Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN)

“SERVICE BERKALA TRUCK MITSUBISHI FUSO


TURBOINTERCOOLER 220Ps di PT.SOCFINDO Sei Liput”

Disusun Oleh:

NAMA : ARIANDA SEMBIRING


PROGRAM STUDY : TEKNIK OTOMATIF
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMATIF


KENDARAN RINGAN
SMK SWASTAYP MAJU BESITANG
DESA BUKIT SELAMAT KEC BESITANG
KAB LANGKAT KODE POS 20859 TAHUN 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

” LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI


“SERVICE BERKALA TRUCK MITSUBISHI FUSO
TURBOINTERCOOLER 220Ps di PT.SOCFINDO Sei Liput”

Besitang, 2022

Pemohon,

ARIANDA SEMBIRING

Disetujui Oleh

Kepala Bengkel Pembimbing Lapangan

MUHAMMAD FIRMANSYA JEFRI AGUS SAWEJI

Disahkan Oleh

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

ANDREAS SANDI HAMONANGAN, SE JENSEN R SINAGA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindungi
dan memberikan yang terbaik bagi penulis selama Praktek Kerja Lapangan Industri
(PRAKERIN) hingga penyusunan laporan ini dapat terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan.
Adapun judul penulisan laporan ini yaitu “SERVICE BERKALA TRUCK
MITSUBISHI FUSO TURBOINTERCOOLER 220Ps di PT.Socfindo”, antara lain
untuk mempertanggungjawabkan hasil Praktek Kerja Lapangan Industri yang
dilaksanakan dengan waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 19 Juli sampai 20
Oktober 2021 dan juga untuk memenuhi syarat-syarat dalam proses pembelajran
yang ada di SMK SWASTA MAJU BESITANG khususnya jurusan Teknik
Kendaraan Ringan. Selama penyusunan laporan ini, banyak dari pihak-pihak
tertentu yang memberikan dukungan, baik secara materil maupun moril kepada
penulis sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik berdasarkan hal tersebut
pennulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu terkasih dan tercinta yang senantiasa
mendoakan dan memenuhi segala kebutuhan penulis.
2. Seluruh pegawai PT.Socfindo
3. Bapak Andreas Sandi Hamonangan, SE selaku Kepala sekolah SMK
SWASTA MAJU BESITANG
4. Bapak Jensen R Sinaga, S.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik kendaraan ringan
dan guru pembimbing.
5. Rekan seperjuangan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang selalu
memberikan dukungan terhadap penulis dalam melaksanakan PRAKERIN.
6. Abang kakak setambuk Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang
memberikan pengalamannya sehingga penulis lebih terarah dalam
menyelesaikan laporan PRAKERIN ini.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laoporan ini,
namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi,
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saaran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya laporan ini. Kiranya laporan
ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bagi
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
Besitang,

ARIANDA SEMBIRING

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Gambaran umum Pekerjaan .............................................................................. 3
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN ................................ 3
C. Mafaat Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN) ............................... 4
D. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................................. 4
E. Lokasi Pabrik dan Letak Geografis ........................................................................ 6
F. Struktur Organisasi perusahaan ........................................................................... 6
G. Peraturan dan Tata Tertib .................................................................................. 9
H. Alasan Pemilihan Lokasi PRAKERIN ............................................................... 9
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 11
A. Pemeliharaan ...................................................................................................... 11
B. Servis berkala 100 – 40000 Km ......................................................................... 14
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN PRAKERIN ...................................................... 23
A. Metode Pelaksanaan PRAKERIN .................................................................... 23
B. Refleksi ................................................................................................................ 23
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 25
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran umum Pekerjaan


Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, Siswa dibimbing dan
dilibatkan dalam perawatan dan perbaikan kendaraan, terutama perawatan dan
perbaikan berkala (service berkala). Service berkala adalah suatu kegiatan service
yang dilakukan secara berkala dan sudah terjadwal dalam suatu kurun waktu yang
relatif cukup lama atau setelah melewati beberapa kali melakukan service rutin.
Service berkala bertujuan untuk mengganti beberapa atau sebagian komponen
penting kendaraan yang sudah waktunya diganti , sebelum terjadi kerusakan lain
yang mungkin bisa berakibat fatal pada mesin kendaraan, kelistrikan dan sasis
kenaraan. Di PT.Socfin Indonesia terdapat beberapa jenis alat angkut/transportasi
dan alat berat. Semua alat angkut/transportasi dan alat berat tersebut bekerja setiap
hari. Untuk itu, Service berkala sangat diperlukan.
Salah satu service berkala yang telah dikerjakan adalah service berkala pada
kendaaraan Truck MITSUBISHI FUSO TURBOINTERCOOLER 220Ps.
Perawatan pada Mitsubishi Canter tidak begitu rumit. Servis berkala yang
dilakukan pada Truck MITSUBISHI FUSO TURBOINTERCOOLER 220Ps yaitu
serangkaian kegiatan pengecekan sistem kelistrikan, powerstearing, tie rod,
membersihkan saringan udara, mengecek sistem rem, Pembersihan saringan udara
tekanan angin ban, penggantian oli, saringan oli dan saringan minyak
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan Industri
(PRAKERIN) yaitu
1. Sebagai aktifitas nyata praktek dalam melakukan perintah kerja
bengkel.
2. Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN) memberikan peluang
bagi Siswa untuk berfikir logis, rasional serta berketerampilan dan
luwes dalam memahami dan menghadapi masalah ditempat kerja.
3. Memotivasi Siswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pada
kendaraan, seperti kegiatan service berkala, persiapan untuk melakukan
service berkala, melakukan service berkala dan pengecekan kembali
setelah melakukan service berkala.

3
4

C. Mafaat Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN)


Adapun manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Siswa
Manfaat PRAKERIN bagi Siswa adalah sebagai berikut:
1) Siswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat pada
saat Sekolah.
2) Meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam praktek
khususnya bidang otomotif
3) Memperoleh pengetahuan yang berguna dalam mewujudkan
kerja atau yang dihadapi Siswa setelah menyelesaikan studinya.
2. Manfaat bagi Sekolah
Adapun manfaat PRAKERIN bagi Sekolah adalah sebagai berikut:
1) Terjadi kerjasama antara Sekolahdengan dunia Industri.
2) Sekolahk hususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan dapat
meningkatkan kualitas lulusanya dengan memadukan
pengetahuaan di Sekolah dengan dunia Industri.
3) Sekolah Khususnya Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dikenal
oleh dunia Industri.
4) Dapat mengetahui keberadaan perusahaan dari sudut pandang
Siswa yang melakukan praktek industri di perusahaan tersebut
3. Manfaat Bagi Perusahaan
Adapun yang manfaat PRAKERIN bagi Perusahaan adalah sebagai
berikut :
1) Adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri
perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan
akademis.
2) Perusahaan dapat menilai kualitas dari suatu lembaga pendidikan
sehingga menjadi suatu perkembangan untuk merekrut tenaga kerja.
3) Terjadinya kerja sama antara dunia industry dengan Sekolah

D. Gambaran Umum Perusahaan


a. Sejarah umum perkebunan
PT.Socfin Indonesia merupakan salah satu cabang perusahaan dari
PT.Socfin Indonesia Medan. PT.Socfin Indonesia Medan didirikan pada tanggal 07
Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A (Societe Financiare Des
Cabutchours Medan Societe Anonyme), dengan pemilik saham Plantation Nort
Sumatera (PNS).
Berdasarkan Penetapan Presiden RI No 16 tahun 1965, Maka diadakan
pengalihan pengawasan dibawah pemerintah Indonesia. Pada tahun 1966
5

Pemimpin Socfin Medan S.A mengadakan serah terima hak Perusahaan pada
Pemerintah Indonesia sesuai dengan naskah serah terima tanggal 11 Januari 1960
No.01/Dept.Perk/66 atas dasar penjualan perkebunan dan harta PT Socfin Medan
S.A tersebut.

Pada tahun 1968, berdasarkan Undang-Undang penanaman modal asing


No.01/1967 dan keputusan Presiden (Keppres) No. B-68/PRES 11611968 pada 13
Juni 1968 tentang persetujuan dibentuknya Perusahaan Patungan (Joint Venture)
antara pemerintah Indonesia-PNS dengan pengusaha Belgia. Sehingga nama
perusahaan tersebut diganti menjadi PT.Socfin Indonesia Medan (SOCFINDO).
Dengan perbandingan kepemilikan saham sebagaiberikut : 60% Saham Platinum
Nort Sumatera (PNS) – Pengusaha Belgia 40% saham Pemerintah Republik
Indonesia.
Pada tanggal 12 Juni 1988, PT.Socfin Indonesia Medan Mendirikan
PT.Socfin Indonesia Kebun Tanah Gambus. Persero ini bergerak dibidang usaha
perkebunan kelapa sawit (PKS). Pada tanggal 13 Desember 2001 dan dan sejalan
dengan privatisasi beberapa BUMN oleh Pemerintah Indonesia. Maka telah terjadi
perubahan kepemilikan saham pada PT.Socfin Indonesia yaitu: 90 % Saham
Platinum Nort Sumatera (PNS) – Pengusaha Belgia 10% saham Pemerintah
Republik Indonesia.
PT.Socfindo Indonesia memiliki perkebunan sawit seluas 34.570 Ha dan
perkebunan karet seluas 10.000 Ha yang terdapat di Sumatera Utara dan Nanggroe
Aceh Darussalam. Perkebunan ini telah dikelompokkan menjadi 3 group, yaitu:
Group I
- Perkebunan kelapa sawit Seu Nagam di Aceh Barat.
- Perkebunan kelapa sawit Seu Mayam di Aceh Barat
- Perkebunan kelapa sawit Lae Butar di Aceh Sealatan
- Perkebunan kelapa sawit Seu Liput di Aceh Timur
Group II
- Perkebunan kelapa sawit Matapao, Deli Serdang Sumatera Utara
- Perkebunan kelapa sawit Bangun Banar, Deli Serdang Sumatera Utara
- Perkebunan Karet tanjung Maria, Deli Serdang Sumatera Utara
- Perkebunan kelapa sawit Tanah Gambus, Asahan Sumatera Utara
- Perkebunan kelapa sawit Tanah Besi, Asahan Sumatera Utara
- Perkebunan Karet Lima Puluh, Asahan Sumatera Utara
Group III
- Perkebunan kelapa sawit Aek Loba, Asahan Sumatera Utara
- Perkebunan kelapa sawit Padang Pulo, Asahan Sumatera Utara
- Perkebunan karet Halimbe, Labuhan Batu, Sumatera Utara
- Perkebunan karet Aek Pamingke, Labuhan Batu Sumatera Utara
- Perkebunan kelapa sawit Negeri Lama, Labuhan Batu Sumatera Utara
Pada setiap perkebunan didirikan pabrik untuk mengolah hasil perkebunan.
6

E. Lokasi Pabrik dan Letak Geografis


PT.Socfin Indonesia terletak pinggir jalan lintas. Lokasi ini merupakan
lokasi yang strategis, ditinjau dari banyak hal. Pertimbangan-pertimbangan yang
menjadi dasar pemilihan lokasi pabrik adalah:
a. Hak milik tanah
Dalam hal ini PT.Socfin Indonesia tidak perlu mengeluarkan biaya
pembebasan tanah ataupun lokasi pabrik maupun perumahan
pegawai/karyawan dan staff, karena areal tersebut adalah milik
PT.Socfin Indonesia sendiri.
b. Bahan Baku
Bahan baku yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit perkebunan Tanah
Gambus dan pabrik kelapa sawit PT.Socfin Indonesia berada
disekitarnya atau bisa dikatakan dengan kebun sepupu.
c. Transportasi
Minyak CPO dari perkebunan Tanah Gambus lsngsung dipompakan ke
FRF, sehingga tidak membutuhkan biaya transportasi. Lokasi ini mudah
dijangkau dengan kendaraan karena dekat dengan jalan lintas Sumatera
sehingga mempermudah pengangkutan bahan baku yang masuk dari
perkebunan lain mupun pengiriman ke Medan dan Belawan.
d. Faktor keamanan Pabrik
Faktor keamanan pabrik lebih terjamin karena yang bermukin disekitar
panrik adalah karyawan, pegawai dan staff.
F. Struktur Organisasi perusahaan
Salah satu yang mendukung kesuksesan suatu perusahaan adalah struktur
organisasi. Struktur organisasi dikatakan teratur apabila hubungan kerja antara
individu-individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan adanya
wewenang dan tanggung jawab sehingga mempermudah kelancaran kegiatan.
Struktur organisasi yang diterapkan pada PT.Socfin Indonesia adalah bentuk
organisasi garis dan staff (Staff line).
Kantor pusat PT.Socfin Indonesia yang berkedudukan dimedan merupakan
penanggung jawab penuh atas seluruh perkebunan atau pabrik PT.Socfin Indonesia
dimana setiap perkebunan dipimpin oleh seorang pengurus (Administrateur).
Kantor pusat selalu mengontrol hasil yang diperoleh dari pabrik berdasarkan
laporan harian, bulanan dan tahunan dari pengurus perkebunan. Hal ini dilakukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Salah satu pendukung dari suksesnya suatu perusahaan atau pabrik adalah
tenaga kerja PT.Socfin Indonesia mempunyai bagian dari beberapa tenaga kerja.
Tenaga kerja yang bekerja dikantor FRF dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Staff
b. Pegawai
c. Karyawan harian tetap
7

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab


a. Pengurus Kebun (Administratur/ADM)
- Mempertanggung jawabkan semua tugas-tugas kepada direksi.
- Mengkordinir dan mempertanggung jawabkan lancarnya pengelolaan
dipabrik.
- Menandatangani semua surat-surat yang ada hubungannya dengan teknik
dan pengelolaan pabrik.
- Mengawasi semua kegiatan teknik dan pengelolaan pabrik.
- Melaksanakan/mengawasi pelaksaan pekerjaan yang telah ada dalam
anggaran dengan sebaik-baiknya.
- Mengawasi/meningkatkan disiplin, rasa memiliki, rasa tanggung jawab
dan keterampilan semua staff dan karyawan teknik dan pengelolaan
pabrik.
- Mengadakan dan memimpin rapat/forum komunikasi para staff khusus
kegiatan fisik.
- Melaksanakan atau mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang telah ada
dalam anggaran dengan efektif dan efesien.
- Menentukan jam-jam pabrik sesuai teksasi buah sawit yang masuk.
b. Tekniker II
- Bertanggung jawab kepada manajer.
- Membuat rencana kerja jangka panjang dan tahunan.
- Bertanggung jawab penuh terhadap pabrik.
- Bertanggung jawab terhadap PHB dan AU31 (daftar permintaan
pembelian barang).
- Mengawasi segala pekerjaan dipabrik terhadap pekerjaan luar dan dalam
berkaitan dengan bidang teknik.
- Membina para staff bawahan dan karyawan teknik demi terjadinya
kualitas dan kuantitas.
- Dapat bekerja sama dengan bagian-bagian yang lain yang ada
hubungannya denga pekerjaan.
- Mebuat dan meneliti laporan bulanan yang berkaitan dengan teknik
pengolahan.
- Dapat membuat program kerja harian demi kelancaran proses
pengolahan.
- Satu kali dalam sebualan mengecek barang digudang.
- Membuat laporan harian asisten pengolahan/jaga setiap hari.

c. Tekniker II
- Mengkordinir dan mempertanggungjawabkan terhadap kelancaran
proses dipabrik selama jam kerjanya.
- Mengawasi plaksanaan jalannya pengolahan pabrik.
- Melaporkan peralatan instalasi/mesin-mesin pengolahan yang rusak akan
8

direparasi kepada asisten teknik (bengkel umum).


