PRODI GIZI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya serta
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Sejarah Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Khoirul Anwar, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila
serta semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung saya dalam
menyelesaikan makalah ini. Tugas makalah yang telah diberikan ini menambah
pengetahuan serta wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Saya menyusun makalah ini dengan baik dan menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 mempunyai
peranan yang sangat penting bagi Indonesia. Baik dalam hal konstitusi,
kenegaraan, maupun kehidupan sehari-hari selalu ada. Di dalam UUD NRI
1945, terdapat nilai-nilai luhur yang telah diwariskan dari leluhur bangsa
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berawal dari janji yang diberikan oleh Jepang ke Indonesia yaitu berupa
kemerdekaan Indonesia di kemudian hari, terbentuklah suatu konstitusi yang
disebut UUD 1945. Setelah kemerdekaan diraih oleh Indonesia sendiri,
kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi nampaknya tidak bisa ditawar-tawar
lagi, dan segera harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah Indonesia menjadi
sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari setelah
ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengadakan sidangnya Yang pertama kali dan menghasilkan beberapa
keputusan sebagai berikut:
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannnya
diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia
perumus pada tanggal 22 juni 1945
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hamper
seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD
tanggal 16 juni 1945
3. Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai
presiden dan wakil ketua Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menjadi komite nasional.
B. Tata Cara Melakukan dan Proses Amandemen UUD 1945
Sesuai dengan pasal 37 UUD 1945 bahwa ada tata cara yang harus
ditempuh untuk mengamanden UUD, yaitu :
BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
Pasal 37
1) Usulan perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat
diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan
secara tertulis dan ditujukan dengan jelas bagian yang diusulkan
untuk diubah beserta alasannya.
3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dilakukan dengan Persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh
persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.
Setelah diamandemen:
(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
Negara
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan ssosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini
diatur dalam undang-undang.
Berikut adalah Sejarah Amandemen UUD 1945 di Indonesia, antara lain:
1. Perubahan Pertama
Perubahan pertama meliputi antara lain hal-hal berikut:
Mengurangi, membatasi, serta mengendalikan kekuasaan
presiden dan
Hak membentuk Undang-Undang yang dulu ada ditangan
presiden sekarang ada pada DPR, sedangkan Presiden hanya
berhak mengajukan rancangan Undang-Undang kepada DPR.
2. Perubahan Kedua
Perubahan yang kedua meliputi, antara lain, hal-hal berikut:
Pemerintahan daerah,
Keanggotaan, fungsi, hak, serta cara pengisian keanggotaan
DPR
Wilayah Negara
Warga negara dan penduduk Negara RI
Hak asasi manusia
Pertahanan keamanan Negara, dan
Mengenai bendera, bahasa, lambang Negara dan lagu
kebangsaan.
3. Perubahan Ketiga
Perubahan yang ketiga meliputi antara lain hal-hal berikut:
Pelaksanaan kedaulatan,
Negara Indonesia adalah Negara hukum
Kedudukan dan kewenangan MPR
Jabatan presiden dan wakil presiden
Tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
oleh rakyat
Pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatan,
Pembentukan lembaga Negara baru, seperti Mahkahmah
Konstitusi (MK), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan
Komusi Yudisial (KY)
Pengaturan tambahan untuk Badan Pemeriksaan Keuangan
(BPK), dan
Pemilihan umum (pemilu).
4. Perubahan Keempat
Perubahan yang keempat dan terakhir antara lain, meliputi hal-hal
berikut:
Keanggotaan MPR
Pemilihan presiden dan wakil presiden tahap kedua
Kemungkinan presiden dan wakil presiden berhalangan tetap
Kewenangan presiden
Keuangan Negara serta bank sentral
Pendidikan dan kebudayaan nasional.
Perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat
Fakir miskin dan sistem jaminan social
Aturan peralihan dan aturan tambahan, dan
Kedudukan penjelasan UUD 1945
Selain itu masih terdapat kelembagaan Negara yang lain, yang saat
itu disebut lembaga tinggi Negara, diantaranya adalah DPR, Presiden, BPK,
DPA, dan MA. Adapun susunan MPR RI terdiri atas anggota DPR ditambah
DPR di tambah utusan daerah dan utusan golongan, yang anggota DPR
dipilih melalui Pemilu, sedang anggota utusan daerah dan utusan golongan
berdasarkan penganggkatan. Tugas dan kewenangan MPR RI menurut Pasal
3 UUD 1945 (lama) adalah menetapkan Undang Undang Dasar dan Garis
Besar Haluan Negara (GBHN).
A. Kesimpulan
Sebagai negara hukum, Indonesia tentunya memiliki suatu konstitusi yang
dikenal di suatu negara dan di Indonesia dikenal dengan UUD 1945.
UUD 1945 merupakan hukum dasar pemerintahan, lembaga negara, lembaga
daerah, dan lembaga negara yang mengikat seluruh penduduk wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Amandemen pada UUD 1945 dilakukan sebanyak empat kali, antara lain:
1. Amandemen Pertama (Tanggal 14-21 Oktober 1999
2. Amandemen Kedua (Tanggal 7-18 Agustus 2000
3. Amandemen Ketiga (Tanggal 1-9 November 2001)
4. Amandemen Keempat (Tanggal 1-11 Agustus 2002)
Fungsi dan peranan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sebagai alat kontrol,
dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah
sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi.
B. Saran
Diharapkan masyarakat luas, khususnya pembaca menjadi pribadi yang lebih
mengetahui hukum dan kontuisi serta taat kepada hukum yang berlaku di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Amsari, Feri. 2013. Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Delliarnoor, N.A. 2008. Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD
1945.