IBADAH MINGGU, 11 SET.TRINITATIS,
“Segala kemuliaan bagi Allah di
23 AGUSTUS 2020
TEMA: PENGENDALIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN
1. Panggilan Beribadah
(Salah seorang ditunjuk sebagai Pemimpin ibadah (P):
P:Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus
Kristus, Marilah kita mengarahkan hati kita kepada
TUHAN dan menyembah Dia melalui ibadah ini dalam
kerendahan hati. Marilah kita berdoa dalam hati kita
masing-masing: ...........(Saat teduh sejenak)...................
Amin.
2. Bernyanyi B.E.192 :1-2
O Tuhan Jesus, Raja ni sudena, tubu sian Ama i!
Haholonganku sisombaonku, sasada Ho do Tuhanki.
Tombak denggan do, hauma pe denggan do, na
rumatarata i! Jesus dumenggan, Jesus gumodang,
sibaen las ni rohanta i.
3. Doa Pembukaan:
P:Marilah kita merendahkan hati dengan sungguh-
sungguh di hadapan TUHAN, kita bersatu dalam doa:
Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan Sorga, didalam
kerendahan hati, kami menghampiri tahta kekudusanMu.
Engkaulah TUHAN dan Raja kami. Kami meninggikan
dan mengagungkan namaMu. Kami percaya didalam
kuasa Roh Mu, Engkau hadir ditengah-tengah kami.
Memberkati kami yang beribadah saat ini. Teguhkanlah
iman kami, dan bimbinglah kami senantiasa, agar kami
dapat memahami kehendakMu dalam hidup kami.
Berkatilah hidup kami dengan berkatMu yang
berkelimpahan. Jadikanlah hidup kami juga menjadi
saluran berkat bagi sesama kami. Dengarkanlah kami, di
dalam nama Tuhan Yesus, Juruselamat kami. Amin.
4. Bernyanyi B.E.No.28:2-3
Nasa tinahiNa, tagan so ditompa tano on dope,
Nang na tinuduan ni sude pelean, jumpang do muse.
Sangkap ni AmaNa i dipatulus Jesus Kristus; Jolma i
ditobus.
Na rade di hita asi hi rohaNa nang basaNa pe.
Nunga mate Kristus, nunga sun ditobus hita on
sude,Sangap ma di Debata! Na porsea di hataNa do
pangoluonNa.
5. Pembacaan Epistel : 1 Musa/ Kejadian 11:1-9 kejahatanmu.
Setelah perikop ini selesai dibacakan, maka yang
membaca mengucapkan: Berbahagialah orang yang
mendengarkan dan yang menghayati firmanNya.
J : Amin.
6. Bernyanyi B.E.No.150:1-2
Ndang au nampuna ahu; huboan diringkon
Tu Tuhan i, Rajangku, sigomgom tano on.
Ai di bagasan Jesus au diida Debatangku.
na pasonangkon au.
Ndang au nampuna ahu, dung mate Jesus i,
Dihophop do tondingku, disesa dosangki,
Tongtong ma hupasahat au, mangunduk tu
Tuhanku,
Na lambok roha i.
7. Pengakuan Dosa:
P: Saudara-saudara yang terkasih, pada awalnya semua
yang diciptakan TUHAN sempurna dan indah.
Namun, oleh karena dosa, segala yang sempurna
dan indah itu menjadi rusak. Oleh karena itu
marilah kita merenungkan segala dosa dan
kesalahan kita terhadap TUHAN. Marilah kita
berdoa dalam hati kita masing-masing
.... A m i n ............
P: Ya TUHAN ALLAH, Kami mengaku bahwa kami
sering mendukakan Engkau dengan perkataan,
pikiran dan perbuatan kami yang tidak benar. Kami
tidak mengasihi Engkau dengan segenap hati,
dengan segenap kekuatan dan dengan segenap akal
budi kami. Dan kami tidak mengasihi sesama
manusia seperti diri kami. Kami layak kena
murkaMu dan terkutuk selama-lamanya. Saat ini,
kami datang kehadapanMu memohon keampunan
dosa-dosa kami. Kuduskanlah kami didalam
pengorbananMu. Amin. Demikianlah janji Tuhan
tentang pengampunan dosa kita: Demi Aku yang
hidup, demikian firman TUHAN ALLAH. Aku
tidak berkenan kepada kematian orang fasik,
melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang
fasik itu dari kelakuannya yang jahat supaya ia
hidup. Maka dengan kemurahanKu, Aku telah
mengampuni segala dosamu dan melupakan segala
tempat yang maha tinggi” J: Amin.
8. Bernyanyi B.E.No.202:1
Huhaholongi Ho, gogongku, huhaholongi Ho tongtong,
Marhitehite pambaenanku, nang sian nasa rohangkon.
Ai Ho do sumondangi au, rodi na mate au.
