[‘BAB I
PENDAHULUAN
berbahaya dan beracun pada fasilitas pelayanan kesehatan saat ini menjadi isu
diperlukan acuan dan standarisasi prosedur dan ketentuan baik teknis maupun
rumah sakit saat ini masih perlu perbaikan guna mengatasi keberagaman
fasilitas yang terbatas, kemampuan sumber daya manusia yang masih minim,
daerah yang lemah dalam penanganannya masih menjadi kendala nasional. Untuk
itu, dalam program pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun ini akan
evaluasi kegiatan yang akan berguna sebagai acuan dalam pelaksanaan program
BAB II
1
LATAR BELAKANG
akibat bahan dan limbah berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan
yang meliputi bahan kimia, bahan kemoterapi, bahan dan limbah radioaktif, gas dan
uap berbahaya serta limbah medis dan infeksius lainnya sesuai ketentuan.saat ini
telah menjadi isu global dan isu nasional. Di Indonesia, berbagai pendekatan telah
program pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun pada fasilitas
pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun di rumah sakit, maka perlu
BAB III
2
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dari program pengelolaan bahan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
BAB IV
3
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan program pengelolaan bahan dan limbah
Berikut ini adalah inventarisasi bahan dan limbah berbahaya dan beracun di
Mudah
terbakar
H2O2 4 % Mudah
Betadine meledak
Anios DDI
4
Mudah
terbakar
terbakar
Anios terbakar
meledak
Mudah
terbakar
Mudah
terbakar
5
Anios DDSH Spray terbakar
Povidone Iodine
Steranios
Furity-L Beracun
Taff Mudah
Advance meledak
Hansdsoap Mudah
Napoklean terbakar
Aganol
Floor Clean
Obat rayap
Wipol
Pengharum ruangan
Polish kayu
Taff Beracun
Porstex Mudah
Pengharum Ruangan meledak
Baygon spray Mudah
Advance terbakar
Kapur barus – Bagus
6
Floor clean
Obat rayap
Wipol
Pledge/Polish kayu
Hand soap
Aganol
Pengharum mobil
Obat lobi
Bebek closet
Sunlight
Penghilang lumut
Vixal
Kit
. B3 Penyimpanan
terbakar
mudah meledak
mudah meledak
mudah meledak
infeksius terbakar
7
2. Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Berbahaya.
Klasifikasi I
Meliputi :
1. Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras
2. Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga
menimbulkan bahaya.
Klasifikasi II
Meliputi :
1.Bahan radiasi;
2. Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
3. Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50
(rat) kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau
selaput lendir;
4. Bahan etilogik/biomedik;
5. Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
6. Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 35oC;
7. Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
Klasifikasi III
Meliputi
1. Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah
2. Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara
3. Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka
dan nyeri;
8
4. Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik
mutagenik;
bahaya lainnya.
Klasifikasi
Meliputi :
1. Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
yang tidak sesuai dengan kegiatan yang akan dikerjakan. Selain itu agar tidak
terjadi penumpukan bahan kimia yang berlebihan disatu sisi dan adanya kebutuhan
yang tidak terpenuhi disisi lain yang dapat mengganggu kegiatan yang akan
dilaksanakan.
9
Pengorganisasian (Organizing) B3 meliputi pemberian wewenang dan
tanggung jawab kepada personel yang tepat baik sebagai pengelola, pemakai,
maupun pengawas.
yang telah ditetapkan.Selain itu setiap kegiatan yang dilakukan harus ada rekaman
penggunaan, dan interaksinya. Selain itu fungsi prosedur dan rekaman adalah untuk
pengendalian kegiatan yang berkaitan dengan B3, sehingga jika terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri sebab-sebab dan maupun akibat dari
suatu kecelakaan.
diterapkan pada setiap unsur-unsur yang lain yakni mulai dari perencanaan,
dilakukan dengan cara inspeksi dan audit terhadap dokumen dan rekaman yang
ada.
Perencanaan :
bahan berbahaya dan bahan beracun.Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia
yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan
lingkungannya.Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
10
Secara umum bahan tersebut dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu :
terjadi bila ada 3 unsur bertemu yaitu bahan, oksigen, dan panas.
2. Bahan mudah meledak (Explosives): yaitu bahan kimia padat, cair atau
gas dalam jumlah dan tekanan yang besar disertai suhu tinggi sehingga
dapat menimbulkan ledakan. Selain itu juga termasuk bahan yang karena
3. Bahan reaktif terhadap air/ asam: yaitu bahan kimia yang amat mudah
bereaksi dengan air disertai pengeluaran panas dan gas yang mudah
terbakar, dan disertai ledakan. Bahan yang reaktif terhadap air juga reaktif
ledakan.
4. Bahan beracun: yaitu bahan kimia yang dalam konsentrasi tertentu akan
5. Gas bertekanan: yaitu gas yang disimpan dalam tekanan tinggi baik gas
yang ditekan , gas cair, atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah
tekanan.
Pengorganisasian (organizing)
11
Syarat penyimpanan jenis bahan tertentu berdasarkan jenis / sifat
syarat penyimpanan :
Bahan beracun
Bahan korosif
Tersedia alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, kaca mata dan
lain-lain.
Bahan oksidator
12
Pemadam kebakaran yang tersedia tdkmenggunakan air seperti CO2,
Gas bertekanan
Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katup.
kimia berbahaya, dan juga perlu memahami reaksi kimia akibat interaksi dari bahan-
ledakan terutama untuk zat yang mudah terbakar dan mudah meledak
Contoh: Beberapa bahan kimia yang amat korosif, seperti asam sulfat,
13
3.Interaksi antar bahan.
dapat menimbulkan gas beracun. Oleh karena itu beberapa bahan yang
Pelaksanaan (Actuating)
pengawas.Prosedur yang telah ditetapkan harus telah teruji dan mengacu pada
informasi yang telah ada pada setiap bahan kimia. Informasi ini biasanya tercantum
c. Sifat fisik, yakni titik didih, titik lebur, berat jenis, tekanan uap, dan lain-lain
d. Sifat kimia dan bahaya yakni korosif, mudah terbakar, beracun dan lain-
lain.
Untuk tujuan praktis, maka bahan bahan kimia berbahaya dibagi dalam tiga
14
Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan & respirator
yang sesuai dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll.Alat
ini harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai
Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik serta
Bahan reaktif
Untuk zat reaktif thd air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan
dari uap air dan air.Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.
penumpukan dan penggunaan yang tidak benar yang berpotensi untuk terjadinya
kegiatan yang akan dilaksanakan, selain itu harus memperhatikan stok yang masih
ada. Untuk itu perlu adanya pembuatan kartu stok sebagai kontrol dalam menyusun
rencana kebutuhan bahan kimia dan identifikasi status bahan yang masih ada.
Selain itu juga dilakukan klasifikasi terhadap bahan yang akan diadakan sehingga
ditentukan.
15
Tidaklah mungkin dapat mengenal cara penanganan dari semua jenis bahan kimia,
bukan saja tidak praktis tetapi masing-masing memiliki sifat yang berbeda. Cara
penanganan yang tepat untuk setiap bahan kimia, hanya dapat diperoleh dari pabrik
tersebut.Informasi spesifikasi bahan juga dapat dilihat melalui Material Safety Data
Shet (MSDS) Dalam MSDS terdapat keterangan mengenai suatu bahan yaitu
itu sebelum bahan kimia tersebut diterima, disimpan dan digunakan, maka
Lainnya.
Pelaporan jika terjadi tumpahan, paparan dan insiden lainnya dilakukan oleh
dilakukan penanganan yang benar terhadap kejadian tersebut oleh petugas yang
terlatih menangani kasus terjadinya tumpahan, paparan dan insiden lainnya dari
managemen risiko.
A.Pendahuluan
16
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat sebagai akibat dari kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah padat medis
Limbah padat medis adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
sifat berbahaya dan beracun seperti bahan kimia berbahaya, Mercuri, Kadmium dan
Pewadahan.
yang jarum dan non jarum. Pewadahan limbah jarum dan syringes harus dipisahkan
tidaknya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka
limbah non jarum ( seperti kasa bekas luka ) menggunakan bak sampah yang
dialasi dengan kantong plastik warna kuning. Penempatan wadah limbah padat
termometer dan tensimeter serta limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya
limbah bahan beracun dan berbahaya. Kegiatan pada tahap pewadahan ini yang
17
dilakukan adalah pemantauan terhadap proses pewadahan apakah sudah sesuai
Sementara) pada saat limbah padat medis sudah terkumpul banyak di TPS ( ¾ dari
volume bak sampak sudah terisi ) maka petugas kebersihan ruangan tersebut
mengandung merkuri seperti lampu, baterai, aki, termometer dan tensimeter serta
limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti oli bekas dilakukan pada
Pengolahan.
dan berbahaya yang mengandung merkuri seperti lampu, baterai, aki, termometer
dan tensimeter serta limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti oli
bekas diserahkan pada pihak ketiga yang telah memiliki izin dari Kementerian
A. Peralatan
Pakaian pelindung
Sepatu boot
18
Sarung tangan
Masker
Tissue
Stiker label
Spons
Senter
Pipet tetes
Bubuk belerang
Selotip
Kantong plastik
B. Prosedur
tangan agar merkuri tidak berikatan dengan logam mulia. Ganti pakaian
2. Pindahkan orang – orang dari sekitar area yang dibersihkan. Tutup pintu
5. Ambillah dengan hati – hati jika terdapat pecahan kaca atau benda
tajam
19
6. Tempatkan semua pecahan pada tissue tebal ( paper towels ). Lipat dan
Ambil senter, carilah tumpahan merkuri di tempat atau sudut yang agak
Tempatkan merkuri pada tissue tebal basah secara perlahan dan hati –
hati, kemudian masukkan ke dalam plastik zip lock dan amankan, serta
beri label
mengambil tumpahan yang lebih kecil dan sulit dilihat. Setelah 30 detik –
dalam wadah plastik zip lock ke kantong plastik sampah. Amankan dan
beri label
20
12. Jangan lupa untuk menjaga area dengan ventilasi dengan baik, minimal
diantaranya :
b. Izin incinerator
21
BAB V
Berikut ini cara melakukan kegiatan program pengelolaan bahan dan limbah
Limbah Berbahaya dan dan limbah berbahaya dan dengan unit terkait.
ruangan/unit.
aman.
Lainnya.
standart.
22
Perlindungan Yang benar pada saat penggunaan dengan unit terkait.
Paparan (exposure).
Meliputi Setiap Izin dan persyaratan yang diperlukan dengan unit terkait.
diperoleh.
23
BAB VI
SASARAN
Berikut ini sasaran kegiatan program pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan
. (%)
terbaru.
- Sub.Bag Umum
- IPSRS
- Sub.Bag Umum
- Komite PPI
- Sub.Bag Umum
24
- IPSRS
- Komite PPI
- Sub.Bag Umum
25
BAB VII
Berikut ini jadwal pelaksanaan kegiatan program pengelolaan bahan dan limbah
No Bulan
Jenis Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Insiden Lainnya.
(exposure).
26
Persyaratan Lainnya.
9 Pembuatan laporan
27
BAB VIII
Data hasil pemantauan yang ditulis pada Form pencatatan log book limbah
Hasil pemantauan dikumpulkan oleh setiap instalasi dan unit kerja. Data
yang dikumpulkan masih berupa data mentah yang belum diolah dan dikumpulkan
dalam bentuk form sehingga memudahkan untuk menginput dan mengolah menjadi
a. Evaluasi Semester I
Tahun 2017
N J F M A M J
Kegiatan Evaluasi
o a e a p e u
n b r r i n
Inventarisasi Bahan
dan Limbah
1
Berbahaya dan
Beracun.
Penanganan,
Penyimpanan dan
2
Penggunaan Bahan
Berbahaya.
3 Pelaporan dan
Investigasi Dari
Tumpahan,
Paparan (exposure)
28
Tahun 2017
N J F M A M J
Kegiatan Evaluasi
o a e a p e u
n b r r i n
dan Insiden
Lainnya.
Pembuangan
Limbah Berbahaya
Benar.
Peralatan dan
Prosedur
Perlindungan Yang
Tumpahan (spill)
Atau Paparan
(exposure).
Pemasangan
7 Pendokumentasian,
29
Tahun 2017
N J F M A M J
Kegiatan Evaluasi
o a e a p e u
n b r r i n
dan
Perizinan/Lisensi
Atau Ketentuan
Persyaratan
Lainnya.
Tindak lanjut
8.
rekomendasi
9. Pembuatan laporan
30
b. Evaluasi Semester II
Tahun 2015
N S N Evalua
Kegiatan Jul Ag O
o e o Des si
i s kt
pt p
Inventarisasi Bahan
dan Limbah
1
Berbahaya dan
Beracun.
Penanganan,
Penyimpanan dan
2
Penggunaan Bahan
Berbahaya.
Pelaporan dan
Investigasi Dari
Tumpahan,
3
Paparan (exposure)
dan Insiden
Lainnya.
4 Pembuangan
Limbah Berbahaya
Benar.
31
Tahun 2015
N S N Evalua
Kegiatan Jul Ag O
o e o Des si
i s kt
pt p
Peralatan dan
Prosedur
Perlindungan Yang
Tumpahan (spill)
Atau Paparan
(exposure).
Pemasangan
Pendokumentasian,
dan
7 Perizinan/Lisensi
Atau Ketentuan
Persyaratan
Lainnya.
Tindak lanjut
8.
rekomendasi
9. Pembuatan laporan
32
2. Pelaporan Kegiatan
Direktur.
33
Waktu
No Jenis Laporan Sumber Data Tujuan Laporan
Pelaporan
- Form. Pencatatan
Laporan Pencatatan
limbah B3
1 Limbah B3 dan 3 Bulanan Direktur RS
- Form. Monitoring
Monitoring Bahan B3
bahan B3
- Form. Pencatatan
limbah B3
2 Laporan Triwulan 3 Bulanan Direktur RS
- Form. Monitoring
bahan B3
- Form. Pencatatan
- Direktur RS
limbah B3
3 Laporan Tahunan Tahunan - Dewan
- Form. Monitoring
Pengawas
bahan B3
- Direktur RS
- Dewan
Laporan Tindak
4 Tahunan - Laporan tahunan Pengawas
Lanjut
- Unit/Instalasi
Terkait
3. Evaluasi Program
Kab.Wajo.
pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun di Rumah Sakit Umum
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Beracun.
2 Penanganan, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Setiap
Penggunaan Bahan
Berbahaya.
Tumpahan, Paparan
Lainnya.
Yang Benar.
7 Pendokumentasian, √ Setiap
Perizinan/Lisensi Atau
35
Ketentuan Persyaratan
Lainnya.
BAB IX
36
Penggunaan Bahan USAHA
Berbahaya. - Atasan
langsung
Tumpahan, USAHA
Lainnya.
Benar. - Atasan
langsung
Beracun. - Atasan
langsung
dan USAHA
Perizinan/Lisensi - Atasan
Persyaratan
Lainnya.
37
Perlindungan Yang USAHA
Tumpahan (spill)
Atau Paparan
(exposure).
38
BAB X
PENUTUP
pemikiran yang holistik. Upaya pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan
beracun dilakukan di semua unit pelayanan, baik pada unit medik, pelayanan,
39