Media Baru
Media Baru
dapat berlangsung kapan saja, dimana saja, dan melalui teknologi komunikasi
apapun. Dari kalimat sebelumnya, dapat kita artikan bahwa media baru merupakan
bentuk modernisasi atau komputerisasi dari media sebelumnya, atau biasa dikenal
sebagai media lama, yang awalnya hanya berupa komunikasi satu arah (one way
communication), contohnya seperti koran, radio, televisi, berkembang menjadi
komunikasi dua arah (two way communication) atau komunikasi banyak arah
(multiple way communication) contohnya seperti media sosial, internet, dll.
Lantas terpikirkan pertanyaan seperti “apa yang baru dari media baru?”,
bukankah dari segi informasi, kedua media tersebut sama, dari segi cakupan
penyebarannya bisa dikatakan hampir sama, lantas apa yang baru dari media baru?,
pertanyaan tersebut bisa dijawab jika kita dapat memahami sebuah kutipan yang
disampaikan oleh media theorist Bernama Marshall McLuhan (1964) yang berbunyi
“medium is the message” (medium adalah pesan), yang mana dari kutipan tersebut
dapat memberikan kita penjelasan mengenai apa yang baru dari segi
medium/teknologi, artinya medium memiliki peran dalam mengubah atau
berkontribusi pada cara berpikir, dan pada akhirnya merubah perilaku dari pengguna
medium itu sendiri, sehingga kita sebagai audiens berubah, dari pasif kini menjadi
lebih dari sekedar audiens aktif, yang dulunya identik dengan menonton/melihat,
dan/atau mendengar bukan hanya sekedar audiens, kini dengan media baru, kita
sebagai audiens, tidak hanya melihat/menonton/mendengarkan tetapi juga
memodifikasi dan membuat konten. Membuat atau membuat konten, dan bahkan
aplikasi, media baru yang kemudian dapat didistribusikan oleh audiens melalui
berbagai pilihan media baru.