4 Asuransi Syariah
Asuransi syariah resmi dikenalkan di Indonesia pada paruh keempat tahun 1994.
PT. Asuransi Takaful Keluarga berdiri pada tanggal 25 Agustus 1994 melalui SK
Menkeu dan menjadi Asuransi Takaful Indonesia.
Asuransi Takaful Indonesia berdiri setelah proses panjang. Setelah studi banfing
dengan Takaful Malaysia dan mengadakan seminar nasional, Tim Pembentuk
Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang berasal dari Yayasan Abdi Bangsa,
Bank Muamalat Indonesia Indonesia, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Pejabat dari
Departemen Keuangan dan Pengusaha Muslim Indonesia mendirikan dua anak
perusahaan asuransi pada 24 Februari 1994. Keduanya yakni PT Asuransi Takaful
Keluarga untuk asuransi jiwa dan PT Asuransi Takaful Umum untuk asuransi umum.
Sejak itu, banyak perusahaan asuransi lain yang berdiri, baik perusahaan asuransi
syariah maupun unit syariah dari perusahaan asuransi konvensional
ۤ
ي َواَل ْال َقاَل ۤ ِٕىدَ َوآَل ٰا ِّمي َْن ْ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل ُت ِحلُّ ْوا َش َع ۤا ِٕى َر هّٰللا ِ َواَل ال َّشه َْر ْال َح َرا َم َواَل ْال
َ هَد
قَو ٍمْ ُ َن ٰانE ِر َم َّن ُك ْم َشE ْْت ْال َح َرا َم َي ْب َت ُغ ْو َن َفضْ اًل مِّنْ رَّ ب ِِّه ْم َو ِرضْ َوا ًنا َۗوا َِذا َح َل ْل ُت ْم َفاصْ َطا ُد ْوا َۗواَل َيج
َ ْال َبي
و ۖى َواَل َتعَ َاو ُن ْوا َع َلى ااْل ِ ْث ِمEٰ Eص ُّد ْو ُك ْم َع ِن ْال َمسْ ِج ِد ْال َح َر ِام اَنْ َتعْ َت ُد ۘ ْوا َو َتعَ َاو ُن ْوا َع َلى ْالبِرِّ َوال َّت ْق َ ْاَن
٢-ب ِ ِد ْي ُد ْالعِقَاEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا َ َشEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEُان َۖوا َّتق ْ
ِ د َوEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEُ َو ْالع
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan
jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan
kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.
Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai
kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.