Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muh. Wahyu. P.

No: 18

Kelas: VIIIG/8G

Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik


Indonesia Tahun 1945

1. Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Undang-Undang Dasar 1945 mengalami perubahan sebanyak empat kali sejak tahun
1999 hingga tahun 2002. Majelis Permusyawaratan Rakyat terus berdiskusi secara
mendalam dan juga melibatkan masyarakat dalam proses perubahan Undang-Undang Dasar
1945.
Ada lima kesepakatan dasar atas perubahan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tidak
mengubah pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan republik Indonesia 1945,
tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempertegas sistem
pemerintahan presidensial, menghilangkan penjelasan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945, dan hal-hal normatif pada Penjelasan akan dimasukkan ke dalam
pasal-pasal, sebagaimana tertulis dalam buku Potret Konstitusi Pasca Amandemen UUD
1945
Dijelaskan juga bahwa amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tidak mengubah format
undang-undang tersebut, yang berubah adalah bagian aspek sistematika, jumlah bab, pasal,
dan ayat pada Undang-Undang Dasar 1945.
Apabila ditinjau berdasarkan aspek sistematika, maka Undang-Undang Dasar sebelum
amandemen terdiri atas tiga bagian, yakni:
1. Pembukaan (preambule)
2. Batang tubuh
3. Penjelasan
Sebelum amandemen, pada Undang-Undang Dasar 1945 terdapat 16 bab, 37 pasal, 49 ayat,
serta 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan.
Kemudian Undang-Undang Dasar mengalami perubahan atau amandemen yang
menjadikannya terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Pembukaan (preambule)
2. Pasal-pasal
Undang-Undang Dasar 1945 setelah amandemen memiliki 21 bab, 73 pasal, 170 ayat serta 3
pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Berikut poin-poin amandemen Undang-Undang Dasar 1945:

1). Sebelum amandemen

• Bab: : 16
• Pasal: 37
• Ayat: 4
• Aturan Peralihan: 4 Pasal
• Aturan Tambahan: 2 Ayat
2). Sesudah amandemen:

• Bab: 21
• Pasal: 73
• Ayat: 170
• Aturan Peralihan: 3 Pasal
• Aturan Tambahan: 2 Pasal

2. Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Kedudukan UUD 1945 di Indonesia menjadi sumber dari hukum di Indonesia. UUD 1945
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia oleh karena itu berkedudukan
sebagai dasar hukum dan tertinggi.
Jika dituliskan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia, berdasarkan UU No 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundahan-undangan, dalam pasal 7 disebutkan bahwa
kedudukan UUD 1945 memiliki posisi tertinggi dari perundang-undangan yang ada.
Jika diurutkan maka posisinya adalah sebagai berikut:
1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpes)
6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
7. Peraturan Daerah Kàbupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
3. Sifat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Dilihat dari cara mengubah Undang Undang Dasar


Suatu UUD dikatakan fleksibel (luwes) jika cara mengubah UUD tidak sulit atau
tidak memerlukan cara-cara yang istimewa. Tetapi jika cara mengubah UUD itu
memerlukan cara yang mudah, UUD dapat dikatakan rigid.
2. Mudah tidaknya mengikuti perkembangan zaman
Suatu konstitusi dikatakan fleksibel apabila konstitusi tersebut dapat mengikuti
perkembangan zaman. Sebaliknya, suatu konstitusi dikatakan rigid apabila tidak
dapat mengikuti perkembangan zaman.
3. Bersifat tertulis dan memiliki rumusan yang jelas sehingga mengikat warga
negaranya untuk mematuhi hukum, norma-norma, aturan-aturan, dan ketentuan-
ketentuan yang dilaksanakan secara konstitusional.
4. Bersifat memuat aturan pokok yang singkat, memuat hak asasi manusia (HAM) dan
dapat bersifat fleksibel sehingga bisa sesuai untuk setiap perkembangan jaman.
5. Bersifat sebagai alat kontrol untuk menjaga norma dan hukum positif di antara
masyarakat yang lebih tertib hukum.

4. Fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

• Mengatur peraturan di Republik Indonesia.


• Mengatur proses tata kelola hukum di negara Indonesia.
• Menciptakan warga negara yang mampu mengembangkan negara Indonesia
menjadi negara yang kuat dan hebat.
• Membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara dan jadikan Indonesia
sebagai negara yang memiliki hukum ketat.
• Dasar pengaturan semua warga negara Indonesia.
• Dapat mengarahkan warga negara Indonesia ke kehidupan yang tertib dan
damai sehingga kehidupan yang sukses muncul.
• Jadikan rakyat Indonesia makmur, adil, dan makmur.
• Melindungi semua orang di Indonesia.
• Mendidik kehidupan bangsa.
• Setiap warga negara memiliki posisi hukum yang sama.
• Hak asasi manusia dijamin sebagai warga negara.
• Masing-masing warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk warga
negara Indonesia.
• Setiap warga negara menerima perlindungan dan keamanan dari negara.
• Negara Indonesia dapat menegakkan kedaulatan negara dan mendistribusikan
kekuasaan negara.
• Negara dapat membagi wilayah negara dan pembagian wilayah, populasi dan
keuangan negara Republik Indonesia.
• Terciptanya kehidupan yang harmonis tanpa perselisihan.
• Sebagai referensi untuk peraturan yang ada di bawah UUD 1945.
• Akan menciptakan tingkat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi sebagai
warga negara.
• Sebagai warga negara, kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk
mempertahankan negara ini.
• Menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara merdeka dan tidak dapat
dijajah oleh negara lain.
• Menjadi alat persatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai