Anda di halaman 1dari 2

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Nomor Dokumen :

Usaha dan Kegiatan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan SOP D.1.3
dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Revisi :0
Nama Kegiatan : Tanggal Berlaku :
TAHAP PASCA OPERASI – Pembongkaran fasilitas
operasional (fasilitas utama dan/atau 2 Juni 2021
pendukung)
Halaman :2
Nama Standar :
Peningkatan kekeruhan perairan akibat
pembongkaran fasilitas operasional

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP)


PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
RISIKO MENENGAH RENDAH DAN RENDAH

1. URAIAN KEGIATAN :

Kekeruhan perairan akibat dari air yang telah bercampur dengan material material halus
melimpah diperairan laut merupakan dampak turunan dari perubahan gelombang dan
pengerukan/pemeliharaan alur pelayaran. Kekeruhan perairan disebabkan karena meningkatnya
kandungan Total Suspended Solid (TSS) yang berasal dari pembuangan air limbah dari kegiatan
pembangunan fasilitas kegiatan tersebut ataupun tumpahan material yang masuk ke badan air.
Kekeruhan air akan menghambat proses fotosintesis dari plankton yang merupakan produsen
utama di perairan.

2. URAIAN STANDAR :

2.1 BESARAN DAMPAK


Jumlah fasilitas yang dibongkar

2.2 STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

a. Bentuk Pengelolaan
- Menyediakan alat penangkap (saringan) TSS (kekeruhan) sebelum di buang ke perairan;

b. Lokasi
Sesuai dengan peta KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang)

c. Periode pengelolaan
- Selama tahap operasi
2.3 STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

a. Bentuk Pemantauan
- Melakukan pengambilan contoh di lapangan Kemudian dianalisis di laboratorium dan hasilnya
dibandingkan dengan baku mutu
-
b. Lokasi
Sesuai dengan peta KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang)

c. Periode pengelolaan
- 1 x 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai