Anda di halaman 1dari 9

KEAGAMAAN

1. Pemimpin agama adalah orang-orang yang memimpin sekelompok umat beragama dalam menjalankan kegiatan
beribadah atau kegiatan keagamaan yang lain.
2. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui .
3. Enam pemimpin umat beragama di Indonesia yang meliputi:
a. Pemimpin agama Budha
b. Pemimpin agama Hindu
c. Pemimpin agama Islam
d. Pemimpin agama Kong Hu Cu
e. Pemimpin agama Kristen Katolik
f. Pemimpin agama Kristen Protestan
4. Daftar jenis dan nama (sebutan) para pemimpin umat dari setiap golongan agama.
a. Pemimpin agama Budha
i. Bhiksu (laki-laki) atau bhiksuni (perempuan)
ii. Pandita
iii. Bante
b. Pemimpin agama Hindu
i. Pedanda
ii. Pandita
iii. Sulinggih
c. Pemimpin agama Islam
i. Ulama
ii. Kyai
iii. Ustadz
iv. Habib
d. Pemimpin agama Kong Hu Cu
i. Jiao Sheng (Penebar Agama)
ii. Wen Shi (Guru Agama)
iii. Xue Shi (Pendeta)
iv. Zhang Lao (Tokoh Sesepuh)
e. Pemimpin agama Katolik
i. Romo
ii. Uskup
iii. Paus
iv. Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)
f. Pemimpin agama Kristen
i. Pendeta
ii. Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)
5. Hari-hari besar agama di Negara Indonesia yaitu :
a. Islam
i. Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal.
ii. Idul Adha, menyembelih ternak pada hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11, 12,
13 Zulhijjah).
iii. Tahun baru Hijriah 1 Muharam.
iv. Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.
v. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, dan masih banyak lagi yang lainnya.
b. Kristen Katholik
i. Paskah
ii. Natal
iii. Kenaikan Yesus Kristus
iv. Wafat Yesus Kristus
c. Kristen Protestan
i. Paskah
ii. Natal
iii. Pentakosta
iv. Kenaikan Yesus Kristus
v. Wafat Yesus Kristus
d. Budha
i. Waisak
ii. Dan lain-lain
e. Hindu
i. Nyepi
ii. Galungan
iii. Kuningan dan lain-lain
f. Kong Hu Chu
i. Imlek
ii. Cap Go Meh dan lain-lain

6. Berikut ini adalah 6 (enam) Agama yang diakui di Indonesia:


a. Agama Islam
i. Nama Kitab Suci                : Al-Qur’an
ii. Nama Pendiri                     : Nabi Muhammad SAW
iii. Permulaan                          : Sekitar 1400 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Masjid
v. Hari Besar Keagamaan   : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
vi. Jumlah Penganut             : 207.176.162 jiwa (87,18%)
b. Agama Kristen Protestan
i. Nama Kitab Suci                : Alkitab
ii. Nama Pendiri                     : Yesus Kristus
iii. Permulaan                          : Sekitar 2000 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Gereja
v. Hari Besar Keagamaan   : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
vi. Jumlah Penganut             : 16.528.513 jiwa (6,96%)
c. Agama Katolik
i. Nama Kitab Suci                : Alkitab
ii. Nama Pendiri                     : Yesus Kristus
iii. Permulaan                          : Sekitar 2000 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Gereja
v. Hari Besar Keagamaan   : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
vi. Jumlah Penganut             : 6.907,873 jiwa (2,91%)
d. Agama Hindu
i. Nama Kitab Suci                : Weda
ii. Nama Pendiri                     : -
iii. Permulaan                          : Sekitar 3000 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Pura
v. Hari Besar Keagamaan   : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
vi. Jumlah Penganut             : 4.012.116 jiwa (1,69%)
e. Agama Buddha
i. Nama Kitab Suci                : Tri Pitaka
ii. Nama Pendiri                     : Siddharta Gautama
iii. Permulaan                          : Sekitar 2500 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Vihara
v. Hari Besar Keagamaan   : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
vi. Jumlah Penganut             : 1.703.254 jiwa (0,72%)
f. Agama Kong Hu Cu
i. Nama Kitab Suci                : Si Shu Wu Ching
ii. Nama Pendiri                     : Kong Hu Cu
iii. Permulaan                          : Sekitar 2500 tahun yang lalu
iv. Tempat Ibadah                 : Li Tang / Klenteng
v. Hari Besar Keagamaan   : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
vi. Jumlah Penganut             : 117.091 jiwa (0,05%)

Tanda – tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka

A. Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka dapat menunjukkan diri seseorang anggota Gerakan Pramuka, satuan,
kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan jang dimilikinya.
B. Tanda pengenal Gerakan Pramuka secara garis besarnya meliputi :
a. Tanda Umum :
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik,
putera maupun puteri.
b. Tanda Satuan :
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan/kwartir tertentu tempat seorang anggota Pramuka
tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai dengan satuan
tingkat Nasional.
c. Tanda Jabatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan
Pramuka.
d. Tanda Kecakapan :
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha
seorang Pramuka, dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
e. Tanda Kehormatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa,
darma bakti, dan lainnya yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan
Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
C. Berbagai macam tanda pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu :
a. Tanda Umum meliputi : Tanda tutup kepala, setangan leher, atau pita leher, tanda pelantikan, tanda
harian, tanda kepramukaan sedunia (Putera dan Puteri).
b. Tanda Satuan meliputi : Tanda barung, regu, sangga, dan tanda satuan terkecil lainnya tanda
gugusdepan, kwartir dan majelis Pembimbing, Tanda krida dan Satuan Karya, lencana daerah dan tanda
wilayah, tanda satuan pramuka luar biasa dan tanda satuan lainnya.
c. anda Jabatan meliputi : Tanda pemimpin dan wakil pemimpin ; Barung, regu, sangga, dan lain-lain. Tanda
pemimpin dan wakil pemimpin Krida dan Satuan Karya, Tanda Keanggotan, dewan kerja T/D, Tanda
Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega dan Tanda Pembina
Gugusdepan Pramuka. Tanda Pelatih pembina Pramuka, Tanda andalan dan pembantu andalan dan
tanda jabatan lainnya.
d. Tanda Kecakapan meliputi :
i. Tanda Kecakapan Umum :
1)    Pramuka Siaga                 : Mula, Bantu dan Tata.
2)    Pramuka Penggalang        : Ramu, Rakit dan Terap.
3)    Pramuka Penegak            : Bantara dan Laksana.
4)    Pramuka. Pandega           : Pandega.
5)    Pembina Pramuka            : Mahir Dasar dan Lanjutan.
ii. Tanda Kecakapan Khusus :
1)    Pramuka Siaga                 : Tidak bertingkat.
2)    Pramuka Penggalang        : Purwa. Madya dan Utama.
3)    Pramuka Penegak            : Purwa. Madya dan Utama.
4)    Pramuka Pandega            : Purwa. Madya dan Utama.
5)    Instruktur                       : Muda dan Dewasa.
6)    Pelatih Pembina Pramuka     : Dasar dan Lanjutan.
iii. Tanda Kecakapan Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
e. Tanda kehormatan meliputi :
i. Untuk peserta didik : Tanda penghargaan mengikuti kegiatan, Lencana Tahunan Lencana
Wiratama, dan Lencana teladan.
ii. Untuk orang dewasa meliputi : Lencana tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama,
Lencana Jasa (Darma bakti, Melati dan Tunas kencana).
f. Bentuk ukuran warna dan persyaratan untuk menerima tanda pengenal Gerakan Pramuka diatur dalam
PP tersendiri.

SALAM PRAMUKA

A. Dalam Gerakan Pramuka kita mengenal tiga macam salam Pramuka, yaitu: Salam Biasa. Salam Hormat, dan
Salam Janji.
B. SALAM BIASA.
1) Dipergunakan apabila seseorang Pramuka berjumpa dengan Pramuka lain. untuk pertama kali atau yang
terakhir pada hari itu. Siapa yang melihat dahulu, dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa
aba-aba, tidak pandang pangkat. tua ataupun lebih muda.
2) Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kanan kearah pelipis kanan. Kelima jari rapat
dan lurus dengan lengan bawah. Telapak tangan menghadap kebawah, ujung jari telunjuk menyentuh
pelipis. Lengan kanan atas membuat siku-siku pada ketiak. Siku kita agak kedepan sedikit.
3) Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh centimeter.
Tangan kiri letak kan merata kedepan dada dengan telapak tangan menghadap kebawah. dan ujung jari
telunjuk menempel pada tongkat. Jika tangan kanan sedang membawa atau memegang sesuatu, kita boleh
hanya menganggukkan kepala saja, atau mengucapkan salam, ataupun melambaikan tangan kiri.

C. SALAM HORMAT.
Dipergunakan apabila seorang Pramuka :
1) Bertemu dengan orang yang wajib dihormati, misalnya bertemu dengan; Presiden, Wakil Presiden, Menteri,
Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah dll. Pejabat atau tokoh masyarakat lainnya. Dalam keadaan biasa
Kakak pembina cukup di beri salam biasa, tetapi dalam suatu upacara wajib diberi salam hormat.
2) Melihat bendera Merah Putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang sibuk
mengerjakan sesuatu, lalu mendengarkan pluit tanda Sang Merah Putih dikibarkan atau diturunkan, maka
harus berhenti dari kesibukannya sebentar, segera berdiri tegak di tempat dan memberi salam hormat.
3) Dalam suatu upacara mendengarkan lagu Indonesia Raya, tetapi kalau ikut menyanyi tidak perlu memberi
salam melainkan cukup berdiri tegak saja.
4) Kebetulan bertemu dengan jenazah yang dibawa ke makam. Jika sedang duduk atau berjalan segera berdiri
tegak menghadap ke arah jenazah sambil memberi salam hormat.

Cara memberikan salam hormat pada dasarnya sama dengan cara memberikan salam biasa. juga jika sedang
membawa tongkat. Hanya bedanya salam hormat harus diberikan dengan berdiri tegak yaitu dengan sikap
sempurna. Jelasnya tidak boleh sambil duduk santai. sambil berjalan atau naik sepeda atau dengan
menganggukkan kepala atau mengucapkan salam. Dalam upacara salam hormat biasanya diberikan dengan
aba-aba dari Pemimpin upacara, dan didalam suatu barisan aba-aba diberikan oleh pemimpin barisan.

D. SALAM JANJI.
1) Dipergunakan seorang Pramuka dalam suatu upacara mendengarkan janji Trisatya diucapkan. Begitu kita
mendengarkan ucapan “Demi kehormatanku aku berjanji…….dst” dalam suatu upacara pelantikan, maka
semua Pramuka yang hadir wajib memberikan salam janji secara otomatis, walaupun tidak disertai aba-aba
untuk menghormat.
2) Cara memberikan salam janji sama dengan sara memberikan salam hormat, yaitu selalu dalam sikap
sempurna. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipindahkan untuk dipegang tangan kiri
dan dimiringkan bagian atasnya kekiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji. Sesudah
selesai ucapan janji, tangan kanan kembali tegak dan memegang kembali tongkat tadi.
3) Bagi Pramuka yang sedang bertugas membawa perlengkapan upacara tidak perlu memberi salam janji,
cukuplah berdiri tegak saja.
E. MOTTO GERAKAN PRAMUKA yaitu "SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN"
F. Penanaman motto dalam diri peserta didik berlangsung secara alami dan  bertahap.
G. Pengaruh motto Gerakan Pramuka terhadap jiwa peserta didik.
1) menambah rasa percaya
2) menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3) siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
4) rasa bangga sebagai Pramuka
5) memiliki budaya kerja yang melandasi pengabdiannya.
H. Gerakan Pramuka berlambangkan Silhouette TUNAS KELAPA.
I. Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka:
1) Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan TUNAS, dan istilah "cikal bakal" di Indonesia berarti :
penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa nyiur yang tumbuh itu
mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
2) Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
3) Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat kuat
ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala
ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
4) Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
5) Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan
dalam keadaan bagaiamana juga.
6) Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.
7) Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan
jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
8) Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
9) Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan
landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk
memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
10) Kelapa/nylur adalah pohon yang serba guma, dari ujung atas hingga akarnya.
11) Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tlap Pramuka adalah manusia yang, berguna, dan membaktikan diri
dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
kepada umat manusia.
J. Lambang, Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang
aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
K. Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak- tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang
dianugeralikan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
L. Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan
nama, dsb, diatur dalam petunjuk-petunjuk Penyelengaraan.
M. Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No.
6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundang-undangan Departeman
Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober
1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22
Oktober 1983 tentang Hak Patent tulisan PRAMUKA.
SEJARAH  BENDERA MERAH PUTIH

A. Dalam Sejarah  Indonesia terbukti, bahwa bendera merah putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara
Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari (1222   1292 ), Sejarah  itu disebut
dalam tulisan bahasa Jawa Kuno yang memakai tahun 1216 saka (1294 Masehi ), menceritakan tentang perang
antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
B. Prapanca, dalam buku karangannya negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna, merah putih
dalan upacara upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan
Majapahit tahun 1350   1380 Masehi. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta Raja
Puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah maja yang berwarna merah. Atas dasar uraian diatas itu bahwa
kerajaan Majapahit warna merah putih merupakan warna yang dimuliakan.
C. Dalam suatu kitab  Tambo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat
gambar  bendera alam Minangkabau, berwarna Merah-Putih-Hitam. Pusaka ini merupakan pusaka peninggalan
zaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke-14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah.
Merah     : Warna Hulubalang (yang menjalankan pemerintahan).
Putih     : Warna Agama (Alim Ulama)
Hitam     : Warna Adat Minangkabau  (Penghulu Adat)
D. Warna Merah Putih dikenal pula dengan sebutan warna gula keLagu a. Merah putih disebut gula keLagu a tidak
berarti Merah lambang “Gula” dan Putih lambang warna buah nyiur yang telah dikuppas. Di Kraton Solo terdapat
pusaka berbentuk bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putera R. Wijaya, yang kemudian
menurunkan raja-raja Jawa.
E. Dalam kitab babad tanah jawa bernama babad Mentawis (Jilid I), disebutkan bahwa ketika Sultan Agung
memerintah tahun 1613-1645.
F. Juga bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh,
Palembang, Maluku dan sebagiannya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
G. Pada umumnya warna merah putih merupakan lambang kesucian, keberanian, kewiraan.
H. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kalinya dalam abad ke-20 sebagai lambang kemerdekaan ialah di
Benua Eropa.
I. Pada tahun 1922 perhimpunan di Indonesia mengibarkan bendera merah putih di negeri Belanda dengan Kepala
Banteng di Tengah-Tengahnya.
J. Tujuan Perhimpunan Indonesia ialah Indonesia Merdeka, semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah
yang diterbitkannya.
K. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup
perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar merah putih kepala banteng.
L. Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyal tujuan Indonesis
merdeka, PWI mangibarkan merah putih kepala banteng.
M. Pada tanggal 28 oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bendera,
kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah
Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
N. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangasan Timur 56 Jakarta, atas nama
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian Bendera kebangsaan merah
putih dikibarkan untuk partama kalinya.
O. Pada tanggal 18 Agustus 1945 panita persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9
Aguatus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan UUD RI, tetapkan yang kemudian dikenal
sebagai UUD 45.
P. Dalam UUD 45 bab I, pasal 19 ditetapkan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk
Republik.
Q. Dalam UUD 45 Pasal 35, ditetapkan pula bahwa bendera negara Indonesia ialah sang Merah Putih, dengan
demikian itu  sejak ditetapkannya¬, UUD 45, sang Merah Putih merupakan bendera, kebangsaan negara
Republik Indonesia.
R. Dengan ditetapkannya UUD 45 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat
Indonesia dan pemuda Indonesia mengadakan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di
Indonesia, Pertempuran pertempuran dengan serdadu Kolonial Belanda, yang didukung oleh tentara sekutu
berkobar diseluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan
kemerdekaan Sang Merah Putih.
S. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada, hari proklamasi tangggal 17 Agustus 1945 di Gedung Pengangsaan
Timur 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibar¬kan ditiang yang tingginya 17 meter
didepan istana merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan hari hari Proklamasi Kemerdekaan.
T. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan
duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
U. Dalam Sejarah  perjuangan kemerdekaan Indonesia  Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ketangan musuh,
meskipun tentara Kolonial Belanda menduduki Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

KETENTUAN PENGGUNAAN  BENDERA MERAH PUTIH

1. UU RI No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
2. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari
panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran
sama.
3. Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.
4. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
5. Penggunaan Bendera Negara dapat berupa pengibaran dan/atau pemasangan.
6. Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari
terbenam.
7. Dalam keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada malam hari.
8. Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17
Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan,
transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di
kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
9. Dalam rangka pengibaran Bendera Negara di rumah, pemerintah daerah memberikan Bendera Negara kepada
warga negara Indonesia yang tidak mampu.
10. Selain pengibaran pada setiap tanggal 17 Agustus, Bendera Negara dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari
besar nasional atau peristiwa lain.
11. Bendera Negara dapat digunakan sebagai:
a. tanda perdamaian;
b. tanda berkabung; dan/atau
c. penutup peti atau usungan jenazah.
12. Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-lahan, dengan khidmat, dan tidak
menyentuh tanah.
13. Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang, dihentikan sebentar dan
diturunkan tepat setengah tiang.
14. Penurunan Bendera Negara setengah tiang yaitu, dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan
sebentar, kemudian diturunkan.
15. Bendera Negara ditempatkan di halaman depan, di tengah-tengah atau di sebelah kanan gedung atau kantor,
rumah, satuan pendidikan, dan taman makam pahlawan.
16. apabila dipasang pada dinding, Bendera Negara ditempatkan rata pada dinding di atas sebelah belakang
pimpinan rapat;
17. apabila dipasang pada tiang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan pimpinan rapat atau mimbar.
apabila ada satu bendera negara lain, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan;
18. Dalam hal Bendera Negara yang berbentuk bendera meja dipasang bersama dengan bendera negara lain pada
konferensi internasional, Bendera Negara ditempatkan di depan tempat duduk delegasi Republik Indonesia.
19. apabila ada sebuah bendera atau panji organisasi, Bendera Negara dipasang di sebelah kanan;
20. apabila ada dua atau lebih bendera atau panji organisasi dipasang dalam satu baris, Bendera Negara
ditempatkan di depan baris bendera atau panji organisasi di posisi tengah;
21. apabila Bendera Negara dibawa dengan tiang bersama dengan bendera atau panji organisasi dalam pawai atau
defile, Bendera Negara dibawa di depan rombongan; dan Bendera Negara tidak dipasang bersilang dengan
bendera atau panji organisasi.
22. Bendera Negara dibuat lebih besar dan dipasang lebih tinggi daripada bendera atau panji organisasi.
23. Bendera Negara yang digunakan sebagai lencana dipasang pada pakaian di dada sebelah kiri.
24. Setiap orang dilarang:
a. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
b. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
c. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
d. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau
benda apapun pada Bendera Negara; dan
e. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.

LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1) Lambang Regara Republik Indonesia Garuda Pancasila di tetapkan berdasarkan UU 24 Tahun 2009 Tentang
Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.
Lambang Negara RI terbagi atas 3 bagian yaitu
2) Burung Garuda yang menengok dengan kepalanya lurus kesebelah kanannya.
3) Perisai berupa jantungnya yang digantung dengan rantai pada leher Garuda.
4) Semboyan ditulis diatas pita yang dicengkram oleh Garuda.Y
5) Warna:
Warna Merah : MHB (RGB) : merah 255, hijau 000, dan biru 000
Warna Putih : MHB (RGB) : merah 255, hijau 255, dan biru 255
Warna Kuning Emas : MHB (RGB) : merah 255, hijau 255, dan biru 000
Warna Hitam : MHB (RGB) : merah 000, hijau 000, dan biru 000
6) Perbandingan Ukuran:
Jarak A – B = 12
Jarak C – D = 13 ½
Jarak E – F = 16
Jarak G –H = 15 ½
Jarak I – J = 17
7) Ketentuan warna pada lambang negara RI.
a. Burung Garuda, bintang, padi, kapas, Rantai .....kuning emas.
b. Ruang Perisai, kiri atas kanan bawah .....merah.
c. Kanan atas kiri bawah ......putih.
d. Dasar bintang berbentuk perisai......hitam.
e. Kepala Banteng ......hitam.
f. Pohon beringin .......hijau.
8) Arti warna dan lukisan pada lambang negara Republik Indonesia.
Warna
a. Emas (dipakai untuk seluruh burung Garuda) warna kemegahan emas bermaksud kebesaran bangsa atau
keluhuran negara
b. Merah Putih didapat pada ruang perisai ditengah tengah.
c. Warna warna pembantu dilukiskan dengan hitam atau meniru seperti yang sebenarnya dalam alam.
Lukisan
a. Burung Garuda yang digantungi perisai dengan memakai paruh, ekor dan cakar ialah lambang tenaga
pembangunan (creatif vermogen ). burung garuda dari mytologi menurut perasaan Indonesia
berdekatan dengan burung Elang Rajawali.
b. Perisai  atau tameng dikenal oleh kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai senjata dalam
perjuangan mencapai tujuan dengan melindungi diri,
c. Sayap Garuda berbulu 17 dan ekornya berbulu 8 tanggal 17 dan bulan Agustus.
d. Garis tengah : menimbulkan peresaan bahwa republik Indonesia ialah satu satunya negara asli yang
merdeka   berdaulat terletak dikhatulistiwa yang melewati Sumatera. Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
e. Mata bulatan dalam rantai menunjukkan bahwa perempuan digambar berjumlah sembilan. Mata
persegi yang digambar bagian laki laki. Rantai yang bermata hijau 17 itu sambung menyambung tidak
putus-putuanya sesuai dengan yang bersifat turun menurun.
f. Kedua tumbuhan kapas dan padi itu sesuai dengan hymne yang memuji pakaian ( sandang dan makanan
pangan ).
g. Tulisan Bhineka itu ialah gabungan dua perketaan Bhineka dan Ika. Kalimat itu dapat disalin : berbeda
beda tetapi tetap satu jua. Pepatah ini dalam sekali artinya, karena menggambarkan persatuan atau
kesatuan nusa dan Bangsa Indonesia, walaupun keluar memperlihatkan perbedaan atau kelainan.
h. Lima buah ruang pada perisai masing masing mewujudkan dasar Pancasila.
1. Dasar ketuhanan Yang Maha Esa terlukis dengan Nur Cahaya di ruang tengah berbentuk bintang
yang bersudut lima.
2. Dasar Kerakyatan dilukiskan dengan kepala banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
3. Dasar Kebangsaan dilukiskan dengan Pohon beringin tempat berlindung.
4. Dasar Perikemanusiaan dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi.
5. Dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan kapas dan padi sebagai tanda tujuan kemakmuran.

Anda mungkin juga menyukai