Anda di halaman 1dari 3

ANESTESI BEDAH MINOR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
PUSKESMAS IWAN SETIAWAN, SKM
REJOWINANGUN NIP.19830731 200604 1 008

1. Pengertian Pembedahan Minor adalah tindakan-tindakan operasi yang tidak pelu


dilakukan di dalam kamar operasi yang mutlak aseptik, tetapi dapat
dikerjakan sebagai tindakan rawat jalan di poliklinik bedah dengan
ketentuan harus memenuhi syarat.

2. Tujuan Agar dokter atau petugas kesehatan mempunyai pedoman dalam


melakukan tindakan pembedahan minor sehingga dapat menanggani
penderita dengan baik

3. Kebijakan Dokter atau petugas yang akan melaksanakan tindakan pembedahan minor
harus melaksanakan langkah-langkas sesuai dengan prosedur berikut ini
4. Referensi Budy, J. 1995. Pedoman Beah Minor. Surabaya: Fakultas Keokteran
Universitas Airlangga RSUD Dr. Soetomo

5. Alat dan Sarana a. Buku Rekam Medis Pasien


b. File Lembar informed consent pasien
c. Alat tulis
d. Buku catatan tindakan medis
e. Alat-alat yang disebutkan dalam prosedur dibawah ini
6. Prosedur 1. Tindakan harus dilakukan oleh dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan lain yang mempunyai kompetensi melakukan tindakan
pembedahan minor
2. Tindakan harus dilakukan di dalam ruangan yang bersih da
menggunakan alat-alat yang steril
3. Sebelum melakukan tindakan, dokter atau petugas menjelaskan
tindakan yang akan dilakukan dan meminta informed consent dari
pasien atau keluarga pasien.
4. Dokter atau petugas menggunakan penutu rambut dengan sebaik

1/2
mungkin agar kotoran di kepala dan rambut tidak jatuh di lapangan
operasi dan memakai penutup mulut (masker) untuk mencegah agar
infeksi tetes tidak menyebar.
5. Alat-alat tenun dan sarung tangan yang dipakai harus steril.
Sebelum memakai sarung tangan harus diperhatikan :
 Sesuai ukuran tangannya
 Kuku terpotong pendek
 Semua perhiasan dilepas
6. Desinfeksi dari lapangan operasi, Bahan yang dipakai untuk
desinfeksi:
Obat-obatanyang dipakai untuk desinfeksi harus mempunyai daya
kerja yang mampu:
a. Menghapus lemak dan kotoran kulit
b. Membasmi kuman-kuman yang melekat dikulit
c. Membilas kulit dari bahan/obat yang dapat merusak kulit
tersebut
Bahan standar yang umumnya dipakai di puskesmas wates adalah :
a. Alkohol 70% seagai pembilas
b. Larutan povidone iodine 10%/ betadine
c. Perhidrol
7. Cara melakukan desinfeksi :
- Memakai sarung tangan yang steril, penutup mulut dan
kepala
- Menggunakan klem desinfeksi yang steril, menggambil kasa
steril kemudan dibasahi dengan desinfekstan
- Dioleskan pada kulit seluas lapangan pembedahan mulai
dari daerah tengah berputar, melebar dan meluar (dari pusat
keluar), berhenti sampai selebar atau seluar yang
dibutuhkan. Minimum 5 cm sekitar batas luar benjolan yang
akan diangkat atau area yang akan dilakukan tindakan.
- Diulang dengan menggunakan kasa steril yang bru
- Untuk setiap bahan desinfektan diperlukan sedikitnya dua
kali olesan
8. Lapangan operasi dipersempit dengan kain (doek) steril
9. Instrumen untuk operasi kecil seperti insisi, eksisi, ekstirpasi, biopsi
adalah:
a. Klem desinfeksi
b. Doek klem/ towel clamp
c. Pisau dan pemegang

2/2
d. Pinset anatomis
e. Pinset chirurgis
f. Klem arteri pean, lurus kecil
g. Klem arteri pean, bengkok kecil
h. Klem kocher kecil
i. Gunting pemisah jaringan, gunting lurus besar
j. wondhaak/ retraktor tajam gigi 2/3
k. wondhaak/ retraktor langenbeck kecil
10. melakukan tindakan sesuai dengan tindakan bedah minor yang
diperlukan
7. Unit terkait  Poli Umum

 Ruang tindakan

 Poli gigi

 Poli KIA-KB

8. Dokumen  Buku Rekam Medis


terkait  Lembar informed consent
 Buku catatan tindakan

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


tanggal

3/2

Anda mungkin juga menyukai