b. Penanganan Limbah B3
1. Tiap limbah baik karena rusak, pecah, kadaluarsa maupun sisa hasil proses
yang tidak digunakan harus dibuang ke tempat sampah khusus B3
2. Membuang limbah B3 secara manual harus menggunakan APD
3. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya paling
lama 7 hari sebelum menyerahkannya kepada pihak ketiga
4. Limbah B3 terdapat di dalam TPS B3 RS Dian Husada Mojokerto diambil oleh
pihak ke tiga ( PT PRIYA ) yang telah mendapat ijin untuk melakukan
pengolahan limbah B3 dari BLH
2. Penyimpanan B3
1. Tempat penyimpanan B3 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Letak yang jauh dari sumber tenaga, jalan raya, maupun bangunan lain.
b. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, dan tidak mudah
terbakar
c. Isolasi dari materi/ bahan reaktif lain, bahan tetap kering, tidak terkena sinar
matahari langsung
d. Ruang penyimpanan sejuk ( 20-25°C ) berventilasi baik dan bebas dari
kelembaban
e. Tersedia alat pemadam api yang memadai
f. Penyimpanan B3 dilengkapi dengan symbol dan / label B3 serta cara
pencegahan dan pertolongan pertama
g. Tersedia label bahan berbahaya dan rambu-rambu peringatan berbahaya
h. Tersedia wastafel / kran air yang selalu mengalir
i. Tersedia alat-alat kebersihan dan spill kit B3 yang sesuai
j. Rumah sakit tidak menyimpan bahan radioaktif
2. Tatalaksana penyimpanan B3
a. Isolasi dari material lain dan dijauhkan dari bahan obat-obatan, makanan dan
minuman
b. Selalu dalam kemasan atau botol aslinya beserta label/etiketnya dan label yang
ditempel mempunyai tanda peringatan khusus
c. Dijaga dari kerusakan dan kebocoran kemasan wadah
d. Label harus jelas tidak boleh rusak
e. Bersihkan setiap tumpahan atau percikan pada wadah dan etiket
f. Gudang dilengkapi lembar data pengaman / MSDS bahan berbahaya
g. Gudang selalu terkunci dan terbatas pada petugas yang sudah ditugaskan
3. Penggunaan B3
1. Penggunaan B3 dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan
melalui :
a. Identifikasi dan inventarisasi B3 di Rumah Sakit
b. Menyiapkan dan memiliki lembar data keselamatan (MSDS)
c. Menyiapkan sarana keselamatan B3
d. Pembuatan pedoman dan standart prosedur operasional pengelolaan B3 yang
aman
e. Penanganan keadaan darurat B3
2. Sarana keselamatan B3 paling sedikit meliputi :
a. Lemari B3
b. Penyiram badan (body wash)
c. Pencuci mata (eye washer)
d. Alat pelindung diri/APD (minimal sarung tangan karet dan masker)
e. Rambu dan symbol B3
f. Spill kit
C. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi
tumpahan, atau paparan/pajanan
F. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya
1. Apabila dalam pelaksanaannya pekerjaan terjadi kecelakaan kerja, unit terkait harus
segera melaporkan kejadian kepada Direktur melalui tim K3 RS Dian Husada
Mojokerto
2. Insiden kecelakaan akibat kerja termasuk terjadinya tumpahan dan eksposur (paparan)
B3 dicatat dan dilaporkan secara bulanan kepada Direktur Rumah Sakit
Adanya standart prosedur operasional yang sudah disahkan. Dan hal tersebut menjadi
sebuah standart dalam pelaksanaan mulai dari pengadaan sampai pembelian. Lalu petugas
mendapatkan sebuah pelatihan secara resmi atau tidak resmi dan atau pemberitahuan
praktik lapangan langsung sehingga petugas dapat meminimalisir kecelakaan kerja dan
lebih mengutamakan keselamtan kerja.
Dokumentasi Point ‘G’ Dokumen, Termasuk Izin, Lisensi
Atau Persyaratan Peraturan Lainnya
MSDS ALKOHOL 70 %
MSDS H2O2
MSDS POVIDONE IODINE
Dokumentasi Point ‘D’ Tentang Pelatihan Yang Dibutuhkan Oleh Staf Yang Menangani B3
Dokumentasi Point ‘E’ Tentang Pemberian Label/Rambu-Rambu Yang Tepat Pada B3 Serta Limbahnya
Dokumentasi Point ‘F’ Tentang Pelaporan Dan Investigasi Dari Tumpahan, Eksposur (Terpapar), Dan Insiden Lainnya