Anda di halaman 1dari 1

Nama : M.

Aban Prima
Kelas : 1Mio
Mk : Praktikum Pengolahan Gambar dan Fotografi

Segitiga Exposure adalah kemampuan kamera


dalam mengumpulkan cahaya yang masuk.
Untuk mengatur Exposure ada 3 komponen
yang saling mempengaruhi yaitu Shutter
Speed (Kecepatan rana), Aperture (Bukaan
diafragma lensa) dan ISO (International
Standardization Organization/ Sensitivitas
Sensort kamera).

3 komponen tersebut kita jelaskan sebagai berikut.

 Shutter Speed adalah  mengatur durasi jeda  jendela sensor terbuka ketika menerima
paparan cahaya kemudian menutup kembali. Semakin lama Shutter Speed terbuka, maka
semakin banyak intesnitas cahaya masuk ke dalam film/sensor, sehingga akan
menghasilkan foto lebih terang. Shutter Speed diukur dengan satuan “S” (second)/detik
dan dinyatakan dalam 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s
menunjukkan semakin cepat jendela sensor membuka lalu menutup kembali, sedangkan
1/2s semakin lama jendela shutter menerima paparan cahaya. Contohnya, Ketika Anda
mengambil foto air terjun dengan nilai shutter speed tinggi, misal 1/125s pada Aperture
f/2.8, maka air terjun yang Anda foto akan terlihat seolah beku. Sedangkan Long
Exposure adalah dampak dari shutter speed rendah. Efek yang timbul adalah gambar
foto blur/bayangan akibat kamera menangkap foto membutuhkan waktu beberapa detik.

 Diafragma atau aperture adalah mengatur seberapa besar iris lensa terbuka hingga


film/sensor terpapar cahaya. Membuka aperture lebar sama ketika Anda membuka jendela
rumah terbuka lebar, dan berdampak pada seberapa banyak cahaya yang masuk kedalam
rumah. Aperture diukur dengan f-stop (f/1.2, f/1.8 f/2.8) dan perlu di ingat semakin kecil
angka f-stop menunjukkan semakin besar bukaan lensa. Contohnya Dengan mengatur nilai
Aperture semakin kecil misal f/2, maka depth of field akan semakin kuat. isltilah dari
menyempitnya area fokus pada suatu objek tetapi blur pada area background. Kemudian
coba bandingkan ketika Anda perbesar nilai f-number menjadi f/22, maka akan
mendapatkan area fokus semua tanpa blur.
 Iso adalah mengatur tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin rendah
nilai ISO maka hasil foto akan semakin gelap, sebaliknya nilai ISO semakin tinggi maka
semakin terang foto yang dihasilkan. Semakin banyak cahaya disekitar tersedia maka perlu
menurunkan nilai ISO, sebaliknya semakin minim cahaya/gelap maka perlu menaikkan nilai
ISO. Uniknya menaikkan nilai ISO mempengaruhi kecepatan shutter speed lebih cepat
tanpa merubah aperture. Disarankan agar sebisa mungkin menggunakan nilai ISO serendah
mungkin agar kualitas foto tetap bagus, Contohnya menaikkan nilai iso
mempengaruhi noise (bitnik-bintik) pada foto semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai