan.
b. Gunakan Tripod
Tanpa tripod kalian akan sulit mendapatkan gambar yang tajam dan tidak blur, jika
mengingat dengan menatur shutter speed ke angka yang besar/lambat maka akan membuat
kalian harus memegang kamera dengan posisi yang stabil dalam waktu yang lama.
c. Mengatur ISO (International Organization for Standarization)
Ketika kalian tidak memutuskan untuk mengambil gambar dengan menggunakan flash,
kalian dapat menaikkan ISO pada kamera
kalian. Dengan begitu kalian akan mendapatkan pencahayaan yang cukup baik.
Tetapi dengan menggunakan ISO yang semakin tinggi, tentu ada resiko yang akan
kalian dapatkan, yaitu menimbulkan noise
Untuk itu sebaiknya jika kalian ingin menaikkan ISO pada kamera kalian, jangan gunakan ISO
yang terlalu tinggi. Semakin tinggi ISO maka semakin banyak noise pada hasil gambarnya.
Namun jika kalian memang terpaksa harus menaikkan ISO, ada hal yang dapat kalian lakukan
untuk meminimalisir noise pada foto kalian. Caranya yaitu dengan mengedit kembali hasil gambar
kalian dengan beberapa aplikasi pembersih atau penghilang noise pada foto.
d. Bantuan Cahaya Flash
Jika kalian memotret menggunakan flash internal saja, pastikan kalian memotret
dengan objek yang tidak terlalu jauh dengan kamera. Namun jika kalian membutuhkan cahaya
yang lebih besar dan objek yang sedikit jauh dari kamera, maka flash eksternal sebaiknya
menjadi pilihan utama kalian.

e. Mengatur Posisi Objek


Hal ini perlu kalian lakukan ketika kalian tidak menginginkan menggunakan flash
ketika memotret. Kalian perlu mengatur objek ke posisi dengan cahaya yang cukup, aturlah
objek di tempat yang diterangi oleh lampu serta memiliki kekuatan cahaya yang cukup.
Sehingga kalian tidak perlu untuk menggunakan flash.

f. Menggunakan Teknik Slow Speed


Jika malam hari kalian dapat memanfaatkannya untuk mengambil foto dari jejak lampu,
yang banyak dihasilkan dari teknik slow speed pada malam hari yaitu jejak lampu /bulb atau
memotret bintang (milky way/bima sakti).

Untuk menghasilkan foto jejak lampu dan milky way, gunakan shutter speed yang terlama,
yaitu 25 atau 30 detik. Hal tersebut sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil foto yang
lebih bagus dibandingkan menggunakan shutter speed yang lebih cepat. Tentunya hal ini
memerlukan peralatan lain, yaitu menggunakan tripod agar hasil gambar kalian tidak blur.
4. Dalam Fotografi arsitektur terdapat beberapa elemen sehingga didapat komposisi yang
bagus, fotografi arsitektur ini menjadi nilai dari beberapa Point interest sebutkan dan deskripsikan
elemen-elemen tersebut.

JAWAB :
Point Of Interest

Objek merupakan benda atau mahluk yang menjadi elemen utama dalam sebuah foto.
Mustahil membuat foto tanpa objek karena objek ini yang memberikan kesan atau stimulus
pertama kepada pengamat.
Sebuah genre dalam fotografi ditentukan oleh objeknya seperti Foto model, Foto
Landscape, Foto Human Interest, Foto Wild Life, dan sejenisnya, Semua genre tersebut
diberi nama sesuai dengan objek. Objek dalam sebuah foto tidak melulu tunggal, bisa jadi
berkelompok atau mahal diluar dari objek utama. Sebagai contoh dalam foto fashion seperti
tas, pemotretan bisa dilakukan dengan bantuan model sebagai objek tambahan.
Dalam kasus foto yang memiliki lebih dari satu objek, objek utama dalam foto akan
disebut sebagai PoI atau Point of Interest atau elemen yang membuat foto menarik untuk
diamati.
Kita bisa menetapkan POI dari apa saja (benda hidup atau mati), yang penting ia
sesuatu yang unik dibandingkan dengan seluruh elemen dalam foto kita. Banyak fotografer
landscape profesional menentukan POI berdasarkan: uniknya bentuk suatu benda; warnanya
yang cerah/berbeda ; manusia ; kecerahan. POI harus dibentuk secara sengaja oleh kita
sebagai fotografernya, sehingga ini “tugas berat” kita untuk selalu menentukan atau mencari
POI untuk setiap foto pemandangan yang akan kita buat.
5. Untuk menghasilkan foto gedung pada jam 2 siang dengan matahari terik dibutuhkan
ruang yang tajam secara keseluruhan, bagaimanakah setting untuk menghasilkan ruang tajam secara
keseluruhan ?

JAWAB :
Dalam fotografi dikenal dengan istilah 'tack sharp' yaitu foto yang menunjukkan objek
utama yang fokus, lebih detail atau bisa dikatakan terlihat tajam. Selengkapnya, berikut adalah
beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil foto yang tajam dan lebih
jelas sebagaimana dirangkum dari laman Shutterbug dan B&H: Gunakan Aperture Rendah Ada
baiknya saat menginginkan foto yang lebih tajam, bisa menggunakan aperture atau bukaan rendah
antara F/8, F/11, atau F/16. Sebab, jika apertur terbuka sangat lebar, dapat memungkinkan cahaya
masuk dari segala arah ke dalam lensa. Sehingga pencahayaan pun jadi tidak teratur dan membuat
lensa sulit untuk fokus. Tentunya, apertur ini juga harus disesuaikan dengan pengaturan lain
seperti ISO dan shutter speed agar komposisi yang dihasilkan bisa lebih baik.
Selain itu, penggunaan aperture ini juga dapat mempengaruhi depth of field (bokeh),
rentang fokus pada foto yang akan dibidik oleh lensa kamera. Atur Shutter Speed (Kecepatan
Rana) Shutter speed adalah fitur yang mengatur waktu bukaan masuknya cahaya ke dalam lensa.
Semakin pendek waktu rana terbuka, semakin sedikit juga gerakan yang dapat terjadi selama
pengambilan gambar. Hal ini lah yang menjadikannya opsi untuk mendapatkan gambar semakin
fokus. Tapi sayangnya, kelemahan dari shutter speed yang begitu cepat juga membuat kurangnya
cahaya pada gambar yang dihasilkan. Sehingga diperlukan pengaturan ISO yang lebih tinggi atau
aperture yang lebih lebar lagi.
Oleh karenanya, ketiga aspek ini menjadi sangat penting untuk menentukan fokus pada
gambar yang dihasilkan. Atur ISO Pengaturan pada ISO menjadi sangat penting dalam fotografi.
Sebab, dengan pengaturan ini dapat membuat sebuah gambar menjadi sangat terang atau pun
sebaliknya. Pengunaan ISO yang tinggi untuk menyesuaikan shutter speed agar tidak banyak
gerakan mungkin pilihan yang tepat. Tapi perlu diingat, semakin tinggi ISO, semakin banyak
noise yang akan muncul pada gambar. Jadi, sebisa mungkin untuk tidak menggunakan ISO yang
terlalu tinggi. Pastikan telah mendapatkan pengaturan yang pas terlebih dahulu sebelum memotret.
Terapkan Single Point Auto Focus Single point auto focus merupakan mode pengaturan untuk
mengfokuskan hanya pada satu titik, yang dapat memungkinkan gambar akan terfokus pada satu
objek saja. Mode ini bisa menjadi pilihan bagi para pemula sebelum mencoba mode fokus manual
yang biasa digunakan oleh fotografer profesional pada umumnya. Hindari Penggunaan Filter
Lensa Filter memiliki banyak kegunaan dalam fotografi tapi tidak untuk meningkatkan ketajaman
gambar. Semakin banyak elemen kaca atau plastik yang harus dilalui cahaya, semakin banyak
pula cahaya yang terdegradasi. Sehingga dapat mengurangi fokus pada objek yang akan dipotret
nantinya. Tripod/Monopod Alat ini bisa digunakan untuk mengurangi guncangan atau gerakan
yang terjadi karena tangan. Tidak praktis memang jika harus membawanya ke mana-mana, tapi ini
bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang sering mengalami guncangan ketika memotret.
Dengan tambahan penggunaan kabel release juga dapat memungkinkan kalian untuk tidak
menyentuh kamera bahkan ketika sedang menggunakan tripod sekalipun.
6. Sebutkan jenis komposisi dalam fotografi arsitektur dan deskripsikan !

JAWAB :
Macam Komposisi Dalam Fotografi
1. Rule of third
Merupakan salah satu komposisi foto paling mendasar dan wajib diketahui oleh
fotografer. Aturan ini sangat mudah dipahami. Hanya perlu membagi frame menjadi 9
bagian sama besar. Teknik ini sangat berguna untuk membentuk struktur komposisi sebuah
gambar. Kini, mengikuti perkembangan teknologi, beberapa manufaktur menawarkan
sebuah rentang garis pada layar display kamera digital untuk membantu fotografer dalam
membentuk komposisi sebuah gambar atau foto.
Dalam kamera, biasanya kita harus mengaktifkan mode grid untuk menampilkan
garis pembagi ini. Setelah itu, kita hanya perlu menempatkan elemen penting di salah satu
titik atau garis. Komposisi ini juga berfungsi menjaga elemen agar tetap terjaga
kelurusannya (tidak miring).
2. Komposisi Foto Simetri
Komposisi foto ini meletakkan objek dan membagi bidang foto sama rata kanan dan
kiri sehingga terlihat simetris. Namun, ada kalanya menempatkan subjek di
tengah frame dapat menghasilkan foto yang menarik. Bermainlah dengan garis simetris
untuk komposisi berpusat. Foto yang dihasilkan biasanya memiliki kesimetrisan antar
bagian, atas bawah, ataupun kanan kiri. Contohnya adalah foto jembatan yang diambil dari
ujung jembatan, sehingga nampak sisi kanan dan kiri sama.
Kita dikelilingi oleh begitu banyak garis simetri dan pola, baik secara alami atau pun
buatan manusia. Garis dan pola tersebut dibuat untuk komposisi foto agar indah dipandang
mata, disegala suasana tanpa terkecuali. Cara untuk menggunakannya yaitu dengan
memahami garis simetri atau pola tersebut dalam beberapa cara, untuk memperkenalkan
gaya dan focal point dalam tampilan gambar kita.
3. Framing
Framing adalah membingkai objek utama atau Point Of Intereset (POI) di kelilingi
dengan elemen lain dalam foto. Salah satu manfaat menggunakan framing adalah mata para
penonton akan focus pada objek foto. Selain itu framing juga memberikan efek ruang yang
tajam pada foto yang kita hasilkan.
Di dunia ini ada begitu banyak objek yang membuat poin utama pada foto menjadi
sempurna secara alami. Seperti: pepohonan, gapura dan goa. Dengan menempatkan objek-
objek tersebut disekitar atau di tepi komposisi dalam foto kita, dapat membantu untuk
memisahkan subjek utama dalam foto dari bagian lainnya. Hasilnya, foto menjadi lebih
fokus serta membawa pandangan mata kita pada pusat Point of Interest.

4. Komposisi Foto Perspektif


Perspektif adalah teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan efek jauh dekat
yang dihasilkan oleh lensa sehingga menimbulkan suatu dimensi yang sangat menawan.
Prinsip dalam komposisi Perspektif adalah memanfaatkan efek proporsi dan dimensi yang
ditimbulkan untuk memperkuat dan mengarahkan mata kita ke POI atau menampilkan
perspektif yang berdiri sendiri sebagai bentuk keindahan komposisi. Hal ini bisa kita
peroleh dengan pengaturan angle dan jarak yang tepat sehingga bisa mendapatkan foto yang
berdimensi.
5. Komposisi Fill The Frame (Isi Penuh Bingkai)
Sesuai namanya, untuk mendapatkan teknik komposisi ini, penuhi frame foto kita
dengan objek. Mendekatlah ke objek dan ambil dari sudut tertentu untuk mendapatkan foto
yang kreatif dan menarik. Memenuhi frame dengan objek dan meninggalkan sedikit ruang
atau tidak ada ruang sama sekali di sekitar frame dapat menjadi efektif untuk situasi tertentu.
Hal ini dapat membuat viewer menjadi benar-benar fokus pada objek utama tanpa adanya
hal-hal yang mengganggu.
Selain itu, viewer dapat mengeksplorasi hal-hal kecil yang dimiliki oleh objek yang
tidak akan mungkin dipotret dari jarak jauh. Teknik ini seringkali digunakan dalam jarak
yang sangat dekat. Teknik ini dapat menghasilkan sebuah foto yang sangat original dengan
komposisi yang menarik. Komposisi ini sangat mudah dilakukan.
Hal ini biasanya ingin menampilkan seluruh detail objek yang diambil. Hanya perlu
memilih satu objek yang menarik, kemudian tinggal ambil gambarnya. Jika objek tersebut
merupakan makluk hidup, hal tersebut bisa menjadi momen yang tepat, seperti pada saat
tersenyum, menangis, atau tertawa.
Pentingnya mempelajari komposisi ini sangat dianjurkan untuk mendapatkan foto
yang lebih bagus. Namun tidak bisa dipungkiri untuk moment-moment atau ekspresi yang
menarik terkadang komposisi diabaikan. Ingatlah bahwa komposisi tidak didapatkan pada
setelan kamera, bahkan dalam mode auto sekalipun, komposisi juga tidak bisa disentuh atau
diedit mengunakan photoshop. Semua berasal dari kemampuan dari si fotografer untuk
menciptakan foto. Dengan terus melatih kemampuan dalam mengkomposisikan foto maka
sejalan waktu foto kamu akan semakin lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai