Anda di halaman 1dari 9

Nama : Andri Vincent Sinaga

: Ansparoh Christmas Hutabarat


: Bob Median Lumbantobing
Tingkat : III-C/ Teologi
Kelompok : 5 (Lima)
Mata Kuliah : Liturgika II
Dosen : Meri Ulina Ginting, M.Si, Teol

IBADAH PASKAH GKPI

I. Pendahuluan
Ibadah Paskah adalah salah satu jenis ibadah yang sangat penting dan sentral di dalam
gereja Tuhan. Ibadah Paskah mengisyaratkan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang
mati. Ibadah Paskah juga berarti memperingati hari menangnya (bangkitnya) Yesus dari
kematian. Melalui peristiwa Paskah ini, kuasa Yesus nampak dan masuk ke dalam relung
hati dan jiwa yang percaya kepada-Nya. Yesus berkuasa atas kematian. GKPI merupakan
salah satu denominasi gereja di Indonesia ini, yang juga menganut ajaran Lutheran.
Beribadah berdasarkan versi Lutheran. Ibadah Paskah di GKPI memiliki banyak
persamaan dengan ibadah gereja lain, misalkan: GKPS, HKI, HKBP, dan sebagainya.
Persamaan yang dimaksudkan adalah dalam hal pelaksanaannya. Walaupun tata ibadahnya
berbeda.

II. Pembahasan
II.1. Pengertian Ibadah
Ibadah berarti bertalian dengan keagamaan yang ada, karena setiap agama
melakukan ibadah sesuai dengan aturan masing-masing dan motivasi masing-masing.
Dalam Kekristenan, ibadah itu ditujukan kepada Tuhan yang telah memanggilnya dari
hamba dosa menjadi hamba Allah. Dari kegelapan dunia kepada terang-Nya yang
ajaib. Ibadah juga berarti perbuatan bakti kepada Tuhan disertai dengan melakukan
kehendak-Nya dan mematuhi hukum-Nya. Jadi, oleh karena itu umat percaya
melakukan/menjalankan peribadahan/ibadah. Ibadah dalam bahasa Ibrani adalah
“Avoda” dan dalam bahasa Yunani adalah “Latreia.” Meminjam istilah Amang Pdt.

1
Boy Tampubolon,1 sederhananya, avoda dan latreia menyatakan pekerjaan budak atau
hamba upahan. Menurut tradisi, Ibadah/peribadahan itu merupakan pengungkapan
rasa takut dan penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban penuh puja terhadap satu
objek. Peribadatan/peribadahan yang dilakukan oleh umat percaya bukanlah bertujuan
untuk mendapatkan upah, karena memuji dan menyembah Tuhan. Jadi, Ibadah itu
juga berarti totalitas sikap dan tindakan pengabdian kepada Tuhan sebagai respons
Jemaat /umat atas karya keselamatan-Nya. 2
II.2. Pengertian Paskah
Paskah berarti “melewati/menyeberang.”3 Secara teologis pemahaman
masyarakat Kristen modern tentang Paskah adalah sebagai hari di mana Yesus Kristus
sudah bangkit dari kematian karena menebus dosa manusia. Kemenangan Kristus atas
dosalah yang menjadi isi pokok dari pesan Paskah. Paskah diartikan sebagai hari
kebangkitan Kristus yang merupakan dasar kekristenan.4 Paskah mengandung arti
pembebasan, penebusan, penyucian, penyelamatan dari belenggu dosa menuju hidup
bersama Allah.5
II.3. Makna Perayaan Ibadah Paskah
Paskah adalah peristiwa agung di dalam lembaran sejarah Kerajaan Allah di
tengah-tengah dunia, baik pada masa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Peristiwa
Paskah memperlihatkan penyertaan Tuhan terhadap umat-Nya. Makna paskah atas
umat-Nya adalah suatu proses exodus. Sebab kuasa Allah di dalam Yesus Kristus
telah membebaskan umat-Nya keluar dari belenggu dosa. Yesus menanggung segala
sengsara dan penderitaan umat manusia, dengan kematian-Nya di kayu salib dan
menjadi kurban perdamaian manusia dengan Allah. Agar kematian-Nya Ia
mengoyakkan dan merobohkan kuasa Iblis, dosa dan maut atau kematian itu. Yesus
tidak mau terbelenggu dalam kematian. Ia bangkit, dan menang. Inilah inti hakikat
Paskah. Dengan peristiwa paskah atau kebangkitan Yesus, umat manusia telah
mengalami suatu proses exodus yang baru, yaitu berbagai penderitaan dan
1
Pdt. Boy F. Tampubolon, merupakan salah satu pendeta yang melayani di HKI.

2
Tulisan tentang pengertian Ibadah ini merupakan gagasan atau tulisan penulis sendiri, ketika Pdt. Boy
F. Tampubolon menganjurkan untuk menulis selayang pandang tentang Ibadah.
3
Yesus dengan melewati sengsara dan kematian menuju kebangkitan, membuka jalan bagi orang
percaya kepada keselamatan. Baca: Bosco da Cunha, Memaknai Perayaan Liturgi (Jakarta: Obormedia, 2011),
26.
4
Widdwissoeli M. Saleh, Hari Raya & Simbol Gerejawi (Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen), 1.
5
Bosco da Cunha, Memaknai Perayaan Liturgi, 26.

2
kesengsaraan keluar dari berbagai krisis kehidupan yang memperihatinkan akibat dosa
atau kejahatan manusia.6
Paskah atau kebangkitan Yesus telah mengangkat kehidupan manusia dari
keadaan yang penuh ketakutan, kebimbangan dan kesia-siaan kepada suatu kehidupan
baru yang penuh pengharapan, bahwa “hidup di dunia ini tidak berakhir pada
kematian, melainkan pada keselamatan yang kekal oleh karena Yesus Kristus.” (Why
21:1). Paskah juga merupakan bukti kepedulian Allah terhadap ratapan manusia yang
terkapar tanpa pengharapan dalam belenggu dosa.7
II.4. Liturgi Paskah menurut Sejarah
Ada empat bagian liturgi Paskah, yaitu: Ritus Cahaya, liturgi Firman, liturgi
Baptisan, dan liturgi Perjamuan Kudus. Perayaan ini tidak tercantum di Alkitab, sebab
muncul dalam sejarah sejak abad pertama secara tidak beragam di semua wilayah dan
kemudian diperkaya dengan berbagai tradisi kuno hingga menjelang abad-abad
pertengahan, semisal: Yunani, Syria, dan Latin.8 Adapun secara garis besar makna
daripada bagian liturgi paskah tersebut, sebagai berikut:9
Ritus Cahaya. Liturgi diawali dari luar gedung gereja. Para Imam dan
pembantunya dengan mengenakan jubah putih membawa lilin 10 Paskah untuk
kemudian meletakkannya di depan gereja dan membakar api unggun. Kayu-kayu
bakar di susun berbentuk salib. Alfa di bagian kepala dan Omega di bagian kaki. Umat
berdiri di tempat agak jauh lilin. Kekhidmatan liturgi cahaya ini hanya mungkin
dihayati ketika perayaan cahaya lilin (Penerangan, Wahyu) tidak terjadi seketika
sebagaimana di zaman listrik ini. Selama penyalaan lilin-lilin, berita kebangkitan
Kristus disiarkan dengan nyanyian exsultet.
Liturgi Firman. Yang dimaksud dengan liturgi Firman adalah pembacaan
beberapa perikop Paskah dan pengajaran berupa homili. Lilin-lilin altar akan
dinyalakan setelah pembacaan Perjanjian Lama (Kitab mazmur 116-118) selesai,
bersamaan dengan dibunyikannya lonceng gereja dan dinyanyikannya Gloria in
6
Farel Panjaitan, Firman Hidup 68 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 35-36.
7
Farel Panjaitan, Firman Hidup 68, 37-38.
8
Di mulai dari tradisi Yunani: Anak Domba Paska dan Perjamuan. Dari tradisi Syria: Perayaan dua
malam begadang, yakni Kamis-Jumat, dan Sabtu-Minggu. Dari tradisi Latin: Baptisan-Perjamuan dan
pemahaman pascha sebagai transitus (peralihan) Kristus dari dunia kepada Bapa menurut Yohannes 13:1.
9
Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2001), 78-82.
10
Lilin adalah simbol kasih dari Tuhan kepada umat-Nya.

3
Excelsis Deo. Akhir pembacaan, setelah Injil, umat menyambut dengan berdiri dan
menyanyikan haleluya.
Baptisan dan Perjamuan. Bagian berikut adalah liturgi baptisan dan
perjamuan. Dalam gereja, Paskah dirayakan sebagai titik tolak iman Kristen. Inti
tahun liturgi adalah sengsara dan kebangkitan Kristus (Rm 6:5). Sebab, sengsara-
bangkit Kristus adalah centrum keselamatan kepada seluruh umat manusia di segala
tempat. Oleh sebab itu, sejak abad ke- 2, gereja merayakan Paskah dengan baptisan,
peneguhan sidi dan perjamuan Kudus. Baptisan disejajarkan dengan kisah umat Israel
melewati Teberau. Hingga abad ke-4, Gereja Roma merayakan Minggu Paskah
sebagai peringatan kematian dan kebangkitan Yesus yang menjadi lengkap juga
dengan pelayanan baptisan. Baptisan terutama bagi orang Kristen baru dan neofit-
setelah diantarai dengan doa syafaat – dilanjutkan dengan perjamuan kudus sebagai
ungkapan syukur oleh karena Tuhan telah menebus umat-Nya dan tanda kemenangan
atas kuasa dosa. Perayaan Paskah dan Perjamuan Kudus pada Minggu Paskah,
memiliki makna yang dalam bagi kehidupan iman. Itulah sebabnnya, perjamuan
sebagai kesatuan dengan baptisan dan konfirmasi, dirayakan pada Paskah. Sakramen
pada Minggu Paskah tidak pernah dialihkan ke hari Raya Jumat Agung, sebab Jumat
Agung merupakan perayaan khusus yang berkonsentrasai kepada sengsara dan
kematian Kristus.
II.5. Sekilas tentang GKPI
Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) adalah sebuah organisasi gereja
Kristen Protestan di Indonesia yang bermula dari Provinsi Sumatera Utara. Gereja ini
adalah salah satu anggota resmi persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). GKPI
adalah gereja yang memisahkan diri dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
karena adanya keinginan untuk adanya pembaharuan tubuh gereja HKBP pada waktu
itu, awal tahun 1960-an. Untuk tujuan pembaharuan itu, dibentuklah “dewan
patotahon” atau “dewan pembaharu.” Lalu bersama sebagian jemaat HKBP
mendirikan gereja baru pada tanggal 30 Agustus 1964 di Pematang Siantar, dan
mengangkat Pdt. Dr. Andar Lumbantobing, seorang dosen dan ketua (rektor)
Universitas HKBP Nommensen, seorang dosen dan sebagai pimpinan (Bishop) dan
Pdt. Dr. Sutan M. Hutagalung sebagai sekretaris Jenderal.11
II.6. Ibadah Paskah GKPI
II.6.1. Mediator dan Makna di Ibadah Paskah GKPI
11
Wikipedia...,

4
II.6.1.1. Mimbar
Mimbar adalah tempat khusus untuk mewartakan Sabda Allah dan pusat
perhatian umat. Mimbar sering disebut “Ambo”. Mimbar sebagai tempat untuk
mewartakan Sabda Allah melalui bacaan Kitab Suci dan nyanyian Mazmur. Umat
diteguhkan lewat homili yang dibawakan oleh Imam. Selain itu, mimbar juga
digunakan sebagai tempat untuk membacakan doa umat. 12 Oleh karena itu,
mimbar letaknya harus bagus sehingga bias dilihat oleh umat yang hadir. Mimbar
juga perlu dihiasi dengan indah, seperti altar, karena Tuhan juga hadir lewat
pewartaan Sabda-Nya.
II.6.1.2. Altar
Altar gereja mengingatkan baik pada tempat persembahan korban dalam PL
maupun pada meja perjamuan paskah Yesus dengan murid-muridnya pada malam
sebelum disalibkan. Penggunaan Altar baik sebagai meja perjamuan kudus
maupun sebagai tempat persembahan kolekte masih mencerminkan makna ganda
tersebut. Altar juga biasanya dihiasi dengan simbol-simbol lain seperti, salib,
Alkitab, lilin, bunga. Dalam arsitektur gereja, altar sering di tempatkan langsung
di depan atau di bawah mimbar untuk menekankan kesatuan antara sakramen
(perjamuan kudus) dan firman (khotbah/mimbar).
II.6.1.3. Lilin
Lilin biasanya dinyalakan dalam setiap ibadah, paling tidak pada ibadah-
ibadah natal dan paskah sebagai simbol Kristus yang hidup dan menjadi “terang
dunia” (Yoh 8:12, bdk Yoh 1). Lilin juga mengingatkan kita pada panggilan untuk
menjadi simbol kehidupan manusia yang menggorbankan diri demi panggilan nya
untuk menerangi kegelapan. Dalam ibadah dukacita lilin juga mewakili kehidupan
kekal, bahwa orang yang telah meninggal sekarang adalah di tangan Tuhan.
II.6.1.4. Salib
Salib merupakan symbol keselamatan. Pengorbanan Kristus yang rela mati
untuk menebus dosa-dosa manusia.13 Salib yang paling terkenal sebagai simbol
Kristiani yang menunjuk kepada kematian Yesus Kristus di kayu salib di Golgata.
Bentuk. Salib dalam tradisi Kristen menjadi simbol kematian dan kehidupan. Salib
mencerminkan solidaritas Allah dengan manusia dalam peenderitaan dan
merupakan puncak.
12
Maryanto Ernest, Kamus Liturgi Sederhana (Yogyakarta: Kanisius, 2004), 128.
13
https://id.m.wikipedia.org pada hari Jumat tanggal 24 September 2020, pukul 11.17 WIB.

5
II.6.1.5. Lonceng
Bunyi lonceng adalah simbol perhatian dan panggilan beribadah dan juga
mengingatkan akan pengadilan Allah. Lonceng digunakan baik dalam sukacita
(paskah, memuji Tuhan dalam ibadah) maupun dukacita (orang meninggal,
bencana). Secara kontekstual lonceng juga bisa diganti oleh alat musik yang lain,
Misalnya, alat musik tiup atau gendang.14 Lonceng bukan sembarang lonceng.
Lonceng ini memiliki makna khusus; tidak sembarang dibunyikan oleh gereja, itu
punya arti dan makna. Salah satu fungsi lonceng adalah untuk mengingatkan
jemaat tentang waktu. Selain daripada itu, ada lonceng gereja yang dibunyikan
sebagai tanda adanya kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang berbahaya,
misalkan Kebakaran. Dan dalam hal hal, dibunyikannya juga lonceng adanya
pemberitahuan orang yang meninggal.15
II.6.1.6. Warna Altar (Putih)
Warna Putih melambangkan sukacita dan kemenangan, kekudusan dan
kemurnian, serta cahaya ilahi. Berdasarkan warna putih tersebut, mengingatkan
peristiwa-peristiwa gembira dalam kehidupan Tuhan Yesus juga kesucian para
orang kudus yang patut diteladani. Peristiwa-peristiwa gembira menunjukkan
bagaimana memperoleh kebahagiaan sejati, yaitu dengan mendengarkan dan
mematuhi Kehendak Allah. Putih juga adalah lambang kebangkitan, maka warna
ini digunakan pada Masa Paskah untuk memperingati kebangkitan Kristus seturut
Kitab Suci.16

II.6.2. Tata Ibadah Paskah Berdasarkan Almanak dan Agenda GKPI17

IBADAH PASKAH GKPI RESORT KHUSUS MARTOBA


Warna Liturgi: Putih
Tema:
“KUASA KEBANGKITAN YESUS”

14
anggahataidikaligis.blogspot,com Arti simbol-simbol dan warna dalam ibadah pada hari Jumat,
diunduh pada tanggal 25 September 2020, pukul 20.00 WIB.
15
Rudolf H. Pasaribu, Liturgi Alternatif (Jakarta: Atalya Rileni Sudeco, 2002), 11-12.
16
https://luxveritatis7.wordpress.com/2014/02/12/yuk-mengenal-warna-warna-liturgis/, diunduh pada
tanggal 25 September 2020, pada pukul 13.38 WIB.
17
Almanak dan Agenda GKPI 2020

6
1. Hata Patujolo/Kata Pengantar
2. Ende No. 89: 1 “ Ate di dia Soropmi”
3. Votum
4. Manopoti Dosa/Pengakuan Dosa
5. Ende No. 93:1 “Pesta Paska Hatuaon”
6. Introitus
7. Kirye Eleison (Tuhan Asi Ma RohaM Di Hami/Tuhan Kasihanilah Kami)
8. Hasangapon ma di ginjang/Kemuliaan di tempat Mahatinggi
9. Tabe/salam & Tangiang/ Doa Kolekta
10. Ende No. 91:1 “Hatuaon Do”
11. Epistel: Johannes/Yohannes 11:25-27
12. Ende No. 92:1-2 “Puji ma na Manaluhon”
13. Manghatindangkon Haporseaon/ Pengakuan Iman
14. Ende No. 95:1-2 “Haleluya Tendehon”
15. Tingting/ Berita Gereja
16. Tangiang Pangondianon/Doa Syafaat
17. Ende No. 96:1 “Nunga Talu Hamatean”
18. Evangelium: Matius 28:1-10
19. Ende No. 94:1 “Ale Tondiku Naung hehe”
20. Ayat Pelean/Ayat Persembahan: 1 Kronika 29:17/Tawarikh 29:17
(diiringi musik)
21. Tangiang Pelean/Doa Persembahan
22. Ende No. 465:1 “Pasu-pasu lehononMu”
23. Tangiang Panutup/ Doa Penutup: Ale Amanami/ Doa Bapa Kami
24. Pasu-pasu/Berkat
25. Amen, amen, amen

III. Penutup
III.1. Kritik terhadap Tata Ibadah Paskah GKPI
Dalam hal ini, penyaji ingin mengkritisi bahwa adanya perbedaan susunan tata
ibadah Mingguan dengan tata ibadah paskah, yang bertolak dari Almanak maupun
Agenda GKPI. Misalkan setelah Votum, maka masuk pengakuan dan pengampunan
dosa, padahal sebenarnya atau biasanya setelah votum itu Introitus. Hal itu dapat

7
dilihat dari ibadah GKPI yang memiliki model-model, yakni A, B, C. Penyaji
mempertimbangkan kedua hal itu, dan masih bertanya-tanya, mengapa tata ibadah
ketika Paskah dengan Ibadah minggu biasa itu berbeda, walaupun tidak berbeda
secara keseluruhan. Bukan saja ibadah Paskah, namun juga ibadah lainnya seperti
ibadah Jumat Agung, Ibadah kenaikan Yesus, dan sebagainya. Adapun yang menjadi
dasar penyaji mengatakan atau mengemukakan hal itu, dapat di lihat di dalam
Almanak dan Agenda (Batak dan Indonesia) GKPI.
III.2. Kesimpulan
Berdasarkan pemarapan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ibadah Paskah adalah peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan Paskah di
lakukan di dalam setiap gereja Tuhan, baik itu di dunia maupun di Indonesia
sendiri.
2. Peringatan akan penderitaan Yesus, Dia mati, dikuburkan dan bangkit dari antara
orang mati, menandakan Ia berkuasa atas segalanya, termasuk mengalahkan
maut/kematian.
3. Dengan adanya peristiwa paskah ini, mengingatkan umat percaya untuk semakin
percaya dan merasakan kemenangan yang telah Ia lakukan, mengalahkan
kejahatan dan menebus dosa manusia.
4. Ada empat bagian liturgi di dalam Ibadah Paskah, yakni Ritus Cahaya, Liturgi
firman, Baptisan dan Perjamuan Kudus.
5. Ibadah Paskah di GKPI, maupun di gereja tertentu sebenarnya ada tiga kali ibadah
paskah, yakni Ibadah Paskah Subuh, Ibadah Paskah I dan II.

IV. Daftar Pustaka


Almanak dan Agenda GKPI 2020.
da Cunha, Bosco. Memaknai Perayaan Liturgi. Jakarta: Obormedia, 2011.
Ernest, Maryanto. Kamus Liturgi Sederhana. Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Pasaribu, Rudolf H., Liturgi Alternatif. Jakarta: Atalya Rileni Sudeco, 2002.
Rachman, Rasid. Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2001.
Saleh, Widdwissoeli M., Hari Raya & Simbol Gerejawi. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen.
Panjaitan, Farel. Firman Hidup 68. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Sumber Lain:

8
Wikipedia...,
https://id.m.wikipedia.org pada hari Jumat tanggal 24 September 2020, pukul 11.17 WIB.
anggahataidikaligis.blogspot,com Arti simbol-simbol dan warna dalam ibadah pada hari Jumat,
diunduh pada tanggal 25 September 2020, pukul 20.00 WIB.
https://luxveritatis7.wordpress.com/2014/02/12/yuk-mengenal-warna-warna-liturgis/, diunduh
pada tanggal 25 September 2020, pada pukul 13.38 WIB.

Anda mungkin juga menyukai