- Memeriksa laporan harian setiap stasiun.
- Membuat laporan dari kejadian-kejadian yang menyebabkan kerusakan
peralatan instalasi/mesin penolahan yang menimbulkan stagnasi.
- Mengisi laporan/jurnal pabrik setiap hari.
- Memparaf kartu berobat/permintaan cuti karyawan pengolahan setiap
hari.
- Mengadakan hubungan tugas dari bagian lain yang ada di PKS Tanah
Gambus.
- Memelihari dan merawat kebersihan pabrik dan lingkungan pada waktu
sesudah dan sebelum pabrik jalan.
- Menyusun, mengatur keperluan tenaga untuk pengolahan bagian pabrik.
- Menyusun konsep RAB tahun untuk bagian pengolahan untuk diteruskan
kepada KPD.
- Bertanggungjawab kepada tekniker I atas jalannya proses pengolahan
pabrik selama jam dinas.
- Lebih sering melihat hasil laboratorium setiap hari.

d. Krani
- Mengkordinir dan mempertanggungjawabkan tuga kepada tekniker I.
- Mengawasi analisa-analisa yang dilaksanakan dilaboratorium termasuk
kebutuhan pabrik.
- Memeriksa setiap pagi buku laporan dari asisten pengolahan/jaga tentang
peralatan-peralatan pabrik.
- Memeriksa segala pekerjaan yang dilaksanakan pihak ke-3 terhadap
bangunan-bangunan di PKS baik alat dan mesin pabrik.
- Mengatur jadwal servis dan overhoul dari semua alat berat/mesin-mesin
pabrik.
- Bertanggungjawab terhadap semua jaringan listrik/air dipabrik dan diluar
pabrik.
- Mengkordinir/mengatur/mengawasi pelaksanaan tugas-tugas mandor
dan semua tukang bagian reparasi bengkel umum,listrik dan sipil.
e. Kepala Tata Usaha
- Bertanggung jawab kepada tekniker I dan asisten tata usaha personalia.
- Menyelesaikan laporan biaya.
- Mengkordinir pekerjaan administrasi pabrik.
- Melaksanakan tuga pengawasan dan pengendalian biaya.
- Membuat RAKP.
- Membuat laporan-laporan masalah umum.
- Membuat laporan-laporan ketenagakerjaan, aset dan lain-lain.
9

f. Mandor
- Bertanggungjawab kepada asisten masing-masing.
- Mengkoordinir/mengatur tugas bawahan.
- Memberikan teguran kepada bawahan apabila terjadi penyimpangan dari
instruksi/pengaturan yang digariskan.
- Memberikan data-data kepada krani untuk bahan perhitungan
lembur/premi karyawan.
g. Staff ekspedisi
- Bertanggungjawab kepada pengurus dan tekniker.
- Memeriksa dan mengawasi penerimaan dan pengamanan bahan baku
atau hasil produksi dari pihak ke-3 serta kebun.
- Melaporkan jumlah bahan baku produksi yang diterima atau yang
dikirim kepada pengurus.
h. Kepala laboratorium
- Menganalisa mutu yang dihasilkan pabrik pengolahan.
- Menganalisa bahan baku dari kebun.
- Bertanggung jawab terhadap pemakaian alat dan bahan baku yang
diginakan dilaboratorium.
- Membuat laporan hasil analisa mutu produksi yang dihasilkan dan bahan
baku yang digunakan kepada pengurus tekniker.
G. Peraturan dan Tata Tertib
Dalam melaksanakan kegiatan di dunia pekerjaan peraturan juga merupakan
hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh seluruh karyawan perusahaan.
Hal tersebut juga diterapkan bagi kami yang melaksanakan Preaktek Kerja
Lapangan Industri (PRAKERIN) di PT. Socfin Indonesia. Adapun peraturan adalah
sebagai berikut:
a. Hari kerja Senin-Sabtu (termasuk hari merah dan hari Minggu bagi yang
piket)
b. Masuk jam 07.00 WIB.
c. Istirahat jam 12.00-14.00.
d. Pulang jam 16.00
e. Tidak merokok dan makan selama jam kerja.
f. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
H. Alasan Pemilihan Lokasi PRAKERIN
Dari gambaran perusahaan tersebut penulis menilai bahwa PT.Socfin
Indonesia baik untuk dijadikan lokasi PRAKERIN dalam meningkatkan
keterampilan Siswa di dunia industri. Tersebut karena:
1. PT. Socfin Indonesia memiliki beberapa jenis alat transportasi/angkut dalam
aktifitas pabrik.
2. PT. Socfin Indonesia dapat dijadikan ranah dalam meningkatkan keterampian
dan pengalaman.
10

3. PT. Socfin Indonesia memiliki workshop dan permesinan.


4. PT. Socfin Indonesia tidak hanya memperbaiki truk saja, namun ada beberapa
kendaraan pendukung seperti alat berat dan mobil penumpang, sehingga
keterampilan dan pengalaman kerja banyak yang bisa didapat.
11

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemeliharaan
Menurut Lindley R.Higgis & R. Keith Mobley,(Maintenance Enginering
Handbook, sixth Edition, McGraw-Hill, 2002) perawatan/pemeliharaan merupakan
suatu kegiatan yang dilakukukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar
peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya.
Pemeliharaan yang efektif akan mengarah pada hal-hal sebagai berikut :
1. Kapasitas pekerjaan terpenuhi secara maksimal
2. Kemampuan untuk menghasilkan hasil kerja dengan toleransi khusus atau
level kualitas tertentu.
3. Dapat meminimalkan biaya per unit kerja.
4. Dapat mengurangi resiko kegagalan dalam memenuhi keinginan pelanggan
yang berkaitan dengan kapasitas kerja dan kualitas hasil kerja.
5. Dapat menjaga keselamatan pegawai, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar dari bahaya yang mungkin muncul dengan adanya proses kerja.
6. Dapat memastikan sekecil mungkin resiko yang dapat membahayakan
lingkungan di sekitar bengkel kerja/pabrik.
Perawatan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di
waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat instrument
pengendalian dan instrument pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pemeliharaan rutin dilakukan secara instrumen dengan selang waktu
tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan
dicatat seperti : instrumen harian atau setiap 100 km. Tanggal pekerjaan
pemeliharaan dicatat pada kertas/papan instrumen yang diletakkan di kendaraan.
Informasi yang dicatat termasuk jarak pakai, komponen yang diganti, dan kinerja
peralatan. Dari data yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan
waktu pakai, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat yang
ditentukan.
Sebelum instrumen pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui
peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat
dimulai dengan suatu daftar inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan
di atas. Hal tersebut merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai
tugas pertama untuk menyusun instrumen pemeliharaan yang baik. Daftar
12

inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna untuk
instrumen pemeliharaan terencana. Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut
dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya.
2. Pemeliharaan tak terencana (emergency maintenance)
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan
secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali
terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang
berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam
manajemen instrumen pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak
terencana atau darurat (emergency maintenance).
Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan pemeliharaan
adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan
alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali
peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak
terencana jelas akan mengeluarkan biaya untuk perbaikan jauh lebih banyak dari
pada instrument dengan pemeliharaan rutin.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem perawatan
terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan , yaitu :
3. Perawatan yang bersifat preventif
Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum
peralatan itu menjadi rusak. Pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tak terduga dan
menentukan keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada waktu digunakan.
Dengan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu
diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan setiap saat. Hal ini memerlukan
suatu rencana dan jadwal perawatan yang cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya sebagai
pencegahan terjadinya kerusakan secara langsung pada kendaraan
Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu bengkel
kerja atau perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut :
1). Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang
dilakukan secara rutin (setiap hari) . Misalnya pembersihan peralatan,
pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar, air pendingin, kalibrasi,
dan lain sebagainya .
2). Perawatan periodic, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu , misalnya
setiap 100 jam kerja mesin, lalu meningkat setiap 500 jam sekali , dan
13

seterusnya. Misalnya pembongkaran silinder, penyetelan katup – katup


, pemasukan dan pembuangan silinder mesin dan sebagainya .
Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :
1) Distribusi dari kerusakan. Pada penjadwalan dan pelaksanaan
perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari
kerusakan yang ada, karena dengan mengetahui jenis distribusi
kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar–benar
tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .
2) Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu perbaikan
hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan
diusahakan dapat dicapai titik maksimal. jika ternyata jumlah waktu
untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan
kerusakan tiba–tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk
mengadakan perawatan preventif, lebih baik ditunggu saja sampai
terjadi kerusakan .
3) Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya
pekerjaan rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil
pengetesan, peralatan khusus (apabila diperlukan), keterangan
pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan
pekerja terhadap pekerjaan tersebut.
4) Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap
jadwal pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat
memberi informasi dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan
dituliskan identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor
pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan
perawatan yang telah dilakukan.
4. Perbaikan yang bersifat korektif
Perbaikan merupakan perawatan alat, barang/benda sistem yang rusak. Pada
dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau
peralatan. Kegiatan perbaikan sering disebut sebagai kegiatan reparasi .
Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang
dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya
perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada
suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak, jadi dalam hal ini
kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan baru
kemudian diperbaiki atau dibetulkan.
14

Pelaksanaan PRAKERIN yang telah penulis lakukan di PT.Socfin


Indonesia terdiri dari beberapa kegiatan pokok yang dapat dilihat pada bagian
lampiran (Daftar kegiatan PRAKERIN).

B. Servis berkala 100 – 40000 Km


1. Servis
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya
telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian sistem. Service merupakan salah satu
point penting dalam sektor pemeliharaan terencana yang telah penulis jelaskan tadi.
2. Sistem kelistrikan unit
Pada sistem kelistrikan unit di lakukan pemeriksaan pada sambungan kabel,
fuse dan relay lainnya dilakukan juga Pengecekan pada lampu truck Mitsubishi
Canter Ps136 yaitu lampu penerangan utama (lampu jauh dan dekat), lampu kabut,
lampu rem, lampu mundur, lampu plat kndaraan, lampu sein dan lampu hazard.
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat apakah ada lampu indikator pada panel
instrumen yang menyatu dengan spedometer serta tachometer terutama lampu
indikator engine.
3. Pelumasan pada nipple-nipple grease
Pelumasan pada nipple-nipple grease dilakukan rutin untuk menjaga
komponen yang saling bergesekan agar tidak cepat aus. Pelumasan juga bertujuan
menjaga kerja komponen tersebut berjalan dengan baik. Pelumasan dilakukan
dengan alat bantu (pispot)

Gambar 2. Nipple Gambar 3. Pispot


4. Filter udara mesin
Filter udara berfungsi menyaring udara agar kotoran yang bercampur dengan
udara tidak ikut masuk ke ruang bakar, untuk menjaga fungsi dari filter udaramaka
perlu dibersihkan setiap 500 Km dengan menggunakan air kompresor sehingga
debu akan terhempas keluar dari saringan udara dan aliran udara dapat maksimal.
15

Penggantian filter udara dilakukan setiap 20.000 Km pada penggunaan normal atau
tergantung dari kondisi filter udara.

Gambar 4. Filter Udara


5. Oli mesin
Oli mesin berfungsi melumasi komponen mesin agar berjalan dengan mulus,
oli mesin juga berfungsi pendingin.Penggantian oli mesin pada truck mitsubishi
canter Ps136 dilakukan setiap 5000 Km, hal ini dilakukan untuk menjaga peforma
mesin kendaraan dan merawat mesin kendaraan. Truck mitsubishi canter
menggunakan oli mesin sebanyak 14 liter.
6. Oli transmisi dan oli gardan
Penggantian oli transmisi di lakukan untuk menjaga kinerja setiap
komponen bekerja dengan baik. Untuk itu pengecekan level oli dilakukan setiap
5000 Km dan untuk penggantian oli dilakukan setiap 20000 Km.
7. Filter oli

Gambar 5. Fiter Oli


Filter oli pada mesin berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli, sehingga
Penggantian filter oli mesin Truck Mitsubishi canter 136Ps dilakukan setiap 5000
Km/2 bulan atau setiap penggantian oli mesin. Hal ini dilakukan untuk menjaga
performa kendaraan dan merawat mesin kendaraan.
16

8. Sistem pendingin dan cairan pendingin


Sistem pendinginan mesin truck canter Ps136 dilakukan pengecekan apakah
ada kebocoran dengan melihat saluran sistem pendinginan apakah ada rembesan air
atau tidak. Cairan coolant pada truck Mitsubishi canter 136Ps dilakukan
penggantian setiap 30.000/40.000). Pada setiap service berkala cairan coolant dapat
di isi dengan air bersih di reservoir tank jika terjadi pengurangan maka di isi dengan
air bersih hingga mendekati indikator full pada reservoir.
9. Filter minyak (fuel filter)
Filter bahan bakar merupakan bagian yang penting untuk di jaga
kebersihannya agar jumlah bahan bakar yang mengalir ke injektor sesuai dengan
kebutuhan kerja mesin, maka pabrikan mitsubishi truck canter Ps136 menyarankan
penggantian filter bahan bakar setiap 5000 km. Filter bahan bakar pada mitsubishi
truck canter Ps136 terdapat di luar tangki bahan bakar.

Gambar 6. Filter minyak


10. Saluran, Selang, Koneksi Bahan Bakar,sistem hidrolik dan Sistem Rem
Pemeriksaan saluran, selang dan koneksi bahan bakar, sistem hidrolik dan
sistem rem yaitu di lakukan dengan cara visual, dilihat terdapat kebocoran atau
tidak serta melihat konektor terhubung dengan baik atau tidak. Hal ini dilakukan
sebagai pencegahan akan hal-hal yang tidak di inginkan. Pada sistem hidrolik dan
sistem rem juga di periksa jumlah cairan yang terdapat di tangki. jika kurang maka
cairan akan di tambah. Penggantian cairan rem di lakukan setiap 40.000 km untuk
menjaga performa dari sistem tersebut.
11. Rem Cakram/Tromol dan Rem Parkir
Pemeliharaan pada rem cakram/tromol dilakukan untuk menjaga kinerja
sistem rem pada kendaraan. Pemeriksaan rem parkir di lakukan agar penggunaan
rem parkir dapat optimal. Pemeliharaan rem yang di lakukan yaitu dengan
17

memberikan perawatan terhadap kampas rem dan drum/piringan dengan cara di


gosok dengan mengunakan kertas pasir untuk meningkatkan gaya gesek permukaan
pada rem seta membersihkan dari debu dan sisa gesekan ketika pengereman.
12. Ban dan roda
Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL TURBO INTERCOOLER
136Ps merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut bahan keperluan
PT.Socfin Indonesia, sehingga keadaan bunga ban perlu diperhatikan untuk
kelancaran perjalanan truck setiap harinya di kondisi jalan tanah kering maupun
berlumpur. Pengoperasian pemeliharaan ban dan roda memerlukan penggunaan
pengungkit dan mungkin pelepasan ban dan roda, keseimbangan, kesesuaian dan
perputaran ban.

13. Air Batrai dan Washer

Gambar 7. Indikator pada batrai


Pengecekan air batrai di lakukan agar menjaga kondisi batrai tetap optimal.
Pengecekan air batrai di lakukan pada batrai basah dengan melihat jumlah batrai
pada indikator yang terdapat pada batrai. Pengisian air dapat di lakukan dengan air
bersih/ledeng. Pengisian air washer di lakukan hingga air pada washer tank penuh
di isi dengan air bersih.
14. Kapasitas Batrai

Gambar8. Midtronics
Pemeriksaan kapasitas batrai rutin di lakukan setiap kali service berkala
agar mengetahui keadaan batrai. Pengecekan kapasitas batrai di lakukan dengan
alat midtronics yang dapat memperlihatkan kondisi batrai dengan lebih detail sesuai
dengan kode yang terdapat pada batrai yang di gunakan. Alat ini dapat
memperlihatkan kondisi batrai apakah batrai pada keadaan baik atau harus di ganti.
18

15. King Pin

Gambar 9. King pin Set lama dan baru


Merawat King Pin agar tidak macet dan cepat aus adalah dengan melakukan
grease up untuk neple-neple pada king pin dan neple lain yang berhubungan dengan
suspensi. King pin yang kocak akan mengakibatkan getaran pada steering saat
kendaraan berjalan, king pin dapat diperiksa secara berkala setiap penggantian ban
dengan memerikasa kekencangan dari king pin, king pin yang kocak/rusak akan
mempengaruhi keausan ban yang tidak merata karena saat kendaraan berjalan ban
seperti bergetar sehingga ban bergesekan dengan jalan tidak merata. Masalah lain
adaalh King pin yang mengalami macet harus dilakukan pembongkaran dan
pemeriksaan pada king pin, apakah cukup dengan membersihkan king pin tidak
macet lagi atau perlu dilakukan penggantian king pin set. Karena untuk mengganti
king pin dilakukan satu set (king pin, bearing king pin, pengunci dan tutup as king
pin).
16. Pemeriksaan tie rod dan long Tie Rodsteering

Gambar 10. Tie Rod Dan Long Tie Rod


Tie Rod merupakan bagian dari sistem steering atau kemudi mobil. Fungsi
tie rod meneruskan putaran kemudi sehingga roda depan bisa belok kekanan
maupun kekiri. Akibat yang timbul oleh kerusakan Tie Rod atau long Tie Rod
adalah roda akan terasa kocak serta terdengar bunyi dari roda saat melewati jalan
sedikit kasar. Pemeriksaan Tie rod atau Long Tie Rod cukup mudah yaitu dengan
menggoyangkan roda pada arah kiri kanan dengan posisi badan menghadap roda.
Bagian Tie Rod dan Long Tie Rod yang mengalami kerusakan dan penyebab bunyi
19

pada kaki kaki adalah karena join yang telah oblag. Penyetelan kelurusan roda
depan dilakukan dengan memutar ulir antara Tie Rod dan Long Tie Rod.
17. Service starting motor

Gambar 11. Motor starter


Starter motor berfungsi memutarkan fly wheel pertama sekali hingga mesin
hidup. Dengan menggunakan starter motor maka akan lebih efesien daripada
manual dengan menggunakan tenaga manusia. Untuk itu, maka spemeliharaan pada
starter motor diperlukan untuk menjaga kondisi starter motor selalu dalam kondisi
baik.
18. Periksa kemuluran alternator belt
Beban 10 Kg tekan pada belt maka kemuluran maks 12 s/d 16 mm.
Penyetelan belt alternator dilakukan agar belt tidak slip dari putaran alternator dan
pada puly kipas dan pompa air juga bekerja dengan baik.

Gambar 12. Alternator belt


20

Tabel 1. Servis berkala Truck Mitsubishi

Lingkup Maintance Material Remarks


Yang
Digunakan
Pemeriksaan Harian (Setiap
100 Km)
Pemeriksaan level air pendingin Pastikan dalam batas
pada radiator normal
Pemeriksaan level oli pada stick Pastikan dalam batas
normal
Pemeriksaan level oli hidrolik Pastikan dalam batas
normal
Pengisian BBM harus dalam
kondisi penuh
Pemeriksaaan kondisi rem
Pemeriksaan kondisi steering
Pemeriksaan tekanan ban
Pemeriksaan semua indikator
bekerja dengan baik
Pemeriksaan mingguan ( setiap Semua servis diatasnya
500 Km) dilakukan
Periksa dan bersihkan saringan
udara
Periksa kekencangan baut roda,
propeller shaft dan baut-baut
lainnya
Pelumasan pada semua nipple-
nipple grease
Periksa level air baterai
Periksa kebocoran pelumas pada
semua unit
Pemeriksaan 2 bulan(setiap Semua servis diatasnya
5000 Km) dilakukan
Ganti oli mesin 14 liter
Ganti elemen oil filter
Ganti elemen Fuel Filter
Periksa kondisi starting motor dan
alternator
21

Periksa kemuluran alterntor belt Beban 10 Kg tekan pada


belt maka kemuluran maks
12 s/d 16 mm
Periksa level oli transmisi Pastikan dalam batas
normal
Periksa level oli gardan Pastikan dalam batas
normal
Periksa level oli clutch dan brake Pastikan dalam batas
normal
Periksa intermediate bearing
Pemeriksaan 4 bulan (10000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
Periksa dan setel clereance pedal
clutch
Periksa dan setel clereance pedal
brake
Bersihkan fin-fin sirip radiator
Pemeriksaan 6 bulan (15000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
bersihkan dan kalibrasi fuel
injector
Periksa keausan brake lining
Periksa keausan disk clutch
Periksa kondisi disk parking brake
Service starting motor dan Priksa kondisi karbon
alternator brush dan periksa arus
keluaran regulator
Periksa sistem kelistrikan unit
baik sambungan kabel, fuse dan
relay lainnya.
Periksa level oli steering Pastikan dalam batas
normal
Drain air dan endapan pada tangki
Pemeriksaan 8 bulan (20000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
Ganti oli transmisi
Ganti oli gardan
Ganti filter udara
Pemeriksaan 10 bulan Semua servis diatasnya
dilakukan
Periksan ampere normal batteray
22

Periksa kondisi intermediate


bearing assy
Pemeriksaan tahunan (30000 Semua servis diatasnya
s/d 40000 Km) dilakukan
Ganti oli hidrolik dump pada
tangki hidrolik
Ganti coolant pada engine coolant
sistem
Ganti oli steering gearbox
Ganti oli power steering
Periksa kondisi kelayakan bunga
ban
Ganti filter element power
steering
Periksa kondisi cylinder master Seal piston dapat diganti
clutch
Periksa kondisi cylinder master Seal piston dapat diganti
semua brake
Periksa semua kondisi leaf spring
Periksa kondisi tie rod steering
Periksa bearing needle dan silang
empat universal joint

Dapat di lihat dari tabel 1 di atas bahwa pengerjaan service berkala pada setiap
kilometernya memiliki beberapa perbedaan seperti penggantian dan pembersihan,
serta jumlah item yang di periksa. Seperti pada 500 km pertama hanya di lakukan
pemeriksaan, hal ini di lakukan sebagai pengecekan apakah sistem pada kendaraan
bekerja dengan baik atau tidak.
23

BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Metode Pelaksanaan PRAKERIN


Dalam pelaksanaan PRAKERIN seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Siswa
mendapat pengawasan dan bimbingan langsung dari mekanik yang telah ditugaskan
oleh Kepala bengkel untuk membimbing. Pelaksanaan PRAKERIN di PT. Socfin
Indonesia dilakukan dengan cara ikut serta secara langsung dalam menyelesaikan
work order (WO) yang diberikan. Dengan adanya kerja sama yang baik antara
Siswa dengan mekanik, maka Siswa dapat dengan mudah mengerti setiap pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi pada kendaraan tersebut berikut
dengan tata cara pengerjaan WOnya.
Pemberian WO hingga sampai ke mekanik dan Siswa PRAKERIN terjadi
dengan siklus sebagai berikut :

Aliran siklus

SA Foreman/WO Mekanik/Mahasiswa
Supir Estimasi Job Test diagnostik Prosedur perawatan/perbaikan
Keluhan

Aliran Siklus
Gambar 13. Siklus pemberian WO dari Konsumen ke Mekanik

B. Refleksi
Setelah penulis melaksanakan PRAKERIN, penulis dapat melihat langsung
praktek service berkala Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL TURBO
INTERCOOLER 136Ps.
Meskipun banyak perbedaan antara pengetahuan dari teori yang telah
penulis dapatkan dari bangku Sekolah namun perbedaan itu akan menambah
pengalaman penulis dalam bidang otomotif.
Pada pelaksaan PRAKERIN di lapangan, penulis mendapat banyak
pengalaman dan ilmu berharga dari rekan-rekan teknisi yang menyambut
kedatangan kami dengan baik. Oleh karena itu, penulis melihat perlu adanya kerja
sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri otomotif yang lebih intensif
agar pendidikan dan pengalaman pada Siswa menjadi lebih optimal.
Beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis setelah melaksanakan
PRAKERIN yaitu:
1. Pada dunia industri, Siswa dituntut untuk dapat menerapkan teori di
bangku Sekolah.
24

2. Penulis dituntut untuk jauh lebih disiplin dan bertanggung jawab


terhadap pekerjaan apapun yang telah dilakukan.
3. Penulis merasakan manfaat yang berarti dalam pengetahuan mengenai
sirvice bekala pada Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL
TURBO INTERCOOLER 136Ps.
4. PRAKERIN menjadi wadah menjalin kerja sama dan mengembangkan
kemampuan serta pengalaman.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemeriksaan berkala (Service Berkala) pada mobil sangat penting untuk
menjaga performa mesin mobil dan untuk memperpanjang umur
penggunaan komponen-komponen mobil.
2. Dengan adanya PRAKERIN maka Siswa mampu menerapkan ilmu teori
yang didapat dibangku Sekolah dengan Praktik sebenarnya di dunia
perbengkelan.

B. Saran
1. Sebelum melaksanakan PRAKERIN Siswa terlebih dahulu untuk
memahami teori-teori otomotif baik itu teori tentang engine, kelistrikan,
casis, dan pemindah daya agar lebih siap di lapangan.
2. Selama PRAKERIN Siswa harus lebih mampu dalam beradaptasi dengan
lingkungan kerja dan pihak industri sehingga pihak industri tidak segan dan
tidak ragu untuk membagi ilmu dan pengalaman mereka baik didalam
bidang pengerjaan mekanik otomotif maupun pengelolaan perusahaan.
3. Hendaknya Siswa lebih mengikuti perkembangan dunia otomotif agar lebih
mudah melaksanakan Praktik di lapangan.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan Siswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggungjawab terhadap apa yang dikerjakan.
5. Dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan, Siswa agar tetap
memperhatikan beberapa hal, seperti : memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), penggunaan peralatan yang sesuai, dan SOP.

25
DAFTAR PUSTAKA
Dhilon, B.S. 2001. Engineering Maintenance A Modern Approach. Florida : CRC Press.
https://sianakmuda.wordpress.com/2012/01/03/pengertian-pemeliharaanmaintenance/(10
januari 2018,,,08.59)
suryawanto wibowo7blogspot.co.id/2006/11/service-berkala.html?m=1
http://rimantho.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-pemeliharaan.html (10 .01.2018....09.03)
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2416622355949.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai