Anda di halaman 1dari 49

PROGRAM KERJA

UNIT K3
PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
DINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMADDUKELLENG
Jalan Kartika Chandra Kirana Nomor 9,Telp.(0485) 21785,Fax.(0485)21785
Sengkang, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawe

KEPUTUSAN DIREKTUR UPT. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


LAMADDUKKELLENG KABUPATEN WAJO
NOMOR : 820/ /UPT.RSUDL/2022
TENTANG
PROGRAM KERJA UNIT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI LINGKUNGAN UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMADDUKKELLENG KABUPATEN WAJO TAHUN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO

Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana


kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat melalui peran yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

b. Bahwa agar pelayanan keselamatan dan kesehatan


kerja di Rumah Sakit UPT. RSUD Lamaddukkelleng
dapat terlaksanan dengan baik,perlu adanya kebijakan
Direktur UPT RSUD Lamaddukkelleng sebagai landasan
pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di UPT.
RSUD Lamaddukkelleng;
c. Bahwa berdasrkan pertimbangan sebagaimana di
maksud dalam a dan b, perlu di tetapkan dengan
Keputusan Direktur UPT. RSUD Lamaddukkelleng;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor, 153 Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja;
5. Permenkes Nomor 66/2016 tentang Pedoman
Manajemen K3 Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XIII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
7. Permenkes nomor 432/Menkes/SK/VI/2010 Tentang
Standar K3 Rumah Sakit;
8. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun
2012 tentang Pedoman Penetapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan;
9. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor
2130/VIII/Tahun 2012 Tentang Penetapan UPT Rumah
Sakit Umum Daerah Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo
dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan Sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah Untuk menetapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Secara Penuh;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UPT. RSUD
LAMADDUKKELLENG TENTANG PROGRAM KERJA
UNIT KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA UPT.
RSUD LAMADDUKKELLENG.

KESATU : Program Kerja Unit Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


UPT. RSUD Lamaddukkelleng sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Program Kerja Unit Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


UPT. RSUD Lamaddukkelleng harus dibahas sekurang -
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai
perkembangan yang ada.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaiamana mestinya

Ditetapkan di :
Pada tanggal 03 Januari 2022
DIREKTUR UPT. RSUD LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO

drg. ANDI ELA HAFID, S.KG., M. Kes


Pangkat : Pembina
NIP. 19601227 200604 1 013
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................... i
SK DIREKTUR UPT RSUD LAMADDUKKELLENG............................ ii
HALAMAN JUDUL........................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................... 1
BAB II. GAMBARAN UMUM UPT RSUD LAMADDUKKELLENG........ 3
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN....................... 4
A. Visi........................................................................................
.... 4
B. Misi........................................................................................
... 4
C. Falsafah.................................................................................
... 4
D. Nilai.......................................................................................
.... 4
E. Tujuan...................................................................................
.... 5
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI................................................... 6
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA............................... 8
BAB VI. URAIAN JABATAN............................................................. 9
A. Direktur.................................................................................
... 9
B. Staf 1 Pelayanan Kesehatan Kerja dan Pencegahan
Kecelakaan
Akibat Kerja ..................................................................... 10
C. Tim Code
Red........................................................................... 11
D. Tim Code Red Penanggulangan
Kebakaran............................... 13
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA............................................... 15
A. Internal..................................................................................
.. 15
B. Eksternal...............................................................................
.. 17
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI........................ 19
BAB IX. KEGIATAN OREINTASI.................................................... 20
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT...................................................... 22
BAB XI. PELAPORAN.................................................................... 23

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR UPT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DI LINGKUNGAN UPT. RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH LAMADDUKKELLENG KABUPATEN
WAJO

NOMOR : 820 / /RSUD

TANGGAL : 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan
yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan
kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang yang terdiri dari observasi,
diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang - orang yang menderita
sakit, cidera dan melahirkan, sedangkan rumah sakit khusus adalah rumah
sakit yang memberikan pelayanan utama pada salah satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit atau kekhususan lainnya. Pelayanan medik adalah upaya kesehatan
bagi perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan
standard pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas
secara optimal. Pelayanan medik spesialistik dasar adalah pelayanan medik
spesialistik penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, bedah dan
kesehatan anak. Pelayanan medik spesialistik penunjang adalah pelayanan
medik spesialistik anesthesi, patologi klinik dan radiologi. Pelayanan
keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, yang mencakup biopsikososiospiritual yang komprehensif sesuai
dengan standar Asuhan Keparawatan.

Adapun sistimatika penyusunan sebagai berikut :

I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum
III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dasar & Tujuan
IV. Struktur Organisasi Rumah Sakit
V. Struktur Organisasi Unit Kerja
VI. Uraian Jabatan
VII. Tata Hubungan Kerja
VIII. Pola Ketenagaan da Kualifikasi Personil
IX. Kegiatan Orientasi
X. Pertemuan/Rapat
XI. Pelaporan
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH
Pada tahun 1930 di Kabupaten Wajo didirikan sebuah asrama tentang
Belanda, sesuai asrama juga berfungsi sebagai Rumah Sakit. Rumah Sakit di
Kabupaten Wajo berfungsi penuh di bawah pengawasan daerah Kabupaten
Bone sampai tahun 1964. sejak tahun 1964 sampai sekarang, telah berdiri
sendiri menjadi Rumah Sakit Umum Sengkang, dan tidak berada di bawah
pengawasan Kab. Bone.

Rumah sakit mengalami perbaikan dan rehabilitasi dengan dibangunnya


satu ruanganroentgen pada tahun 1987. Demi peningkatan mutu pelayanan
kesehatan maka pemerintah KabupatenDati II Wajo mendirikan Rumah Sakit
Umum pada tahun 1994 yang terletak di Jalan Kartika Chandra Kirana Kel.
Maddukkelleng Kec. Tempe yang sebelumnya terletak di Jalan Ahmad Yani,
sedangkan gedung RSU yang lama difungsikan sebagai institusi pendidikan
tenaga kesehatan yaitu Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemda Tk.II Wajo.

Berdasarkan SK MENKES RI No. 359/MENKES/SK/1994 tanggal 28 april


1994 Rumah SakitUmum Sengkang ditingkatkan tipenya dari tipe D ke tipe C,
begitupula namanya berubah menjadi Rumah Sakit Umum Lamaddukkelleng
Sengkang dengan luas 52.824 m² dan diresmikan pemakaiannya oleh gubernur
Sulawesi Selatan pada tanggal 3 September 1994.

Sejak berdirinya RSUD Lamaddukkelleng telah mengalami beberapa


pergantian direktur sebagai berikut :

1. dr. Mahler
2. dr. H. M. Sanusi Karateng
3. dr. M. Badwi
4. dr. Widiarta T. J. Widya Utama
5. dr. Sofyan Syamsuddin
6. dr. H. Abdul Azis M., M.Kes
7. dr. Hj. Relaty Sri Rejeki, M.Kes
8. dr. H. Baso Rahmanuddin, MM., M.Kes
9. dr. H. Muhammad Nur Tangsi, S.Ked
10. dr. Andi Sari Dwi Kartini W, S.Ked
11. drg. Andi Ela Hafid,S.KG., M.Kes

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

A. VISI :
UPT. RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo sebagai pusat rujukan
pelayanan yang unggul, berkarakter, dan berkompeten.

B. MISI :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengembangan
sistim pelayanan yang terintegrasi dan komprehensip serta
berorientasi kepadakepuasan pelanggan.
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
pemenuhan tenaga yang terlatih dan terdidik secara profesional.
3. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan
dan perbaikan manajemen yang berkualitas, profesional serta
akuntabel.
4. Mengembangkan manajemen rumah sakit melalui sistem informasi
rumah sakit (SIM RS) yang akuntabel.
C. FALSAFAH
Setiap manusia sejak saat pembuahan sampai kematian, mempunyai citra
dan martabat yang mulia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap
orang berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut
serta dalam usaha memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.
Dengan dasar dan semangat kasih sayang, pelayanan kesehatan rumah
sakit terpanggil untuk berperan serta dalam upaya memberdayakan sesama
melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta
pendidikan bidang kesehatan secara menyeluruh

D. NILAI DASAR
UPT RSUD Lamaddukkelleng mempunyai Nilai Dasar :

 S: SENYUM, SAPA, SALAM

SEMUA PETUGAS RUMAH SAKIT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

HARUS BERSIKAP RAMAH, DENGAN MENUNJUKKAN AIR MUKA YANG JERNIH DAN IKHLAS

 E: EFISIEN EFEKTIF

EFISIEN DAN EFEKTIF DALAM MELAKSANAKAN SEMUA AKTIFITAS DI RUAH SAKIT,

PETUGAS HARUS MELAKUKAN EFESIENSI UNTUK MENCAPAI TUJUAN

 H: HARMONIS

TERDAPAT KESERASIAN ATAU KEHARMONISAN DALAM KERJASAMA ANTAR PETUGAS

MEDIS,PARAMEDIS,DAN NON PARAMEDIS DENGAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN

SERTA PENGGUNA JASA RUMAH SAKIT

 A: AKUNTABILITAS

SEMUA KEGIATAN PELAYANAN DAN TRANSAKSI KEUANGAN HARUS DAPAT

DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA AKADMIS DAN ILMIAH DAN SESUAI PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

 T: TRANSPARANSI

ADANYA KETERBUKAAN DISEMUA ASPEK KEGIATAN

F. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi, serta mempertimbangkan kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman serta faktor-faktor penentu keberhasilan,
maka ditetapkanlah tujuan UPT RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo
yang menggambarkan arah strategik organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan, serta merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam
jangka waktu lima tahun. Tujuan UPT. RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten
Wajo untuk tahun 2014 - 2019 ditetapkan sebagai berikut :
Misi 1 : Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan
Terjangkau, dengan tujuan :
1.1 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
1.2 Meningkatkan kapasitas rumah sakit.
Misi 2 : Melaksanakan peningkatan kualitas dan pengembangan SDM,
dengan tujuan :
2.1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur rumah
Sakit.
2.2 Akreditasi Rumah Sakit.
Misi 3: Meningkatkan Kemandirian Rumah Sakit, dengan tujuan :
3.1 Mewujudkan UPT. RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo
sebagai Rumah Sakit Swadana atau Badan Layanan Umum
(BLU) dan Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIM-RS).

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Lamaddukkelleng

Rumah SakitLamaddukkelleng dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu


oleh Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) sub
bagian dan Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) yaitu Bidang Pelayanan dan Asuhan
Keperawatan membawahi 2 (dua) seksi yaitu Seksi Pelayanan dan Penunjang
Medik dan Seksi Keperawatan, Bidang Perencanaan, Pengembangan dan
Pemeliharaan, membawahi 2 (dua) seksi yaitu Seksi Penyusunan Program dan
Evaluasi dan Seksi Kesehatan Lingkungan Sarana dan Prasarana dan Bidang
Rekam Medik, Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan membawahi Seksi Rekam
Medis dan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan. Dalam menjalankan
tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf
Medis Fungsional, Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Satuan
Pengawas Intern.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Lamaddukkelleng digambarkan sebagai


berikut :
DIREKTUR
drg. ANDI ELA HAFID, S.KG., M.Kes
19780617 200902 2 003

Kepala Bagian
KELOMPOK JABATAN
Administrasi Umum dan
FUNGSIONAL
Keuangan
Hj. SUKRAWATI, S.KM., M.Kes
19740425 199603 2 003

Kepala Sub Bagian


Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian
Program dan Evaluasi
Umum dan Kepegawaian Keuangan dan Aset
Kinerja
AMIRUDDIN M., S.Sos. FAISAL, S.KM NIRNA, S.E.
19660618 200701 1 018 19 19791215 200902 2 003

Kepala Bidang Pelayanan Ka. Bidang Pelayanan Kepala Bidang


Medis dan Penunjang Keperawatan, Kebidanan Pengembangan
Medis dan Non Medis Pelayanan
dr. JUMIATI MALLE, Hj. IDAR YANI, S.Sos., M.M.
M.Kes. NURAINI YUNUS, S.SiT., M.Kes. 19660827 198703 2 007
19700918 200312 2 001 19710414 199403 2 009

Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi


Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan dan Pengembangan Sistem
Medis Kebidanan Layanan

MUHAMMAD SAING, Hj. KAMARIAH, S.Kep. MUSTIANA, S.KM


S.KM.,M.Kes.
19641231 198802 2 010
19731231 199403 1 011

Kepala Seksi
Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi Pelayanan Pengembangan Sumber
Penunjang Medis Non Medis Daya Manusia
Hj. St. SUNAEDAH, S.KM.,M.Kes. TENRI TAPPU, S.Sos., M.Si. DEWI SARTIKA, S.Tr.Ft.
19641231 198512 2 026 19710507 200701 2 018 19800208 200604 2 040
sTRUKTUR ORGANISASI UNIT K3
UPT.RSUD LAMADDUKKELLENG KAB. WAJO

DIREKTUR
dr. ANDI ELA HAFID, S.KG.,M.Kes

KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN, KEBIDANAN DAN NON
MEDIS
NURAINI YUNUS, S.SiT.,M.Kes

KEPALA SEKSI PELAYANAN NON MEDIS


TENRI TAPPU, S.Sos.,M.Si
KEPALA UNIT K3
SURISMA, S.KM

STAF
ANDI ULFIANTI, S.KM
BAB VI

URAIAN JABATAN

A. DIREKTUR
a. Hasil Kerja
 Terbentuknya Kesalamatan dan Kesehatan Kerja disertai SK
 Tersedianya Fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan Kesalamatan
dan Kesehatan Kerja
 Kebijakan kegiatan kerja K3
b. Uraian Tugas
 Membentuk Panitia Pembina Kesalamatan dan Kesehatan Kerja
berdasarkan saran dari K3
 Mendukung Penyelenggaraan upaya K3
 Menentukan kebijakan K3
 Mengasahkan SPO K3
c. Tanggung Jawab
 Mengadakan evaluasi kebijakan dan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja berdasarkan saran dari K3
 Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan
 Bertanggungjawab mengadakan evaluasi kebijakan Kesalamatan
dan Kesehatan Kerja berdasarkan sarana dari K3
 Mengadakan evaluasi kinerja pengurus tim K3
d. Wewenang
 Dapat mengganti / merubah susunan pengurus K3 jika kinerjanya
terus menurun.
B. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
a. Hasil Kerja
 Kebijakan K3
 SPO dan Program K3
 Laporan kergiatan K3
b. Uraian Tugas
 Bersama dengan ketua bidang dan Ketua Satgas menyusun
program kegiatan untuk K3 rumah UPT. RSUD Lamaddukkelleng
 Mengkoordinasikan pelaksana program dengan bagian SDM /
Diklat