9. Pembacaan Hukum Tuhan
P: Marilah kita mendengarkan pembacaan Hukum Tuhan
dalam ibadah saat ini, sebagaimana tertulis dalam
Efesus 4:32 ”Tetapi hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu.” Marilah kita memohon
kekuatan dari Tuhan untuk melakukan firmanNya.
J :Ya Allah Bapa kami, berilah kami kekuatan untuk
melakukan yang sesuai dengan firmanMu. Amin
10. Bernyanyi B.E.No.518:1
Marsinondang dibaen Jesus asi ni rohaNa i,
Jala hita do disuru asa tapaboa i.
Tapagalak palitonta, tapatiur dalan i,
Ai torop dope na lilu, sai hatop ma mulak i.
11.Pengakuan Iman Rasuli:
P: Marilah kita bersaksi mengikrarkan pengakuan iman
kita bersama dengan jemaat pada segala abad di
seluruh dunia ini.
P+J:Aku percaya kepada Allah, Bapa yang
Mahakuasa, khalik langit dan bumi. Aku percaya
kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal,
Tuhan kita ....
12. Doa Syafaat: (berdoa untuk pergumulan keluarga,
anggota jemaat yang sakit, pendeta dan majelis, bangsa
dan negara).
13. Bernyanyi K.J. No.57:1-2
Jesus lehon hatorangan, hapistaran mangantusi hataM i;
Lehon mata na marnida dohot roha na umboto dalanMi.
Asa tongtong maradophon bohiM i mardalan hami,
Asa digomgomi TondiM i ma hami.
Ganup ari ma ajari hami na di haotoon i dope;
Asa lam porsea hami, Ho sambing do hangoluannami i.
Lam lumeleng lam pasolhot tu rohaM ma rohanami,
 Hombar tu hataM ma pangalahonami.
14.Pemberitaan Firman Tuhan: 1 Korintus 6:12-20
-Doa sebelum firman .
PENGENDALIAN DIRI TERHADAP TEKNOLOGI
Saudara-saudara yang terkasih, tema kotbah kita saat ini
adalah tentang bagaimana kita dapat mengendalikan
teknologi. Kita tidak dapat memungkiri bahwa teknologi
adalah anugerah Tuhan dalam kehidupan manusia. Dengan
adanya teknologi, banyak pekerjaan manusia menjadi lebih
mudah dan super cepat. Ternyata, baik disadari maupun
tidak, pengaruh perkembangan teknologi juga sudah masuk
ke dalam gereja-gereja. Teknologi dapat mempermudah kita
dalam beribadah dan memberikan fasilitas yang kita
butuhkan. Namun, di sisi lain, teknologi juga membuat
jemaat menjadi malas dan mudah “meremehkan” sesuatu.
Misalnya, dalam penggunaan Alkitab digital yang ada
di Hand Phone (HP). Hal ini sebenarnya tidak dilarang,
namun terkadang saat ponsel menerima pesan masuk, jemaat
jadi tidak fokus dan perhatiannya mudah teralihkan. Atau
jika dia merasa kotbah yang disampaikan di gereja kurang
menarik, dia bisa tergoda untuk membuka Hand Phonenya.
Saudara-saudara, barangkali kita dapat menyebutkan
beberapa pengaruh negatif dari teknologi terhadap manusia.
Tetapi pada saat ini, kita fokus kepada tiga hal saja, yaitu:
1. Kecanduan/ ketergantungan. Saat ini seseorang dapat
saja kecanduan bukan oleh karena minuman alkohol atau
narkoba. Tetapi ia kecanduan akan gadget (gawai). Di Korea
Selatan, pernah kejadian, sepasang suami isteri
menelantarkan anaknya oleh karena mereka kecanduan
dengan gadget. Akibatnya anaknya mati kelaparan. Dalam
kasus ini, kita melihat teknologi membuat seseorang
menjadi kecanduan dan malas serta menunda-nunda waktu.
Teknologi membuat seseorang lupa akan tanggung jawab
utama dalam kehidupannya.
2. Potensi untuk berbuat dosa. Sesungguhnya teknologi
diciptakan tidak bertujuan untuk membuat seseorang hidup
dalam dosa. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa, melalui
teknologi seseorang dapat lebih mudah untuk jatuh ke dalam
dosa. Misalnya status di Facebook, dapat menimbulkan
kecemburuan dan iri hati. Berharap apa yang dimiliki orang
lain dalam Facebook tersebut juga kita miliki. Selain itu,
tanpa disadari terkadang melalui teknologi tersebut, timbul
pikiran-pikiran yang tidak senonoh oleh karena melihat
gambar-gambar yang tidak sepatutnya. Juga, terkadang
terlibat dengan gosip yang tidak perlu.
3. Membuang-buang waktu. Teknologi bisa membuat
kita lebih efisien dan produktif, tetapi ternyata juga dapat
hanya membuat seseorang untuk membuang-buang waktu.
Waktu yang seharusnya dapat dipergunakan untuk hal-hal
yang positif dan produktif, justru menjadi sebaliknya. Hanya
dipergunakan untuk permainan game di Handphone. Kita
tidak dapat membayangkan jika para remaja dan pemuda
kita menghabiskan waktunya hanya untuk permainan game.
Tidak ada waktu untuk membaca Alkitab dan beribadah.
Saudara-saudara, dalam kaitan inilah firman Tuhan saat ini
mengingatkan kita agar menjadi pribadi yang arif dan
bijaksana dalam menyikapi perkembangan teknologi.
Dengan kearifan dan kebijaksanaan itu, kita
mempergunakan teknologi untuk kemuliaan Tuhan. Ketika
Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat Korintus, ada
pemahaman yang salah ditengah-tengah jemaat Korintus.
Pemahaman itu adalah bahwa oleh karena mereka telah
ditebus Kristus maka mereka menjadi orang bebas. Mereka
secara dangkal memahami kebebasan orang Kristen dengan
bertindak semau hati karena merasa sudah bebas, sehingga
dampaknya mereka menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Oleh karena itulah, Paulus menyerukan agar mereka tetap
menjaga kekudusan hidup mereka. Paulus dengan tegas
berkata: Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya
berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun (ayat
12). Oleh karena itulah, Paulus mengatakan bahwa ia tidak
mau hidupnya berpusatkan kepada makanan atau apa yang
ada di dunia ini. Dan ia tidak mau hidupnya didalam
percabulan. Karena Paulus sadar bahwa tubuh kita adalah
bait Roh Kudus dan telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar (ayat 19-20). Saudara-saudara yang telah ditebus
Kristus, untuk itu, melalui renungan ini kita diajak untuk:
Menjaga kekudusan tubuh. Seringkali menjaga kekudusan
tubuh/ menghargai tubuh menjadi pilihan terakhir. Banyak
orang berpikir yang pertama adalah bagaimana memuaskan
keinginan daging. Misalnya: Bermain gadget atau makan
berlebihan secara berlebihan. Akibatnya timbullah penyakit-
penyakit dalam diri. Apalagi jika tidak ada ada pergerakan.
Padahal Tuhan menginginkan agar kita menjaga kekudusan
hidup, sehingga kita hidup dalam kesehatan. Sehat secara
rohani dan jasmani. Hidup sehat karena hidup benar.
Marilah berupaya agar kita tidak terjerumus oleh pengaruh
teknologi yang buruk, sehingga tubuh kita menjadi rusak.
Sekali terjerumus sering sekali akan sulit bangkit. Butuh
waktu untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan.
Keterjerumusan kita untuk hal sia-sia akan mengakibatkan
kita membuang-buang waktu saja. Marilah kita memiliki
tekad yang kuat untuk tidak mudah terpengaruh akan hal-hal
negatif oleh karena perkembangan teknologi.
Amen. (Doa setelah firman).
15. Bernyanyi B.E.No.9:1
Hupuji holong ni rohaMu, o Tuhan Jesus, Rajangki!
Tu Ho hulehon ma tondingku, ai i do pinangidoM i.
Huhalupahon ma diringku, Mamingkir holong ni rohaMu.
16.Ayat Persembahan: 2 Korintus 9:7:
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,
sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan suka
cita ”.
17. Doa Persembahan/ Penutup :
P :Ya, Allah Bapa kami yang ada di sorga, Engkaulah sumber
segala berkat dan rahmat. Kami persembahkan di sini
sebagai dari yang Engkau berikan kepada kami sebagai
kurban persembahan kami kepada-Mu. Adapun yang kami
persembahkan ini ya Tuhan, adalah yang kami terima juga
dari pada-Mu, karena siapakah kami sehingga dapat
memberi kepada-Mu ? Kasihanilah kami, terimalah kurban
persembahan kami ini menjadi dupa yang harum di
hadapan-Mu. Berkati serta peliharalah, agar kami
menggunakan persembahan ini untuk kejayaan kerajaan-Mu
di tengah Gereja-Mu di seluruh dunia ini. Bukalah hati kami
dengan Roh-Mu yang Kudus itu, agar kami senantiasa
mengucap syukur dan terima kasih kepada-Mu, dalam nama
Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bernyanyi: B.E.No.300:5
Tung aha ma pelean, las ni rohaM hulehon?
Endengku, tangiangku, ima pelehononku.
P: Marilah kita sama-sama mengucapkan doa Bapa kami
P+J : Bapa kami yang di sorga …. dst.
=============================================
Lembar untuk diisi dan diserahkan ke Pnt.Sektor:
Nama Keluarga :......................................................
Sektor :......................................................
Jumlah Peserta Kebaktian: - Lk:……. Org, Pr :……. org
Jumlah : ……. org . Jumlah Persembahan ::Rp…..
…………………….…..