Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

”ASURANSI SYARI’AH”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. ANDHIKA DESVIANTO
2. ANNASTASYA SRI MAHARANI.S
3. M. PANJI
4. SULIS NADINI
5. MARKVEL RIWANSYAH
6. KESA AYU ANDINI

KELAS X.10

TAHUN PELAJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TuhanYang Maha esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asuransi Syariah".
Makalah ini susun sebagai salah satu tugas mata pelajaran pendidikan agama islam.
Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses pengerjaannya,
namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
bangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.

Rengat, 1 Agustus 2023


Penulis ,

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Pengertian Asuransi Syari’ah..................................................................................2


B. Sejarah Berdirinya Asuransi Syari’ah.....................................................................2
C. Dasar Hukum Asuransi Syari’ah.............................................................................2
D. Ketentuan Umum Asuransi Syari’ah.......................................................................4
E. Pebedaan Asuransi Syari’ah Dengan Asuransi Konvensional................................5
F. Manfaat Asuransi Syari’ah......................................................................................6
G. Praktik Asuransi Syari’ah Pada Kehidupan Masyarakat.........................................6

BAB II PENUTUP ............................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

ii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Asuransi syari’ah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam


antara perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan pihak lain dalam
menerima amanah dalam mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi yang
diselenggarakan sesuai dengan syari’ah. Di Indonesia perkembangan asuransi
semakin berkembang, lahirnya asuransi syari’ah didukung oleh lembaga keuangan
islam sehingga setiap interaksi muamalah yang dilakukan sesuai dengan syariah.
Hal ini dikarenakan sejumlah fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga otoritas
fiqih menyatakan ketidakbolehan sistem asuransi konvensional, karena akadnya
mengandung unsur riba, spekulasi, kecurangan dan ketidakjelasan. Asuransi dalam
islam dikenal dengan istilah takaful yang berarti saling memikul resiko diantara
sesama orang, sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung jawab
atau resiko yang lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Asuransi Syari’ah?
2. Kapan Sejarah Berdirinya Asuransi Syari’ah?
3. Apa Dasar Hukum Asuransi Syari’ah?
4. Bagaimana Ketentuan Umum Asuransi Syari’ah?
5. Apa Pebedaan Asuransi Syari’ah Dengan Asuransi Konvensional?
6. Apa Manfaat Asuransi Syari’ah?
7. Bagaimana Praktik Asuransi Syari’ah Pada Kehidupan Masyarakat?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Syari’ah

Menurut fatwa MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001, asuransi syari’ah adalah


usaha paling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah pihak melalui
investasi dalam bentuk aset (Tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah.
B. Sejarah Berdirinya Asuransi Syari’ah
Asuransi syari’ah bermulai dari budaya suku arab pada zaman nabi
Muhammad Saw. Yang disebut dengan aqila. Di Indonesia keberadaan asuransi
syari’ah dibuktikan dengan didirikannya PT syarikat takaful Indonesia pada 24
februari 1994, yang hingga kini menjadi cikal bakal berkembangnya asuaransi
syari’ah ditengah-tengah masyrakat muslim Indonesia.
C. Dasar Hukum Asuransi Syari’ah
Surat Al-Ma’idah Ayat 2 :
¹ ´ i ´ i ´˜² ‫´ ٱ‬ '˚ p ¸ ˚ ‫ٱ‬ 3 ‫ ´ ٱ ´ ' ´ٱ‬p ˚ ´‫ٱ‬ ´ ‫÷ٱ‬i˚ ' ´ ‫´ ٱ‬ ˝ ´
´ ¸ ;
i:¸ '˚ p˚: ´ '› 3´ ;¸ ´˜² ¸ ´ ˚ 3 ´ ‫ٱ‬ ´ ´
˜
˜ i ’¸ ´ 3 ´ p˚ ´
Æ p p ² ˜
´ '› ˚
´ p

’ ˚ ¹˝: 3 '´:! ˚ ‫˚'ٱ‬ ´p ˚ ˚ : i´ ¹ - „ ´ ˚ ˚ ‫¸ٱ‬ '¸‫ٱ‬ ´


¸ p ¸ ¸p ˚˚ p˚ ¹ ´ 3¸ ´: p p ¸ ¸ ~ ´ 3´
’¸ ´² p ´ ˚
3
'˚ p˚ ´ '˚ p˚:p´ 3 ‫ ٱ‬p´ ² ‫ ٱ‬p '˚ p˚:p´ ¹´ ‫ ¸ ٱ‬p´ ‫¸ ٱ‬ p´ ‫˚'ٱ‬ ‫´ٱ‬Æ ˚ ¹ ‫¸ ´ٱ‬
˚´ ¹´ ´ p ´ ’¸ ´ ˚ ´ ´ ´ ˚¸ p ²˚ ˚
´ p˚ ‫ٱ‬ i¸
¸ p ´Æ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-


ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam
mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu
qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-
taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-
syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan
2
(pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah
haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu
kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

3
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.

Surat An-Nisa Ayat 9:

i´ ˚ p ‫ ´ ٱ‬i:¸ p˚ ´ '˚ ˚ ¸ ˝ i 3’ '˚ ˚ '˚ p˚ ‫ ˚' ٱ‬p˚ '˝ i ¸ ~


¸
p ˚ 3´ ´ ˚ ¸ ˚ ˚: ¹˝ ´ ² p˚ ¸ i˚ i´ ˚ ´ p˚ i´ ˚ ˝
¹ ´ Æ p p
˚
Arab-Latin: Walyakhsyallażīna lau tarakụ min khalfihim żurriyyatan ḍi'āfan
khāfụ 'alaihim falyattaqullāha walyaqụlụ qaulan sadīdā
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
D. Ketentuan Umum Asuransi Syari’ah
a) Akad dilakukan sesuai prinsip syari’ah yaitu :
1. Tidak mengandung garar (penipuan)
2. Tidak mengandung masysir (perjudian).
3. Tidak mengandung riba.
4. Tidak mengandung kezaliman.
5. Tidak mengandung suap.
6. Tidak menggunakan barang yang diharamkan dan bertujuan untuk
maksiat.
b) Premi, didasarkan pada :
1. Pembayaran didasarkan atas jenis akadnya (akad tijarah dan akad
tabarru).
2. Penentuan besaran premi berdasarkan tabel mortalita untuk asuransi
jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan.
c) Klaim, didasarkan pada :
1. Pembayaran didasarkan atas jenis akad yang disepakati.
2. Klaim akad tijarah merupakan hak sepenuhnya peserta dan perusahaan
wajib untuk memenuhinya.
3. Klaim akad tabarru merupakan hak peserta dan perusahaan
berkewajiban memenuhi sebatas kesepakatan dan akad.
d) Tujuan asuransi syari;ah yaitu :
4
1. Pengalihan resiko yang bertujuan meringankan peserta dan mengambil

5
2. Meningkatan kesejahteraan peserta asuransi.
3. Memperoleh pembayaran ganti rugi terhadap peristiwa yang
menimbulkan kerugian.
e) Prinsip asuransi syari’ah yaitu :
1. Merupakan bentuk perlindungan.
2. Sebagai bentuk tolong menolong.
3. Merupakan unsur kebaikan.
4. Sebagai bentuk berbagi resiko dan keuntungan.
5. Wujud dan bermuamalah.
6. Proses musyawarah asuransi.

Asuransi hukumnya boleh dan tidak haram bagi umat islam apabila
didalamnya melakukan akad asuransi dilandasi dengan niat :

1. Akad tijarah
Merupakan semua bentuk akad yang bertujuan untuk komersial.
2. Akad tabarru
Merupakan bentuk akad dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong
bukan untuk semata mata tujuan komersial.
3. Akad wakala bil ujrah
Merupakan akad dengan memberikan kuasa kepada perusahaan
asuransi dengan imbalan ujrah (fee).
E. Pebedaan Asuransi Syari’ah Dengan Asuransi Konvensional
No Aspek Asuransi syari’ah Asuransi konvensional
1. Dewan Dewan pengawas syari’ah Tidak ada
Pengawasan
2. Akad/ Kontrak Akad tabarru, tijarah dan Jual beli
wakala
3. Aktivitas Menggunakan prinsip Menggunakan investasi dana
investasi syari’ah dan bagi hasil berdasarkan bunga
4. Data Dana yang terkumpul dari Dana yang terkumpul dari
kepemilikan nasabah merupakan milik nasabah merupakan milik
dana nasabah tersebut perusahaan sehingga perusahaan
perusahaan hanya memiliki kebebasan untuk

6
berkewajiban mengelola melakukan investasi
dana menggunkan dana tersebut
5. Pembayaran Sumber biaya klaim berasal Sumber biaya klaim berasal dari
klaim dari dana rekening tabarru rekening perusahaan
6. Profit Keuntungan dibagi sesuai Seluruh keuntungan menjadi
dengan prinsip bagi hasil milik perusahaan
7. Sistem Cash basis, yaitu metode Accrual basis, yaitu metode
akuntansi pencatatan pendapatan pencatatan pendataan perusahaan
perusahaan yang dilakukan yang dilakukan berdasarkan
saat pembayaran diterima transaksi yang ada walaupun
pembayaran yang belum diterima
8. Prinsip dasar/ Risk sharing, yaitu resiko Risk transfer, yaitu resiko yang
pengelolaan ditanggung sesama peserta dilakukan dengan cara
resiko asuransi memindahkan resiko peserta
asuransi keperusahaan asuransi

F. Manfaat Asuransi Syari’ah


1) Tersebas dari riba dan praktik ekonomi.
2) Pengelolaan dana berdasarkan syari’ah islam.
3) Peserta asuransi mendapatkan pembagian keuntungan secara adil.
4) Menumbuhkan rasa tolong menolong antara umat muslim.
5) Terbebas dari resiko yang terjadi dimasa mendatang terkait ekonomi karna.
terdapat sistem pengalihan resiko pada asuransi syari’ah yang dapat dilakukan
dengan membayar sejumlah premi sesuai akad yang disepakati.
6) Memberikan jaminan resiko perlindungan terhadap peserta.
7) Menumbuhkan rasa persaudaraan sesama peserta asuransi.
8) Premi yang dibayarkan oleh peserta tidak akan hangus.
G. Praktik Asuransi Syari’ah Pada Kehidupan Masyarakat
1) Asuransi jiwa syari’ah, yaitu ahli waris akan mendapatkan uang
pertanggungan apabila peserta asuransi meninggal.
2) Asuransi pendidikan syari’ah, yaitu jaminan dana pendidikan anak sesuai
dengan jenjang pendidikan dan sebagai ahli waris akan mendapatkan manfaat
dana pendidikan apabila peserta asuransi meninggal.

7
3) Asuransi kesehatan syari’ah, yaitu penggantian dana jika peserta asuransi sakit
atau mengalami kecelakaan.
4) Asuransi dengan investasi syaria’ah, yaitu dana yang dibayarkan premi
diperuntukkan sebagai tabarru dan investasi peserta.
5) Asuransi kerugiaan sayri’ah, yaitu memberikan ganti rugi kepada peserta atas
kerugian harta benda yang di asuransikan.
6) Asuransi syari’ah berkelompok, yaitu asuransi khusus untuk peserta yang
berkelompok seperti perusahaan organisasi dan komunitas. Premi asuransi ini
lebih murah dibandingkan individu
7) Asuransi haji dan umrah, yaitu perlindungan finansial bagi jamaah haji/ umrah
selama menjalankan ibadah haji/umrah.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Asuransi syari’ah adalah usaha paling melindungi dan tolong


menolong diantara sejumlah pihak melalui investasi dalam bentuk aset
(Tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah. Hal ini
dikarenakan berdasarkan hukum fiqih asuransi konvensional tidak
diperbolehkan, karena akadnya mengandung unsur riba, spekulasi, kecurangan
dan ketidakjelasan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Sadi. 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas X. Erlangga.
https://tafsirweb.com/1886-surat-al-maidah-ayat-2.html
https://tafsirweb.com/1541-surat-an-nisa-ayat-9.html

1
0

Anda mungkin juga menyukai