MEKANIKA STATISTIK
KELOMPOK 2:
PUTI BERKAH AZURAH (1610442021)
M. HAMIDI (1920442001)
AHMAD NEDIS (1920442002)
AYU AFIFAH AL-FARZAQ (1920442003)
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
menyelesaikan tugas mata kuliah Geodinamkika. Shalawat serta salam tak lupa
penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak agar kekurangan tersebut dapat diperbaiki dimasa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak, baik itu
DAFTAR ISI
2
halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................3
1.2 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah............................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................5
2.1 Mekanika Statistik..........................................................................5
2.1.1 Pengertian Mekanika Statistik.............................................5
2.1.2 Jenis – Jenis Ensembel.........................................................6
2.1.3 Penggunaan Mekanika Statistik dalam Fenomena Fisika....7
2.2 Black Hole......................................................................................7
2.2.1 Pengertian Black hole..........................................................7
2.2.2 Jenis – Jenis Black Hole......................................................8
2.3 Mekanika Statistik pada Black Hole............................................11
2.3.1 Balck Hole Schwarzschild.................................................11
2.3.2 Black Hole Reissner – Nordstrom.....................................11
2.3.3 Black Hole Dilaton............................................................14
2.3.4 Kuantum yang koheren dengan Peluruhan Black Hole.....14
BAB III PENUTUP........................................................................................14
1.1 Kesimpulan...................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
3
BAB I PENDAHULUAN
Saat ini sudah diketahui bahwa area horizon pada peristiwa lubang hitam
bahwa lubang hitam yang saling berkaitan. Pada keadaan termodinamika ini suhu
disebut suhu Hawking. Lubang hitam kemudian harus menguap secara termal,
dengan proses penguapan berakhir ketika lubang hitam mencapai itu batas
ekstrim. Keadaan ini bisa dilihat dengan sejumlah keadaan kritis tertentu,
lubang hitam. Penafsiran fenomena lubang hitam di atas seperti proses peluruhan
daripada mekanika kuantum dalam masalah ini, dan bahwa keadaan murni diubah
lubang hitam dapat membawa rambut kuantum. Rambut kuantum adalah efek
umum untuk memodifikasi hubungan Hawking untuk suhu pada massa dan
entropi. Diharapkan lubang hitam akan membawa cukup banyak rambut kuantum,
cukup untuk benar-benar mengurangi atribut termal hingga nol dan dengan
4
Biasanya, string membawa cukup banyak rambut kuantum (ingat
koneksi antara string dan lubang hitam. Degenerasi status string pada tingkat
statistik pada fenomena pada black hole, dengan basatan masalah sebagai berikut:
1. Mekanika statistik yang digunakan pada black hole Schwarzschild, black hole
2.
I.3 Tujuan
1.
5
BAB II PEMBAHASAN
mekanika dengan gerak yang dikenai suatu gaya . Bidang ini memberikan
produk alami dari statistika dan mekanika pada tingkat miksroskopis. Hal ini
dari system fisik oleh sebuah ensembel yang mewakili semua konfigurasi yang
6
masing. Ensemble merupakan super assembli yang anggotanya adalah assembli –
A. Ensembel Kanonik
yang memiliki dinding yang tidak dapat ditembus oleh system tetapi dapat
ditembus oleh energy system tersebut. Jumlah sistem dalam semua assembli
sama banyaknya tetaoi energy yang dimiliki assembli dapat berbeda – beda.
Namun, jumlah total assembli dalam ensemble dan jumlah total energy yang
ensemble yang memiliki dinding yang dapat ditembus oleh system maupun
energy assembeli. Pada ensembel ini jumlah sistem maupun energy yang
dimiliki satu assembli dapat berbeda – beda dengan yang dimiliki assembli
lainna. Namun, jumlah total assembli dalam ensemble dan jumlah total energy
C. Ensembel Mikrokanonik
ensemble yang tidak dapat ditembus oleh sistem maupun energy dan jumlah
7
2.1.3 Penggunaan Mekanika Statistik dalam Fenomena Fisika
Black Hole atau lubang hitam merupakan salah satu fenomena di luar
angkasa yang merupakan pemusatan massad dari pelengkungan ruang dan waktu
dengan gravitasi yang sangat kuat. Fenomena ini menyebabkan semua benda yang
berada disekitarnya bisa terserap, bahkan cahaya sekalipun. Black hole biasanya
Gambar 1. Black hole yang terpantau oleh teleskop NASA (NASA, 2019)
Teori ini menyatakan bahwa lubang hitam terbentuk dari bintang raksasa
yang tekanan gravitasinya sangat kuat sehingga menarik energi dan materi di
8
dekatnya. Energi dan Materi itu akan musnah setelah ditelan oleh lubang hitam.
Teori Fisika Kuantum mengatakan bahwa energi dan materi yang terserap
ke lubang hitam tidak akan musnah, , melainkan akan disimpan dalam waktu yang
lama. Kemudian ketika lubang hitam itu mati, maka materi dan energi yang
Teori evolusi bintang menyatakan bahwa lubang hitam berasal dari suatu
bintang biru dengan suhu permukaan melebihi 25.000 derajat celcius, pembakaran
hidrogen yang berlangsung sekitar 10 juta tahun pada bintang ini akan
membuatnya menjadi bintang biru raksasa. Seiring berjalannya waktu bintang itu
akan menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa, dalam tahap ini tarikan
Ada beberapa jenis bleck hole yang telah teridentifikasi oleh para ilmuan
Jenis Lubang Hitam ialah sebuah Lubang Hitam yang sangat mini.
Miniature Lubang Hitam tidak pernah ditemukan sekalipun oleh para ilmuwan,
tetapi ilmuwan memperkirakan bahwa Lubang Hitam yang massanya jauh sangat
mini dari matahari ini berada di suatu lokasi. Miniature Lubang Hitam tercipta
9
tidak lama sesudah penciptaan tata surya menurut teori Big Bang, sekitar 13
Gambar 2. Mini black hole dari observasi sinar – X Chandra NASA (Nasa, 2012)
Stellar Lubang Hitam ialah jenis Lubang Hitam yang tercipta dari bintang
yang besar massanya lebih dari 20 kali massa matahari. Jenis Lubang Hitam ini
10
Gambar 2. Stellar black hole dari observasi sinar – X Chandra NASA (Nasa, 2012)
bentuk dan daya yang dahysat dan umumnya terletak di inti galaksi. Saking
dahsyatnya, massa Lubang Hitam tersebut dapat sampai miliaran kali massa
intinya.
11
Gambar 4. Supermassive black hole dari observasi teleskop huble NASA (Nasa, 2012)
Saat ini sudah diketahui bahwa area horizon pada peristiwa lubang hitam
bahwa lubang hitam yang saling berkaitan. Pada keadaan termodinamika ini suhu
disebut suhu Hawking. Lubang hitam kemudian harus menguap secara termal,
dengan proses penguapan berakhir ketika lubang hitam mencapai itu batas
ekstrim. Keadaan ini bisa dilihat dengan sejumlah keadaan kritis tertentu,
lubang hitam. Penafsiran fenomena lubang hitam di atas seperti proses peluruhan
daripada mekanika kuantum dalam masalah ini, dan bahwa keadaan murni diubah
12
menjadi keadaan campuran. Keadaan ini memiliki menimbulkan kekhawatiran di
lubang hitam dapat membawa rambut kuantum. Rambut kuantum adalah efek
umum untuk memodifikasi hubungan Hawking untuk suhu pada massa dan
entropi. Diharapkan lubang hitam akan membawa cukup banyak rambut kuantum,
cukup untuk benar-benar mengurangi atribut termal hingga nol dan dengan
koneksi antara string dan lubang hitam. Degenerasi status string pada tingkat
ρ string (m)=c m∝ e β Hm
Hag.
