Anda di halaman 1dari 21

ALAT DAN MESIN

PERTANIAN
MK: PENGANTAR TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
SRI HARTUTI
PENGERTIAN ALSINTAN
Mesin, memiliki beberapa pengertian yang berbeda:
Secara umum (tinjauan input-output): setiap konstruksi yang
bekerja secara spesifik (operator) yang mengubah suatu input
menjadi output yang berbeda.
Berdasarkan sudut pandang keteknikan mesin adalah suatu
bangun komplek tersusun dari bagian-bagian yang saling
menopang menghasilkan suatu fungsi kerja tertentu.
Mesin dan peralatan adalah setiap alat bantu mekanik yang
dipakai manusia untuk melakukan apa saja.
Alat dan Mesin Pertanian mencakup seluruh peralatan yang
dipergunakan dalam suatu pekerjaan budidaya pertanian
(pengusahaan tanaman).
Memperbagus hasil kerja

Memperbanyak hasil kerja

Mempercepat proses kerja

Alasan Memudahkan cara kerja


manusia
menggunakan Mengurangi resiko kerja
Alsintan
Menambah kenyamanan kerja

Mengurangi beban kerja

Memungkinkannya dilakukan pekerjaan yang tidak bisa


dikerjakan hanya dengan anggota tubuh manusia.
a. Pembukaan dan penyiapan lahan

Pekerjaan b. Pengolahan tanah


pertanian • (a dan b, dengan asumsi tanaman ditanam
di tanah, untuk yang tidak di tanah,
secara pekerjaannya ialah penyiapan media
berurutan tanam)
• Pengolahan tanah pertama
dapat
• Pengolahan tanah kedua
diuraikan
sebagai : c. Penanaman
• Persiapan tanam
• Penanaman
• Kegiatan lain di sekitar penanaman
d. Pemeliharaan tanaman
Pengairan
Hama dan penyakit
Penegendalian gulma
Pendangiran/ penyiangan

Lanjutan
e. Panen
Kegiatan di sekitar panen

f. Penanganan pasca panen


Pembukaan Dan Penyiapan Lahan
Meliputi pekerjaan penyiapan suatu luasan tanah (dari berbagai kondisi awal)
menjadi suatu lahan yang siap dipakai untuk pembudidayaan tanaman
tertentu. Pekerjaan pembukaan dan penyiapan lahan umumnya berarti
pembukaan suatu luasan hutan menjadi suatu lahan pertanian. Alat dan Mesin
Pertanian yang digunakan misalnya : gergaji mesin (chain saw), dozer blade,
cutaway disk harrow, dan sebagainya.

Pengolahan tanah
Pengolahan tanah meliputi pekerjaan penyiapan/pengolahan lahan sehingga
siap ditanami. Ada pengolahan tanah primer (pengolahan tanah pertama) dan
pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah kedua), Perbedaan antara
pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya didasarkan
pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah pertama
biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam ( >15 cm ) dengan
bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah
kedua mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah
halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami).
Contoh alat dan mesin pengolahan tanah pertama adalah: bajak
singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel plow), rotavator atau
rotary tiller, cangkul, dan lain-lain.
Contoh alat dan mesin pengolahan tanah kedua adalah: garu
gerigi, garu pegas (spring tooth harrow), garu piringan, rotavator,
cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk guludan.

Penanaman
Jelaslah bahwa pekerjaan penanaman tentu meliputi penempatan
benih atau bibit ke tanah atau medium lain (semisal pasir/air pada
kultur pasir/air) sedemikian sehingga diharapkan akan terjadi
pertunasan dan pertumbuhan tanaman dengan bagus.
Contoh Alat dan Mesin penanaman ialah: pengicir bijian (grain
drill), penyebar, pemindahtanam (transplanter), tugal, dan
sebagainya.
Pemeliharaan tanaman
Pekerjaan pemeliharaan tanaman antara lain : penjarangan,
pendangiran, penyiangan gulma, pemberantasan hama dan
penyakit, pemberian air irigasi, pemangkasan dan pemupukan.
Contoh alat dan mesin untuk pemeliharaan tanaman adalah: sabit,
cangkul, koret, mesin penyiang gulma, mesin penabur pupuk,
penyemprot, dan sebagainya.
Panen
Pekerjaan panen meliputi pengambilan hasil tanaman dari lahan,
dan untuk beberapa macam tanaman ditambah dengan beberapa
pengolahan awal semisal perontokan. Pada beberapa mesin
pemanen yang lengkap (combine harvester) pekerjaan panen akan
meliputi sampai diperoleh hasil panen yang bersih, siap untuk
diolah lebih lanjut.
Contoh alat/mesin panen adalah sabit, sabit gerigi, reaper,
combine, windrower, dan sebagainya.
Pengolahan hasil (Pasca panen)

