Anda di halaman 1dari 74

Dasar-Dasar Kamera #1: Aperture

Hal pertama yang harus dipertimbangkan apabila mengambil foto dengan kamera
digital yaitu efek aperture pada gambar Anda. Bagaimanakah hasil perubahan pada
foto akhir bergantung pada aperture-nya, apakah dilebarkan atau disempitkan?

Aperture mengontrol jumlah cahaya yang memasuki lensa


Hal yang perlu dicatat

 Semakin besar aperture (yaitu, semakin kecil f-number), semakin besar bokeh-nya.
 Semakin kecil aperture (yaitu, semakin besar f-number), semakin besar area dalam
fokus (depth-of-field).
 Jumlah cahaya yang memasuki sensor bisa dikontrol dengan melebarkan
menyempitkan aperture.

Aperture memungkinkan kita mengontrol jumlah cahaya yang memasuki lensa.


Apabila aperture dilebarkan, semakin banyak cahaya yang bisa masuk, dan
sebaliknya, apabila aperture disempitkan, semakin kurang cahaya yang bisa masuk
ke lensa. Nilai numerik dalam perbedaan ukuran aperture, dikenal sebagai f-number.
f-number standar yaitu: f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8… dll. Melebarkan aperture akan
mengurangi f-number, sedangkan menyempitkan aperture akan menambahnya.
Apabila f-number berubah, maka, yang berubah bukan hanya jumlah cahaya yang
memasuki kamera, melainkan juga ukuran area dalam gambar yang tampak dalam
fokus. Semakin kecil f-number, semakin kecil pula area gambar dalam focus.
Sebaliknya, semakin besar f-number, semakin besar pula area gambar dalam fokus.
f-number besar menghasilkan foto yang tajam seluruhnya hingga ke latar belakang.
Pada f-number terkecil, Anda mendapatkan "aperture maksimum". Hal ini
memungkinkan masuknya sejumlah cahaya yang sebesar-besarnya, dan juga
apabila Anda bisa mencapai bokeh yang paling menonjol ("terbesar").

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 1


Memodifikasi kisaran area dalam fokus dengan menyesuaikan aperture

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.8, 1/800det.,
EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Manual

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 2


f/1.8

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6,
1/80det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Manual

f/5.6

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/16,
1/40det., EV+0,7)/ ISO 400/ WB: Manual

f/16
Apabila aperture dilebarkan, f-number berkurang. Area dalam fokus pada gambar
berkurang dan bokeh semakin menonjol (atau 'lebih besar"). Sebaliknya, apabila
aperture disempitkan, f-number bertambah besar. Area gambar dalam fokus
meningkat, dan bokeh menjadi kurang kentara.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 3


Konsep 1: Depth of Field
Bokeh pun menjadi lebih menonjol jika jarak pemfokusan semakin dekat. Kisaran
fokus (seberapa banyak gambar yang ada dalam fokus) dikenal sebagai "depth of
field" (ketajaman ruang). Apabila kisaran ini kecil, ini dikenal sebagai “shallow depth
of field” (ketajaman ruang dangkal). Demikian pula halnya apabila kisarannya besar,
ini disebut “deep depth of field” (ketajaman ruang dalam).

A: Depth of field latar depan


B: Depth of field latar belakang
C: Posisi focus

Diekspresikan sebagai rasio jarak dari posisi fokus ke depth of field latar depan,
hingga jarak dari posisi fokus ke depth of field latar belakang, katanya rasio fokus
yaitu 1:2 latar depan: latar belakang.

Konsep 2: Hubungan antara aperture dan f-stop

Pengaturan pencahayaan, pada umumnya juga dirujuk oleh para fotografer sebagai
“f-stop,” yang memungkinkan anda menyesuaikan jumlah cahaya yang memasuki
kamera. Pengaturan ini pun dikenal sebagai “EV”, atau exposure value (nilai
pencahayaan). Meningkatkan aperture 1 stop memangkas separuh jumlah cahaya
yang memasuki kamera. Sebaliknya, menguranginya 1 stop melipatgandakan
jumlah cahaya yang memasuki kamera. Untuk sebagian besar kamera DSLR, selain
standar 1 stop, anda juga bisa menetapkan stop pada 1/2 dan 1/3 interval.
Contohnya, jika anda menetapkan 1/3 stop, kisaran full stop antara f/2.8 hingga f/4
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu f/2.8→f/3.2→f/3.5→f/4. Penggunaan 1/3 stop
memungkinkan penyesuaian yang lebih halus dilakukan pada jumlah cahaya yang
memasuki kamera.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 4


Faktanya: Aperture maksimum berbeda di antara lensa

Ada lensa zoom dengan kisaran f-number diberikan sebagai f/3.5-5.6. Semua ini
dikenal sebagai "lensa zoom aperture variabel", di mana aperture berubah dengan
panjang fokus. Pada kasus EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM, aperture (f-number)
pada ujung sudut lebar (24mm) yaitu f/3.5, dan aperture pada ujung telefoto
(105mm) yaitu f/5.6. Lensa di mana aperture-nya tidak berubah, meskipun panjang
fokusnya berubah, dikenal sebagai "lensa zoom aperture tetap".

A: Aperture maksimum (ujung sudut lebar)


B: Aperture maksimum (ujung telefoto)

Dasar-Dasar Kamera #2: Kecepatan Rana

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 5


Kecepatan rana membantu Anda "mengontrol" pergerakan subjek dalam foto Anda
Hal yang perlu dicatat
 Kecepatan rana yang lebih pesat, membekukan subjek yang sedang
bergerak.
 Kecepatan rana yang lebih lambat menciptakan efek buram gerakan dari
pergerakan subjek.
 Anda bisa menyesuaikan jumlah cahaya, dengan membuka/menutup rana.

Kecepatan rana (juga: waktu pencahayaan) adalah lama waktu ketika rana terbuka
dan cahaya memasuki sensor gambar di dalam kamera. Kecepatan rana ditunjukkan
sebagai 1 det., 1/2 det., 1/4 det. ... 1/125 det. Hingga 1/250 det., dll. Kecepatan rana
yang lebih pesat mengurangi lama waktu di mana cahaya bisa masuk, sedangkan
kecepatan rana yang lebih lambat, menambah panjang waktu ini. Oleh karena itu,
semakin lambat kecepatan rana, semakin besar jumlah cahaya yang bisa masuk ke
kamera. Kecepatan rana tidak hanya memungkinkan anda mengubah jumlah
cahaya, tapi juga bisa mengubah cara pergerakan subjek yang ditangkap. Pada
kecepatan rana yang lebih pesat, anda bisa membekukan sepenuhnya gerakan
subjek yang sedang bergerak. Sebaliknya, apabila menggunakan kecepatan rana
yang lebih lambat, anda bisa memburamkan subjek pada arah gerakan, dan
menangkap gerakan subjek, seperti air yang mengalir. Dengan kata lain, kecepatan
rana memungkinkan anda mengontrol cara pergerakan subjek fotografis yang
diambil.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 6


1. EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/22,
1/2 det., EV+0,7)/ ISO 100
Buram gerakan: Hanya subjek di tengah yang buram.

2. EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Shutter-priority AE (f/8,
1/160 det., EV+1,3)/ ISO 100
1/160 det.

3. EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Shutter-priority AE (f/4,
1/2500 det., EV+1,3)/ ISO 400
1/2500 det.

4. EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/11,
1/6 det., EV+1,0)/ ISO 100
Goyangan kamera: Seluruh foto buram.

Tergantung pada pergerakan subjek, menyesuaikan kecepatan rana


memungkinkan Anda mengontrol cara pergerakan subjek ditangkap - entah Anda
menggunakan kecepatan rana yang lebih pesat untuk membekukan aksi subjek,
atau memilih untuk menangkap pergerakannya dengan menggunakan kecepatan
rana yang lebih lambat.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 7


Konsep 1: Buram gerakan dan goyangan kamera
Ada dua jenis buram, 'buram gerakan' dan 'goyangan kamera', yang berasal dari
sumber yang berbeda. Buram gerakan terjadi apabila pergerakan subjek lebih pesat
daripada kecepatan rana. Latar belakang tidak bergerak, jadi hanya subjek yang
diburamkan. Goyangan kamera terjadi apabila tangan yang memegang kamera,
bergoyang saat rana dilepaskan, sehingga menyebabkan seluruh gambar menjadi
buram. Pada keduanya, keburaman bisa dicegah dengan meningkatkan kecepatan
rana.

Konsep 2: Hubungan antara kecepatan rana dan jumlah stop


Apabila meningkatkan kecepatan rana dari 1/30 det. ke 1/60 det., misalnya, ini
memotong separuh panjang waktu ketika rana sedang terbuka, dan hal ini dirujuk
sebagai "membuat kecepatan rana 1 stop lebih pesat". Sebaliknya, apabila
mengurangi kecepatan rana dari 1/60 det., ke 1/30 det., maka, panjang waktu
digandakan ketika rana sedang terbuka, dan karenanya "memperlambat kecepatan
rana 1 stop".
Pada umumnya, kecepatan rana kamera DSLR bisa disesuaikan pada interval 1/2
dan 1/3 stop selain 1 stop. Misalnya, dengan menggunakan 1/2 stop, 1 stop bisa
dibagi menjadi dua interval untuk kecepatan rana 1/30 det., 1/45 det., dan 1/60 det.,
dengan kecepatan tambahan di antaranya. Jumlah cahaya yang memasuki kamera
bisa disesuaikan lebih halus dengan menggunakan interval yang lebih singkat
seperti separuh stop (1/2 stop) ini.

Faktanya:
Kisaran kecepatan rana berbeda-beda di antara sejumlah kamera
Tiap model kamera memiliki batas kecepatan rana yang lebih tinggi dan lebih
rendah yang sudah ditentukan sebelumnya, dan Anda bisa secara bebas
menyesuaikan kecepatan rana dalam kisaran nilai itu. Pada kamera yang memiliki
rana berkecepatan tinggi dengan batas atas sepesat 1/8000 detik, tidak saja Anda
dapat membekukan aksi subjek yang bergerak cepat dalam foto, Anda juga dapat
memperlebar aperture (yaitu, menurunkan f-number), bahkan dalam pengaturan
cerah, dan hal ini bisa Anda manfaatkan sewaktu mengambil bidikan dengan bokeh.
Selain itu, dalam auto exposure (pencahayaan otomatis), banyak kamera yang
memiliki batas kecepatan rana yang lebih rendah, selambat 30 detik. Jika Anda ingin
memperlambat kecepatan rana lebih jauh lagi, gunakan fungsi "BULB".

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 8


Dasar-Dasar Kamera #3: Pencahayaan

“Exposure” (Pencahayaan) mengacu ke kecerahan dalam gambar


sebagaimana ditentukan oleh interaksi antara aperture dan kecepatan
rana
Hal yang perlu dicatat

 Kamera dilengkapi dengan fungsi Auto exposure (AE).


 Kita mengacu ke kecerahan yang dihitung dan ditetapkan oleh kamera
sebagai “correct exposure” (pencahayaan tepat).
 Jika pencahayaan yang tepat tidak memuaskan, Anda bisa menggunakan
exposure compensation (kompensasi pencahayaan) untuk menyesuaikannya.

Kata "exposure" (pencahayaan) mengacu ke volume cahaya yang diambil saat


gambar dibidik, yang memengaruhi kecerahan gambar yang dihasilkan. Volume
cahaya ini pada dasarnya ditentukan oleh kombinasi pengaturan aperture dan
kecepatan rana.
Kamera DSLR dilengkapi dengan fungsi Auto exposure (AE). Oleh karena itu, dalam
kondisi normal, di mana kecepatan ISO konstan, Anda tidak perlu memikirkan
tentang pengaturan aperture atau kecepatan rana yang akan memberi Anda
pencahayaan memadai, karena ini akan secara otomatis ditetapkan oleh kamera.
Kita bisa mendapatkan hasil yang bagus pada segala macam pemandangan dan
subjek dengan pencahayaan yang ditetapkan secara otomatis ini, yang kita sebut
“correct exposure” (pencahayaan tepat).
Namun demikian, pencahayaan tepat mungkin bukan merupakan pencahayaan
yang optimal untuk suatu pemandangan, karena tergantung pada kondisi

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 9


pemandangan dan subjeknya, ada kalanya kecerahan pemandangan tidak sesuai
dengan yang kita harapkan. Apabila hal ini terjadi, kita selalu dapat memanfaatkan
fitur kompensasi pencahayaan untuk menyesuaikan level kecerahan. Apabila kita
ingin agar gambarnya terlihat lebih gelap, kita bisa menetapkan nilai kompensasi
pencahayaan negatif (“-“). Jika kita ingin gambar yang lebih cerah, kita bisa
menetapkan nilai positif (“+“).

Bahkan, apabila mengambil gambar dengan situasi yang sama, atau subjek yang
sama, penyesuaian sederhana pada pencahayaan bisa memberi Anda hasil yang
sangat berbeda. Dengan kata lain, seni kompensasi pencahayaan adalah sesuatu
yang kita semua harus pelajari untuk mengambil gambar yang bagus.
Apabila kita membuka keran (aperture), waktu yang diperlukan air
untuk mengumpul (kecepatan rana) akan lebih pendek

Apabila keran (=aperture) dibuka lebih jauh, semakin banyak air (=cahaya) akan
mengalir masuk dan waktu yang diperlukan air untuk terkumpul (=kecepatan rana)
diperpendek (=menjadi lebih cepat), dan ini cukup untuk mendapatkan pencahayaan
yang bagus. Sebaliknya, keran (=aperture) ditutup, air yang mengalir akan sedikit
(=cahaya), waktu yang diperlukan air untuk terkumpul (=kecepatan rana) menjadi
lebih lama.
Konsep 1: Hasil pencahayaan dari interaksi antara aperture dan kecepatan
rana
Dengan menggunakan salah satu kombinasi berikut ini, akan menghasilkan level
kecerahan yang sama:
1. Aperture lebih besar (f-number lebih kecil) + kecepatan rana lebih pesat
2. Aperture lebih kecil (f-number lebih besar) + kecepatan rana lebih lambat

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 10


Cermati contoh (3), (5) dan (7) di bawah ini. Semua contoh ini adalah hasil
kombinasi kecepatan rana dan aperture yang berbeda-beda. Tetapi, Anda melihat
kecerahan yang sama (pencahayaan) dalam gambar.

Contoh (3), (5) dan (7), semuanya memiliki kecerahan yang sama (correct exposure)
Contoh (1) terlalu berlebihan cahaya
Contoh (9) kurang cahaya

Konsep 2: Fungsi auto exposure (AE)


Cermati bagan di bawah ini. Ditunjukkan secara jelas, bahwa ada beberapa pola
kombinasi aperture dan kecepatan rana. Mungkin Anda sulit menentukan kombinasi
yang harus dipilih. Namun demikian, kamera digital dilengkapi dengan beberapa
fungsi pencahayaan otomatis (Automatic Exposure: AE) yang sangat nyaman,
sehingga menyederhanakan prosesnya.
Ada “Program AE mode” [ P ] mode ) di mana kamera secara otomatis menetapkan
keduanya, aperture dan kecepatan rana; “Shutter-priority AE” [ Tv ] mode, di mana
Anda menetapkan kecepatan rana dan kamera menentukan aperture; dan
“Aperture-priority AE” [ Av ] mode di mana Anda menetapkan aperture dan kamera
menentukan kecepatan rana. Kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang semua
mode ini dalam artikel mendatang, jadi tunggu saja!
Setelah Anda menetapkan kamera ke salah satu dari mode ini, Anda hanya perlu
melepaskan rana, dan Anda akan mendapatkan gambar dengan pencahayaan yang
sesuai. Nyaman dan tidak repot!

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 11


Dasar-Dasar Kamera #4: Exposure
Compensation
Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan) adalah suatu fungsi yang bisa
Anda gunakan untuk mengubah pencahayaan yang ditetapkan kamera (kamera
menentukan pencahayaan yang tepat) menjadi sesuatu yang merupakan preferensi
Anda sendiri. Di sini, kita akan mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi ini, sambil
belajar cara mengenali subjek yang memerlukan kompensasi pencahayaan positif
atau negatif

Kompensasi pencahayaan digunakan untuk mengubah kecerahan gambar ("correct


exposure") yang ditetapkan oleh kamera
Hal yang perlu dicatat

 Pencahayaan bergantung pada daya pantul subjek.


 Gunakan kompensasi pencahayaan positif apabila subjek memantulkan cahaya
dengan sangat baik, dan kompensasi pencahayaan negatif apabila tidak
memantulkan cahayanya dengan baik.

Exposure compensation, atau kompensasi pencahayaan, adalah suatu fungsi yang


memungkinkan Anda mengubah kecerahan dari pencahayaan tepat yang ditentukan
kamera.Kamera memiliki meteran pencahayaan built-in yang menentukan
pencahayaan yang "correct" (tepat) berdasarkan pada jumlah cahaya yang
dipantulkan oleh subjek (yaitu "subject reflectivity"). Proses ini disebut "metering".
Ada beberapa cara berbeda untuk bisa mencapai ini, tetapi metering mode (mode

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 12


pengukuran) yang paling umum digunakan disebut “evaluative metering”
(pengukuran evaluatif). Dalam mode ini, metering system (sistem pengukuran)
membagi seluruh area gambar ke dalam sejumlah zona dan mengukur kecerahan di
tiap zona untuk menemukan nilai rata-rata. Evaluative metering efektif untuk
menemukan pencahayaan tepat yang ditentukan kamera dalam sebagian
besar pemandangan.
Namun demikian, pencahayaan tepat yang ditentukan kamera tidak selalu
menghasilkan kecerahan optimal untuk pemandangannya. Jika subjeknya berwarna
hitam (atau mendekati hitam), sebagian besar kamera akan cenderung memberikan
pencahayaan yang berlebihan sehingga menghasilkan gambar yang sangat terang.
Sebaliknya, jika subjeknya berwarna putih (atau mendekati putih), sebagian besar
kamera akan cenderung kurang memberikan pencahayaan sehingga menghasilkan
gambar yang gelap. Hal ini disebabkan karena warna putih memiliki daya pantul
tinggi (memantulkan banyak cahaya), sedangkan warna hitam memiliki daya pantul
rendah (memantulkan sedikit cahaya).
Di sinilah Anda bisa menggunakan kompensasi pencahayaan untuk secara manual
menyesuaikan kecerahan sehingga lebih ideal. Biasanya, kompensasi pencahayaan
ditetapkan ke posisi "0", tetapi Anda bisa menyesuaikan itu dengan dial atau tombol
kompensasi pencahayaan. Kita biasanya mengompensasi ke arah kisaran "+" untuk
subjek dengan daya pantul tinggi, dan ke arah kisaran "-" untuk subjek dengan daya
pantul rendah. Nah, dengan begitu, tidak ada yang benar atau salah apabila
menyangkut soal kompensasi pencahayaan, jadi Anda juga bisa menggunakannya
untuk menyetel kecerahan gambar hingga sesuai dengan maksud kreativitas atau
preferensi Anda.
Pemandangan yang memerlukan kompensasi pencahayaan

Kompensasi pencahayaan Positif (+)

Subjek yang dibidik dalam sinar latar, yang memiliki daya pantul tinggi (warna putih
atau mendekati putih), dan pemandangan yang cerah, akan menghasilkan foto yang
terlihat lebih gelap daripada yang sesungguhnya terlihat secara kasat mata. Dalam
kasus semacam itu, gunakan kompensasi pencahayaan positif.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 13


Kompensasi pencahayaan Negatif (-)

Subjek yang memiliki daya pantul buruk (warna hitam atau mendekati hitam), dan
pemandangan yang gelap, akan menghasilkan foto yang terlihat lebih cerah
daripada yang sesungguhnya terlihat secara kasat mata. Hal ini bisa menyebabkan
detail warna meledak, khususnya apabila Anda menangkap pemandangan yang
keadaan sekelilingnya remang-remang, misalnya saat senja hari. Dengan
menggunakan kompensasi pencahayaan negatif, akan membantu memulihkan
warnanya.

Pencahayaan biasanya dinyatakan dalam istilah unit EV

Kisaran kompensasi pencahayaan berbeda-beda di antara kamera, tetapi biasanya


berkisar antara EV-5,0 hingga EV+5,0. Menetapkan kompensasi pencahayaan
sebesar 1 EV pada arah positif (EV+1,0) akan meningkatkan kecerahan hingga dua
kali jumlah semula, sedangkan menetapkannya sebesar 1 EV pada arah negatif
(EV-1,0) akan menghasilkan separuhnya dari kecerahan semula. 1 EV setara
dengan 1 f-stop.

Konsep 1: “+” untuk putih, “-” untuk hitam


Subjek warna putih atau keputih-putihan, misalnya pantai pasir yang warnanya
pucat, atau pemandangan salju, memiliki daya pantul tinggi, yang berarti, fotonya
akan tampak gelap jika Anda membidik dalam mode auto-exposure (pencahayaan
otomatis). Untuk subjek semacam itu, gunakan kompensasi pencahayaan positif (+).
Jika area putih menutupi sebagian besar area gambar, Anda mungkin harus
menetapkan nilai kompensasi pencahayaan positif yang ekstrem.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 14


1.

2.

Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV±0


Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV+1,0

1. EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.4, 1/200
det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Manual
2. EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.4, 1/100
det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Manual

Sebaliknya, subjek yang berwarna hitam atau mendekati hitam, seperti bentangan
malam yang banyak terdapat area teduh/berbayangan, cenderung ditangkap
sebagai gambar yang terlihat lebih cerah dan terang daripada yang sesungguhnya
terlihat secara kasat mata. Jika ingin agar pemandangannya terlihat lebih temaram,
gunakan saja kompensasi pencahayaan negatif (-) yang cukup supaya bagian
gambar yang paling terang agak sedikit dipergelap. Kompensasi pencahayaan
negatif pun juga bagus untuk membuat warna terlihat lebih intens—cobalah pada
waktu berikutnya Anda mengambil gambar matahari terbenam.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 15


1.

2.

Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV±0


Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV-1,0

1. EOS M/ EF-M22mm f/2 STM/ FL: 22mm (setara 35mm)/ Aperture-priority AE (f/2,
1/50 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
2. EOS M/ EF-M22mm f/2 STM/ FL: 22mm (setara 35mm)/ Aperture-priority AE (f/2,
1/100 det., EV-1,0)/ ISO 100/ WB: Daylight

Konsep 2: Auto Exposure Bracketing


Untuk pemandangan yang sulit menentukan pencahayaannya, gunakan fungsi
Auto Exposure Bracketing (AEB). Dengan fungsi ini, Anda bisa secara otomatis
mengambil 3 (atau lebih) bidikan dari pemandangan yang sama, masing-masing
pada pencahayaan yang berbeda. Besarnya perbedaan dalam pencahayaan antara
masing-masing bidikan bergantung pada kameranya, tetapi Anda dapat mengambil
bidikan yang bervariasi sedikitnya 1/3 f-stop antara satu dan lainnya. Apabila
melakukan pemotretan, Anda bisa memilih bidikan yang memiliki pencahayaan
ideal.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 16


Dengan pengaturan ini, Anda dapat mengambil 2 bidikan pada interval EV±2,0
antara satu dan lainnya.

1. 2.

3.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 17


1.Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV+1,0
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 200mm/ Program AE (f/8, 1/320
det., EV+1,0)/ ISO 400/ WB: Daylight
2.Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV±0
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 200mm/ Program AE (f/8, 1/640
det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
3.Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan): EV-1,0
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 200mm/ Program AE (f/8, 1/1250
det., EV-1,0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Saya membidik pemandangan cahaya latar menggunakan AEB pada interval
EV±1,0. Pencahayaan optimal untuk bidikan ini EV+1,0. Dengan menetapkan
interval AEB ke 1/3 atau 1/2 stop, saya dapat menangkap bidikan yang memiliki
perbedaan yang sedikit lebih kecil dalam pencahayaan, kemudian memilih foto yang
paling sesuai.

Dasar-Dasar Kamera #5: Kecepatan ISO


Kecepatan ISO memiliki peran yang sama penting seperti kecepatan aperture dan
shutter mengenai efeknya pada pencahayaan. Sekarang, mari kita belajar lebih
lanjut mengenai keuntungan dan kerugian meningkatkan kecepatan ISO.

Di lingkungan rendah cahaya, kita bisa meningkatkan kecepatan shutter (rana)


dengan meninggikan kecepatan ISO

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 18


Hal yang perlu dicatat

 Dalam kisaran kecepatan ISO Normal, semakin rendah kecepatan ISO,


semakin tinggi kualitas gambarnya.
 Meningkatkan kecepatan ISO, memungkinkan kamera menetapkan shutter
speed yang lebih cepat.
 Noise terjadi pada kecepatan ISO yang lebih tinggi.

Sederhananya, kecepatan ISO adalah kemampuan sensor gambar dalam meraba


cahaya, direfleksikan sebagai nilai numerik. Katanya, pencahayaan menentukan
baik-tidaknya sehelai gambar, tetapi kecepatan ISO juga merupakan faktor besar
dalam menentukan pencahayaan.
Jika aperture adalah lebar sinar cahaya yang melintas dan kecepatan shutter adalah
waktu yang diperlukan sinar cahaya untuk melintas, maka kecepatan ISO
menjelaskan kemampuan sensor gambar dalam meraba cahaya. Semakin tinggi
nilainya, semakin sensitif kamera terhadap cahaya. Bahkan, dalam lingkungan gelap
atau ketika mengambil gambar pemandangan malam, kita masih bisa mengambil
gambar yang bagus dan cerah. Dengan kata lain, dengan berasumsi bahwa kita
tidak memerlukan gambar yang lebih cerah, maka, kecepatan ISO yang lebih tinggi
memungkinkan shutter speed yang lebih cepat. Hanya dengan menyesuaikan
kecepatan ISO, kita meningkatkan shutter speed (kecepatan rana). Dengan
melakukan hal itu, kita bisa mencegah keburaman yang disebabkan oleh goyangan
kamera atau buram gerakan subjek.
Kecepatan ISO yang lebih tinggi, juga memungkinkan kita untuk mencapai aperture
yang lebih sempit tanpa mengorbankan kecerahan gambar, selama kita
menggunakan shutter speed tetap (misalnya, dengan menggunakan mode Shutter-
priority AD).
Meskipun saya banyak sekali mengatakan bahwa kecepatan ISO merupakan fungsi
yang berguna, namun juga memiliki kerugian. Semakin tinggi kecepatan ISO,
semakin banyak noise (butiran) yang dihasilkan. Keseluruhan gambar terlihat penuh
butiran. Ya, memang ada kamera dengan fitur pengurangan noise, tetapi sebagian
besar fotografer akan tetap mencoba sebaik-baiknya untuk menjaga kecepatan ISO
pada pengaturan yang tidak cukup mencegah keburaman akibat goyangan kamera.
Biasanya, hal ini sebanyak mungkin mendekati kecepatan ISO dasar (kecepatan
ISO Normal terendah), tetapi bisa lebih tinggi, tergantung tujuan fotografis dan
kondisi pemotretan.
Misalnya, Anda mungkin bisa berhasil dengan kecepatan ISO dasar
apabila memotret jejak cahaya dan bangunan di malam hari. Namun demikian, Anda
akan memerlukan kecepatan ISO yang lebih tinggi untuk mencegah goyangan
kamera apabila melakukan pemotretan genggam di malam hari. Dan, jika Anda
ingin menangkap bintang gemintang dalam bidikan Anda, bahkan jika Anda
menggunakan tripod, Anda pasti akan memerlukan keduanya, kecepatan rana rendah
dan kecepatan ISO yang sangat tinggi.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 19


Dari kiri:

 EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 2,5 det.,
EV-0,7)/ ISO 100/ WB: Auto
 EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/6 det.,
EV-0,7)/ ISO 1600/ WB: Auto
 EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/50 det.,
EV-0,7)/ ISO 12800/ WB: Auto

Perhatikan, bagaimana noise dalam gambar meningkat saat menggunakan


kecepatan ISO yang lebih tinggi. Tergantung pada situasinya, berbagai hal mungkin
terlihat sangat menyolok. Pastikan Anda tidak meningkatkan kecepatan ISO terlalu
tinggi.
Kata kunci: ISO AUTO
Apabila berpindah dari lingkungan yang terang ke yang gelap, ingat untuk
menaikkan kecepatan ISO, kalau tidak, maka terdapat risiko terjadi goyangan
kamera. Jika Anda berpikir bahwa Anda mungkin bisa lupa, Anda dapat membiarkan
kamera dalam mode ISO AUTO. Ini adalah fitur yang nyaman, yang secara otomatis
menyesuaikan kecepatan ISO pada kamera sehingga pengaturan kecepatan rana
akan cukup cepat untuk mencegah goyangan kamera. Ini juga dapat mencegah
kamera menggunakan kecepatan ISO tinggi yang sama untuk mengambil foto,
bahkan setelah Anda berpindah ke lingkungan yang terang dari yang gelap.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 20


Layar ISO AUTO

Apabila menetapkan ISO AUTO, pilih [AUTO] pada layar untuk pengaturannya.
Setelah AUTO dipilih, kamera akan secara otomatis menentukan kecepatan ISO
menurut pemandangan dan mode gambar. Ini adalah fitur yang sangat nyaman,
yang membantu menstabilkan gambar apabila terjadi goyangan kamera dan buram
gerakan subjek.

Menetapkan batas atas untuk ISO AUTO

Apabila menetapkan kecepatan ISO ke AUTO, Anda juga bisa menetapkan batas
atas kecepatan yang bisa dioperasikan kamera. Jika batas atas ditetapkan lebih
tinggi, meskipun bisa mengambil gambar dengan mudah dalam pemandangan yang
gelap, atau pada subjek yang gelap, akan ada noise lebih banyak. Tetapkan
kecepatan ISO ke sesuatu yang tidak akan memengaruhi kualitas gambar terlalu
buruk.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 21


Saran berguna: Perbedaan antara kecepatan ISO Normal dan
kecepatan ISO Expanded
Sebagian kamera membedakan, antara kecepatan ISO Normal dan kecepatan ISO
Expanded. “Normal ISO speed” ( juga dikenal sebagai "native ISO speed") merujuk
ke kisaran kecepatan ISO yang telah diuji oleh produsen kamera dan seyogianya
akan memberi Anda kualitas gambar yang optimal. “Expanded ISO speed” merujuk
ke kecepatan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada kisaran kecepatan ISO
Normal, dan biasanya akan menghasilkan kualitas gambar yang terkompromikan
apabila Anda menggunakannya. Apabila memutuskan, kapan menggunakan apa,
pertimbangkan pula tujuan dan subjek yang akan dibidik. Jika kualitas gambar
memang penting untuk situasi dimaksud, dianjurkan agar Anda bekerja dalam
kisaran kecepatan ISO Normal.

Layar pengaturan Expanded ISO speed

Pada kebanyakan kamera, Expanded ISO speed dinonaktifkan secara default.


Sebagian kamera memungkinkan Anda untuk menetapkan kecepatan ISO expanded
yang lebih rendah di samping kecepatan ISO expanded yang lebih tinggi.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 22


Layar pengaturan Noise Reduction
Nosie Reduction (Pengurangan Noise) menurunkan efek noise apabila melakukan
bidikan dengan kecepatan ISO tinggi atau pencahayaan lama. Pilih level yang tepat
menurut pemandangannya.

Dasar-Dasar Kamera #6: White Balance


White balance adalah fitur yang memastikan, bahwa warna putih direproduksi
secara akurat, apa pun jenis kondisi pencahayaan saat foto itu diambil. Pada tingkat
yang paling dasar, adalah hal yang umum untuk menggunakan pengaturan Auto
White Balance. Namun demikian, pengaturan ini bukan solusi yang sesuai untuk
semuanya. Untuk pengaturan white balance yang paling sesuai dengan sumber
pencahayaan, pilih salah satu pengaturan preset white balance pada kamera Anda.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 23


White balance memastikan bahwa hasil gambar Anda akan bagus dengan
nada warna yang sesuai untuk pencahayaan yang digunakan
Hal yang perlu dicatat

 Fungsi semula adalah untuk memastikan bahwa warna putih tampak putih
dalam foto Anda.
 Anda juga dapat menggunakannya untuk menambah torehan warna ke foto
Anda.

Tergantung pada sumber cahayanya, foto benda putih yang Anda ambil dapat
mengambil torehan warna yang tampak kemerah-merahan atau kebiru-biruan,
misalnya. Ini adalah sesuatu yang tidak nyata secara kasat mata, karena otak kita
secara otomatis mengoreksi torehan warna, sehingga benda warna putih masih
tampak putih apa pun sumber cahayanya. Namun demikian, kamera tidak memiliki
kemampuan itu. Alih-alih, fungsi ini dilaksanakan oleh fungsi white balance (WB),
yang memastikan bahwa benda putih digambarkan sebagai benda berwarna putih,
apa pun sumber cahayanya.

Sering kali, jika Anda membidik dengan white balance yang ditetapkan ke mode
"Auto", yang secara umum juga dikenal sebagai Auto White Balance (AWB), warna
dalam foto akan mendekati warna yang Anda lihat secara kasat mata. Namun
demikian, untuk sebagian pemandangan, "Auto" tidak dapat melakukan koreksi yang
sesuai, sehingga menghasilkan warna yang digambarkan secara berbeda dari yang
Anda lihat. Apabila hal ini terjadi, pilih pengaturan white balance di antara opsi
preset. Anda akan memiliki beberapa opsi, misalnya “Daylight”, “Shade”, “Cloudy”,
“Tungsten light”, “White fluorescent light” dan sebagainya.

Namun demikian, Anda juga dapat menggunakan fungsi WB untuk secara sengaja
menambahkan torehan warna ke foto Anda. Cobalah sendiri: Pertama-tama, ambil
foto dengan preset "Daylight". Bandingkan dengan foto yang diambil dengan “White
fluorescent light” atau “Tungsten light”. Lihat, apakah nada warna gambar tampak
lebih kebiru-biruan daripada yang dibidik dengan "Daylight"? Berikutnya, cobalah
“Cloudy” dan “Shade”. Anda akan mendapatkan gambar yang nada warnanya lebih
hangat.

Perhatikan efek ini—Anda bisa menggunakannya untuk menciptakan pengubahan


drastis pada gambar akhir Anda.
Semua ini dibidik di luar ruangan pada hari yang cerah. Dibandingkan dengan foto
yang dibidik dengan preset “Daylight”, rumah bertembok putih terlihat lebih hangat
pada contoh preset “Shade” dan “Cloudy”, dan lebih sejuk pada contoh “Tungsten
light” dan “White fluorescent light”. Dalam keadaan normal, kami merekomendasikan
penggunaan "Auto" apabila memotret di luar ruangan, karena ini memberikan
penampilan yang lebih natural.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 24


Tautkan kata kunci ini ke gagasan “White Balance”
Kata kunci 1: Auto White Balance (AWB)

Auto (Otomatis)

Daylight (Siang)

Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/
Aperture-priority AE (f/4, 1/250 det., EV-1)/ ISO 100
Langit pada saat matahari terbit dan ketika matahari terbenam memiliki nada warna
kemerah-merahan. Apabila Anda memotretnya dengan white balance yang
ditetapkan ke "Auto", fungsi ini mencoba mengoreksi awan warna merah agar
tampak putih, dan tindakan ini memupus warna kemerah-merahan di langit. Jika
ingin menegaskan nada kemerah-merahan, berikut ini adalah preset untuk dicoba
agar dapat meningkatkan level efeknya: Auto→Daylight→Cloudy→Shade.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 25


Auto (Otomatis)

Cloudy (Mendung)

Semua contoh dibidik dengan: EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 135mm
(setara 216mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/200 det., EV+1,7)/ ISO 200
Kalau Anda akan memotret cahaya bola lampu tungsten (lampu pijar) dengan
menggunakan AWB, cahayanya akan tampak putih dalam gambar Anda, walaupun
nada warnanya memang lebih hangat. Untuk penggambaran warna putih yang lebih
akurat, pilih preset “Tungsten light”. Untuk nada warna yang bahkan lebih hangat,
pilih salah satu, "Shade" atau "Cloudy". Pengaturan ini akan memberikan nada
kemerah-merahan secara keseluruhan, sehingga seluruh gambar terkesan hangat.
Kata kunci 2: Fungsi koreksi white balance
Kalau kita ingin lebih teknis mengenai nada warna, preset white balance hanya
bisa menyesuaikan nada warna di sepanjang poros warna amber/biru. Untuk
menyesuaikan di sepanjang poros warna magenta/hijau,Gunakan fungsi koreksi
white balance. Ini menegaskan nada warna ungu/hijau, yang bisa membuat subjek
terlihat lebih menawan.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 26


Untuk menetapkan fungsi koreksi white balance, pertama-tama tetapkan nada warna
seluruh gambar dengan memilih salah satu preset white balance. Selanjutnya, menu
koreksi white balance, sesuaikan di sepanjang poros magenta/hijau. Kalau memang
perlu, sesuaikan juga untuk warna biru/amber, dan selesailah sudah—Anda memiliki
gambar custom-toned (nada khusus).

Dari menu SHOOT, pilih [WB Shift/Bkt.] untuk menampilkan layar seperti di atas.
Geser penanda kotak ke posisi kisi-kisi yang diinginkan.

Huruf pada kisi-kisi [WB Shift/Bkt.], masing-masing mewakili sebuah warna.


Gerakkan penanda kotak ke arah warna yang ingin Anda tegaskan. Pada contoh di
atas, saya menggeser penanda kotak sesuai jumlah unit yang diindikasikan dalam
masing-masing keterangan untuk A(mber), B(lue), G(reen) dan M(agenta). Efek
penyesuaian tampak jelas pada hasil gambar akhir.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 27


Dasar-Dasar Kamera #7: Metering
Fungsi metering (pengukuran) mengukur kecerahan subjek dan memutuskan
seberapa banyak pencahayaan yang terbaik untuk foto yang bersangkutan. Mari kita
cermati tiap mode metering (pengukuran) yang tersedia agar dapat lebih memahami
serta mengetahui mode manakah yang terbaik untuk digunakan, dan dalam
kondisi/pemandangan seperti apa.

Fungsi metering (pengukuran) berfungsi untuk mengukur kecerahan subjek


Hal yang perlu dicatat
 Evaluative metering (pengukuran evaluatif) dapat digunakan untuk hampir semua
pemandangan.
 Spot metering (pengukuran setempat) paling efektif apabila terdapat bagian khusus
subjek yang ingin Anda soroti pencahayaannya dengan benar.
 Tiap mode metering (pengukuran) memiliki serangkaian kondisi
pemandangan/pemotretan yang berfungsi paling baik. Pertimbangkan hal ini
sewaktu memilih mode.

Kamera digital memiliki fitur automatic exposure (AE / pencahayaan otomatis) yang
secara otomatis memutuskan seberapa banyak pencahayaan untuk gambar (yaitu,
seberapa cerah bidikan jadinya). Dalam mode AE, apabila Anda menekan separuh
tombol rana, kamera akan secara otomatis menentukan aperture dan/atau nilai
kecepatan rana, dan karenanya memberikan pencahayaan yang tepat (ditentukan
kamera). Fitur yang membantu kamera menentukan aperture dan kecepatan rana
yang akan ditetapkan dengan mengukur kecerahan subjek, dan tindakan ini disebut
"metering". Biasanya ada 3 mode metering di kamera: evaluative metering
(pengukuran evaluatif), spot metering (pengukuran setempat) dan centre-weighted
metering (pengukuran pembobotan tengah). Pada kebanyakan kamera, mode

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 28


default-nya yaitu evaluative metering (pengukuran evaluatif), karena mode ini
melaksanakan pengukuran di seluruh gambar dan karena itu sesuai untuk segala
macam pemandangan dan kondisi subjek. Sebaliknya, spot metering (pengukuran
setempat), efektif apabila Anda hanya ingin memastikan bahwa area spesifik pada
gambar Anda disoroti cahaya yang sesuai. Sementara itu, centre-weighted
metering (pengukuran pembobotan tengah) mengukur cahaya di area tengah
bingkai gambar, dan karenanya berfungsi paling baik apabila subjek utama yang
Anda minati berada di tengah bingkai.

Evaluative metering (Pengukuran evaluatif)

Manfaat : Serbabisa; jarang memberi pencahayaan yang salah.


Kekurangan: Tidak berfungsi baik untuk pemandangan di mana terdapat satu area
yang sangat berbeda dalam level kecerahan dari area lainnya.

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 88mm/ Shutter-priority AE (f/11, 1/4 det.,
EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 29


Dalam evaluative metering (pengukuran evaluatif), kamera membagi bingkai gambar
ke dalam sejumlah zona berbeda, mengukur jumlah cahaya dalam masing-masing
zona, kemudian menganalisis temuannya untuk menentukan pencahayaan yang
optimal.
Spot metering (Pengukuran setempat)
Manfaat : Menangani pemandangan yang sangat berbeda dalam level
kecerahannya.
Kekurangan: Metering (pengukuran) dilakukan di daerah yang sangat kecil,
sehingga kesalahan dalam memilih daerah ini bisa menyebabkan
paparan yang salah untuk seluruh gambar.

EOS 60D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-priority AE
(f/5.6, 1/250 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 30


Spot metering (Pengukuran setempat) hanya bisa mengukur cahaya di area yang
sangat terbatas pada bagian tengah bingkai gambar. Namun demikian, inilah mode
terbaik untuk digunakan pada pemandangan di mana terdapat perbedaan yang
sangat besar dalam level kecerahan, seperti pemandangan cahaya latar.
Centre-weighted metering (Pengukuran pembobotan tengah)
Manfaat :Memprioritaskan area tengah, tetapi dalam prosesnya,
memastikan bahwa bagian lain gambar juga disoroti cahaya
secara tepat.
Kekurangan:Tidak efektif untuk subjek kecil.

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/2, 1/60 det., EV±0)/
ISO 100/ WB: Daylight.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 31


Centre-weighted metering (Pengukuran pembobotan tengah) mengukur cahaya di
seluruh gambar, tetapi terutama memfokuskan pada area tengah. Pencahayaan
seluruh gambar bergantung pada subjek di dan pada sekitar bagian tengah bingkai.

Tautkan ini ke gambaran "metering"

Kata kunci: AE lock (Kunci AE)

Apabila menekan tombol AE lock (kunci AE), tindakan ini "mengunci" pengaturan
pencahayaan agar pengaturan aperture dan/atau kecepatan rana tidak akan
berubah meskipun seandainya Anda menggeser atau menyesuaikan komposisi
gambar, memfokuskan ulang dan membidik.

Anda bisa menggunakannya jika terdapat berbedaan besar dalam level kecerahan
antara elemen utama di gambar, atau kalau Anda tidak dapat memperoleh
pencahayaan yang diinginkan. AE Lock adalah fungsi yang sangat nyaman untuk
digunakan, khususnya dalam kombinasi dengan spot metering (pengukuran
setempat), dan khususnya untuk pemandangan cahaya latar.

Contohnya, jika terdapat pemandangan cahaya latar di mana subjek utama tampak
gelap, yang Anda perlu lakukan hanyalah menyelaraskan bingkai AF tengah dengan
subjeknya, menekan separuh tombol rana, kemudian menekan tombol AE lock.
Pengaturan pencahayaan akan dikunci ke pencahayaan yang tepat untuk area yang
ingin Anda tangkap sebagaimana mestinya.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 32


EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 32mm/ Aperture-priority AE (f/6.3, 1/40
det., EV+0,3)/ ISO 160/ WB: Manual.
Pemandangan dengan area yang sangat cerah dan sangat gelap. Tergantung pada
area yang Anda inginkan untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat, lakukan spot
metering (pengukuran setempat), baik pada Posisi A atau B.
Posisi A: Untuk pencahayaan yang tepat di area yang cerah, gunakan AE lock
pada pemandangan di luar ruangan
Karena spot metering (pengukuran setempat) dilakukan pada pemandangan yang
cerah di luar jendela, kipas di bagian depan menjadi hitam.

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/6.3,
1/125 det., EV+0,3)/ ISO 250/ WB: Daylight.
Posisi B: Untuk pencahayaan yang tepat pada area yang gelap, gunakan AE
lock pada kipas

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 33


Karena spot metering (pengukuran setempat) dilakukan dengan menggunakan
kipas, pemandangan di luar ruangan mendapatkan cahaya berlebihan dan menjadi
terlalu terang (blown out).

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/8,
1/125 det., EV+0,3)/ ISO 2500/ WB: Daylight
Cara menggunakan AE Lock

Setelah menekan tombol rana separuh ke bawah dan menetapkan fokus, tekan
tombol AE lock (dilingkari warna merah). Apabila Anda ingin mengulang kembali
pengukuran, tekan lagi tombol AE lock.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 34


Dasar-Dasar Kamera #8: Menetapkan
Fokus

Ada dua cara untuk menetapkan fokus. Dengan menggunakan sistem autofocus (fokus
otomatis) kamera, atau pemilihan dan penyesuaian secara manual
 “AF” merujuk ke “autofocus”. Ini terjadi ketika kamera menala sendiri untuk
menetapkan fokus terbaik ketika mengambil foto.
 “MF” merujuk ke “manual focus”. Ini terjadi apabila fotografer menyesuaikan fokus
secara manual untuk menetapkan fokus.
Menetapkan fokus merupakan keterampilan dasar dalam mengambil foto. Ada dua
cara untuk menetapkan fokus. Yang pertama melalui pengoperasian autofocus
(AF) yaitu, kamera menetapkan fokus secara otomatis. Yang kedua
melalui pengoperasian manual focus (MF) yaitu, sang fotografer menyesuaikan
fokus dengan menggunakan tangan.Pada kebanyakan pemandang pemotretan, AF
bisa menetapkan fokus dengan baik. Apabila melakukan pemotretan foto dalam
mode AF, yang diperlukan hanyalah menekan tombol rana secara ringan ("tekan
separuh" tombol rana) untuk mengaktifkan fungsi AF serta AE, dan kamera akan
menyelesaikan tindak selanjutnya. Setelah fokus ditetapkan, tekan tombol rana ke
bawah ("tekan separuh" tombol rana).Inilah yang dimaksudkan dengan AF—
memotret gambar yang bagus hanya dengan pengoperasian sederhana. Untuk bisa
lebih mengontrol komposisi foto, Anda bisa melakukan pre-select (pra-pilih) area AF
(atau titik AF) selama pengoperasian autofocus (fokus otomatis).Tetapi, AF tidak
akan sempurna, dan ada batasan pada apa yang bisa dilakukannya. Kadang, subjek
atau pemandangan membuatnya sulit, atau bahkan tidak mungkin menetapkan
fokus. Apabila menghadapi situasi semacam ini, manfaatkan MF sebaik-baiknya.
Dengan melihat melalui viewfinder dan memutar cincin fokus dengan tangan, kita
bisa menetapkan fokus yang juga bagus. Karena kita bisa memperbesar area fokus
apabila dalam mode Live View, maka dimungkinkan untuk menetapkan fokus secara
lebih tepat.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 35


AF

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 124mm (setara 198mm)/ Aperture-priority
AE (f/5.6, 1/200 det., EV-0,3) / ISO 3200/ WB: Auto
Manfaat : Bisa menetapkan fokus secara cepat
Kekurangan:Sebagian subjek dan pemandangan tidak ideal untuk
menetapkan fokus
Karena AF menetapkan fokus secara cepat, hal ini sangat nyaman pada hampir
semua situasi. Tetapi, terkadang ada sebagian subjek atau pemandangan yang
tidak ideal untuk menetapkan fokus. Sebaiknya, alihkan ke MF apabila situasi
mengharuskannya.
MF

EOS 6D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/3.5, 1/40 det., EV-
0,7)/ ISO 100/ WB: Auto

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 36


Manfaat: Bisa mengamati subjek dengan mata kita sendiri saat menetapkan
fokus
Kekurangan: Perlu waktu lebih lama sebelum kita bisa benar-benar membidik
Karena kita bisa mengamati subjek sewaktu menyesuaikan fokus dalam MF, maka
dimungkinkan untuk menetapkan fokus yang lebih tepat. Namun begitu, seluruh
proses memerlukan waktu yang lebih lama. Kita harus meluangkan waktu untuk
menetapkan fokus sebelum bisa benar-benar membidik.
Apabila subjek atau pemandangannya tidak tepat untuk AF, alihkan ke MF

Apabila subjek kebetulan berada di tempat sangat gelap, apabila pemandangannya


tidak terlalu kontras, atau apabila subjek terhalangi oleh benda di sekitarnya (seperti
ketika memotret hewan dalam kandang), AF akan sulit ditetapkan. Apabila
menghadapi situasi semacam ini, alihkan fokus pada lensa, dari AF ke MF. Dengan
mengalihkan ke MF, kita bisa menetapkan fokus hanya dengan menyesuaikan
cincinnya dengan tangan.

Konsep terkait 1: AF Lock

Menguasai teknik pemotretan “AF Lock”. Inilah cara mengambil foto dalam mode
AF, di mana fokus terlebih dulu ditetapkan sebelum menyesuaikan komposisi foto.
Pertama, pilih secara manual titik AF aktif. Pilih area/titik AF yang terdekat ke subjek
yang diinginkan dalam komposisi ideal Anda. Walaupun AF Lock bisa diterapkan

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 37


dengan mode area AF apa pun, namun pada umumnya, titik AF tengah yang
seyogianya memiliki presisi tertinggi dan pilihan terbaik apabila menghadapi
pemandangan yang gelap. Berikutnya, sejajarkan titik AF yang dipilih dengan bagian
apa pun dari subjek tujuan Anda, lalu tekan rana separuhnya. Setelah kamera
menetapkan fokus, tinggalkan tombol yang ditekan separuh, lalu sesuaikan
komposisinya. Setelah selesai, tekan tombol rana sepenuhnya ke bawah dan
tuntaskan bidikan. Jika Anda bisa menguasai teknik AF Lock, Anda bisa
menempatkan subjek primer (yang Anda fokus) di mana saja di dalam bingkai
gambar—tidak hanya di tengah.

Konsep terkait 2: Teknik Back-button AF

Biasanya, apabila tombol rana ditekan separuh, AF (penetapan fokus) dan AE


(penentuan pencahayaan) diaktifkan secara serentak. Tetapi, dengan
mengkustomisasi kamera, kita bisa mengatur agar AF dan AF bekerja secara
independen. Anda melakukan ini dengan mengoperasikan AF dengan tombol AF-
ON di bagian belakang kamera (atau tombol AF Lock), dan AE dengan tombol rana.
Kami menyebut ini sebagai teknik Back-button AF. Keuntungan teknik ini yaitu,
apabila kamera berada dalam mode AF Lock, Anda tidak perlu menahan tombol
rana yang ditekan separuh. Setelah fokus ditetapkan dengan tombol AF-On, titik
fokus ditetapkan, dan tidak akan berubah meskipun Anda melepaskan jari Anda dari
tombol. Dengan teknik ini, Anda bisa mengambil foto sebanyak yang Anda suka,
dengan pemandangan berbeda-beda, tetapi komposisinya sama.

Teknik Back-button AF

Anda bisa menyesuaikan kamera untuk melaksanakan penetapan fokus dan


penentuan pencahayaan secara independen.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 38


1. Tetapkan fokus dalam mode AF-ON
2. Tekan tombol rana untuk melepaskan rana
Gunakan tombol AF-ON (atau tombol AE Lock) untuk menetapkan fokus, kemudian
lepaskan rana dengan tombol rana. Apabila Anda ingin menetapkan ulang fokus,
Anda tinggal menekan lagi AF-ON.

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/400
det., EV+0,6)/ ISO 100/ WB: Daylight
Saya menetapkan fokus pada seekor kucing yang tiba-tiba muncul, dengan teknik
Back-button AF, mengaktifkan AF Lock, kemudian menyempurnakan setelan
pemandangan.
Saya berhasil mencoba komposisi yang berbeda-beda secara bersinambungan
dengan bantuan teknik ini.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 39


Dasar-Dasar Kamera #9: Mode AF
Apabila menetapkan fokus pada suatu subjek, sangatlah penting untuk
mengantisipasi pergerakan subjek dan menangkapnya pada momen yang tepat. Ini
artinya, Anda harus mengetahui mode autofocus (AF) yang sesuai untuk digunakan
pada subjek yang tidak bergerak, dan mana yang digunakan apabila subjek sedang
bergerak. Mari kita cermati lebih dekat pada 3 jenis mode AF.

Pilih mode AF yang paling sesuai dengan karakteristik pergerakan subjek


Hal yang perlu dicatat
 Apabila subjek tidak bergerak, pilih One Shot AF (AF Sekali Bidik).
 Apabila subjek bergerak, pilih AI Servo AF.
 Apabila gerakan subjek tidak dapat diprediksi, pilih AI Focus AF.

Ada 3 jenis mode AF yang bisa dipilih, dan paling sesuai dengan situasi
pemotretan Anda. One Shot AF, AI Servo AF, dan AI Focus AF yang secara
otomatis beralih di antara One Shot AF dan AI Servo AF bilamana perlu.
Dalam mode One Shot AF, tekan separuh tombol rana. Setelah fokus ditetapkan,
kamera akan memaku fokusnya. Ini adalah mode AF yang paling sesuai untuk
memotret subjek yang tidak bergerak. Dalam mode AI Servo AF, AF diaktifkan
selama Anda menekan separuh tombol rana, dan terus-menerus fokus pada subjek
tersebut.
AI Focus AF ideal untuk memotret subjek yang pergerakannya tidak dapat
diprediksi. Dalam mode ini, kamera beralih di antara One Shot AF dan AI Servo AF
menurut pergerakan subjek, dan memilih mode AF mana yang digunakan menurut
situasinya.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 40


One Shot AF

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.4, 1/6400 det.,
EV+1)/ ISO 100/ WB: Auto
Manfaat : Mudah menetapkan dan memaku fokus
Kekurangan: Fokus mudah hilang jika subjek bergerak
Tetapkan fokus sambil menekan separuh tombol rana. Teruslah menekan separuh
tombol rana sampai fokus ditetapkan dan kamera akan memaku pada fokus
tersebut. Ini adalah paling ideal untuk memotret subjek diam, seperti jalanan, daun
meja dan lanskap. Namun demikian, jika subjek bergerak setelah fokus dipaku, foto
akan keluar dari fokus.
AI Servo AF

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 41


EOS 7D Mark II/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-Priority
AE (f/4, 1/1250 det., EV±0)/ ISO 160/ WB: Auto
Manfaat : Dapat mempertahankan fokus pada subjek yang bergerak
Kekurangan: Sulit menetapkan fokus pada tempat atau lokasi yang Anda
inginkan

Kamera akan terus menetapkan fokus selama tombol rana ditekan separuh, yang
membuat hal ini paling sesuai untuk memotret subjek yang senantiasa bergerak
menjauhi atau mendekati kamera. Namun demikian, mungkin sulit untuk
mendapatkan komposisi gambar sempurna yang Anda inginkan, karena fokus halus
tidak begitu mudah diperoleh.
AI Focus AF

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 200mm/ Aperture-priority AE


(f/5, 1/160 det., EV+0,3)/ ISO 160/ WB: Daylight (Siang)
Manfaat :Paling baik untuk subjek yang pergerakannya tidak dapat
diprediksi dan tidak menentu
Kekurangan:Sulit menentukan mode mana yang saat ini digunakan

Dalam mode AI Focus AF, kamera secara otomatis beralih di antara mode One
Shot AF dan mode AI Servo AF tergantung pada keadaan subjek, apakah sedang
bergerak atau diam.
Hal ini sangat berguna apabila memotret gambar subjek yang karakteristik
pergerakannya tidak dapat diprediksi, misalnya, hewan dan anak-anak yang
berlarian pada satu saat, lalu diam tidak bergerak pada saat berikutnya. Akan lebih
sulit untuk menetapkan komposisi dengan mode ini dibandingkan mode One Shot
AF, karena lebih banyak upaya yang dicurahkan pada mode ini untuk menjaga
fokusnya.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 42


Konsep terkait: Mode AF area selection (pemilihan area AF)

Single-point AF

Zone AF

Automatic Selection AF (AF Pemilihan Otomatis)

Mode AF area selection (pemilihan area AF) adalah suatu fungsi yang menentukan
area bingkai AF ketika menetapkan fokus. Anda bisa memilih untuk melakukan
pemfokusan otomatis dengan menggunakan satu titik atau seluruh zona. Walaupun
jenis fungsi yang ditampilkan beragam di antara kamera pada umumnya, namun
kerap kali model level pemula akan memiliki sekurangnya tiga jenis mode AF yang
disebutkan di atas. Single-point AF, Zone AF dan Automatic Selection AF. Jika
penekanannya adalah menetapkan fokus pada suatu titik, mode Single-point AF
adalah pilihan yang bagus. Jika menggunakan suatu zona untuk menetapkan fokus,
pilih Automatic Selection AF. Untuk yang lainnya, gunakan Zone AF. Sangatlah
penting untuk mengetahui, mode AF area selection mana yang digunakan menurut
ukuran dan karakteristik pergerakan subjek. Apabila memotret subjek atau
pemandangan yang ukurannya kecil, dan diperlukan fokus yang jitu, gunakanlah
Single-point AF. Untuk subjek yang pergerakannya tidak dapat diprediksi, maka
yang terbaik digunakan adalah Automatic Selection AF. Untuk pemandangan yang
memerlukan pertimbangan terhadap subjek yang bergerak dan komposisi foto yang
bagus, yang paling sesuai adalah mode Zone AF.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 43


Kombinasi bagus 1: Single-point AF dan One Shot AF
Single-point AF mengambil foto dengan membiarkan kamera memutuskan titik AF
mana yang akan mendapatkan fokus terbaik. Jika ingin mendapatkan pemfokusan
yang sangat tepat pada satu bagian subjek, inilah mode yang bagus untuk
digunakan, khususnya apabila dikombinasikan dengan One Shot AF. Dengan
menggunakan kombinasi ini, Anda dapat menetapkan fokus pada area yang
dimaksudkan pada pemandangan dengan suatu kedalaman, dan sekaligus
memperoleh pemfokusan jitu yang tajam pada pemandangan dengan depth of field
(ketajaman ruang) yang dangkal, misalnya apabila memotret bunga atau mengambil
bidikan close-up.

EOS 6D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.8, 1/100 det., EV+0,3)/
ISO 100/ WB: Auto
Dalam gambar ini, saya menetapkan fokus pada subjek di bagian tengah dan
mendefokus area di depan dan belakang. Jika Anda ingin mendapatkan efek bokeh
latar depan, kombinasi penggunaan One Shot AF + Single-point AF adalah yang
paling berguna.

EOS M3/ EF-M28mm f/3.5 Macro IS STM/ FL: 28mm (setara 45mm)/ Aperture-priority AE
(f/5.6, 1/60 det., EV+0,3)/ ISO 250/ WB: Auto.
Apabila memotret foto bunga, yang sangat penting adalah fokus presisi yang
ekstrem. Agar dapat menetapkan fokus pada kelopak bunga, saya menggunakan
One Shot AF + Single-point AF.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 44


Kombinasi bagus 2: AI Servo AF dan Automatic Selection AF
Apabila Automatic Selection AF diaktifkan, kamera secara otomatis memilih titik AF
terbaik untuk digunakan di antara semua titik AF-nya. Pada prinsipnya, fokus
ditetapkan pada subjek yang terdekat ke kamera.
Jika hanya memilih fokus tunggal untuk melakukan pemfokusan, kadang sulit untuk
mempertahankan fokus secara terus-menerus. Automatic Selection AF sangat
praktis ketika memotret hewan atau foto olahraga, karena akan sulit
mempertahankan fokus pada subjek yang bergerak jika hanya menggunakan single
AF point (titik AF tunggal).
Apabila memotret subjek yang sedang bergerak dalam mode AI Servo AF, maka,
dengan menyalakan Automatic Selection AF juga akan membatu Anda
mendapatkan fokus terbaik, karena menggunakan seluruh zona untuk pemfokusan
otomatis.

EOS 5D Mark III/ EF40mm f/2.8 STM/ FL: 40mm/ Aperture-priority AE (f/14, 1/1600 det., EV-
0,3)/ ISO 1600/ WB: Auto
Saya mengambil gambar burung camar ini yang tiba-tiba muncul. Kamera
ditetapkan dalam mode Automatic Selection AF dan AI Servo AF. Dengan Automatic
Selection AF, pencarian fokus dilakukan oleh beberapa titik AF, sehingga
meningkatkan peluang untuk mendapatkan fokus yang akurat.
Hal ini sangat bagus untuk menangkap peluang menekan rana dan mendapatkan
gambar seperti ini.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 45


Dasar-Dasar Kamera #10: Picture Style
Dengan fungsi Picture Style, Anda bisa menyesuaikan nada warna dan kontras
untuk menambah pesona dan daya tarik subjek. Dengan memilih pengaturan Picture
Style yang sempurna, Anda bisa mendapatkan hasil sempurna dalam
mengekspresikan maksud pemotretan Anda dalam foto yang jelas

Hal yang perlu dicatat


Dapat menyesuaikan pengaturan agar sesuai dengan subjek dan maksud
pemotretan Anda.
 Dapat mengkustomisasi pengaturan dalam pengaturan preset.

Picture Style adalah fungsi yang memungkinkan Anda menyesuaikan nada warna
dan kontras menurut preferensi Anda. Anda bisa berharap mendapatkan foto
dengan nada warna yang disempurnakan dan lebih segar, serta kontras yang
mempertajam atau memperlemahnya agar sesuai dengan pemandangan yang
bersangkutan. Ada kesalahpahaman, bahwa semakin tajam kontrasnya, semakin
baik gambarnya, tetapi ada kalanya apabila menggunakan nada warna yang lebih
sendu atau menekan kontras untuk menyajikan suasana ketenangan dan
ketenteraman, bisa juga menghasilkan foto dengan warna yang serba
menyenangkan. Jumlah Picture Style preset yang tersedia: “Auto”, “Standard”,
“Portrait” dan “Monochrome”. Anda bisa memilih Picture Style preferensi menurut
maksud pemotretan dan subjek Anda untuk memperoleh hasil yang spesial. Ini juga
memungkinkan untuk melakukan penyesuaian halus pada preset dengan
menggunakan menu [Detail settings]. Dengan menala halus parameter, seperti
Sharpness (Ketajaman) atau Contras (Kontras), Anda bisa menciptakan foto yang
artistik dengan polesan akhir yang berbeda-beda.Dalam pengaturan "Auto", nada
warna secara otomatis disesuaikan menurut pemandangan foto. Hal ini khususnya
berguna apabila memotret di luar ruangan atau lanskap—menghasilkan warna hijau,
biru dan merah secara jelas. Pengaturan “Standard” merupakan pengaturan nada

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 46


warna paling dasar dari EOS Digital, dan biasanya bisa digunakan untuk mengambil
bidikan sebagian besar pemandangan dengan cukup baik Pengaturan “Landscape”
didesain untuk menambah ketajaman dan nada warna pada foto. Pengaturan ini
mewujudkan hasil gambar yang memiliki dampak. “Portrait” memberikan nada yang
lebih halus. Ini ideal apabila mengambil gambar subjek wanita dan anak-anak,
karena membuat kulit terlihat berseri. “Fine Detail” adalah penambahan termutakhir
pada Picture Style dan ini merupakan fitur yang praktis untuk dimiliki. Dengan “Fine
Detail”, bahkan garis detail dan tekstur subjek yang lebih halus disampaikan dengan
indah.
Konsep terkait 1: Mengkustomisasi Picture Style

- Kiri : Pengaturan Normal


- Kanan: Nada warna dan kontras disesuaikan

Pengaturan umum: EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 47mm/ Aperture-
priority AE (f/4, 1/1250 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight.

Kustomisasi bisa dilakukan pada preset Picture Style. Pada menu “Detail settings”,
pilih “Sharpness”, “Contrast”, “Saturation”, ”Colour tone” untuk menghaluskan efek
dan mendapatkan hasil yang lebih Anda sukai.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 47


Dengan mengkustomisasi berbagai pengaturan dalam menu pengaturan Detail,
sekarang Anda bisa mengubah cara penampilan foto.

A: Sharpness/Contrast (Ketajaman/Kontras)
B: Colour tone (Nada warna)
C: Saturation

Dengan menyesuaikan parameter dalam menu [Detail set.] akan memengaruhi foto
dengan cara berikut ini:

 Apabila nilai dalam “Sharpness” ditingkatkan, Anda bisa melihat sketsa yang lebih
tajam dan menghasilkan gambar yang sangat jernih.
 Apabila Anda meningkatkan “Contrast” ke ujung tanda ”+”, gambar menjadi lebih
tajam dan gambar yang menonjol untuk memberikan kesan 3D.
 Dengan “Colour tone”, pengaturan dasar mencocokkan warna kulit manusia. Ini
sangat berguna apabila menyesuaikan warna kulit subjek manusia.
 Apabila meningkatkan ke ujung tand “+”, Anda akan mendapatkan nada kuning
yang lebih kuat.

Dengan beralih ke arah kisaran “-”, akan menghasilkan nada merah yang lebih
kuat. “Saturation” mengubah intensitas warna. Apabila meningkatkan ke arah ujung
tanda “+”, akan menghasilkan warna yang lebih tajam.
Pengaturan nada dalam Picture Style tersedia dalam "Monochrome". Anda bisa
menambahkan warna ke foto monokrom dengan fungsi ini.
Ini khususnya berguna apabila akan menciptakan foto dengan suasana spesial.
Misalnya, warna sepia bisa menciptakan suasana nostalgia dan rona kebiruan bisa
memberikan kesan keheningan dan kesejukan pada gambar. Warna ungu
memberikan kesan elegan perkotaan, kehidupan kota yang semarak. Yang terbaik
untuk pemandangan klasik dan historis adalah hijau.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 48


Dasar-Dasar Kamera #11: AF
Pendeteksian Fase
AF pendeteksian fase (juga dikenal sebagai AF pendeteksian perbedaan fase)
adalah sistem fokus otomatis yang digunakan dalam pemotretan viewfinder pada
kamera DSLR. Fitur utamanya yaitu, kecepatan pemfokusan otomatis yang pesat.
Berikut ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai AF pendeteksian fase, dan
bagaimana Dual Pixel CMOS AF dari Canon memanfaatkan teknologi AF
termutakhir untuk memfungsikan AF pendeteksian fase, bahkan dalam Live View.

AF pendeteksian fase adalah sistem AF yang digunakan dalam pemotretan


viewfinder pada kamera DSLR
Hal yang perlu dicatat
- Kecepatan pemfokusan otomatis yang pesat.
- Memerlukan mekanisme cermin yang memisahkan cahaya yang memasuki lensa
beserta sensor AF tersendiri.
AF pendeteksian fase adalah sistem AF yang digunakan dalam pemotretan
viewfinder pada kamera DSLR. Ini bekerja dengan memisahkan cahaya yang
memasuki lensa menjadi dua, sehingga membentuk dua gambar. Berdasarkan
perbedaan pada posisi titik fokus antara kedua gambar ini, kamera menghitung arah
yang diperlukan (ke arah kamera, atau menjauhi kamera), dan jumlah (jarak) untuk
menggerakkan lensa agar dapat mencapai fokus, dan menggerakkan lensa secara
tepat. AF pendeteksian fase memungkinkan fokus otomatis ditetapkan secara cepat,
karena kamera tahu persis berapa banyak dan ke arah mana menggerakkan lensa
pemfokusan. Namun demikian, bentuk AF ini memerlukan sensor AF khusus beserta
mekanisme yang memisahkan cahaya antara sensor AF dan sensor gambar, yang
mengubah cahaya yang memasuki lensa menjadi gambar. Hal ini menyulitkan untuk
membuat bodi kamera yang ringkas.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 49


AF pendeteksian fase dapat memfokus secara cepat karena mengetahui
jarak dan arah dari subjek

Contoh AF pendeteksian fase

Contoh AF kontras

Untuk memahami dengan lebih baik, mari kita bayangkan suatu situasi di mana
Anda harus membelah semangka.
AF pendeteksian fase seakan mencoba masuk ke dalam semangka tanpa
memakai penutup mata. Anda sudah tahu mengenai jarak dan arah ke semangka,
dan pengetahuan ini memungkinkan Anda bergerak ke sana secara cepat.
Sementara itu, AF kontras seakan mencoba masuk ke dalam semangka dengan
mata tertutup. Karena Anda tidak dapat mengetahui jarak dan arah ke semangka,
Anda harus berkeliling untuk mencoba mengetahui posisinya. Itulah sebabnya AF
kontras memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai fokus pada subjek
dibandingkan AF pendeteksian fase.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 50


Konsep terkait 1: Sensor garis dan sensor tipe silang

Tata-letak sensor garis dan sensor tipe silang

Sensor tipe silang memiliki akurasi tinggi dalam fokus otomatis


A: mendeteksi garis horizontal subjek
B: mendeteksi garis vertikal subjek
Pada sensor AF kamera DSLR, terdapat dua jenis sensor: sensor garis dan sensor
tipe silang. Sensor garis, bisa berorientasi vertikal atau berorientasi horizontal, dan
karenanya, keduanya hanya bisa mendeteksi garis horizontal atau vertikal subjek.
Namun demikian, sensor tipe silang, yang terbuat atas sensor garis yang diposisikan
silang, dapat mendeteksi keduanya, garis vertikal serta horizontal subjek, dan
karena itu, memiliki akurasi lebih tinggi dalam mencapai fokus. Kamera level
pemula, seperti EOS 1300D, biasanya hanya memiliki satu titik AF tipe silang yang
diposisikan di tengah. Namun demikian, model kamera yang lebih baru, seperti EOS
77D dan EOS 800D dilengkapi dengan sensor tipe silang untuk 45 titik AF-nya.
Desain ini sesuai, bahkan bagi pengguna yang sudah mahir dan ingin mengatur
komposisi sedemikian rupa sehingga subjek mereka bisa ditempatkan di mana saja
dalam bingkai. Dengan lebih banyak sensor tipe silang, fokus bisa dicapai secara
cepat, bahkan jika subjek terletak dekat pinggir bingkai.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 51


Konsep terkait 2: Dual Pixel CMOS AF

Pada kamera yang dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF, AF pendeteksian fase
bisa digunakan dalam Live View di area lebar yang bertanda merah, tanpa
menggunakan sensor AF terpisah. Fokus cepat dan akurat bisa dicapai, bahkan
pada subjek yang bergerak. Dual Pixel CMOS AF adalah sistem AF termutakhir,
hasil rekayasa Canon yang layak dibanggakan. Ini memungkinkan AF pendeteksian
fase digunakan dalam Live View dan pembuatan video, sedangkan pada DSLR
terdahulu, ini hanya bisa digunakan pada pemotretan viewfinder. Karena semua
piksel pada sensor gambar Dual Pixel CMOS AF dilengkapi dengan sensor
pendeteksian fase, maka tidak diperlukan sensor AF terpisah, dan karena itulah
sensor ini bisa diimplementasikan dalam kamera mirrorless, seperti EOS seri M.
Seiring dengan pemfokusannya yang mulus dan cepat, sensor ini dapat menetapkan
fokus dengan mudah pada subjek yang bergerak.

Dasar-Dasar Kamera #12: Viewfinder


Apabila menyangkut soal pemotretan, bagian kamera yang paling penting adalah
viewfinder. Dewasa ini, ada sejumlah kamera yang tidak dilengkapi viewfinder, dan
hanya memiliki pemotretan Live View. Namun demikian, semakin Anda
berpengalaman dengan fotografi, Anda akan menyadari, betapa besar pengaruh
pemotretan dengan viewfinder pada foto Anda. Dalam artikel ini, kita akan
mencermati viewfinder.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 52


Dengan viewfinder optik, Anda bisa memusatkan perhatian pada subjek
Anda
Hal yang perlu dicatat
- Mencegah cahaya eksternal mengganggu bidikan Anda.
- Anda dapat memusatkan perhatian pada subjek tanpa gangguan.
- Mudah melacak subjek yang bergerak
Viewfinder adalah jendela kecil pada kamera yang tembus pandang agar dapa
menyusun foto Anda dan menetapkan fokus pada subjek. Perbedaan antara
pemotretan Live View, di mana Anda menggunakan monitor LCD, dan pemotretan
viewfinder, yaitu, pada viewfinder, cahaya eksternal dicegah untuk memengaruhi
cara Anda mempersepsikan tampilan pada layar. Dengan demikian, Anda dapat
mencurahkan perhatian sepenuhnya pada subjek di depan mata Anda, yang pada
gilirannya akan lebih memudahkan untuk melacak subjek bergerak. Kamera digital
dilengkapi dengan salah satu dari dua jenis viewfinder: viewfinder optik (OVF), dan
viewfinder elektronik (EVF). Viewfinder optik (OVF) terutama ditemukan pada
kamera DSLR seperti EOS 77D dan EOS 1300D. Pada kamera tersebut, cahaya
yang melintasi lensa dipantulkan keluar cermin dan masuk ke dalam viewfinder,
yang memungkinkan Anda membidik sambil melihat gambar yang sesungguhnya.
Keuntungannya yaitu, Anda bisa lebih mudah melacak benda bergerak, dan juga
melihat warna yang lebih akurat. Sebaliknya, karena cermin diperlukan untuk
memantulkan cahaya, maka, terdapat batasan pada keringkasan ukuran kamera
yang bisa dibuat. Pratinjau efek white balance dan kompensasi pencahayaan juga
tidak tersedia. Sementara itu, viewfinder elektronik (EVF) biasanya terdapat pada
kamera mirrorless seperti EOS M5. Kamera ini secara elektronik memproyeksikan
gambar yang ditangkap oleh sensor gambar pada panel LCD kecil, dan inilah yang
sesungguhnya Anda lihat saat mengintip melalui EVF. Karena dalam kasus ini tidak
diperlukan cermin, maka, kamera bisa dibuat lebih ringkas. Anda bisa membesarkan
tampilan pada area fokus dan memeriksa efek penyesuaian warna serta
kecerahannya sebelum membidik. Namun demikian, karena EVF secara relatif
mengkonsumsi daya lebih besar, maka kemungkinan akan menggunakan masa
pakai baterai agak banyak.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 53


Viewfinder optic
Sebagian besar terdapat pada kamera DSLR

EOS 77D
Keunggulan
- Mampu melihat subjek dalam waktu nyata
- Mudah melacak subjek yang bergerak
- Secara akurat mendeteksi warna subjek
Kelemahan
- Membatasi ukuran kamera saku
- Tidak dapat meninjau ulang efek white balance dan kompensasi pencahayaan
sebelum melepaskan rana
Viewfinder elektronik
Sebagian besar terdapat pada kamera mirrorless

EOS M5
Keunggulan
- Kamera bisa dibuat lebih ringkas
- Mampu memperbesar tampilan untuk menetapkan fokus
- Bisa meninjau kembali efek white balance dan kompensasi pencahayaan sebelum
melepaskan rana
Kelemahan
- Memakai daya sedikit lebih banyak

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 54


Konsep 1: Membidik subjek bergerak dengan OVF

EOS-1D X Mark II/ EF500mm f/4L IS II USM/ FL: 500mm/ Manual exposure (f/11, 1/320
det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Alasan keunggulan OVF dalam membidik benda bergerak lantaran kemampuannya
menggunakan AF pendeteksian fase. Karena AF pendeteksian fase bidang gambar
dapat mencapai fokus pada kecepatan yang amat sangat tinggi, ini merupakan
mode AF paling sesuai untuk membidik subjek bergerak. Sampai baru-baru ini,
sebagian besar orang akan secara otomatis mengaitkan pembidikan subjek
bergerak dengan penggunaan viewfinder optik. Namun demikian, dengan
diperkenalkannya Dual Pixel CMOS AF yang mengimplementasikan AF
pendeteksian fase bidang gambar, sekarang dimungkinkan untuk mengambil foto
benda bergerak dengan viewfinder elektronik. Khususnya, EOS M5 mampu
membidik pada kecepatan beruntun 7 fps, dan dikombinasikan dengan penggunaan
prosesor gambar termutakhir DIGIC 7 yang dimilikinya, maka subjek bergerak dapat
ditangkap dengan amat sangat akurat.Sebagai awal pengenalan Phase Detection
AF (AF Pendeteksian Fase), yang juga dikenal sebagai AF pendeteksian perbedaan
fase.
Konsep 2: Tinjau ulang efek dengan EVF sebelum membidik

(Kiri) (Kanan)
WB : Auto (Kiri)
Exposure compensation: EV±0 (kanan)

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 55


Lantaran ada cahaya latar yang masuk dari jendela, lampu tampak gelap dalam
gambar. Inilah situasi di mana Anda sebaiknya menggunakan kompensasi
pencahayaan untuk mendapatkan efek yang lebih cerah.
WB: Daylight (Kanan)
Exposure compensation: EV+1,0
Tetapkan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) ke EV+1,0 dan WB
ke Daylight. Dalam contoh ini, EVF memungkinkan Anda mengecek bahwa gambar
sekarang terlihat lebih cerah sebelum melepaskan rana. Kedua gambar: EOS M/
EF-M22mm f/2.0 STM/ FL: 22mm (setara 35mm)/ Aperture-priority AE (f/2, 1/320
det.)/ ISO 100. Keunggulan terbesar viewfinder elektronik yaitu, sewaktu membidik,
Anda dapat melakukan pratinjau efek perubahan pengaturan sebelum mengambil
foto. Dengan cara ini, EVF memiliki keunggulan yang lebih hebat daripada OVF,
yang mengharuskan Anda mengecek gambar setelah memotret, berulang-ulang kali.

Dasar-Dasar Kamera #13: Live View


Implementasi Dual Pixel CMOS AF pada model kamera termutakhir dari Canon
telah memperbaiki secara menyeluruh kondisi pemotretan dalam Live View. Live
View, yang menampilkan kecepatan AF cepat yang mengimbangi AF viewfinder,
secara bertahap menjadi metode pilihan pemotretan bagi banyak fotografer.

Live View: Metode yang memproyeksikan gambar dalam waktu nyata


pada layar LCD
Hal yang perlu dicatat
- Perubahan dalam warna dan kecerahan diamati dalam waktu nyata.
- Tidak memberikan tekanan pada subjek sewaktu memotret.
- Anda dapat membidik pada posisi tubuh yang nyaman apabila melakukan
pemotretan pada posisi tinggi atau rendah.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 56


Jenis pemandangan apakah yang sesuai untuk pemotretan
Live View? Manakah yang lebih baik untuk pemotretan
viewfinder?
Live View adalah fitur yang memungkinkan Anda memverifikasi gambar yang
diproyeksikan pada monitor LCD belakang saat Anda membidik. DSLR seperti EOS
77D dan EOS 800D memungkinkan Anda untuk beralih ke Live View dengan
menekan tombol pemotretan Live View. Karena Live View adalah metode standar
yang digunakan untuk pemotretan pada kamera mirrorless, seperti EOS M6,

fitur ini bisa digunakan setelah kamera dihidupkan. Keuntungan terbesar Live View
yaitu, Anda dapat melihat perubahan dalam warna dan kecerahan sebelum
melepaskan rana.

Apabila Anda melakukan penyesuaian pada white balance dan kompensasi


pencahayaan, efeknya secara serentak direfleksikan pada layar LCD, sehingga
Anda bisa melakukan pratinjau dan menentukan, apakah akan langsung membidik
dengan penyesuaian, atau menyesuaikannya lebih jauh
.
Juga terdapat keuntungan lainnya. Karena dapat memperbesar tampilan dan
memilih area yang ingin Anda fokuskan, fitur ini sangat berguna apabila Anda ingin
melakukan pemfokusan yang tepat, khususnya dalam fotografi makro.

Karena pemotretan Live View tidak mengharuskan fotografer melihat ke dalam


viewfinder yang menghalangi wajahnya, maka sang subjek tidak merasa tertekan
saat difoto—dan hal ini penting untuk fotografi potret wajah, karena Anda harus
menonjolkan dan menangkap ekspresi subjek yang paling wajar. Terlebih lagi, Live
View sangat berguna sewaktu membuat rekaman video.

Kamera termutakhir yang dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF memungkinkan


kecepatan AF yang luar biasa dan pelacakan tanpa hambatan pada subjek bergerak
ketika membuat rekaman video.

Pemotretan Live View dan monitor LCD yang dapat


diputar: Pasangan yang istimewa
Mengombinasikan penggunaan Live View dengan monitor LCD yang dapat diputar,
Anda menjadi lebih leluasa untuk menyusun komposisi. Anda bahkan dapat
membidik pada posisi tinggi dan rendah tanpa harus menahan sikap tubuh yang
tidak nyaman. Bahkan, dengan memutar monitor LCD 180 derajat, Anda dapat
dengan mudah ber-selfie.

Monitor LCD yang dapat diputar tersedia dalam jenis 'vari-angle' atau 'tilt' (miring),
dengan jenis vari-angle yang digunakan pada DSLR, dan jenis miring yang
digunakan pada kamera mirrorless. Kedua fitur ini, masing-masing memiliki
keunggulan dan kekurangannya. Kami jelaskan lebih lanjut di bawah ini.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 57


Jenis vari-angle (layar berputar-balik secara horizontal)

EOS 77D
Keunggulan
- Membidik dari sudut tinggi atau rendah, bahkan sambil menahan bodi kamera
utama pada posisi horizontal
- Tidak perlu berada langsung di belakang kamera untuk membidik—kamera bisa
dipegang agak menyamping
Kekurangan
- Harus membiasakan diri untuk menyejajarkan gambar, karena sumbu optik lensa
dan monitor LCD tidak sejajar
- Memerlukan waktu lebih lama untuk mengembalikan layar LCD ke tempatnya.
Monitor jenis miring (layar berputar-balik secara vertikal)

EOS M6
Keunggulan
- Sumbu optik lensa dan monitor LCD sejajar
- Dapat segera mengembalikan monitor LCD ke tempatnya
Kekurangan
- Membatasi cara Anda menggerakkan kamera
- Harus memiringkan kamera untuk membidik dari sudut rendah (atau tinggi).

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 58


Konsep terkait 1: Posisi Pembidikan

Membidik dari sudut rendah

Membidik dari sudut tinggi


Kiri: EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 56mm (setara 90mm)/ Aperture-
priority AE (f/5, 1/400 det., EV-1,0) / ISO 100/ WB: Daylight
Kanan: EOS 6D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 97mm/ Program AE (f/5.6, 1/160 det.,
EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Daylight.
Dengan Live View, Anda dapat membidik secara nyaman tanpa harus menahan
posisi tubuh yang sulit, seperti pada posisi rendah yang sangat dekat ke tanah, atau
pada posisi tinggi yang tidak dapat diraih oleh level mata Anda, tanpa harus melihat
ke dalam viewfinder. Manfaatkanlah penggunaan Live View apabila Anda ingin
memotret subjek pada posisi pemotretan yang sulit.
Konsep terkait 2: Touch Shutter (Rana Sentuh)

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-priority
AE (f/5.6, 1/200 det., EV+0,7)/ ISO 4000/ WB: Daylight

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 59


Touch shutter (rana sentuh) adalah suatu fungsi di mana fokus AF dan pelepasan
rana dilakukan hanya dengan mengetuk pada bagian di layar yang ingin Anda
fokuskan sewaktu dalam Live View. Karena tidak perlu memilih titik AF seperti dalam
pemotretan viewfinder, Anda dapat membidik secara cepat, bahkan pada
pemandangan yang memiliki objek dengan jarak yang bervariasi, seperti pada
contoh di atas.

Dasar-Dasar Kamera #14: Posisi dan Sudut


Dua elemen yang sangat besar pengaruhnya pada hasil foto Anda adalah posisi
dan sudut. Karena keduanya begitu berdampak, maka dengan memvariasikan
keduanya akan memastikan bahwa Anda akan dapat memperoleh efek berbeda
dalam foto Anda. Berikut ini, kita akan menelaah 3 hal, masing-masing berkenaan
dengan posisi dan sudut.

Posisi: Kedataran Anda memegang kamera


Sudut: Derajat sudut kamera yang menghadap subjek
Hal yang perlu dicatat
- Anda bisa mengubah komposisi foto berdasarkan posisi dan sudut.
- Tentukan posisi sebelum memilih sudut.
Posisi mengacu ke ketinggian kamera secara relatif dari bumi. Memegang kamera
pada posisi normal, pada ambang batas mata Anda dikenal sebagai ‘eye-level
position’ (posisi level mata), memegang kamera pada posisi yang lebih tinggi dari
level mata dirujuk sebagai ‘high position’ (posisi tinggi), dan memegang kamera
pada level rendah, misalnya saat Anda jongkok, dikenal sebagai ‘low position’
(posisi rendah). Sudut mengacu ke derajat arah kamera ke subjek. Memegang
kamera pada level horizontal ke subjek dikenal sebagai ‘eye-level angle’ (sudut
level mata), memegang kamera menghadap ke bawah dikenal sebagai ‘high angle’
(sudut tinggi), dan memegang kamera menghadap ke atas dikenal sebagai ‘low
angle’ (sudut rendah).

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 60


Sewaktu Anda memotret, pertama-tama, amati subjek Anda secara menyeluruh
sebelum memutuskan posisi pembidikannya. Berikutnya, pikirkan mengenai
sudutnya. Dengan memvariasikan secara signifikan posisi dan sudut pemotretan,
Anda akan mendapatkan komposisi yang berbeda-beda dari yang mungkin sudah
Anda miliki sebelumnya. Untuk menonjolkan kualitas subjek yang paling memikat,
Anda perlu mendekatinya dari sudut pandang yang berbeda-beda dan
memvariasikan posisi serta sudut pemotretan.

Posisi

High Position (Posisi tinggi) Low position (Posisi rendah) Eye-level (level mata)

High Position (Posisi tinggi)

Pegang kamera pada posisi tinggi dengan mengangkat lengan Anda di atas level
mata, atau naik ke posisi yang lebih tinggi dengan bantuan pijakan kaki atau
platform. Pada posisi pemotretan ini, Anda dapat menangkap lebih jauh ke latar
belakang. Dengan mengombinasikan ini dengan sudut tinggi, akan menciptakan
perspektif yang tegas
Low position (Posisi rendah)

Inilah posisi di mana Anda memegang kamera pada posisi yang lebih rendah dari
level mata Anda. Karena pada posisi ini bisa menangkap pandangan berbeda dari
yang biasanya Anda lihat, maka, akan menghasilkan foto yang sangat bagus
dan menawan. Dengan mengombinasikan ini dengan sudut rendah akan
memperkuat efek ini.

Eye-level position (Posisi level mata)

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 61


Ini adalah posisi pemotretan standar pada ketinggian di mana Anda melihat ke
viewfinder sambil berdiri. Karena posisi ini menghasilkan foto yang hanya
menangkap apa yang Anda lihat, maka akan menyampaikan bidikan gambar yang
paling realistis. Namun demikian, hal ini akan terasa monoton apabila semua
gambar diambil dari posisi ini.
Sudut/angle

High angle (Sudut tinggi) Eye-level angle (level mata) Low angle (Sudut rendah)

High angle (Sudut tinggi)

Pada Sudut ini, Anda bisa memiringkan kamera ke bawah, menghadap ke subjek
yang juga dirujuk sebagai bird’s eye view (pandangan dari udara). Karena sudut ini
menangkap subjek secara keseluruhan, maka akan menghasilkan gambar yang
deskriptif, yang secara jelas menangkap keadaan di sekeliling seperti yang Anda
lihat. Karena posisi pijakan cenderung membentuk latar belakang pada gambar,
Anda dapat menyesuaikan pilihan latar belakangnya.

Eye-level angle (Sudut level mata)

Ini adalah sudut pemotretan standar, di mana Anda memegang kamera sama tinggi
dengan level mata Anda tanpa memiringkan kamera. Saat Anda memotret pada
level mata yang sama seperti subjek, yaitu level yang sama seperti penglihatan
normal pada manusia, hasil foto akan tampak wajar dan akrab, serta memiliki
kesan stabil.
Low angle (Sudut rendah)

Inilah sudut di mana Anda mengarahkan kamera ke atas pada subjek. Apabila
memotret subjek tinggi atau jangkung dari sudut rendah, ini menciptakan kesan
kedalaman dan intimidasi, yang memungkinkan Anda menggambarkan
kehadiran dan intensitas subjek. Karena langit biasanya membentuk latar
belakang, maka akan mudah menyesuaikan komposisi foto.

Dasar-Dasar Kamera #15: Program AE


MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 62
Mode Program AE, mode semi-otomatis, yaitu bilamana kamera secara otomatis
menetapkan nilai aperture dan kecepatan rana, sehingga Anda dapat secara cepat
menangkap peluang foto yang muncul tiba-tiba, dan tetap masih bisa mengontrol
kreatif pada pengaturan lainnya, seperti white balance.

Program AE: Mode arahkan dan bidik, yaitu bilamana kamera menentukan nilai
aperture dan kecepatan rana

Hal yang perlu dicatat

- Kamera memutuskan keduanya, nilai aperture dan kecepatan rana.


- Sungguh bagus untuk menangkap peluang menekan rana yang tiba-tiba dan tidak
terduga.
- Berbeda dengan mode yang sepenuhnya otomatis, Anda masih bisa mengubah
pengaturan lainnya, seperti white balance (WB) dan kompensasi pencahayaan.

Memang, ini bisa sangat menyenangkan, bereksperimen dengan


pengaturan kecepatan rana dan nilai aperture yang berbeda-beda, tetapi, untuk
menemukan kombinasi sempurna, kerap memerlukan waktu cukup lama dan bisa
menyebabkan Anda melewatkan peluang foto. Namun, mereka yang juga ingin
mempertahankan sebagian kontrol kreatif pada hasil foto, mungkin merasa dibatasi
oleh mode pemotretan otomatis sepenuhnya. Pada saat itulah mode Program AE
bisa digunakan secara praktis. Dalam mode ini, kamera secara otomatis
menentukan dan menetapkan kombinasi nilai aperture-kecepatan rana yang optimal,
sehingga ideal jika Anda harus membidik cepat untuk menangkap peluang foto yang
tidak terduga.

Jika Anda menggunakannya bersama dengan pengaturan ISO Auto, Anda juga
bisa membidik langsung sambil menggenggam kamera dengan goyangan minimal.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 63


Lalu, apa bedanya dengan mode otomatis penuh, seperti Scene Intelligent Auto?
Scene Intelligent Auto ditargetkan ke pengguna pemula, sehingga kamera secara
otomatis menetapkan hampir semua pengaturan bidik, seperti fungsi AF dan mode
metering (pengukuran), untuk mengurangi risiko bidikan gagal. Oleh karenanya,
kustomisasi pada mode ini agak terbatas bagi mereka yang ingin memiliki
keleluasaan untuk menciptakan ekspresi kreatif. Sebaliknya, mode Program AE,
hanya mengambil-alih pengaturan aperture dan kecepatan rana. Anda tetap bisa
menyesuaikan pengaturan white balance, Picture Style, dan kompensasi
pencahayaan, untuk merefleksikan maksud pemotretan Anda dengan lebih baik.
Satu hal yang membedakan mode Program AE dari mode Aperture-priority AE,
yaitu, bilamana Anda menetapkan nilai aperture, dan mode Shutter-priority AE,
bilamana Anda menetapkan kecepatan rana. Program itu mungkin memilih
kombinasi nilai aperture-kecepatan rana yang berbeda dari maksud pemotretan
Anda. Jika itu terjadi, dan Anda tidak senang dengan hasilnya, Anda bisa
menyimpan pencahayaan yang “tepat” dan secara bebas mengubah kombinasi
pengaturan aperture dan kecepatan rana. Ini disebut “program shift” (pergeseran
program).

Dial mode pada kamera Anda

Untuk menggunakan mode Program AE, putar dial mode kamera sampai tanda
panah menunjuk ke [P].

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 64


Layar Quick Control (Kontrol Cepat)
A: Shutter Speed (Kecepatan Rana)
B: Aperture
Dalam mode [P], kamera secara otomatis menetapkan keduanya, aperture dan
kecepatan rana. Kamera mendeteksi kecerahan subjek, menganalisisnya, kemudian
secara otomatis menetapkan kecepatan rana dan nilai aperture yang dianggap
"tepat" untuk pemandangannya. Jika pencahayaan ini tidak seperti yang Anda
inginkan, Anda bisa menggunakan exposure compensation (kompensasi
pencahayaan) untuk mengubahnya.

Contoh penggunaan #1: Apabila menangkap latar belakang yang terang


benderang.

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 35mm/ Program AE (f/9, 1/200 det.,
EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 65


Anggaplah Anda ingin mengambil bidikan langsung lanskap yang berada di
kejauhan. Karena kualitas bokeh tidak menjadi masalah untuk bidikan tersebut,
mode Program AE akan merupakan pilihan bagus untuk mode pemotretan. Bahkan,
jika ada banyak awan di langit, Anda bisa tenang, karena kamera akan menetapkan
kecepatan rana optimal dan pengaturan nilai aperture untuk pencahayaan yang
ideal, tetapi masih bisa menerapkan kompensasi pencahayaan dan menyesuaikan
white balance jika perlu.
Contoh penggunaan #2: Untuk menangkap peluang menekan rana yang
tidak terduga.

EOS 6D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Program AE (f/4, 1/100 det., EV+0,3)/ ISO
125/ WB: Daylight
Dengan mode Program AE, Anda hanya perlu menekan tombol rana untuk
mendapatkan foto yang cukup cantik. Karena itu, Anda bisa menangkap gambar
yang muncul sesaat secara persis, misalnya, ekspresi berkedip-dan-kesempatan-
berlalu pada wajah subjek yang bergerak.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 66


Dasar-Dasar Kamera #16: Aperture-
priority AE
Ingin menciptakan foto dengan buram latar belakang nan indah (efek bokeh), atau
memastikan bahwa segalanya dalam gambar tetap dalam fokus? Mode Aperture-
priority AE adalah mode yang nyaman digunakan untuk memperoleh efek mode itu.
Mari kita cermati mode ini lebih rinci.

Mode Aperture-priority AE: Memungkinkan Anda untuk menyesuaikan kadar efek


bokeh
Hal yang perlu dicatat

- Anda memutuskan f-number, dan kamera menetapkan kecepatan rana yang


sesuai.
- Kisaran f-number yang bisa Anda tetapkan, bergantung pada lensa yang
digunakan.

Mode Aperture-priority AE adalah mode pemotretan yang berguna apabila Anda


ingin menciptakan efek bokeh dalam foto, atau memastikan bahwa segalanya dalam
bingkai terfokus. Ini karena mode tersebut memberi Anda kendali pada pengaturan
aperture (f-number), yang merupakan kunci utama untuk menyesuaikan kadar
buram latar belakang (efek bokeh), dan area gambar yang tampak terfokus.Dalam
mode Aperture-priority AE, fotografer menetapkan f-number ke nilai yang ia yakin
ideal untuk gambar yang ingin diciptakannya. Selanjutnya, kamera secara otomatis
menetapkan kecepatan rana yang dianggap akan menghasilkan pencahayaan yang
sesuai untuk f-number yang ditentukan pengguna.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 67


Hasilnya, f-number kecil pada aperture yang lebih lebar. Area gambar yang tampak
dalam fokus akan menjadi lebih kecil, karena depth of filed yang lebih dangkal, tetapi
ini berarti, bahwa Anda bisa menciptakan efek bokeh di depan dan/atau di belakang
area yang muncul dalam fokus.
Sebaliknya, f-number yang besar menghasilkan aperture yang lebih sempit. Area
gambar yang lebih besar akan tampak dalam fokus, akibat depth of field yang lebih
dalam, dan ini memungkinkan Anda menciptakan foto yang mana segalanya dalam
bingkai terfokus.
f-number terkecil dan terbesar yang bisa Anda tetapkan bergantung pada lensa
Anda, tetapi pada umumnya, lensa prima cenderung memungkinkan Anda
menetapkan f-number yang lebih kecil dari yang ditetapkan oleh lensa zoom.Apabila
menggunakan mode Aperture-priority AE, harap perhatikan, bahwa jika Anda
menetapkan f-number yang terlalu besar, kecepatan rana akan melambat dan
meningkatkan kemungkinan goyangan kamera. Untuk mengimbangi hal itu,
manfaatkan mode ISO Auto.

Dial mode pada kamera Anda


Untuk menggunakan mode Aperture-priority AE, putar dial mode kamera ke [Av].

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 68


Layar Quick Control (Kontrol Cepat)
A: Shutter Speed (Kecepatan Rana)
B: Pengaturan Aperture (f-number)
Fotografer menetapkan aperture. Kamera menetapkan kecepatan rana

Setelah Anda menetapkan f-number, kamera akan secara otomatis menetapkan


kecepatan rana yang sesuai. f-number kecil akan memberi Anda efek bokeh yang
lebih hebat dan membuai, sedangkan f-number besar akan meningkatkan area
gambar yang tampak dalam fokus.

Contoh: Untuk menciptakan efek bokeh yang membuai di latar belakang

EOS 5D Mark III / EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.4, 1/40 det.,
EV+0,7)/ ISO 125/ WB: Auto

Menciptakan efek bokeh di latar belakang, membuat subjek yang Anda inginkan
menonjol dari segala yang ada di sekelilingnya. Apabila melakukan ini, gunakan f-
number yang sekecil mungkin untuk mendapatkan efek yang membuai. Saran
bonus: Untuk efek yang lebih membuai, hampiri lebih dekat subjek yang Anda
inginkan untuk men-defokus latar belakang lebih jauh lagi.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 69


Contoh: Apabila Anda ingin segalanya dalam gambar tampak dalam focus

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/50 det.,
EV-0.3)/ ISO 100/ WB: Auto
Khususnya, apabila terdapat banyak jarak di antara elemen dalam bingkai yang
terdekat dengan Anda, dan yang paling jauh dari Anda, tetapkan f-number ke angka
yang lebih besar untuk memastikan semua elemen tampak dalam fokus. Pada
umumnya, yang ideal adalah f/8 hingga f/16. Ini juga membantu jika Anda membidik
subjek Anda dari jarak jauh.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 70


Jenis-Jenis Fotografi
 Fotografi Landscape

Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain
adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan
dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang
menjadi fokus utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape
seperti seascape yang lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan
skyscape yang fokus pada pemandangan langit.

 Fotografi Macro

Fotografi macro adalah adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak
dekat dengan obyek utama benda-benda kecil. Objek fotografi makro dapat berupa
serangga, bunga, embun atau benda lain yang di close-up sehingga menghasilkan
detail yang menarik. Fotografer umumnya menggunakan lensa macro agar hasil
foto terlihat lebih tajam, tapi fotografer dengan budget terbatas bisa menggunakan
close-up filter, extension tube atau reverse ring sebagai alternatif lensa macro.

 Fotografi Hitam Putih/Black and White Photography

Ini adalah salah satu aliran fotografi yang saya sukai. Pada awal sejarah fotografi,
fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang fotografer untuk
mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto hitam-putih
pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk
mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna
semakin membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga
menyebabkan fotografi hitam-putih kurang populer.

 Fotografi Satwa/Wildlife Photography

Fotografi satwa lebih memfokuskan objek pada pengambilan gambar adalah hewan.
Kadang hewan berperilaku unik dan jika kita berada di waktu dan tempat yang tepat
kita dapat mengabadikan aksi hewan tersebut dan pastinya akan menjadi hasil karya
yang menarik.

 Fotografi Portrait/Potrait Photography

Foto portrait adalah sebuah foto yang mengedepankan detail dari obyek foto, untuk
menunjukkan karakter dari sebuah obyek foto. Apabila objek adalah manusia, maka
pada umumnya mata dari obyek akan lurus menatap kepada kamera. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi “komunikasi” yang intens antara obyek dengan
fotografer. Ekspresi wajah begitu dominan untuk mengungkapkan persamaan,
kepribadian, bahkan perasaan seseorang. Pada umumnya foto portrait menampilkan
ekspresi alami dari objek yang di foto. disini mata dari objek menjadi komponen
penting dari sebuah foto portrait.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 71


 Fotografi Jalanan/Street Photography

Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik.
Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen
puncak/klimaks . Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari .
Foto biasanya diambil dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada
dari jarak jauh.
Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi
dan melakukannya dengan cepat dan lugas.

 Fotografi Model

Pengertiannya sebenarnya hampir sama dengan fotografi potrait namun pada


fotografi model, fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah
pandangan dan sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara
berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus.

 Fotografi Panning

Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan
gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi
masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan
menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang
bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. Foto jenis ini bisa didapat
dengan memanfaatkan shutter speed rendah.

 Fotografi Tilt Shift

Fotografi tilt shift adalah teknik fotografi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
foto yang tampak seperti miniatur. Teknik tilt-shift ini menggunakan lensa khusus
yang dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan
cara mengubah sudut lensa terhadap media (film atau sensor). Namun salah satu
efek yang paling nyata dari penggunaan lensa tilt-shift adalah menyempitnya ruang
tajam (DoF – Depth of Field) sehingga bisa menciptakan efek seperti miniatur.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, foto tilt shift bisa dibuat dengan
memanfaatkan aplikasi photo editor seperti Photoshop.

 Fotografi Light Painting

Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret
dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu
penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka
shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan
dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik
obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 72


Contoh-Contoh Jenis Photography
LANDSCAPE PHOTOGRAPHY MACRO PHOTOGRAPHY

B&W PHOTOGRAPHY WILDLIFE PHOTOGRAPHY

POTRAIT PHOTOGRAPHY STREET PHOTOGRAPHY

PHOTOGRAPHY MODELING PANNING PHOTOGRAPHY

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 73


TILT SHIFT PHOTOGRAPHY LIGHT PAINTING PHOTOGRAPHY

MULTIMEDIA SECTION 2021/2022 Page 74

Anda mungkin juga menyukai