Anda di halaman 1dari 7

HAMBATAN PEMBELAJARAN DARING DALAM PERKULIAHAN PADA

MASA PANDEMI COVID-19

Kurni Marifa1, Kokom Komariah2, Siti Hamidah3, dan Sugiyono4


1,2,3,4
Universitas Negeri Yogyakarta
Email: kurnimarifa@uny.ac.id

ABSTRAK
Perkuliahan secara daring sudah banyak dilakukan, namun gambaran hambatan riil yang dijumpai dalam
perkuliahan Tata Boga belum banyak yang melakukannya, karena karakteristik pembelajaran vokasional Tata
Boga terdiri dari teori dan praktik. Paper ini bertujuan untuk menggambarkan hambatan-hambatan yang dijumpai
dalam pembelajaran daring selama perkuliahan dilihat dari faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bersifat
eksploratori dengan menggunakan metode survey. Subjek penelitiannya adalah 185 orang mahasiswa Program
Studi S1 dan D4 Tata Boga yang menjalani perkuliahan secara daring. Tahapan penelitian meliputi: menentukan
masalah penelitian; membuat desain survey; mengembangkan instrumen survey; menentukan sampel;
mengumpulkan data; memeriksa data (editing); mengkode data; data entry; pengolahan dan analisis data;
interpretasi data; dan membuat kesimpulan serta rekomendasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hambatan
dari faktor internal tersbesar adalah adanya miskomunikasi antara dosen dan mahasiswa (25,71%), turunnya
motivasi, (24,28%), manajemen waktu yang kurang baik (17,15). Sementara itu, hambatan eksternal dalam
pembelajaran daring yaitu sinyal/jaringan internet yang susah atau kurang stabil di lingkungan tempat tinggal
(55,13%), ketersediaan kuota internet (12,97%) dan keterbatasan fasilitas/gadget (9,18%)

Kata kunci: Hambatan Pembelajaran, Pembelajaran Daring, Internal dan Eksternal

Pembelajaran dalam jaringan (daring) sudah kini harus dilakukan secara daring atau online.
sejak lama dikenal dalam dunia pendidikan, Tentunya banyak permasalahan mendasar yang
walaupun penggunaannya saat itu masih sangat dihadapi, baik dari aspek pendidik, peserta didik,
terbatas. Pemanfaatan pembelajaran daring sarana, jaringan dan sebagainya.
awalnya hanya untuk kelas-kelas khusus yang Pembelajaran di masa pandemi covid 19 ini
sifatnya jarak jauh. Namun adanya Pandemi memiliki beberapa keuntungan sekaligus juga
COVID-19 yang melanda seluruh dunia sejak akhir kerugian dalam penerapannya. Beberapa
tahun 2019 memaksa para pendidik dan berbagai keuntungan pembelajaran daring adalah
komponen pendukungnya untuk melaksanakan fleksibilitas waktu dan tempat. Dimana pelaksanaan
pembelajaran dalam jaringan. pembelajaran tidak mengharuskan peserta didik dan
Corona masih menjadi pembicaraan yang pendidik berkumpul di satu tempat yang sama.
hangat di mula bumi ini, karena sangat mendominasi Perbedaan tempat dan waktu serta jarak tidak lagi
ruang publik. Covid-19 penyakit menular yang baru menjadi penghalang untuk dapat melakukan
ditemukan dan menyerang pada pernafasan, komunikasi dan pembelajaran yang interaktif
sehingga dapat menyebabkan berbagai akibat, dengan mahasiswa.
gangguan ringan, infeksi paru-paru sampai Para pendidik dan peserta didik dengan
menyebabkan kematian. Virus ini menyerang siapa berbagai karakteristik kemampuan, dengan
saja, pada semua umur, walaupun yang terbanyak perbedaan generasi menyebabkan sikap, cara
pada lansia. Karateristik virus corona inilah yang pandang dan kebiasaan kerja yang berbeda.
berdampak pada segala aspek kehidupan termasuk Banyak sebutan tipe generasi selama 100 tahun
aspek pendidikan, sehingga menuntut para terakhir ini. Kupperschmidt’s dalam Yanuar Surya
pendidik melaksanakan pembelajaran dalam Putra[1] mengatakan bahwa generasi adalah
jaringan demi keselamatan peserta didik. sekelompok individu yang mengidentifikasi
Adanya virus corona ini, mengakibatkan kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun
kegiatan pembelajaran yang tadinya dapat kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian – kejadian
dilakukan dengan leluasa kini mulai dibatasi, dalam kehidupan kelompok individu tersebut yang
kegiatan yang dilaksanakan melalui tatap muka memiliki pengaruh signifikan dalam fase
pertumbuhan mereka. Perbedaan generasi tersebut apps, teleconferencing, dan simulation.
dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok Permasalahannya saat ini adalah pembelajaran
berikut[1]: dalam jaringan merupakan sesuatu yang tidak bisa
Tabel 1. Perbedaan Generasi dihindari. Fleksibilitas merupakan manfaat utama
Tahun Kelahiran Nama Generasi dari penerapan pembelajaran daring. Pembelajaran
1925 – 1946 Veteran generation daring dapat dilaksanakan di kantor, di rumah,
1946 – 1960 Baby boom generation bahkan di berbagai tempat yang memungkinkan
1960 – 1980 X generation koneksi internet tersedia. Penerapan pembelajaran
1980 – 1995 Y generation daring juga mendorong mahasiswa untuk lebih
1995 – 2010 Z generation bertanggung jawab atas pembelajaran yang mereka
2010 + Alfa generation ambil atau mereka ikuti. Ketika keberhasilan belajar
diperoleh, hal tersebut akan membangun self-
Enam kelompok generasi tersebut memiliki knowledge dan self-confidence pada diri mahasiswa
karakteristik yang berbeda – beda. Generasi paling [4]. Namun, pembelajaran secara online ini tidak
muda yang baru memasuki angkatan kerja adalah sepenuhnya optimal bagi seluruh peserta didik
generasi Z, disebut juga iGeneration atau generasi karena pembelajaran ini juga tergantung pada
internet. Generasi Z memiliki kesamaan dengan karakteristik pribadi mereka. Karakteristik setiap
generasi Y, tapi generasi Z mampu mengaplikasikan mahasiswa tentunya berbeda-beda misalnya
semua kegiatan dalam satu waktu (multi tasking) kecepatan mereka dalam memahami materi yang
seperti: menjalankan sosial media menggunakan disampaikan, faktor emosional, hingga tingkat
ponsel, browsing menggunakan PC, dan pengetahuan sebelumnya[5].
mendengarkan musik menggunakan headset.
Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan Da Silva et.al[2] menyatakan bahwa terdapat
dengan dunia maya [1] beberapa point mendasar yang harus
Dikaitkan dengan pelaksanaan pembelajaran dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembelajaran
daring yang selama ini dilakukan, tentunya gap daring atau online diantaranya strategi yang
antar generasi ini akan sangat terlihat, sehingga diterapkan untuk mahasiswa, karakteristik kelompok
tingkat kesulitan yang dialami oleh para pendidik belajar yang berhubungan dengan tugas, tujuan
sangat beragam. Cara mensikapi pembelajaran pembelajaran dan konteksnya secara keseluruhan,
daring, generasi baby bommer yang optimis, serta kemampuan teknologi yang berhubungan
terbiasa bekerja keras,dan idealis, sangat berbeda dengan koneksi internet dari mahasiswa,
dengan generasi X yang cenderung skeptis, tertutup pengoperasian alat serta kecakapan teknologi
dan sangat independent tidak tergantung orang lain. mahasiswa.
Sedangkan generasi milenial yang mempunyai Ketidakoptimalan pembelajaran daring ini
sikap realistis, sangat mengharga perbedaan, lebih juga membuka banyak potensi hambatan
memilih bekerja sama daripada menerima perintah, diantaranya kendala teknis yang bisa muncul karena
dan sangat pragmatis ketika memecahkan persoalan, mahasiswa melakukan pembelajaran daring dari
dalam hal kebiasaan kerja memiliki rasa optimis rumah masing-masing[6]. Selain itu, penyampaian
yang tinggi. materi dalam pembelajaran daring juga tidak dapat
Pembelajaran telah melalui beberapa tahapan terserap secara keseluruhan oleh mahasiswa[7].
mulai dari pembelajaran secara konvensional atau Walaupun sesungguhnya para pendidik sudah
tatap muka hingga pembelajaran dengan bantuan menyadari bahwa untuk terlaksannya pembelajaran
teknologi komunikasi dan informasi yang kemudian daring yang efektif dibutuhkan kesiapan pendidik
lebih dikenal dengan pembelajaran online atau dalam menggunakan teknologi, membuat model
daring. Pembelajaran daring memanfaatkan atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terus karakter siswa di sekolahnya, yang mungkin
mengalami perkembangan [2]. tuntutan ini sangat menyulitkan dan dirasa tidak
Banyak media pembelajaran online yang mungkin dilakukan oleh beberapa pendidik.
digunakan untuk membantu proses pelaksanaan Berdasarkan hal tersebut, ingin digali lebih
pembelajaran. Aziz et.al[3] menyebutkan beberapa lanjut hambatan pembelajaran daring pada
media yang sering digunakan diantaranya mobile mahasiswa Tata Boga FT UNY, mengingat
karakteristik mahasiswa Tata Boga, yang
beroorientasi kompetensi, pembelajaran mungkin tidak memberatkan mahasiswa namun juga
menekankan pada proses aktif dimana peserta didik tetap memenuhi capaian pembelajaran yang telah
tidak hanya bertindak pasif sebagai penerima ditetapkan.
informasi dan pengetahuan saja namun juga aktif
menerapkan berbagai informasi dan pengetahuan Pelaksanaan pembelajaran daring di Program
yang diterima[8]. Demikian juga selain penguasaan studi Tata Boga menggunakan berbagai macam
kompetensi yang lebih mengarah kepada hard skill, media daring. Penggunaan media daring dalam
penguasaan soft skill juga menjadi suatu hal yang perkuliahan dapat dilihat dalam gambar di bawah
sangat penting untuk diperhatikan. Davide et.al[9] ini:
menyampaikan bahwa soft skill merupakan
transversal competencies dimana ada hubungan
timbal balik dengan hard skill yang dapat digunakan
untuk mempromosikan secara personal kemampuan
seorang individu/lulusan.
Beragamnya kondisi pendidik dan peserta
didik, serta datangnya corona yang tiba-tiba, perlu
digali apa yang menjadi hambatan-hambatan
mahasiswa dalam pembelajaran daring, harapannya
sesegera mungkin hambatan tersebut bisa diatasi.
Gambar 1. Media yang digunakan dalam
METODE
Pembelajaran Daring
Penelitian ini merupakan penelitian survey,
diolah secara deskrptif kualitatif. Subjek penelitian Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
adalah mahasiswa Program Studi Tata Boga jenjang bahwa media yang paling sering digunakan dalam
D4 dan S1 Jurusan PTBB FT UNY. Teknik
pembelajaran daring oleh dosen adalah Google Meet
pengambilan data melalui angket terbuka karena dengan persentase sebesar 39,8%. Dilanjutkan
diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dengan Google Classroom, kemudian Besmart, lalu
beragam, dan hanya diambil dalam sekali waktu zoom, whatsapp dan terakhir youtube. Media
tertentu saja, dengan tujuan menggambarkan kondisi pembelajaran daring yang digunakan memiliki
populasi.
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tahapan survey meliputi : 1) Menentukan Google Meet mempunyai keuntungan dari segi
masalah penelitian ; 2) Membuat desain survei ; 3) penggunaannya yang relatif mudah.
Mengembangkan instrumen survei; 4) Menentukan Penggunaannya menjadikan tempat, jarak dan
sampel; 5) Mengumpulkan data; 7) Memeriksa waktu tidak menjadi suatu permasalahan berarti.
data (editing); 8) Mengkode data; 9) Data entry; 10)
Kapasitas penggunanya bisa mencapai 100 sampai
Pengolahan dan analisis data; 11) Interpretasi data; 250 orang dalam sekali pertemuan. Fitur-fitur yang
dan 12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi. ada pada google meet adalah hand raising, yang
memungkinkan mahasiswa untuk mengangkat
HASIL DAN PEMBAHASAN tangan secara virtual Ketika ingin bertanya tentang
Program studi Tata Boga melaksanakan materi kepada dosen, fitur papan tulis digital yang
pembelajaran secara daring secara full baik untuk dapat digunakan jika mahasiswa ingin menuliskan
mata kuliah teori maupun praktik. Persiapan untuk sesuatu atau dosen ingin menjelaskan lebih lanjut
pembelajaran daring bagi mata kuliah teori tentunya mengenai materi.
tidak menghadapi kendala yang kompleks seperti Penggunaan Google Meet sebagai media
pada mata kuliah praktik. Untuk pembelajaran pembelajaran juga sering disertai dengan
daring pada mata kuliah praktik mahasiswa penggunaan Google Classroom. Google Classroom
melakukan praktik secara mandiri di rumah masing- bertujuan untuk membantu mempermudah dosen
masing sesuai dengan instruksi dari pengampu mata dan mahasiswa dalam penyelenggaraan
kuliah. Tentunya banyak penyesuaian yang pembelajaran, mengorganisasi kelas serta
dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran daring berkomunikasi dengan mahasiswa tanpa harus
khususnya pada mata kuliah praktik dimana sebisa terikat dengan jadwal kuliah di kelas dikarenakan
platform ini terhubung ke internet dan akun google Namun tentu perlu adanya koordinasi yang jelas
drive masing-masing sehingga seluruh kegiatannya antara dosen dengan mahasiswa.
dilaksanakan secara real-time. Google classroom Meskipun terdapat keuntungan yang
juga memiliki fitur tanya jawab serta forum tempat diperoleh selama penerapan pembelajaran daring,
berkomunikasi antara teacher dan participant. beberapa hambatan juga ditemui selama proses
Penggunaan Google Classroom dapat multiplatform pembelajaran daring berlangsung. Hambatan-
yakni melalui computer/PC dan dapat juga melalui hambatan ini berasal dari faktor internal dan faktor
gawai/gadget [10]. eksternal dari mahasiswa. Hambatan internal yang
Media pembelajaran daring yang bisa dihimpun dari mahasiswa selama mengikuti
digunakan lainnya adalah Be-smart. Be-smart pelaksanaan pembelajaran secara daring disajikan
merupakan media pembelajaran elektronik yang dalam tabel berikut ini
bersifat interaktif ditujukan untuk mahasiswa dan
dosen UNY. Alasan dibuatnya media ini adalah
untuk mempermudah komunikasi antara dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar serta
mengikuti perkembangan teknologi dalam
pembelajaran. Penjelasan dari artikel LPMT
Fenomena[11], Be-smart dibuat menggunakan
Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment (MOODLE), sebuah paket software
terkenal di dunia yang digunakan untuk
pengembangan media pembelajaran elektronik
internet. Besmart Gambar 2. Hambatan Pembelajaran Daring
Media lain yang digunakan dalam dari Faktor Internal
pembelajaran daring ini adalah Whatsapp. Sehari-
hari kita sudah tidak asing lagi dengan whatsapp Pada hambatan pembelajaran daring yang
sebagai salah satu sarana komunikasi yang berasal dari faktor internal dapat kita ketahui
digunakan. Selain bisa digunakan untuk bersama bahwa persentase terbanyak hambatan
berkomunikasi secara personal maupun dalam pembelajaran daring yang berasal dari factor internal
kelompok/grup, whatsapp juga mendukung adanya adalah adanya miskomunikasi antara dosen dan
share dokumen berbagai format yang tentunya bisa mahasiswa. Hal ini berkaitan erat dengan sulitnya
dimanfaatkan untuk sharing materi perkuliahan. mahasiswa memahami penjelasan dosen tentang
Selain itu, grup whatsapp juga dapat dimanfaatkan materi-materi yang disampaikan karena tidak
oleh dosen pengampu masing-masing mata kuliah bertatap muka atau berinteraksi secara langsung.
untuk dapat berkomunikasi dan berkoordinasi Meskipun kesulitan pemahaman dalam
tentang perkuliahan kepada mahasiswa. pembelajaran dapat diatasi dengan aktifnya
Sementara itu, untuk media yang terakhir mahasiswa untuk bertanya, namun selama
adalah Youtube. Platform youtube memang pembelajaran daring berjalan mahasiwa cenderung
menyediakan berbagai macam video yang berkaitan pasif bahkan terkadang tidak merespon. Misalnya
dengan perkuliahan khususnya pada Program Studi saja saat video conference pembelajaran, sebagian
Tata Boga dan dapat dimanfaatkan sebagai salah besar bahkan mahasiwa masih mematikan kamera
satu sumber informasi dalam pembelajaran, Namun, atau off cam sehingga dosen tidak dapat memantau
penggunaan video dari youtube juga harus dan memastikan mahasiswa mengikuti perkuliahan
memperhatikan beberapa hal ini diantaranya apakah secara sungguh-sungguh. Pembelajaran yang banyak
video yang tersedia memang benar-benar dilaksanakan dari rumah tentunya membawa
menggambarkan/sesuai dengan materi yang akan atmosfir yang berbeda bila dibandingkan dengan
disampaikan atau tidak. pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di
Penggunaan beberapa media pembelajaran kampus. Dilihat dari tabel di atas mahasiswa
tersebut memberikan beberapa keuntungan dimana mengeluhkan konsentrasi yang mudah terganggu
penggunaannya tidak terbatas pada ruang dan waktu. atau kurang focus dikarenakan keadaan di rumah
Pembelajaran daring dapat dilakukan dimanapun yang kurang kondusif terutama pada pagi hari.
dan kapanpun tidak terbatas pada jadwal yang ada. Selain itu, pembelajaran daring dari rumah juga
menimbulkan rasa malas bagi mahasiswa karena menjadi salah satu faktor penyumbang hambatan
tidak dapat berinteraksi secara langsung/tatap muka pembelajaran daring dari faktor eksternal dengan
dengan teman-teman sekelas persentase tertinggi hingga mencapai 55, 13%.
Pembelajaran daring memiliki keuntungan Di era modernisasi seperti sekarang ini, tidak
dengan adanya fleksibilitas waktu dan tempat pada dapat dipungkiri bahwa fasilitas internet telah
kenyataannya di lapangan mahasiswa justru ditemui di banyak titik di berbagai tempat. Namun
menganggap hal tersebut sebagai suatu hambatan. kualitas penyelenggaraan yang jaringan internet
Bila dibandingkan dengan pembelajaran yang disediakan oleh para operator masih beragam
konvensional dimana jadwal pembelajaran di atau belum standar [12]. Ditambah lagi, yang perlu
kampus telah tersusun pasti di waktu dan tempat kita garis bawahi adalah, Indonesia memiliki
yang telah ditentukan, serta adanya batasan waktu wilayah yang cukup luas dimana tidak semua
pembelajaran di kampus tidak demikian dengan wilayah dapat terjangkau jaringan internet yang
pembelajaran daring yang dapat dengan mudah memadai. Tidak jarang di tengah video conference
digeser atau dipindah waktunya bahkan di luar jam perkuliahan berlangsung baik menggunakan zoom
kerja atau jam pembelajaran kampus. Sehingga tidak maupun google meets beberapa mahasiswa keluar
menutup kemungkinan mahasiswa dapat mengikuti massuk video conference karena gangguan sinyal
perkuliahan dari pagi hingga malam. Beberapa bahkan ada pula yang kesulitan untuk mengakses
mahasiswa juga menjalani pekerjaan part time atau bergabung dalam perkuliahan. Selain sinyal
sehingga kesulitan membagi waktu antara kuliah dan atau jaringan internet, kuota juga menjadi hambatan
kerja. yang banyak dikeluhkan oleh mahasiswa. Meski
Mahasiswa banyak mengeluhkan adanya telah mendapatkan kuota belajar bantuan dari
tugas yang menumpuk dari dosen dimana hampir kampus ternyata tidak cukup untuk mengakomodir
seluruhnya memiliki deadline yang hampir seluruh kegiatan pembelajaran daring mahasiswa.
bersamaan sehingga mengalami kesulitan untuk Intensitas penggunaan gadget baik laptop
menyelesaikannya. Selain hambatan-hambatan maupun HP yang cukup tinggi di masa pandemi ini
pembelajaran daring yang berasal dari faktor internal tentu juga berpengaruh terhadap kinerjanya.
mahasiswa, terdapat pula hambatan yang bersal dari Disampaikan bahwa gadget yang sering error dan
faktor eksternal mahasiswa kurang memadai juga menjadi penghambat
mahasiswa dalam pembelajaran daring. Beberapa
juga bahkan terkendala kurangnya fasilitas ini (tidak
memiliki laptop) sehingga tidak dapat maksimal
dalam mengikuti perkuliahan serta keteteran dalam
mengerjakan tugas.
Pendidikan vokasional tentunya tidak hanya
melaksanakan pembelajaran secara teori saja, namun
juga terdapat pembelajaran praktik. Pembelajaran
daring merubah perkuliahan dan ujian praktik yang
bisa dilakukan secara langsung di kampus menjadi
hanya mengirimkan video praktik yang dilaksanakan
Gambar 3. Hambatan Pembelajaran daring di rumah masing-masing[13]. Hal ini menimbulkan
dari Faktor eksternal permasalahan atau hambatan tersendiri dalam
pelaksanaannya. Keseluruhan pembelajaran yang
Dibandingkan dengan hambatan secara
dilaksanakan dari rumah termasuk praktik pun
internal, mahasiswa banyak mengeluhkan tentang
menuntut mahasiswa untuk memiliki fasilitas atau
hambatan dari faktor eksternal mereka.
kelengkapan praktik yang dapat mengakomodir
Membicarakan tentang pembelajaran daring
seluruh materi praktik. Hal ini tentunya yang sangat
tentunya kita akan langsung tertuju pada fasilitas
dirasa memberatkan mahasiswa karena tidak semua
yang digunakan. Hal pertama yang harus
mahasiswa memiliki alat-alat yang dibutuhkan untuk
diperhatikan dalam pembelajaran daring tentunya
praktik di rumah. Selain alat, bahan-bahan untuk
adalah ketersediaan jaringan internet serta fasilitas
praktik yang dalam pembelajaran konvensional telah
pendukung lain yang memadai. Pada kenyataannya
disediakan sepenuhnya oleh pihak kampus menjadi
di lapangan, kendala sinyal dan jaringan internet
harus disediakan sendiri oleh masing-masing
mahasiswa. Wilayah tempat tinggal mahasiswa yang [5] F. Yang and Z. Dong, Learning Path
beragam menjadikan beberapa kesulitan Construction in e-Learning. 2017.
mendapatkan bahan-bahan praktik yang sesuai
dengan jobsheet maupun ketentuan. [6] N. N. Kharisma, M. V. Roesminingsih, and
S. Suhanadji, “Gambaran kebutuhan
pembelajaran daring pkbm budi utama
surabaya pada masa pandemi covid-19,” J.
KESIMPULAN Pendidik. Nonform., vol. 15, no. 1, pp. 38–
Pembelajaran daring di era pandemi covid 19 44, 2020.
ini memang telah tepat dilaksanakan namun pada
kenyataannya dalam penerapan terdapat banyak [7] J. A. Dewantara and T. H. Nurgiansah,
hambatan yang ditemui baik dari faktor internal “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa
maupun eksternal dari mahasiswa. Dari hasil Pandemi COVID 19 Bagi Mahasiswa
penelitian diketahui bahwa hambatan dari faktor Universitas PGRI Yogyakarta,” J.
internal terbesar adalah adanya miskomunikasi Basicedu, vol. 5, no. 1, pp. 367–375, 2020,
antara dosen dan mahasiswa, turunnya motivasi, doi: 10.31004/basicedu.v5i1.669.
serta manajemen waktu yang kurang baik.
Sementara itu, hambatan eksternal dalam [8] S. F. Rossman, Gretchen B., & Rallis,
pembelajaran daring yaitu sinyal/jaringan internet Learning in the field. USA, 2012.
yang susah atau kurang stabil di lingkungan tempat
[9] O. M. Elena Dell’Aquila, Davide Marocco,
tinggal, ketersediaan kuota internet, keterbatasan
Michela Ponticorvo, Andrea Di Ferdinando,
fasilitas/gadge. Solusi yang ditawarkan adalah
Massimiliano Schembri, Juegos educativos
memperkuat interaksi, menggunakan berbagai
variasi interaksi, memberi pemahaman terhadap para el entrenamiento de habilidades
dosen bahwa pembelajaran daring tidak selalu harus blandas en entornos digitales: nuevas
perspectivas. 2017.
video converence, dan pemberian stimulant berupa
perangkat pembelajaran berupa quist, tugas mandiri
[10] Sabran and E. Sabara, “Keefektifan Google
dan lapangan, sehingga peserta didik terhindar dari
Classroom sebagai media pembelajaran,”
kebosanan.
Pros. Semin. Nas. Lemb. Penelit. Univ.
NEGERI Makasar, pp. 122–125, 2019,
REFERENSI
[Online]. Available:
https://webcache.googleusercontent.com/se
[1] Yanuar Surya Putra, “THEORITICAL
arch?q=cache:SS_jKM_r2TAJ:https://ojs.u
REVIEW : TEORI PERBEDAAN
nm.ac.id/semnaslemlit/article/download/82
GENERASI,” Among Makarti, vol. 148,
56/4767+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id.
no. 1952, pp. 148–162, 2016.

[11] LPMT, “Mengulik Be-Smart media


[2] P. A. Da Silva, Ketia & Behar, “Digital
pembelajaran elektronik UNY,” 2013.
Competences for Online Students,” in
https://0.0.0.12/04/mengulik-be-smart-
Online Teaching and Learning in Higher
media-pembelajaran-elektronik-uny/.
Education, Springer, Cham, 2020, pp. 3–22.

[12] E. Ruth, “Deskripsi Kualitas Layanan Jasa


[3] S. Aziz, Zahra & Mc Kenzie, “An Online
Akses Internet di Indonesia dari Sudut
Education Toolbox,” in Tertiary Online
Pandang Penyelenggara,” Bul. Pos dan
Teaching and Learning, Singapore:
Telekomun., vol. 11, no. 2, p. 137, 2015,
Springer, Cham, 2020, pp. 61–69.
doi: 10.17933/bpostel.2013.110204.
[4] et al Comerchero, Matthew., “What is e-
[13] L. T. Prawanti and W. Sumarni, “Kendala
learning?,” in E-learning Concepts and
Pembelajaran Daring Selama Pandemic
Techniques, USA: Creative Commons
Covid-19,” Pros. Semin. Nas. Pascasarj.
License, 2006.
UNNES, pp. 286–291, 2020.

Anda mungkin juga menyukai