Pekerjaan pengolahan hasil pertanian mencakup seluruh pekerjaan


setelah panen sampai hasil tersebut menjadi barang yang siap untuk
dipasarkan (misalnya untuk padi sampai menjadi gabah kering atau
beras). Pada kebanyakan hasil pertanian, pekerjaan yang mula-mula
biasanya berupa pengeringan.
Pekerjaan pasca panen meliputi antara lain: pembersihan,
pengeringan, pemilihan (sortasi), pemilahan (grading), pengangkutan,
penggilingan dan penyimpanan.
Contoh alat dan mesin pasca panen adalah: alat pengering buatan,
perontok bijian, berbagai macam alat/Mesin pengupas kulit, gilingan,
dan lain-lain
Pengaruh penggunaan alsintan
pada perubahan sistem
usahatani dapat lebih luas
berpengaruh terhadap petani
DASAR- (kelompok tani), desa dan
DASAR masyarakat.
PEMILIHAN Pemilihan alsintan dapat
ALSINTAN didasrkan pada beberapa
kelompok sebagai berikut:
- Kelompok Kriteria pada tingkat
usahatani dan
- Kelompok Tingkat Pemilihan.
Kelompok Kriteria pada tingkat
usahatani
▪ Kriteria agronomi
▪ Kriteria Teknis
DASAR- ▪ Kriteria ekonomi
DASAR ▪ Kriteria ergonomic
PEMILIHAN
ALSINTAN ▪ Kriteria Sosial
Kelompok cara pemilihan
▪ Pemilihan sederhana
▪ Pemilihan yang kompleks
Pada suatu operasi pertanian tertentu,
ketidak cukupan alat pertanian berarti
pelaksanaan operasi pertanian tidak
tepat pada waktunyaya. Apabila
operasi yang penting tertunda, maka
hasil akan menurun.
PENGGUNAAN
DAYA
ALSINTAN Suatu usahatani dikatakan baik apabila
pencapaian hasil yang tinggi, dan ini
berarti memiliki peralatan yang tepat
untuk melaksanakan operasi yang
penting pada waktunya. Kekurangan
dalam alsintan berarti keterlambatan
operasi lapangan yang penting.
Lanjutan
Dalam penggunaan daya alsintan
secara tepat seorang pengambil
keputusan usahatani membutuhkan
beberapa kemampuan dan
pengetahuan sebagai berikut:
• Pengkuran kapasitas mesin
• Peningkatan efesiensi lapang
• Estimasi kebutuhan tenaga
Biaya mesin dan peralatan dapat dipisahkan dalam dua kategori, yaitu
biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tidak tetap bertambah
berbanding lurus dengan jumlah operasi, sedangkan baiaya tetap tidak
tergantung pada jumlah pemakaian.
Estimasi biaya tetap
Depresiasi/penyusutan
Biaya pajak dan garasi
Biaya lain-lain
ESTIMASI Estimasi biaya tidak tetap
BIAYA Biaya bahan bakar
ALSINTAN Baiaya pelumas
Biaya penggantian ban
Biaya tenaga kerja
Biaya Perbaikan
Biaya lain-lain.
Evaluasi dan seleksi alat dan mesin
pertanian merupakan suatu bagian yang
sulit dalam strategi mekanisasi pertanian.
Evaluasi dan seleksi merupakan sebuah
jembatan penghubung antara kebutuhan-
kebutuhan yang dirasakan oleh sipemakai
EVALUASI alsin dengan tersediaannya bermacam-
DAN SELEKSI macam alternatif alat dan mesin
ALAT DAN pertanian.
MESIN Dipihak pemakai dirasakan bermacam-
macam kebutuhan akan bantuan didalam
PERTANIAN melaksanakan usahatani mereka, yang
mungkin berbeda di dalam pandangan
pengusaha alat dan mesin yang berusaha
berdasarkan suatu keuntungan yang harus
diperolehnya.
Pengusaha/ produsen alsintan (dalam dan
luar negeri)
Biasanya pengusaha/ produsen alsintan
mempunyai dan menggunakan modal yang
besar untuk menghasilkan suatu alat dan
mesin. Perhitungan keuntungan terhadap
alsintan yang diproduksi sangat menentukan
Evaluasi tahap-tahap penelitian perencanaan dan
desain alsin tersebut.
Alsintan
Produksi dalam negeri seharusnya akan lebih
peka untuk dikembangkan dan mengarah
pada perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
Kendala dalam hal ini, adanya keterbatasan
modal dan juga tenaga ahli. Sedangkan mein
yang diimpor dari luar negeri akan sangat
sulit melakukan perbaikan berdasarkan hasil
evaluasi.
Pemakai, ditinjau dari kebutuhan dan keadaannya.
Dalam pengevaluasiaan ditinjau dari pemakai, dapat
dibedakan menjadi:
Siapa pemakai (operator, pemilik) alsintan tersebut
Pemakai alsintan dapat dibedakan lagi, misalnya
petani, koperasi, perkebunan dan sebagainya. Cirri-
ciri dari pengolongan ini adalah:
Evaluasi Petani, cirinya:
Alsintan Skala atau luasan pengerjaan sempit, skill dan
keahliannya yang dimiliki terbatas, memiliki modal
kecil dan pengetahian managemen terbatas.
Lokasi, dimana alsintan tersebut digunakan
Lokasi penggunaan alsintan sangat menentukan
dalam evaluasi alsintan disebabkan sifat-sifat yang
bervariasi dari lingkungan. (misalnya daerah padat
penduduk dan daerah jarang penduduk).
Selain analisa terhadap pemakai dan
pengusaha, beberapa pengetahuan
selain ilmu engineering dan pertanian
yang dapat digunakan dalam
Pengetahuan menganalisa pemakaian alsintan juga
pendukung diperlukan sebagai dasar dalam
evaluasi antara lain:
Evaluasi
Ergonomika dan keselamatan
Ekonomi Teknik
Sosiologi.
SELEKSI ALAT DAN MESIN
PERTANIAN
Seleksi alat dan mesin pertanian
biasanya didasari pada beberapa hal
sebagai berikut:
Tarap Alternatif atau
Kebutuhan akan pengolahan, macam dari alat
adanya alat dan meliputi : skala, dan mesin yang
mesin pertanian skill, modal dan tersedia
lain sebagainya) dilapangan.
Seleksi alat dan mesin pertanian lebih kompleks bila
dibandingkan dengan seleksi alat di bidang lain (misalnya
industry), disebabkan keistimewaan yang ada pada bidang
pertanian.

a) Biasanya skala dalam bidang pertanian kecil


b) Bermacam-macam kegiatan usaha dan diselubungi
oleh ketidak pastian dari keadaan lingkungan.
c) Ketergantungan terhadap iklim dan cuaca.
d) Dan lain-lain
Seleksi alat dan mesin pertanian dapat digolongkan
menjadi:

Taraf pertama
Biasanya didasarkan pada kebutuhan yang sifatnya relative
kecil, untuk luasan yang sempit, level management yang
sederhana dan usaha tani yang kecil. Kadang-kadang
karena tidak tersedianya data, dan tools yang akan
digunakan, sehingga seleksi terhadap alsintan hanya
menurut selera pemakai saja.
Taraf kedua
Biasanya luasan usaha perkebunan, besarnya investasi dan
tenaga kerja, sudah membutuhkan seleksi tahap ini. Cara
yang dipakai dalam proses seleksi lebih sulit. Misalnya
dengan menggunakan metode diferensial atau
menggunakan metode linier programming.
Taraf dengan menggunakan simulasi
Seleksi alat dan mesin pertanian untuk suatu daerah yang
lebih luas dan dengan usaha tani yang lebih kompleks,
simulasi dan system analisis merupakan alat yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai