PENAMBAHAN KARAGENAN
PENDAHULUAN (Triya)
1. Permen jelly
● Permen dapat diartikan sebagai produk pangan yang memiliki rasa manis ketika
dihisap atau dikunyah
● Umumnya, terdapat dua jenis permen yaitu permen keras (hard candy) dan permen
lunak (soft candy)
● Permen keras merupakan permen yang teksturnya bersifat padat contohnya, permen
lolipop sementara permen lunak merupakan permen yang teksturnya lunak, contohnya
permen jelly
● Jelly merupakan permen yang terbuat dari air atau sari buah-buahan dengan bahan
pembentuk gel
● Permen jelly memiliki karakteristik jernih, transparan, teksturnya elastis dengan
kekenyalan tertentu.
● Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu dari permen jelly adalah adanya
bahan pembentuk gel
● Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah gelatin, karagenan dan agar
● Gel yang kuat dan tekstur yang kenyal pada permen jelly dapat dihasilkan dengan
adanya penambahan bahan yang mengandung gel seperti karagenan yang banyak
terkandung dalam rumput laut
● Secara fungsional karagenan rumput laut berfungsi sebagai penstabil, pengental dan
sebagai pembentuk gel
● Karagenan merupakan suatu zat yang dihasilkan dari rumput laut yang berasal dari
kelas Rhodophyceae dan umumnya berbentuk seperti tepung yang berfungsi sebagai
pengemulsi, penstabil, pengental, dan bahan pembentuk gel
● Salah satu sifat penting karagenan adalah mampu mengubah cairan menjadi padatan
atau mengubah bentuk sol menjadi gel yang bersifat reversible.
● Rumput laut juga mengandung zat gizi lain seperti karbohidrat, lemak, protein dan
garam garam mineral
2. Jahe merah
● Jahe merah merupakan salah satu tanaman rempah yang kaya akan manfaat, mudah
ditemukan
● Jahe merah (Zingiber officinale Var. Rubrum) sebagai salah satu tanaman temu-
temuan banyak digunakan sebagai bumbu, obat tradisional, manisan atau minuman
penyegar dan sebagai bahan komoditas ekspor non migas dalam bentuk jahe segar,
jahe kering, minyak atsiri dan oleoresin.
● Salah satu yang berkhasiat obat dari tumbuhan jahe merah adalah rimpang.
● Rimpang jahe merah sudah digunakan sebagai obat karena mempunyai komponen
volatile (minyak atsiri) dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan
dengan jenis jahe yang lain
● Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%.
● Minyak atsiri ini menimbulkan aroma khas jahe dan terdiri atas beberapa jenis minyak
terpenting zingiberene, curcumene, philandren dan sebagainya.
● Arivianti (1999) menyatakan bahwa jahe memiliki berbagai kandungan zat yang
diperlukan oleh tubuh, diantaranya yaitu minyak atsiri (0,5 - 5,6%), zingiberon,
zingiberin, zingibetol, barneol, kamfer, folandren, sineol, gingerin, vitamin (A, B1
dan C), karbohidrat (20 ± 60%), damar (resin) dan asam organik (malat dan oksalat)
● Jahe merah juga mengandung gingerols dan shogaols yang menimbulkan rasa pedas
TUJUAN PENELITIAN (Triya)
● Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi yang tepat antara
ekstrak jahe merah dan karagenan sehingga menghasilkan permen jelly dengan mutu
baik yang sesuai standar mutu permen jelly berdasarkan SNI 3574-2-2008.
BAHAN DAN METODE (Triya)
1. Tempat Penelitian
● Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian
dan Laboratarium Analisis Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Riau.
2. Bahan dan Alat
a. Bahan
● Bahan Pembuatan Permen Jelly
1. Jahe Merah (Zingiber officinale var.Rubrum)
2. Karagenan
3. Sukrosa
4. Sirup fruktosa (HFS 55%) merk Rose Brand
5. Asam sitrat
6. Air
● Bahan Kimia Untuk Uji Permen Jelly
1. Metanol
2. Larutan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl hydrate (DPPH) 1 mg
3. KI 20%
4. H2SO4 25%
5. Natrium thiosulfat 0,1 N
6. Larutan luffschoorl
7. larutan buffer
8. Aquades
b. Alat
● Alat Pembuatan Permen Jelly
1. Baskom
2. Kompor gas
3. Pisau
4. Gelas ukur
5. Blender
6. Wadah pencetak
7. Saringan atau kain saring
8. Sendok
9. Pengaduk
10. Lemari es (refrigerator)
● Alat Kimia Untuk Uji Permen Jelly
1. Oven
2. Desikator
3. Cawan porselen
4. Erlenmeyer
5. Termometer
6. Timbangan analitik
7. Gelas ukur
8. Labu ukur
9. Pipet tetes
10. Tanur
11. pH meter
12. Booth
13. Sarung tangan
14. Kamera digital
15. Wadah uji sensoris
16. alat tulis
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 (lima)
perlakuan dengan masing-masing 3 (tiga) kali ulangan sehingga diperoleh 15 (lima
belas) unit percobaan. Adapun perlakuan formulasi penelitian ini adalah ekstrak jahe
merah dan karagenan atas dasar penelitian pendahuluan sebagai berikut:
JK1 = Ekstrak jahe merah + karagenan (41,50 + 7,50)
JK2 = Ekstrak jahe merah + karagenan (40,50 + 8,50)
JK
3 = Ekstrak jahe merah + karagenan (39,50 + 9,50)
JK4 = Ekstrak jahe merah + karagenan (38,50 + 10,50)
JK5 = Ekstrak jahe merah + karagenan (37,50 + 11,50)
● Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kadar air permen jelly berkisar
antara 9,16-12,84%
● Kadar air permen jelly yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu permen
jelly (SNI 3547-2-2008) yaitu maksimal 20%
● Kadar air permen jelly menunjukkan adanya penurunan konsentrasi ekstrak
jahe merah dan meningkatnya konsentrasi karagenan
2. Kadar Abu
● Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa kadar abu permen jelly pada
berkisar antara 0,85-1,84%
● Kadar abu permen jelly yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu permen
jelly (SNI 3547-2-2008) yaitu maksimal 3%.
● Kadar abu permen jelly semakin rendah seiring dengan menurunnya ekstrak
jahe merah sebaliknya, kadar abu akan semakin tinggi seiring dengan
meningkatnya penambahan karagenan dalam pembuatan permen jelly.
3. Kadar Derajat Keasaman (pH)
● Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa pH permen jelly berkisar antara
6,47–6,67
● Nilai pH yang dihasilkan semua perlakuan tergolong dalam kondisi asam
karena nilai pH berada di bawah 7 (normal)
4. Kadar Gula Reduksi