16
 Memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur
tentang masalah - masalah yang terjadi dan terkait dengan K3 di
UPT. RSUD Lamaddukkelleng
 Bersama dan dengan surat tugas terkait, melaksanakan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS
 Bersama meminimalisasi kerugian yang timbul akibat PAK dan
KAK, perlindungan tenaga kerja serta pemenuhan peraturan
perundangan tenaga kerja Kesalamatan dan Kesehatan Kerja yang
berlaku
 Membuat tindakan korektif dan pencegahan yang terkait dengan
pelayanan K3
c. Tanggung Jawab
 Sosialisasi kebijakan K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas keshatan rumah sakit
 Mengevalauasi pelaksanaan program K3
 Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit tentang K3
 Berkoordinasi dengan unit terkait
d. Kewenangan
 Mengembangkan dan meningkatkan program kerja K3
 Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di
rumah sakit terhadap pengurus K3
 Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia dalam K3
 Memberikan laporan kepada Kepala Seksi Pelayanan Non Medik
tentang masalah yang terkait K3 UPT. RSUD Lamaddukkelleng
e. Syarat Jabatan
 S1/ D III berminat terhadap kegiatan K3
 Mendapatkan pelatihan dasar tentang K3 umum /rumah sakit dan
lanjutan
 Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif
 Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
 Bekerja purna waktu
C. STAF 1 (PELAYANAN KESEHATAN KERJA DAN PENCEGAHAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA )
a. Hasil Kerja

17
 Program Kerja
 Laporan Bulanan, Semester dan Tahunan
 Rekomendasi Perbaikan Program Kegiatan ke Kepala K3
 SPO
b. Uraian Tugas
 Membuat program K3RS
 Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk
pelaksanaan dan prosedur
 Membuat, menetapkan dan melaksanakan Standar Prosedur
Operasional (SPO) sesuai dengan peraturan dan perudang -
undangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku
 Menghilangkan bahaya menggantikan sumber resiko dengan saran
peralatan lain yang tingkat resikonya lebih rendah / tidak ada
 Penentuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Tanggung jawab
 Membuat program kerja, kebijakan, SPO
 Koordinasi dan sosialisasi program kerja
 Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
menjalankan kegiatan K3
d. Kewenangan
 memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
program kerja K3 pada setiap K3 pada setiap personil di unit
masing - masing
 Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Kepala
Unit K3
e. Syarat jabatan
 S1/D3 keperawatan
 Berminat terhadap kegiatan K3
 Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan
 Memiliki kemampuan memimpin dan inovatif
D.TIM KODE RED
a. Hasil kerja
 Program kerja (buat jadwal evakuasi, pengecekan sarana dan
prasarana evakuasi, dll)
 SPO
 Dokumentasi

18
b. Uraian Tugas
 Perencanaan (Planning)
a. Perencanaan adalah proses kegiatanpemikiran ,dugaan dan
penentuan - penentuan prioritas yang harus dilakukan secara
rasional sebelum melaksanakan tindakan
b. Mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi maupun tujuan
suatu program tentang kebutuhan pengguna tenaga kerja biaya
waktu peralatan dan sumber sumber resources lainnya
 Pengorganisasian (Organizing)
a. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan
pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsi-
fungsinya beserta penetapannya dengan cara cara yang
tepat mengenai orang orangnya (staffing) yang harus
menduduki fungsi - fungsi itu berikut penentuannya
dengan tepat tentang hubungan wewenang dan tanggung
jawabnya
b. Pengorganisasian itu dilakukan demi pelaksanaan kerja
dan pelaksanaan dari perencanaan yang demi adanya
pembagian kerja yang tepat
 Pendorong (Motivating)
a. Pendorong merupakan proseskegiatan yang harus
dilakukan untuk membina dan mendorong semangat
kerja dan kerelaan kerja para pegawai (anggota Tim) demi
tercapainya tujuan Tim Kerja.
 Pengendalian atau control (Controlling)
a. Pengendalian atau control adalah rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan utnuk mengadakan pengawasan
penyempurnaan dan penilaian untuk menjamin bahwa
tugas dapat tercapai sebagai mana yang telah ditetapkan
dalam perencanaan
b. Dari hasil itu dapatlah diadakan penyempurnaan,
evaluasi dan penentuan tentang perlunya tindakan
tindakan korektif ataupu tindak lanjut yang harus
dilakukan sehingga pemborosan - pemborosan dapat di
hindarkan dan pengembangan - pengembang selanjutnya
dapat ditingkatkan pelaksanaanya
c. Tanggung jawab

19
 Membuat program kerja, kebijakan, SPO
 Koordinasi dan sosialisasi program kerja
 Memonitor sarana dan prasarana evakuasi
d. Kewenangan
 Memberikan saran tentang pelaksanaan program
kerja ke Kepala Unit K3
e. Syarat Jabatan :
 Minimal D3
 Berminat terhadap kegiatan K3
 Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan
 Memiliki kemampuan memimpin dan inovatif

E. TIM CODE RED PENANGGULANGAN KEBAKARAN


a. Hasil kerja
 Program kerja ( jadwal jaga harian Tim Code Red Ruangan
kebakaran, pengecekan APAR, dll )
 SPO
 Dokumentasi
b. Uraian Tugas
 Melakukan pengawasan dan sosialisasi agar peranturan dan
protap tentang pencegahan penanggulangan kebakaran
tersosialiasi dengan baik sehingga dapat dipahami dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh petugas
 Melakukan pengawasan / upaya agar tidak dapat terbiarkanya
penurunan fungsi dari peralatan dan instalasi kebakaran
 Mengadakan pelatihan kebakaran / sehingga bila terjadi
kebakaran regu / kelompok dapat melaksanakan peran masing
- masing.
 Latihan berupa : pelatihan pemadam evakuasi pengamanan
penyelamatan dan evakuasi.
 Menetapkan prosedur, pencatatan, dokumentasi, checklist,
guna melacak dan mengevaluasi penyebab terjadinya kebakaran
c. Tanggung - Jawab
 Membuat program kerja, kebijakan, SPO
 Koordinasi dan sosialisasi program kerja
 Memonitor sarana dan prasaran kebakaran / bencana
d. Kewenangan

20
 Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua
K3
e. Syarat jabatan
 SMU / Sederajat
 Berminat terhadapa kegiatan K3
 Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan
 Memiliki kemampuan memimpin dan inovatif

21
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

1. INTERNAL

1. Hubungan kerja K3 dengan unit keperawatan


a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
2. Hubungan Kerja K3 dengan instalasi gizi
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
3. Hubungan kerja K3 dengan Instalasi Farmasi
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana
alam).
c. Koordinasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet).
d. Sosialisasi tentang MSDS (Material Sefety Data Sheet).

22
4. Hubungan Kerja dengan K3 dengan Inst. Kamar Operasi
a. Koordinasi tentang program vekuasi (kebakaran bencana alam).
b. Sosilisasi tentang program evakuasi (kebakaran bencana alam).
5. Hubungan Kerja K3 dengan kamar steril
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
b. Sosilisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
6. Hubungan kerja K3 dengan pelayanan medis
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
7. Hubungan kerja K3 dengan penunjang medis
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
8. Hubungan kerja K3 dengan penyuluhan kesehatan rumah sakit
a. Membuat jadwal PKRS tentang K3 kepada pasien,keluarga
pasien dan pengunjung rumah sakit.
b. Membuat laporan hasil PKRS K3 ke tim PKRS rumah sakit.
9. Hubungan kerja K3 dengan rehabilitasi medis
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam).
10. Hubungan kerja K3 dengan Laundry
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam)
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam)
11. Hubungan kerja K3 dengan pemeliharan sarana
a. Koordinasi tentang program evakuasi ( kebakaran dan bencana
alam )
b. Sosialisasi tentang program evakuasi ( kebakaran dan bencana
alam )

23
c. Berkoordinasi untuk pengelolahan sampah medis meliputi
penyimpanan sementara.
d. Berkordinasi untuk pengelolaan kolam IPAL.
e. Berkoordinasi untuk pengelolaan kalibrasi ALKES.
f. Berkoordinasi untuk pemeliharaan fasilitas.
g. Berkoordinasi untuk air dan minum.
h. Audit kepatuhan K3.
i. Laporan hasil audit beserta rekomendasi.
12. Hubungan kerja K3 dengan bagian SDM
a. Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di
rumah sakit.
b. Koordinasi tenang program K3.
13. Hubuungan kerja K3 dengan satpam
a. Membuat standar safety breifing sesuai K3.
b. Koordinasi tentang program K3.
c. Sosialisasi tentang program K3.
14. Hubungan kerja K3 dengan bagian medical record
a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam)
b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana
alam)

16. Hubungan kerja K3 dengan cleaning service

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran dan bencana


alam)

B. EKSTERNAL

BPBD KAB. WAJO


DAMKAR KAB. WAJO
K3

1. Hubungan kerja K3 dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Wajo


a. Koordinasi tentang program pelatihan kebakaran / bencana
alam
b. Saling tukar tentang K3
2. Hubungan kerja K3 dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kab. Wajo.
a. Koordinasi tentang program pelatihan K3

24
b. Memberi laporan mengenai kegiatan K3 Jika diperlukan

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKAS JUMLAH KETERANGA


JABATAN I KEBUTUHA N
N
Kepala S-1 Pelatihan K3 Terlaksana
Unit K3 Kesehatan umum/RS 1
Masyarakat Pelatihan K3
Lanjutan

Staf 1 D3 Pelatihan K3 Belum


Elektromedik umum/RS 2 Terlaksana
/ Pelatihan K3
Sederajat Lanjutan
Staf 2 Minimal STM Pelatihan K3 Belum
S 1/D3 umum/RS 1 Terlaksana
LIstrik Pelatihan K3
Lanjutan

25
Staf 3 Minimal SMA Pelatihan K3 Belum
umum/RS 2 Terlaksana
Pelatihan K3
Lanjutan
Staf 4 S 1/D3 Pelatihan K3 Belum
Keperawatan umum/RS 1 Terlaksana
Pelatihan K3
Lanjutan
Tim Minimal SMA Pelatihan K3 Sudah
Code Red /Sederajat umum/RS 1 Terlaksana
Pelatihan K3
Lanjutan
Komanda SMU/ Pelatihan K3 Belum
n Satgas Sederajat umum/RS 1 Terlaksana
Kebakara Pelatihan K3
n Lanjutan

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Rumah Sakit perlu mempunyai program pengelolaan keselamatan keamanan


yang kegiatannya meliputi :

a) Melakukan asesmen resiko secara komprehensif dan proaktif untuk


mengidentifikasi bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan, dan
fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera. Sebagai
contoh, resiko keselamatan yang dapat menimbulkan cedera atau
bahaya termasuk di antaranya perabotan yang tajam dan rusak, kaca
jendela yang pecah, kebocoran air diatap serta lokasi tidak ada jalan
keluar saat terjadi kebakaran. Karena itu, rumah sakit perlu
melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan terdokumentasi
agar rumah sakit dapat melakukan perbaikan dan menyediakan
anggaran untuk mengadakan pergantian.

26
b) Melakukan asessmen resiko prakontruksi setiap ada konstruksi ,
renovasi, atau penghancuran bangunan.
c) Merencanakan dan melakukan pencegahan dengan menyediakan
fasilitas pendukun yang aman dengan tujuan mencegah kecelakaan
dan cederah, mengurangi bahaya dan resiko, serta mempertahankan
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
d) Menciptakan lingkungan yang aman dengan memberikan identitas
pada pasien,staf,pekerja kontrak, tenant / penyewa lahan, keluarga
pasien, atau pengunjung diluar jam besuk dan tamu RS sesuai
dengan regulasi RS
e) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang millik pribadi
f) Melakukan monitoring pada daerah terbatas seperti ruang bayi dan
kamar operasi serta daerah yang beresiko lainnya seperti eunang
anak, lanjut usia dan kelompok pasien rentang yang dapat
melindungi diri sendiri atau memberi tanda minta bantuan bila trjadi
bahaya. Monitoring dapat dilakukan dengan memasang kamera
system CCTV yang dapat dipantau ruang securyti. Namun harus
diingat pemasangan kamera CCTV tidak diperbolehkan diruang
pasien dan tetap harus memperhatikan hak privasi
pasien.Pengecualian untuk pasien jiwa yang gaduh gelisah maka
pemasangan dapat dikamar pasien, tetapi hanya dipantau di nurse
station tidak di security. Monitoring melalui pemasangan kamera
CCTV juga diperlukan untuk daerah terpencil atau terisolasi, area
parker dan area lainnya yang sering terjadi kehilangan di RS.

27
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. PERTEMUAN RUTIN

28
Pertemuan rutin pengurus K3
 1 kali rapat selama tiga bulan
 Jam 08.00 s/d 12.00
 Peserta : semua pengurus K3
 Materi : pembahasan program kerja K3
 Rapat Insidentil dengan manajemen diselenggarakan sewaktu
waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
segera.
B. PERTEMUAN BULANAN
Pertemuan Bulanan Pengurus K3
 1 kali rapat selama 6 bulan
 Jam 08.00 s/d 12.00
 Peserta : semua pengurus K3
 Materi : pembahasan pengembangan kebijakan K3
 Rapat Insidentil dengan manajemen diselenggarakan sewaktu
waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
segera.
C. PERTEMUAN TAHUNAN
Pertemuan Tahunan Pengurus K3
 1 kali rapat selama 1 Tahun
 Jam 08.00 s/d 12.00
 Peserta : semua pengurus K3
 Materi : pembahasan review program tahunan
 Rapat Insidentil dengan manajemen diselenggarakan sewaktu
waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
segera

BAB XI
PELAPORAN

29
1. LAPORAN HARIAN
 Laporan hasil audit identifikasi potensi bahaya dilingkungan
rumah sakit beserta solusinya /rekomendasi.
 Laporan angka insiden .
2. LAPORAN BULANAN
 Laporan angka insiden selama 6 bulan beserta analisa masalah
dan rekomendasi
 Laporan hasil audit beserta rekomendasi
3. LAPORAN TAHUNAN
 Laporan angka insiden selama 1 tahun
 Laporan pemeriksaan APAR dalam 1 tahun
 Laporan dan evaluasi program K3 dalam tahun tersebut.

Ditetapkan di :
Pada tanggal 03 Januari 2022
DIREKTUR UPT. RSUD LAMADDUKKELLENG

drg. ANDI ELA HAFID, S.KG, M. Kes


Pangkat : Pembina
NIP. 19601227 200604 1 013

30
31
32
33
34
35
36
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat UPT. RSUD Lamaddukkelleng selalu berusaha melakukan
peningkatan mutu dan keselamatan kerja yang harus di dukung oleh
pemenuhan sarana prasarana dan lingkungan yang aman dan nyaman
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengolahan program
kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit semakin tinggi karena
sumber daya manusia rumah Sakit, pengunjung / pengantar pasien,dan
masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi prasarana yang
ada di rumah sakit.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang di pengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan tehnologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarajkat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setingginya. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu,
rumah sakit juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan
program K3 di rumah sakit dan terdapat dalam instrument akreditasi
rumah sakit.
Dalam undang - undang Nomor 34 Tahun 2009 Tentang kesehatan
khususnya pasal (1) pengelolah tempat kerja wajib melakukan segala
upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,peningkatan,pengobatan
dan pemulihan bagi tenaga kerja. Berdasarkan Pasal No.33 Tahun 2009
diatas maka pengelolah tempat kerja dirumah sakit mempunyai
kewajiban umtuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya

37
adalah melalui upaya kesehatan kerja di samping keselamatan kerja.
Rumah sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat
sekitar dari berbagai potensi di rumah sakit oleh karena itu, rumah sakit
dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko
terjadi akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja dirumah sakit dapat
dihindari, K3 rumah sakit salah satu untuk meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi sumber daya rumah sakit, passion, pengunjung /
pengantar, pasien, masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini secara tegas
di nyatakan dalam undang - undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang
rumah sakit, pasal 38 ayat (yakni* dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakir wajib dilakukan akreditasi secara berkala
minimal 3 Tahun sekali. K3 termasuk sebagai salah satu pelayanan yang
dinilai dalam akreditasi. Dalam akreditasi yang terbaru tahun terdapat
dalam Bab MFK ,menejemen difasilitas dan keselamatan.
Selain itu seperti yang tercantum dalam pasal 5 ayat undang -
undang No. 33 Tahun 2009 tentang rumah sakit bahwa rumah sakit
harus memenuhi persyaratan rumah sakit, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia. Kefarmasian dan peralatan yang mana
persyaratan - persyaratan tersubut salah satunya harus memenuhi
unsur K3.
B. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja di UPT. RSUD Lamaddukkelleng
yang aman, sehat dan produktif untuk sumberdaya rumah sakit, aman
dan sehat bagi pasien, pengunjung / pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar rumah sakit sehingga proses pelayanan rumah sakit
berjalan baik dan lancar.
C. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya
kesehatan dan keselaamatan kerja rumah sakit.
b. Meningkatkan profesionalisme dalam hal kesehatan keselamatan
kerja bagi manajemen pelaksanaan dan pendukung program.
c. Terpenuhi syarat - syarat K3 di setiap unit kerja.
d. Melindung pekerja dan mencegah terjadinya penyakit akibat
kerja dan kecelakaan akibat kerja.

38
D. Sasaran
a. Pengelola rumah sakit
b. Pasien, pengujung, pengantar pasien dan petugas aman, nyaman
berada di lingkungan rumah sakit
c. Rekanan usaha dalam lingkungan rumah sakit

E. Ruang Lingkup

Standar K3RS mencakup prinsip, program dan kebijakan


pelaksanaan K3RS, standar sarana, prasarana dan peralatan K3RS,
pembinaan dan pengawasan, pencatatan dan pelaporan.

39
BAB II
KEGIATAN POKOK

Membantu pelaksanaan, mengkoordinasikan, memantau dan


mengevaluasi pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi dengan unit
kerja terkait, bagian perencanaan, instalasi pemeliharaan sarana,
laboratorium, radiologi, farmasi dan lain - lain terhadap hal - hal yang
berkaitan dengan keamanan pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah
sakit.

40
BAB III
KEGIATAN

1. Program Disaster
a. Membuat Jutlak tentang pencegahan dan penanggulangan
bencana
b. Melakukan pelatihan disaster, program jadwal pelatihan, peserta,
pelaporan yang melibatkan semua unsur rumah sakit
c. Menyediakan fasilitas rambu - rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap
gedung.
2. Pencegahan pengendalian kebakaran
a. Menyediakan APAR yang mencukupi kwantitas dan kwalitasnya
terutama di ruang khusus
b. Melakukan uji ciba sistrem alarm yang ada di rumah sakit
c. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir
dan gempa
d. Pemeliharaan APAR secara rutin
e. Melakukan pelatihan untuk tim yang sudah dibentuk
f. Melakukan pengecekan jalur evakuasi
g. Menyediakan rol amplas pada jalanan miring
3. Keselamatan dan kesehatan pegawai
a. Melakukan koordinasi mengenai pelaksanaan pemeriksaan
pegawai terutama di bagian yang rawan misalnya Laboratorium,
Radiologi, IGD, Kamar Operasi, Gizi, Laundry dan petugas CSSD
b. Membuat laporan kecelakaan kerja dan tumpahan B3
c. Melakukan pemasangan gambar larangan merokok di masing -
masing ruangan dan melakukan evaluasi kepatuhan pegawai
tentang larangan merokok.

41
d. Melakukam monitoring kepatuhan pemakian APD dan evaluasinya
pada masing - masing unit kerja
4. Pengadaan Bahan dan Barang Berbahaya
a. Melakukan koordinasi dengan panitia pengadaan jasa dan barang
berbahaya dalam pelaksanaan pengadaan barang yang mengacu
pada MSDS.
b. Sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan barang berbahaya ke
ruangan - ruangan.
c. Melakukan pengawasan kepatuhan pengguna tempat penyimpanan
bahan berbahaya.
5. Saniatasi Rumah Sakit
a. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait masalah kelengkapan
fasilitas sanitasi
b. Melakukan koordinasi dalam pembuatan program pemeliharaan
fasilitas sanitasi,baik dalam pembuangan limbah padat, cair dan
gas.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak sanitasi dalam upaya
pengendalian serangga dan tikus
d. Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program yang di
kerjakan dalam rangka sanitasi rumah Sakit.

42
BAB IV
SASARAN

Perlindungan pasien, penunggu pasien, pengunjung dan petugas di


lingkungan rumah sakit dari bahaya kebakaran, kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

43
44
BAB V
JADWAL KEGIATAN

No Program Kerja Rencana Kegiatan Waktu Estimasi Keterangan


1 Program Disaster 1. Menyusunan juklak tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana
- Pelatihan disaster
- Program disaster
- Bukti kegiatan
- Evaluasi
2. Rekomendasi dan tindak lanjut
3. Menyediakan fasilitas, rambu - rambu penunjuk
lokasi pelayanan,jalan keluar, jalan masuk, arah
evakuasi bencana, pintu emergency
2 Pencegahan dan 1. Mengajukan pengajuan pengadaan system alarm
pengendalian 2. Mengusulkan alat deteksi asap / api
kebakaran 3. Membuat rambu - rambu arah evakuasi bencana
kebakaran, banjir dan gempa
4. Melakukan sosialisasi pengendalian dan
penanggulangan kebakaran
5. Melengkapi sumber listrik dengan penutup

45
No Program Kerja Rencana Kegiatan Waktu Estimasi Keterangan
3 Keselamatan dan 1. Menyusun ketentuan prosedur pemeriksaan
kesehatan kesehatan berkala
petugas 2. Mengajukan permohonan pemeriksaan kesehatan
bagi petugas
3. Menyusun laporan Kecelakaan Akibat Kerja
4 Larangan 1. Menyusun kebijakan edaran larangan merokok
merokok 2. Penyuluhan dilarang merokok
5 Pengolahan bahan 1. Sosialisasi cara penyimpanan bahan B3
berbahaya dan 2. Membuat denah tempat penyimpanan B3
beracun 3. Pelatihan, penanggulangan dan penanganan
kontaminasi B3
4. Melakukan dokumen, evaluasi dan tindak lanjut
6 Pelatihan dan 1. Menyusun program pelatihan K3 untuk seluruh
pendidikan K3 petugas RS
2. Mendokumtasikan kegiatan pelatihan, evaluasi dan
tindak lanjut

46
BAB VI
PENCACATAN DAN PELAPORAN

Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data.


a. Menyusun ketentuan tentang sistem pencatatan dan pelaporan K3
b. Menyusun prosedur tentang pelaksanaan evaluasi K3
c. Mengupayakan koordinasi antar unit kerja dalam pengelolaan data
tentang K3
Pencatatan akan di laksanakan berdasarkan rencana kegiatan dari
hasil kegiatan yang sudah di lakukan yaitu membuat laporan bulanan yang
di tujukan kepada Kepala Seksi Bidang Pelayanan Non Medis.

47
BAB VI
EVALUASI

Evaluasi akan di laksanakan terhadap pelaksanaan kegiatan


keamanan pasien, pengunjung pasien, pengunjung dan petugas di lakukan
oleh Unit K3. Sebagian sarana dan prasarana alat keamanan pasien yang
belum ada akan di upayakan secara terus menerus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Memprogramkan kembali tentang ketentuan
prosedur/prosedur/denah dan lain - lain yang di lakukan terus - menerus.

48
BAB VII
PENUTUP

Program kerja unit k3 adalah merupakan suatu instrument yang di


buat untuk mencapai tujuan. Dengan adanya program Unit K3 diharapkan
dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Demikian proram kerja
K3 ini di buat sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan program
keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana untuk petugas.

49

Anda mungkin juga menyukai