Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan akibat kekurangan hemoglobin atau sel
darah merah dalam tubuh. Padahal sel darah merah punya fungsi penting, yaitu
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Yang perlu diketahui, anemia ternyata bukan hanya
menyerang orang-orang tua saja. Tapi juga rentan menyerang remaja putri, seperti kamu,
GenBest.
Menurut World Health Organization (WHO), sebesar 53,7% remaja putri di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, terkena anemia. Sedangkan menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sebesar 22,7% remaja putri di Indonesia mengalami
anemia yang disebabkan kekurangan zat besi.
Kenapa risiko anemia lebih besar terjadi pada remaja putri? Ini terkait dengan menstruasi
yang dialami setiap bulan dan membuatnya kehilangan banyak darah.
Anemia juga bisa terjadi akibat pola diet terlalu ketat yang sering dilakukan remaja putri.
Padahal masa remaja mengharuskan kamu mengonsumsi makanan bergizi, termasuk yang
mengandung zat besi tinggi. (Baca juga: “Cara Diet yang Salah Ini Bisa Sebabkan
Anemia”)
Seperti Apa Gejala Anemia Pada Remaja?
Sebenarnya gejalanya sama dengan anemia pada umumnya, jadi gampang letih, lelah, dan
lesu. Jadi kalau kamu mudah lelah, padahal temanmu lainnya masih bersemangat, bisa jadi
kamu mengalami anemia.
Coba juga perhatikan wajahmu. Apakah kamu tampak pucat, sering sakit-sakitan, seperti
sakit kepala atau kesulitan bernapas? Ini juga gejala anemia. Anemia yang tidak diatasi
bisa membuat daya tahan tubuh turun dan membuatmu jadi lebih mudah sakit.
Susah fokus juga adalah gejala anemia. Hal ini karena kekurangan zat besi berkepanjangan
bisa membuat fungsi kognitif menurun sehingga proses penerimaan informasi menjadi
lebih lambat dan membuat kamu susah fokus dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
Mengatasi Anemia pada Remaja
Anemia yang disebabkan kurangnya zat besi dalam tubuh, tentu perlu diatasi dengan
memenuhi kebutuhan zat besi itu sendiri. Cara yang paling sederhana adalah dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan bervariasi, terutama yang kaya zat
besi. Contoh makanan yang mengandung zat besi tinggi adalah sereal yang diperkaya zat
besi, roti, atau sayuran hijau. Jangan lupa makan buah dan sayuran untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral. Lengkapi dengan sumber protein, seperti daging merah,
telur, atau kacang-kacangan yang juga kaya akan zat besi.
Dalam Web MD dijelaskan suplemen zat besi sering dibutuhkan untuk mengatasi anemia
kekurangan zat besi. Untuk memudahkan proses penyerapan dalam tubuh, suplemen ini
paling baik dikonsumsi dengan makanan atau minuman yang kaya akan vitamin C, seperti
jus jeruk. Sebaliknya hindari minum suplemen zat besi dengan kalsium, kopi, atau teh,
karena dapat menghambat penyerapannya.
Website kesehatan tersebut juga mengingatkan kita untuk berkonsultasi pada dokter dulu
sebelum mengonsumsi suplemen zat besi. Karena overdosis zat besi juga bisa berbahaya.
Beberapa penderita anemia juga mungkin memerlukan suplemen tambahan lain, seperti
asam folat atau vitamin B12. Jadi begitu curiga kalau dirimu menderita anemia, segera
periksa ke dokter, ya.
Untuk remaja putri seperti kamu, GenBest, anemia yang tidak segera diatasi bisa
berdampak sangat serius karena GenBest adalah calon ibu yang akan hamil dan memiliki
bayi nanti. Jangan lupa anemia berkepanjangan dapat memperbesar risiko bayi mengalami
stunting dan berbagai risiko penyakit lainnya.
Jadi, yuk, cegah anemia mulai dari sekarang!
Baca juga: “Duh, Dampak Anemia pada Remaja Putri Bikin Ngeri”
Powered By
Kejadian tersebut membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian
Luar Biasa (KLB) terhadap hepatitis akut misterius. Hingga akhirnya Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia pun mengeluarkan peringatan bagi masyarakat dan
tenaga kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis
akut misterius ini.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan
tetap tenang," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi,
Minggu (1/5/2022).
Terkait imbauan Kemenkes tersebut, berikut ini Popmama.com memberikan 6 hal
yang harus harus dilakukan dan harus dihindari agar terhindar dari hepatitis
misterius. Simak yuk, Ma!