Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan AITB :

1. Dalam pengaplikasiannya seperti penggunaan mikroorganisme didalam reaktor maka


manakah yang lebih bagus untuk digunakan reaktor batch atau reaktor continue ?

Jawab : Menurut saya yang lebih bagus adalah menggunakan reaktor continue dikarenakan pada
reaktor batch hanya pada awal proses saja mikroorganisme akan mengalami kelimpahan nutrisi dan
akan terjadi fase pertumbuhan yang dipercepat, sehingga saat menjelang akhir proses pada reaktor
mikroorganisme sudah kehabisan nutrisi dan mengalami kematian. Sedangkan pada reaktor
continue nutrisi akan selalu masuk bersamaan dengan umpan maka hal inilah yang membuat
mikroorganisme selalu mendapat nutrisi sehingga mikroorganisme dapat hidup hingga akhir proses
pada reaktor.

2. Apakah terdapat reaktor continue tidak cocok atau tidak baik digunakan pada produksi
tertentu ?

Jawab : Ada, pada reaktor continue tidak cocok untuk produksi yang menggunakan fase gas karena
sangat rentan untuk terjadi kebocoran. Dikarenakan saat pengoperasian umpannya dilakukan secara
otomatis dan periodik serta sampai proses keluarannya juga dilakukan secara kontinyu hal inilah
yang menyebabkan rawan terjadinya kebocoran gas

3. Apa penanganan apabila pada reaktor continue terjadi overflow ?

Jawab : Pada reaktor continue pada umumnya sudah dilengkapi dengan level control. Dimana awal
mulanya level indicator yang berada didekat atas reaktor akan memberi signal ke level element lalu
akan mengirimkannya ke level control yang mengendalikan ketinggian permukaan. Selanjutnya pada
Level element juga akan memberikan signal ke level indicator yang berada dipompa ataupun valve
untuk menutup aliran

4. Perbandingan dari segi kapasitas PFR dengan CSTR dalam industri ?

Jawab : Berikut Kelebihan CSTR menurut

Levenspiel [6]:

1. Produk lebih stabil.

2. Kualitas energi meningkat.

3. Campuran cepat merata dan seragam.

4. Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama.

5. Waktu tinggal dan volume lebih besar.

6. Relatif murah konstruksi.

7. Mudah mengontrol.

8. Perawatan dan pembersihan relatif murah.

9. Dapat digunakan untuk mereaksikan bahan dengan satu


jenis fasa.

Sedangkan kekurangan CSTR menurut Levenspiel sebagai

berikut [6]:

1. Volumetrik yang rendah menghasilkan produktivitas

rendah.

2. Tidak sesuai untuk proses polimerasi.

3. Timbul endapan akibatnya gaya sentrifugal pada CSTR.

4. Waktu menunggu jalannya proses lebih lama.

5. Tidak efisien untuk fasa gas dan reaksi yang bertekanan

tinggi.

6. Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding

PFR.

7. Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang

dibutuhkan CSTR lebih besar dari PFR.

Anda mungkin juga menyukai