Unsur Intrinsik
Bukti:
- “Diperhatikannya Karyamin yang berjalan melalui lorong liar sepanjang tepi sungai.”
- “Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau setidaknya menolong istrinya yang sedang
menghadapi dua penagih bank harian.”
Bukti:
“Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras sehingga
mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang masuk ke matanya. Lambungnya yang
kempong berguncang-guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat
tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal.”
d. Latar sosial : Tidak ramah dan kondisi masyarakat yang masih sederhana dengan
tradisi yang masih cukup kental
Bukti:
- “Karyamin melihat seorang lelaki dengan baju batik motif tertentu dan berlengan panjang.”
6. Gaya Bahasa :
a. Majas Personifikasi.
“Daun-daun itu selalu saja bergerak menentang arus karena dorongan angin.”
b. Majas Hiperbola.
“Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang
masuk ke matanya.”
7. Amanat :
Tersenyumlah pada apapu yang terjadi, baik suka maupun duka. Karena dari senyuman itu
dapat membawa ketenangan dalam diri kita. Kita juga harus tetap sabar dan pantang
menyerah dalam mengahadapi segala persoalan atau permasalahan yang terjadi. Dan
menjadi orang yang lebih perhatian terhadap sesama.
Unsur Ekstrinsik
3. Nilai-Nilai:
a. Nilai Sosial. Terdapat nilai peduli yang dilakukan Saidah terhadap Karyamin.
Bukti:
“Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?” tanya Saidah ketika melihat Karyamin
bangkit.
“Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat lenganmu
habis karena utang-utangku dan kawan-kawan.”
“Iya Min, iya, tetapi . . . .“ Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah
berjalan menjauh.
b. Nilai Agama. Kesabaran yang dimiliki Karyamin dalam menghadapi setiap masalah dan
orang-orang yang menghinanya.
Bukti:
c. Nilai Moral. Tidak adanya kepedulian dan belas kasihan yang dilakukan oleh Pak Pamong
terhadap Karyamin. Dan sikap peduli atau perhatian dari Karyamin terhadap Saidah.
Bukti:
Kalau tidak, mengapa kamu tersenyum-senyum? Hayo cepat, mana uang iuranmu?”
- “Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat lenganmu
habis karena utang-utangku dan kawan-kawan.”
d. Nilai Budaya. Dapat ditemui pada kedua orang yang masih menggunakan sepeda jengki dan
seseorang yang menggunakan baju batik.
Bukti: