Anda di halaman 1dari 27

S

RENCANA AKSI 2

DOSEN PENGAMPU :
Dr. MUH. MANSYUR THALIB, M.Pd
GURU PAMONG :
AMRAN, S.Pd
PENYUSUN :
KOMANG MEIDA DEPIANI, S.Pd

NO UKG :
201507160049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 PALU
JL. Tanjung Dako No. 9 Tlp. (0451) 421-094 Palu Website www.sman2palu.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


(RPL)BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023

A. Komponen Layanan Layanan Dasar


B. Bidang Layanan Karir
C. Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
D. Tujuan I. Tujuan Umum
Peserta didik mampu membuat pilihan jurusan di
perguruan tinggi (P2).

II. Tujuan Khusus


1. Peserta didik mampu memahami pentingnya
pemilihan jurusan di perguruan tinggi (C2).
2. Peserta didik dapat mengemukakan jenis-jenis
perguruan tinggi yang ada di Indonesia (C3).
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi upaya/cara
memilih jurusan kuliah sesuai dengan minatnya (C4).
4. Peserta didik mampu memilih perguruan tinggi
berdasarkan rumpun ilmu, sistem pendidikannya dan
pengelolanya (C5).

E. Topik Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi


F. Aspek Perkembangan/SKKPD 1. Kematangan Intelektual
2. Pengembangan Pribadi
G. Sasaran Layanan Siswa Kelas XII IBBU
I. Waktu 2 x 45 Menit
K. Metode/teknik PBL
L. Media/Alat Bahan Ajar, Laptop, LCD, Video, LKPD, dan Alat tulis
M. Tanggal Pelaksanaan Desember 2022
N. Sumber 1. Prayitno, Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Winkel, W.S dan Hastuti, M.M Sri. (2006). Bimbingan
dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi
3. Jenis-jenis perguruan tinggi di Indonesia dan cara
memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat
sumber:https://glints.com/id/lowongan/jenis-
perguruan-tinggi-indonesia/#.Y4NINr1By00
O. Uraian Kegiatan
Tahap Uraian Kegiatan

1. Tahap Awal / Pendahuluan (Durasi: 7 menit)

a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam, dan peserta didik


menjawab salam. (Collaboration & Comunication)
2. Guru BK mempersilahkan peserta didik untuk
berdoa dan salah satu peserta didik berinisiatif
memimpin doa. (Collaboration)
3. Guru BK membina hubungan baik dengan
menanyakan kabar kepada peserta didik; dan
peserta didik menanggapi dengan memberikan
jawaban “kabar baik”. (Collaboration &
Comunication)
4. Guru BK memastikan kehadiran peserta didik
dengan menanyakan absensi pada sekretaris kelas
(Communication)
5. Guru BK melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepada peserta didik, apakah diantara
mereka telah mengetahui tentang “Akan ke
perguruan tinggi mana setelah lulus SMA”, dan
peserta didik memberikan jawaban bervariasi.
(Collaboration& Critical Thingking, TPACK)
6. Guru BK menyampaikan tujuan layanan bimbingan
klasikal tentang pemilihan jurusan di perguruan
tinggi, dan peserta didik memperhatikan dan
mendengarkan tujuan layanan yang disampaikan.
(Collaboration)
b. Penjelasan tentang langkah- 1. Guru BK menyampaikan langkah-langkah kegiatan,
langkah kegiatan tugas peserta didik selama diberikan layanan dan
peserta didik menyatakan kesediaannya.
(Collaboration)
2. Guru BK bersama dengan peserta didik
menyepakati kontrak layanan dilakukan selama 1
jam pelajaran. (Comunication & Collaboration, A4)
c. Mengarahkan kegiatan 1. Guru BK memberikan penjelasan dan aturan yang
(konsolidasi) akan dilaksanakan dalam layanan tentang topik
“Pemilihan jurusan di perguruan tinggi” yang akan
diberikan pada peserta didik; dan peserta didik
memperhatikan penjelasan guru dengan baik
(Collaboration)
d. Tahap peralihan (transisi) 1. Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan, dan siswa merespon dengan
menyatakan kesiapannya. (Collaboration,
Comunication)

2. Tahapan Inti (Durasi : 30 Menit)


Orientasi peserta didik kepada masalah (PBL)
1. Guru BK membagikan bahan ajar (materi) dan
menayangkan video yang berhubungan dengan
materi layanan, kemudian peserta didik
menyimak video dengan seksama.
(Collaboration)
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk untuk
brainstorming/curah pendapat terkait dengan
jenis-jenis perguruan tinggi yang ada di
Indonesia (Collaboration & Critical Thingking)

Mengorganisasi Peserta didik


3. Guru BK membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok (Collaboration)
4. Guru BK menjelaskan tugas dari masing-
masing kelompok

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


5. Guru BK membagikan LKPD kepada peserta
didik
6. Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
perguruan tinggi berdasarkan rumpun ilmu,
sistem pendidikannya dan pengelolanya
(Critical Thingking)

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


7. Peserta didik membuat mind mapping tentang
cara/upaya dalam menentukan jurusan kuliah
yang sesuai dengan minat dan potensi diri
dalam sebuah kertas A4 (Creativity)

Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan


masalah
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan
mind mappingnya kemudian kelompok lain
memberi masukan dan penilaian
(Comunication)

3. Tahap Penutup (Durasi : 8 Menit)


1. Guru BK mempersilahkan peserta didik untuk
merefleksikan kebermanfaatan dan kebermaknaan
materi layanan dan perwakilan peserta didik
menyampaikan pendapatnya dalam sesi tersebut.
(Collaboration, Comunication & Critical
Thingking)
2. Guru BK mempersilahkan peserta didik
menyimpulkan materi ajar yang diberikan secara
keseluruhan, dan peserta didik menyampaikan
kesimpulan dari materi yang diberikan.
(Collaboration, Comunication)
3. Guru BK memberikan penguatan kepada peserta
didik yang sudah menyampaikan refleksi dan
menyimpulkan materi yang diberikan, dan peserta
didik menunjukan rasa senang. (Collaboration,
Comunication)
4. Guru BK memberikan lembar evaluasi hasil layanan
kepada peserta didik; dan peserta didik menyatakan
kesediaannya mengisi evaluasi hasil.
(Collaboration, Comunication, P4)
5. Guru BK memberitahukan tema materi ajar untuk
pertemuan selanjutnya, dan peserta didik
menyetujuinya. (Collaboration, Comunication, A4)
6. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik berdoa, dan perwakilan dari
peserta didik memimpin doa dan dengan mengakhiri
dengan salam. (Collaboration, Comunication)

P. 1. Evaluasi Proses 1. Guru BK melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi selama
mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui
lembar observasi :
a. Antusias peserta didik dalam mengikuti
bimbingan klasikal
b. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya
c. Kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti
instruksi yang disepakati selama bimbingan
klasikal
2. Evaluasi Hasil 1. Pengisian angket kepuasan peserta didik setelah
mengikuti layanan klasikal antara lain :
a. Memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru
tentang kemantapan pemilihan karir
b. Pentingnya topik yang dibahas
c. Merencanakan kegiatan setelah mendapatkan
materi
Q. Tindak Lanjut 1. Guru BK menganalisis hasil dari LKPD, evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Apabila peserta didik
telah mencapai tujuan layanan yang dibuat, maka
dapat dilanjutkan dengan pemberian layanan
bimbingan klasikal dengan materi yang berkaitan
dengan kemantapan pemilihan karir. Namun apabila
peserta didik ada yang belum mencapai tujuan
layanan yang telah diberikan, maka dapat dilakukan
bimbingan kelompok atau konseling individual

Mengetahui;
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Eddy Siswanto, M.Si Komang Meida Depiani, S.Pd


NIP. 19961024 199412 1 003 NI PPPK . 19920513 202221 2 004

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan/Materi Ajar
2. Media
3. LKPD
4. Evaluasi Proses
5. Evaluasi Hasil
KOMANG MEIDA DEPIANI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan bahan ajar bimbingan dan konseling pada
khususnya yaitu tentang layanan Bimbingan Klasikal dengan tema “Pemilihan Jurusan di
Perguruan Tinggi”.

Tidak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muh. Mansyur
Thalib, M.Pd dan Bapak Amran, S.Pd sebagai dosen pembimbing dan guru pamong pada
PPG Dalam Jabatan Kategori I Gelombang II Tahun 2022 yang telah membimbing dan
membantu saya dalam proses penyusunan bahan ajar bimbingan dan konseling pada materi ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik
secara moril maupun materil sehingga bahan ajar layanan bimbingan dan konseling pada
materi “Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi” dapat saya selesaikan tepat waktu.

Semoga bahan ajar bimbingan dan konseling layanan bimbingan klasikal ini kelak
dapat bermanfaat dengan baik dan dapat diaplikasikan secara pribadi di sekolah dan juga dapat
berguna atau berkonstribusi bagi rekan- rekan sejawat. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan bahan ajar bimbingan dan konseling yang disusun ini masihlah jauh dari kata
sempurna dan perlu masukkan yang bersifat membangun bagi penulis. Oleh karena itu
penulis sangat berharap masukkan dari para pembaca guna meningkatkan kualitas baik isi
maupun bahasa dalam tulisan yang telah disusun ini untuk kedepannya.

Palu, November 2022

Komang Meida Depiani, S.Pd


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4

B. Tujuan Layanan ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

A. Jenis-Jenis Perguruan Tinggi di Indonesia .................................................................. 5

B. Perguruan Tinggi Berdasarkan Rumpun Ilmu dan Sistem Pendidikannya ................. 6

C. Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelolanya .............................................................. 7

D. Cara Menentukan Jurusan Kuliah Yang Sesuai dengan Minat ................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................10

A. Kesimpulan ..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Agoes Dariyo 2003: 69 karier mengandung pengertian suatu pilihan
pekerjaan yang dilakukan seorang individu, sesuai dengan kepribadian, minat-bakat,
kemampuan, ketrampilan ataupun kecerdasan. Sedangkan menurut Donald Super dalam
Winkel dan Sri Hastuti 2004: 632 proses perkembangan karir dibagi atas 5 tahap, yaitu: a.
Fase Pengembangan Growth dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun, di mana anak
mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan
yang dipadukan dalam struktur gambaran diri self-concept structure; b. Fase Eksplorasi
Eksploration dari umur 15 sampai 24 tahun, dimana orang muda memikirkan berbagai
alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat; c. Fase Pemantapan
Establishment dari umur 25 sampai 44 tahun, yang bercirikan usaha tekun memantapkan diri
melalui seluk-beluk pengalaman selama menjalani karier tertentu; d. Fase Pembinaan
Maintenance dari umur 45 tahun sampai 64 tahun, di mana orang yang sudah dewasa
menyesuaikan diri dalam penghayatan jabatannya; e. Fase Kemunduran decline, bila orang
memasuki masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan
jabatannya. Menurut teori diatas dapat disimpulkan bahwa selama masa hidupnya individu
melalui 5 tahapan perkembangan pemilihan karir yaitu dari fase pengembangan, fase
eksplorasi, fase pemantapan, fase pembinaan, dan fase kemunduran.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu program di
dalam pendidikan yang diselenggarakan untuk membantu memberi pertolongan,
mencegah atau mengatasi kesulitan-kesulitan kepada individu atau kelompok, dalam hal
ini adalah siswa yang kurang mampu dalam memantapkan pemilihan karirnya. Untuk
permasalahan siswa yang kurang mampu dalam memantapkan pemilihan karirnya maka
saya memilih untuk melaksanakan Bimbingan Klasikal tentang Layanan Informasi Karir.
Dimana layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di
sekolah yang amat penting untuk membantu peserta didik agar dapat terhindar dari berbagai
masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang
berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi
diharapkan para peserta didik dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
siswa itu sendiri.

B. Tujuan Layanan
Tujuan pelakasanaan layanan ini adalah sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik dalam membuat pilihan jurusan di perguruan tinggi.
b. Mengetahui perbedaan pemahaman peserta didik dalam membuat pilihan jurusan di
perguruan tinggi antara sebelum dan sesudah dilaksanakannya kegiatan bimbingan
klasikal melalui layanan informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Perguruan Tinggi di Indonesia


Seperti dilansir dari Pintek, perguruan tinggi di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis seperti
yang diatur dalam UU no. 20 tahun 2003. Jenis-jenisnya yaitu sebagai berikut.

1. Pendidikan akademik
Mengutip dari Rencanamu, pendidikan akademik adalah perguruan tinggi yang mengarah
pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu, di
dalam pendidikan akademik, pelajar akan diminta untuk bisa menguasai aspek analisis, pemahaman
konsep, hingga penguasaan ilmu. Jenjang pendidikan yang ditempuh di dalamnya ada program
sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3). Sehingga, ketika lulus biasanya kamu akan
mendapatkan gelar Sarjana disertai bidang keilmuannya, seperti Sarjana Ekonomi (SE) atau
Sarjana Hukum (SH).

2. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi adalah jenis perguruan tinggi di Indonesia yang berfokus pada
penguasaan keahlian tertentu. Tujuan dari pendidikan vokasi adalah menyiapkan peserta didiknya
untuk siap terjun ke dunia kerja. Sehingga, kebanyakan kamu akan belajar muatan praktek dan juga
durasi menyelesaikan pendidikannya pun lebih cepat.
Jenjang pendidikan yang ada di dalam pendidikan vokasi adalah sebagai berikut.
1) DI atau Diploma I dengan gelar Ahli Pratama/AP
2) DII atau Diploma II dengan gelar Ahli Muda/A.Ma
3) DIII atau Diploma III dengan gelar Ahli Madya/A.Md.
4) DIV atau Diploma IV dengan gelar Sarjana Terapan/S.Tr.

3. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan yang ditempuh apabila kamu ingin bekerja di
bidang yang membutuhkan spesialisasi khusus. Contoh program pendidikan profesi adalah guru,
perawat, dokter gigi, dokter kandungan, apoteker, hingga pengacara.
Di pendidikan profesi, kamu akan dipersiapkan skills khusus, kompetensi standar, dan juga
standar kerja yang dibutuhkan dalam profesi tersebut. Program pendidikan ini biasanya bisa kamu
tempuh setelah lulus program sarjana. Namun, bisa juga tergolong ke program magister tergantung
program studinya.

B. Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Rumpun Ilmu dan Sistem Pendidikannya


Berdasarkan rumpun ilmu dan sistem pendidikan yang ada di dalamnya, perguruan tinggi di
Indonesia terdiri atas lima jenis, yaitu:

1. Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang memiliki berbagai macam disiplin ilmu seperti
eksakta, humaniora, bahkan seni dan agama yang dikelompokkan ke fakultas-fakultas tertentu.
Misalnya, Fakultas Ilmu Budaya yang menampung disiplin ilmu yang berkaitan dengan sastra dan
budaya, seperti: Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Antropologi.
Universitas juga menawarkan berbagai macam jenjang pendidikan, mulai dari diploma
hingga doktoral. Biasanya, jenjang pendidikan di Universitas terdiri atas jenjang Diploma III (D3),
Sarjana/Strata I (S1), Magister/Strata II (S2), dan Doktor/Strata III (S3).
Universitas menjalankan sistem pendidikannya secara akademis dan praktis sekaligus. Sehingga,
kamu bisa belajar teori dan praktek di sini.
Bisa disimpulkan kalau Universitas merupakan jenis perguruan tinggi yang paling komplet
di Indonesia. Salah satu contoh dari jenis perguruan tinggi ini adalah Universitas Padjadjaran
(UNPAD). Universitas yang ada di daerah Jatinangor ini punya berbagai macam fakultas yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu. Di sana, ada beragam fakultas eksakta seperti Fakultas
Pertanian, Peternakan, dan Informatika; hingga sosial humaniora seperti Fakultas Ilmu Budaya dan
Ilmu Komunikasi.

2. Institut
Sama seperti Universitas, Institut juga menyediakan sistem pendidikan akademis dan
praktis, serta mempunyai jenjang pendidikan yang beragam. Hanya saja, jurusan-jurusan yang ada
di institut hanya berasal dari rumpun ilmu tertentu yang kemudian di kelompokkan ke dalam
fakultas-fakultas khusus. Institut Kesenian Jakarta (IKJ) adalah salah satu contohnya. Di institut
satu ini, kamu hanya akan menemukan berbagai macam fakultas dan jurusan kuliah yang berkaitan
dengan seni, seperti seni rupa, film dan lain sebagainya. Walaupun begitu, terdapat pula institut
yang memasang fakultas di luar rumpun ilmu utama mereka. Institut Teknologi Bandung (ITB)
misalnya. Sesuai namanya, fakultas-fakultas di Institut ini kebanyakan merupakan fakultas yang
berkaitan dengan ilmu teknologi. Kendati demikian, ITB juga punya fakultas di luar rumpun ilmu
teknologi, yaitu Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).

3. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi merupakan perguruan yang hanya terdiri dari satu fakultas saja.
Hal ini tentu berbeda dengan Universitas dan Institut yang dapat memuat banyak sekali fakultas di
dalamnya. Meski begitu, sistem dan jenjang pendidikan yang dicantumkan di Sekolah Tinggi relatif
sama dengan Universitas atau Institut. London School Public Relations (LSPR) adalah salah satu
contoh di antaranya. Sekolah Tinggi yang berada di Jakarta Pusat tersebut hanya memuat satu
fakultas di dalamnya, yakni Fakultas Ilmu Komunikasi.

4. Politeknik
Sebetulnya, Politeknik merupakan salah satu cabang dari Sekolah Tinggi. Hanya saja,
sistem pendidikan Politeknik lebih berfokus pada segi praktis ketimbang teoritis atau akademis.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Politeknik merupakan jenis perguruan tinggi yang mendidik
mahasiswanya secara praktis. Dengan begitu, mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi ini bisa
mempunyai kemampuan praktis tertentu yang bisa dipakai di lingkungan masyarakat atau di
lingkungan pekerjaan. Dari segi jenjang pendidikan, jenis perguruan tinggi ini biasanya hanya
menyedikan jenjang pendidikan mulai dari D1 hingga S1.
Politeknik sangatlah cocok untuk kamu yang lebih senang belajar secara praktis atau
berorientasi pada praktek. Adapun beberapa contoh dari jenis perguruan tinggi ini adalah Politeknik
LP3I dan juga Politeknik Pajajaran (Poljan).

5. Akademi
Sama seperti Politeknik, Akademi juga menerapkan sistem pendidikan yang lebih
menerapkan sisi praktis. Bedanya, Akademi hanya bisa menyediakan pendidikan praktis untuk satu
rumpun ilmu tertentu saja. Hal ini berbeda dengan Politeknik yang bisa menyediakan pendidikan
praktis untuk berbagai jenis rumpun ilmu yang ada. Bandung Pilot Academy adalah satu contoh di
antaranya. Akademi yang ada di kota Bandung ini secara khusus menyediakan pendidikan praktis
untuk rumpun ilmu penerbangan saja.

C. Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelolanya


Dalam praktiknya, perguruan tinggi dikelola oleh pihak-pihak tertentu. Adapun pihak-pihak
pengelola tersebut biasanya adalah pihak pemerintah, ataupun swasta. Berdasarkan pihak
pengelolanya, perguruan tinggi di Indonesia terbagi atas beberapa jenis, yakni:
1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
PTN merupakan perguruan yang dikelola langsung oleh pemerintah, utamanya Dinas
Pendidikan Nasional. Walau begitu, ada pula beberapa PTN yang dikelola oleh lembaga
pemerintahan selain Dinas Pendidikan Nasional. UNPAD, ITB, dan UGM menjadi beberapa
contoh dari PTN.
2. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
Berbeda dengan PTN, PTS dikelola justru oleh pihak swasta. Biasanya pihak swasta yang
mengelola PTS adalah individu-individu tertentu atau kelompok/yayasan tertentu. Saat ini, jumlah
PTS di Indonesia tergolong cukup banyak. UNISBA, BINUS, dan ITENAS adalah beberapa
kampus yang tergolong ke dalam PTS.
3. Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)
PTK adalah lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Dinas
Pendidikan Nasional. Biasanya PTK dikelola oleh lembaga pemerintahan kementerian ataupun
nonkementerian. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Sekolah Tinggi Sandi Negara
(STSN) adalah dua contoh di antaranya. IPDN merupakan PTK yang dikelola oleh lembaga
pemerintah kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, STSN merupakan PTK
yang dikelola oleh lembaga pemerintahan nonkementerian, yakni Lembaga Sandi Negara Republik
Indonesia.

D. Tips atau Cara Menentukan Jurusan Kuliah yang Menjanjikan Sesuai Minat
Kenapa harus berhati-hati dalam memilih jurusan? Karena, jika pilihan kamu tepat, itu akan
membantu kamu lebih termotivasi dalam mengerjakan tugas, cepat menyelesaikan skripsi, dan
mampu membawa kamu mendapatkan prestasi yang lebih banyak karena dalam setiap proses
belajarnya lebih bersemangat. Menentukan jurusan kuliah adalah sesuatu pekerjaan yang paling
sering membuat siswa-siswi SMA bingung. Bukan hanya karena masalah biaya saja, melainkan ada
banyak sekali pertimbangan yang perlu direncanakan. Salah satunya adalah menentukan yang
memiliki prospek karir yang menjanjikan di tahun 2022 dan tahun selanjutnya.
Meskipun terlihat tidak sulit, seringkali mahasiswa semester 2 baru akan merasa menyesal
karena telah salah dalam memilih jurusan kuliah. Perasaan menyesal ini pernah dibuktikan di
dalam publikasi ilmiah dalam Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility
(IDF) Irene Guntur, M.Psi., Psi., CGA, yaitu sekitar 87% mahasiswa di Indonesia salah masuk
jurusan kuliah. Angka yang sangat besar bagi pendidikan Indonesia. Apakah kamu ingin menjadi
salah satu dari 87% mahasiswa tersebut? Perhatikan tips berikut ini supaya kamu mendapatkan
informasi tentang bagaimana cara menentukan jurusan kuliah yang tepat.

1) Tentukan jurusan kuliah yang selama ini sudah jadi passion kamu
Modal utama dalam menentukan jurusan kuliah adalah dengan cara melihat passion yang
ada di dalam diri kamu sendiri. Karena, passion adalah langkah awal yang dapat membantu
kamu menentukan tujuan akhir karir kamu. Salah satu cara paling tepat dalam menentukan
passion dalam diri untuk memilih jurusan adalah memilih bidang yang menjadi hobi kamu yang
selama ini selalu mencuri perhatian kamu dalam kegiatan sehari-hari.

2) Konsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman pada jurusan kuliah tersebut
Pengalaman adalah ilmu yang cukup berharga di dunia. Berkonsultasi kepada mahasiswa
atau orang yang sudah berpengalaman dalam bidang tersebut adalah pilihan tepat. Selain karena
mereka pernah menjalani bidang tersebut, seharusnya juga lebih tahu tentang prospek karir pada
jurusan tersebut. Siapakah orang yang lebih berpengalaman tersebut? Jawabnya adalah
mahasiswa semester 6, orang yang bekerja sesuai dengan jurusan tersebut, dan seorang dosen
ataupun guru.

3) Pastikan bukan sebatas mengikuti orang lain


Siswa-siswi SMA kerap memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selalu ingin bermain dan
belajar bersama teman yang selama ini menjadi sahabatnya di SMA. Hingga pada akhirnya
membuat janji untuk selalu bersama sampai tua, baik dalam memilih jurusan kuliah ataupun
memilih tempat kerja. Pemikiran seperti ini yang seharusnya kamu hindari. Karena, yang
menentukan tujuan akhir dari karir kamu adalah diri sendiri. Jangan ragu untuk mencari tahu
terlebih dahulu detail dari jurusan yang akan kalian pilih. Tips ini juga sangat bermanfaat bagi
kamu untuk melatih kemampuan membuat keputusan dengan baik.
4) Cari jurusan kuliah yang memotivasi dirimu
Apa tujuan karir kamu? Ingin menjadi orang seperti siapakah diri kamu?
Menjadi software engineer, digital marketer, atau desainer?
Motivasi dalam diri wajib kamu gali terlebih dahulu sebelum memutuskan jurusan yang
akan dipilih. Karena, motivasi akan sangat membantu kamu dalam melewati segala halangan
yang kemungkinan akan membuat kamu malas berangkat kuliah, malas mengerjakan tugas,
hingga pada akhirnya keluar kuliah. Dengan bekal motivasi yang kuat, kamu akan mudah
menemukan program magang terbaik saat masuk ke semester tua.

5) Cari jurusan kuliah yang sesuai dengan kepribadianmu


Selain passion, ternyata kepribadian memiliki peranan penting untuk menentukan
jurusan kuliah. Bahkan, menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang sukses dalam bidang
tersebut. Kepribadian yang dapat menentukan jurusan antara lain:
1. Realistis
2. Pemikir
3. Berjiwa seni dan kreatif
4. Penolong
5. Suka berkomunikasi dan mudah mendapatkan koneksi
6. Teroganisir
7. Suka mengajar
8. Ilmu politik
9. Bisnis
10. Bahasa
11. Fashion
12. Sejarah
13. Psikologi
Seharusnya, kamu dapat dengan mudah mengelompokkan 13 kepribadian di atas ke
dalam kategori jurusan kuliah. Contohnya adalah kategori berjiwa seni dan kreatif, kamu dapat
masukkan kepribadian tersebut ke dalam jurusan Desain Komunikasi Visual.
6) Pertimbangkan prospek jurusan kuliah tersebut
Memilih jurusan kuliah bukan hanya terbatas pada materi yang diajarkan mudah untuk
dipahami dan dilakukan karena sudah menjadi passion kamu selama ini. Melainkan satu hal lagi
yang perlu diperhatikan adalah prospek dari jurusan tersebut. Tiga hal yang harus dipertanyakan
adalah sebagai berikut:
1. Apakah jurusan tersebut akan membawa kamu ke pekerjaan yang saat ini sedang banyak
dibutuhkan di dunia industri?
2. Apakah jumlah kompetitor pada jurusan kuliah tersebut masih terbilang belum cukup
banyak?
3. Berapa gaji tipe pekerjaan pada jurusan tersebut?

Tips saat kamu melakukan riset pada pertimbangan prospek ini adalah lihatlah prospek
sampai 5 tahun ke depan. Alasannya, karena maksimal kamu lulus sarjana maksimal 5 tahun
lagi.

7) Lakukan riset saat menentukan jurusan kuliah


Apa lagi sih yang perlu di-riset tentang jurusan yang akan dipilih? Prospek bukan satu-
satunya hal penting yang perlu kamu perhatikan saat menentukan jurusan kuliah sesuai dengan
minat. Melainkan tentang bagaimana sistem pengajaran pada universitas yang akan kamu pilih,
sudah bagus atau belum? Meski kampus ternama di Indonesia bukan alat yang dapat kamu
gunakan untuk menitih karir yang lebih bagus daripada mahasiswa di kampus lain. Setidaknya,
dengan mengetahui bagaimana sistem pengajaran yang dilakukan di dalam kampus yang akan
kamu pilih, minat kamu belajar mengenai jurusan kuliah tersebut akan meningkat.

8) Buat 2 opsi jurusan kuliah terbaik pilihanmu


Optimis adalah perasaan yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Namun, dalam hal ini
setiap orang harus bersikap realistis tentang kegagalan yang akan dihadapi. Oleh sebab itu,
sangat direkomendasikan bagi kamu untuk menyiapkan minimal 2 jurusan kuliah dan kampus
yang akan dipilih. Tujuannya adalah untuk menghindari kamu menjadi pengangguran karena
tidak lolos seleksi pada kampus pilihan dalam rencana kamu.
9) Perhatikan biaya kuliah
Bukan hanya masalah biaya per semester saja yang perlu kamu perhatikan. Kenapa?
Karena jurusan kuliah akan menentukan apa yang harus dipersiapkan untuk belajar, seperti buku
dan peralatan praktikum. Apalagi, jika mempunyai rencana kuliah di luar negeri ataupun di luar
kota domisili kamu. Biaya kehidupan lain tentu harus diperhatikan, seperti biaya kos per bulan,
dan kebutuhan sehari-hari. Tips terbaik untuk mengatasi masalah biaya adalah dengan cara
mencari tambahan dari kerja sampingan atau mencari program beasiswa kuliah S1.
Itulah beberapa tips/cara terbaik dalam menentukan jurusan kuliah terbaik sesuai dengan
minat tapi tetap memperhatikan prospek pekerjaan yang bagus, bahkan untuk menempuh karir
global. Kunci untuk menggapainya adalah jangan terlalu buru-buru dalam memilih, terutama
saat melakukan riset. Perhatikan kredibilitas informasi yang kamu dapatkan. Kemudian, ikutilah
pilihan yang tepat sesuai dengan isi hati kamu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karier merupakan seluruh aspek kehidupan seseorang, yang dalam hal ini meliputi tiga
aspek yakni (a) peran hidup (life role), misalnya sebagai pekerja, anggota keluarga, anggota
masyarakat, (b) lingkungan hidup (life setting) misalnya dalam keluarga, sekolah, lingkungan
pekerjaan, (c) peristiwa kehidupan (life event), misalnya saat masuk pekerjaan, perkawinan,
pindah tugas, kehilangan pekerjaan,mengundurkan diri dari suatu pekerjaan. Sedangkan menurut
Donald Super dalam Winkel dan Sri Hastuti 2004: 632 proses perkembangan karir dibagi atas 5
tahap, yaitu: a. Fase Pengembangan Growth dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun, di
mana anak mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-
kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri self-concept structure; b. Fase Eksplorasi
Eksploration dari umur 15 sampai 24 tahun, dimana orang muda memikirkan berbagai alternatif
jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat; c. Fase Pemantapan Establishment
dari umur 25 sampai 44 tahun, yang bercirikan usaha tekun memantapkan diri melalui seluk-beluk
pengalaman selama menjalani karier tertentu; d. Fase Pembinaan Maintenance dari umur 45 tahun
sampai 64 tahun, di mana orang yang sudah dewasa menyesuaikan diri dalam penghayatan
jabatannya; e. Fase Kemunduran decline, bila orang memasuki masa pensiun dan harus
menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya. Menurut teori diatas dapat
disimpulkan bahwa selama masa hidupnya individu melalui 5 tahapan perkembangan pemilihan
karir yaitu dari fase pengembangan, fase eksplorasi, fase pemantapan, fase pembinaan, dan fase
kemunduran.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu program di
dalam pendidikan yang diselenggarakan untuk membantu memberi pertolongan, mencegah
atau mengatasi kesulitan-kesulitan kepada individu atau kelompok, dalam hal ini adalah siswa
yang kurang mampu dalam memantapkan pemilihan karirnya. Melalui layanan informasi
maka diharapkan juga akan dapat membantu peserta didik agar terhindar dari berbagai masalah
yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan
dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi diharapkan para
peserta didik dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri.
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
“Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi”

Nama Siswa : ……………………………………………


Kelas : ……………………………………………
Waktu Pelaksanaan : ……………………………………………

1. Sebutkanlah jenis-jenis perguruan tinggi berdasarkan rumpun ilmu, sistem


pendidikannya dan pengelolanya setelah mendengarkan penjelasan dari Guru BK dan
menyimak video tentang perguruan tinggi!
Jawaban:

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
EVALUASI PROSES LAYANAN INFORMASI

Nama Siswa :
Kelas :
Waktu Pelaksanaan :

Petunjuk :
1) Berilah tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan diri Anda setelah mengikutI layanan
ini.

NO PERNYATAAN YA TIDAK

Peserta didik aktif dalam bertanya dan menjawab pada


1 kegiatan bimbingan klasikal materi “Pemilihan jurusan
di perguruan tinggi”
Peserta didik antusias dalam menerima materi layanan
2 “Pemilihan jurusan di perguruan tinggi”
Peserta didik saling menghargai satu sama lain selama
proses mengikuti kegiatan penerimaan materi
3 “Pemilihan jurusan di perguruan tinggi”
Peserta didik bergantian menyampaikanpendapat
4 selama kegiatan penerimaan materi“Pemilihan jurusan
di perguruan tinggi”
Peserta didik berargumentasi mempertahankan pendapat
5
masing-masing selama kegiatan layanan
EVALUASI HASIL LAYANAN INFORMASI

Nama Siswa :
Kelas :
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan diri Anda
setelah mengikuti layanan ini.

NO PERNYATAAN YA TIDAK

Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


1
materi “Pemilihan jurusan di perguruan tinggi” yang
disampaikan oleh guru BK
Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi tentang
2 “Pemilihan jurusan di perguruan tinggi”
3 Saya menyadari pentingnya membuat perencanaan tentang
“Pemilihan jurusan di perguruan tinggi”
Saya akan menjadi lebih yakin dalam membuat rencana
4 “Pemilihan jurusan di perguruan tinggi”
Saya yakin dapat memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan
minat saya setelah menyimak materi tentang “Pemilihan
5
jurusan di perguruan tinggi”
Lembar Observasi Aktivitas Pelaksanaan Layanan Informasi

Nama Guru:.................................................................

A. Petunjuk Pengisian
1. Pendapat anda sangat berharga untuk dijadikan bahan pertimbangan guna perbaikan pada
proses pelaksanaan selanjutnya. Mohon untuk menjawab pertanyaan dibawah ini dengan
sejujur-jujurnya dan memberikan tanda (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan.
Dengan kriteria sebagai berikut:
(1) : Kurang Baik
(2) : Cukup Baik
(3) : Baik
(4) : Sangat Baik

2. Lembar observasi ini diisi oleh teman sejawat di sekolah yang menjadi observer.
Skor Penilaian
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Keterlaksanaan RPL BK
1. Pelaksanaan layanan informasi terlaksana sesuai dengan
RPL
2. Waktu pelaksanaan layanan informasi sesuai dengan RPL
3. Metode dan teknik yang digunakan sesuai dengan
permasalahan yang dialami peserta didik
4. Pelaksanaan layanan memanfaatkan media
Pelaksanaan Layanan Informasi
1. Guru BK menyiapkan fisik dan mental peserta didik dengan
menyapa, memberikan salam, mengecek kehadiran siswa
dan memberikan pertanyaan umum
2. Guru BK menyampaikan tujuan dan manfaat materi layanan
Informasi
3. Guru BK mengaitkan materi layanan informasi yang
disajikan dengan pengalaman peserta didik
4. Guru BK menyampaikan rencana kegiatan layanan informasi
5. Guru BK mengaitkan materi layanan informasi dengan
pengetahuan kehidupan nyata
6. Guru BK menyajikan materi layanan informasi dengan tepat

7. Guru BK melakukan apersepsi, tanya jawab, menyampaikan


materi layanan informasi
8. Guru BK menutup kegiatan dengan menyimpulkan hasil
layanan bersama para peserta dan menutupnya dengan salam
9. Peserta didik menyimak dengan baik materi yang
disampaikan
10. Peserta didik secara bergantian menyampaikan pengalaman
dan pendapatnya yang berkaitan dengan materi layanan
11. Peserta didik aktif melakukan tanya jawab sesuai dengan
tema layanan
12. Peserta didik bersemangat dan antusias dalam mengikuti
Layanan
Kesesuaian Layanan Informasi
1. RPL BK disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan informasi sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan informasi sesuai tugas perkembangan
peserta didik
4. RPL BK dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Evaluasi Pelaksanaan Layanan
1. Guru BK melakukan evaluasi proses dan hasil pada
pelaksanaan layanan informasi
2. Hasil evaluasi ditindak lanjuti pada layanan berikutnya
3. Pelaksana layanan (guru BK) memberikan laporan kegiatan
layanan yang telah diberikan kepada koordinator BK
Jumlah Skor

Keterangan:
 Skor terendah= 1 x 23 = 23, skor tertinggi= 4 x 23 =92
 Skor ketercapaian layanan:
1. Skor 0 - 23 (kurang baik)
2. Skor 24 - 46(cukup baik)
3. Skor 47 - 69 (baik)
4. Skor 70 – 92 (sangat baik)

Palu, Desember 2022


Observer

..........................................
Media yang digunakan adalah video dengan
link sebagai berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=otuW7HLWHpY&list=PPSV

Anda mungkin juga menyukai