kurang dari waktu hidup lubang hitam dalam gas. Ini berarti mengabaikan tingkat
13
peluruhannya, sehingga bisa menggunakan pendekatan gas ideal. Argumen
sederhana untuk menetapkan tidak adanya deskripsi ensembel kanonik dari gas
dalam Persamaan. (1.1) menang atas faktor Boltzmann e− βmdalam jumlah statistik
(integral lebih dari massa). Untuk string ini terjadi pada suhu di atas suhu
naik sebagai fluktuasi tak terbatas dalam ensembel termal, dalam distribusi energi
The Reissner-Nordstrom Black Hole adalah lubang hitam yang diisi oleh
muatan individual identik Q, dimana muatan individu ini dianggap jauh lebih
kecil dari total energi sistem E. Rapat keadaan dari kasus ini adalah:
[ ]
s (E− (n−1) m0 ,Q ) ( n−1 )s (m 0 ,Q )
n
cV 1e e
Ωn (E , V , Q)
(2 π) n !
3
[ √ ]
2
2
2 Q
s ( m, Q )=π m 1+ 1− 2
m
Parameter β di rumuskan sebagai berikut:
14
[ √ ]( )
2
2 2 −1
ds Q Q Sehingga diperoleh
β Hawking ( m, Q )= =2 π m 1+ 1− 2 x 1− 2 2
dm m m
Sebuah lubang hitam Reissner – Nordstrom yang ekstrim akan memenuhi m=Q
3
(2 π )
Karena E ≫ ( N −1 ) Q
e
ψ (N +1)
ln
[ ]
cV
(2 π )
3
2
−8 πQE +O(Q )
cV −8 πQE
Untuk keadaan banyak N persamaan diatas akan menjadi: N ≅ 3
e
(2 π )
Namun kondisi di atas tidak dapat terjadi pada energi tinggi. Konfigurasi yang
paling memungkinkan pada energi tinggi adalah konfigurasi dengan nilai N yang
sekecil mungkin. Konfigurasi kesetimbangan dari gas pada lubang hitam
Reissner-Nordstrom kemudian dijelaskan oleh kondisi berikut.
Q β Hawking ( Ec ,Q ) =s (Q , Q ) +ln
[ ] cV
(2 π )
3
−ψ (2)
Hanya berlaku untuk N=1 , dengan Ec adalah titik ionisasi yang besarnya adalah
sebagai beriktu:
Ec
1
8 πQ {[ ] }
ln
cV
(2 π)
3
−ψ ( 2)
15
Dengan nilai total entropi gas keadaan akan diperoleh:
s ( E ,V , Q ) ≅ ln Ω N ( E ,V , Q )=Nln
[ ]
cV
( 2 π )3
−ln Γ ( N + 1 )+ s ¿
Dengan memasukkan nilai N=1 dan E=Ec pada persamaan di atas maka akan
diperoleh:
V =V c ≡(2 π )3
1
Ec { ln c−ψ (2) }
8 πQ
β ≅ 8 πE +8 πQ 1−
[ cV −8 πQE
(2 π ) 3
e
]2
+O(Q )
( ) [ ( )]
−1
2 dβ 2 cV −8 πQE 2
C v =β =−8 π E + 2QE 1− e +O(Q )
dE ( 2 π )3
Dengan demikian, untuk lubang hitam yang terisi (dengan muatan), seperti lubang
lingkungannya.
mikrokanonikal gas black hole dilaton identik dengan kasus black hole Reissner-
Nordstrom gas. Entropi Hawking dan suhu pada gas black hole dilaton
16
[√ ]
( )
2
2 2a
2 2 2 2
2 (1−a )Q (1−a )Q 1 +a
2
s ( m, Q )=π m 1+ 1− 1−
( √ )
2
m (1−a2 )Q2
2
m 1+ 1−
m2
[√ ]
( )
2
a −1
2 2 2 2
(1−a )Q (1−a ) Q
2
a +1
β Hawking ( m, Q )=4 π m2 1 + 1− 1−
( √ )
m2 (1−a2 )Q2
m2 1+ 1−
m2
ρ ( m ,Q )=c exp [ s( m, Q) ]
untuk kasus a=0, menunjukkan terjadinya pengurangan pada black hole Reissner
ditunjukkan oleh:
2 Q2
m=
1+ a2
Ec √ 1+a2
8 πQ {[ ] }
ln
cV
(2π)
3
−ψ (2)
(√
( N −1 ) Q
)
1
cV
e (1+ a )
2 2
N≅ 3
≪ E ≪ Ec
(2 π ) 1+a
2
s ( E ,V , Q ) ≅ ln Ω N =Nln
[ ] cV
( 2 π )3
−ln Γ ( N +1 )+ s ¿
17
∂ S E−
( ( N−1 ) Q
√ 1+a2
,Q
)
dS ∂ S ∂ N ∂ S
β ( E ,V , Q )= = +
dE ∂ N ∂ E ∂ E
=
∂E
=β
Hawking
( E−
( N −1 ) Q
√1+a 2
,Q
)
Untuk N besar dapat diaproksimasikan persamaan menjadi:
[ ]
−8 πQE
( √ )( √ Q2 ( N−1 ) Q
)
1
8π Q cV ( ) 2 2
β ≅ 8 πE + 1− e 1 +a + O ≪ E ≪ Ec
√1+a 2
(2 π)3
1+ a 2
1+ a2
[ ] [ ] [ ]
−1 −1
( ) ( ) ( )
−1 −1
dβ
2 ∂β ∂β ∂N
2 ∂β ∂ ∂s ∂ N
2 ∂β Q ∂N
C v =−β =−β + =−β + =−β 2 1−
dE ∂ E ∂N ∂ E ∂ E ∂ E ∂N ∂ E ∂E √ 1+a ∂ E
2
( )[ ]
−1
( N−1 ) Q Q ∂N
C v (E , V ,Q)=( C v ) Hawking E− , Q x 1−
√ 1+ a2 √ 1+ a ∂ E
2
Hawking. Diketahui bahwa, untuk a<1, lubang hitam dilaton memiliki Hawking
spesifik panas positif ketika mendekati batas ekstrim, sedangkan untuk a> 1 panas
spesifik nya negative. Ini mungkin masalah yang menarik untuk dianalisis
implikasi dari properti tersebut dari sudut pandang proses fisik awal dari Alam
Semesta
Pada bagian ini akan membahasa fakta tentang black hole yang koheren
N n (m) ρ string ( m ) ,m → ∞
18
Dimana N n (m) merupakan nomor dari n body channel dari pusat massa energy
yang secara eksplisit dapat dirumuskan sebagai berikut untuk kasus n=2.
m−m0 m−m2
1
N n ( m )=
2!
∫ d m 2 ρ(m¿¿ 2) ∫ d m1 ρ(m¿¿ 1)¿ ¿
m0 m0
Pada situasi yang sama yang terjadi dalam evaluasi densitas suatu keadaan dengan
n lubang hitam, di mana sebagian besar energi dilakukan oleh satu lubang hitam
N2 (m)≅ e = ρ Schw ( m ) , m→ ∞
2 2
akal untuk berpendapat bahwa lubang hitam (black hole Schwarzschild) memiliki
aplitudo pancaran yang dualisme dengan amplitude pancaran string. Hasil di atas
19
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
20
lubang hitam tunggal, situasi yang agak analog dengan string. Untuk
karena kasus ekstrim bukan tanpa massa. Namun, untuk model seperti itu
ada "titik ionisasi" energi tinggi di mana gas tidak mematuhi sepele
kondisi bootstrap. Seperti itu titik "kritis" gas terdiri dari lubang hitam
tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
National Aeronautics and Space Administration, 2019, Black Hole History Image,
http://www.nasa.gov, diakses 3 Maret 2020.
22