Anda di halaman 1dari 26

ALSINTAN

Kelompok 4
ANGGOTA:
1. Shinta Immanuela (D1A023009)
2. Markus Rykoandro (D1A023057)
3. Christina S (D1A023237)
ALSINTAN
Alsintan, singkatan dari Alat dan
Mesin Pertanian, adalah istilah
yang digunakan untuk menyebut
alat-alat mesin yang digunakan di
bidang pertanian.
ALSINTAN
Alsintan terbagi menjadi 2:
-Alat dan mesin budidaya pertanian
pra panen
-Mesin pengolahan hasil pertanian
ALSINTAN
Jenis Jenis Alsintan budidaya:
Rotavator
Kultivator
Pacul/cangkul
Garu tanah
Arit
Alat semprot pertanian (spryer)
ALSINTAN
Jenis Jenis Alsintan pengolahan:
Rice milling
Pengering
Thresher
Mesin sortasi
Mesin pengolah biji sawit
Pengembangan Alsintan di
Indonesia

Alsintan adalah peralatan yang dioperasikan


tanpa atau dengan motor penggerak untuk
kegiatan budidaya, pemeliharaan, panen,
pasca panen, pengolahan hasil tanaman,
peternakan dan kesehatan hewan.
ROTAVATOR

Berfungsi untuk membolak balikan


tanah, mencacah, memotong, serta
menghilangkan tanaman pengganggu
(gulma)
KULTIVATOR

Berfungsi mengaduk dan


menghancurkan gumpalan tanah yang
besar sebelum penanaman untuk
mengaerasi tanah.
PACUL/CANGKUL

Untuk membelah, membalik, memecah,


dan juga menggemburkan tanah.
GARU TANAH

Digunakan agar tanah akan jauh lebih


gembur dan rata, dan menghilangkan
tanaman liar yang menganggu.
ARIT

Dengan memanfaatkan bagian lengkungan


yang tajam, petani menggunakannya
untuk memotong tumbuhan.
SPRYER

Spryer adalah alat yang berfungsi


untuk memecah suspense atau larutan
agar menjadi butiran cair.
RICE MILLING

Untuk mengolah padi menjadi beras.


PENGERING

Alat ini digunakan untuk mengeringkan


hasil panen seperti padi, jagung, dan
lainnya.
THRESHER

Alat ini digunakan untuk memisahkan


biji-bijian dari tangkainya.
MESIN SORTASI

Alat ini digunakan untuk memisahkan


hasil panen berdasarkan ukuran,
bentuk, dan kualitas.
MESIN PENGOLAH BIJI
SAWIT

Alat ini digunakan untuk mengolah


biji sawit menjadi minyak sawit.
Kebijaksanaan Pengembangan
Alsintan

Pengembangan mekanisasi pertanian di suatu wilayah harus


mempertimbangkan banyak faktor secara holistik, bukan hanya
faktor teknis tetapi juga sosial-ekonomi-lahan dan budidaya-
sejarah-politik-kelembagaan-lingkungan-energi . Pembahasan
secara menyeluruh dari semua sisi pandang akan menguntungkan
bagi para pengambil kebijakan pengembangan dari pihak
pemerintah, produsen, pemasar, praktisi, pengguna yang terlibat
dan menjamin fungsi keberlanjutannya. Hasilnya, kebijakan yang
diterapkan akan lebih realistik untuk diterapkan dengan sedikit atau
minim risk pada pihak yang dirugikan.
Kendala Pengembangan
Alsintan

1. Alsintan dirancang tanpa mempertimbangkan faktor ekonomi


sosial
2. Harga alsintan relatif mahal
3. Alsintan yang diproduksi tidak semuanya cocok dengan
agroekosistem suatu daerah
4. Harus adanya pengawasan dalam pembuatan alsintan
Peluang Pengembangan
Alsintan

Peluang pengembangan alsinta di Indonesia masih terbuka


sangat lebar. Namun perlu diperhatikan alsintan yang
dikembangkan harus memenuhi kriteria ketepatangunaan
dengan didukung penelitian yang memadai.
Penggunaan Alsintan mampu memberikan dampak:
1. Mengatasi keterbatasan manusia dan ternak
2. Menurunkan biaya produksi
3. meningkatkan mutu hasil produksi pertanian
4. Mendatangkan nilai tambah dari usaha
5. Pengendalian limbah usahatani
Biaya-biaya Alsintan

Penggadaan energi untuk menggerakkan alsintan diperlukan


biaya-biaya. Contohnya penggunaan mesin traktor pada
pembukaan lahan perkebunan dibutuhkan sejumlah biaya
untuk pengadaan bahan bakar, minyak pelumas, reparasi,
tenaga kerja, penyudutan, asuransi, dan gudang.
Biaya-biaya Alsintan

Biaya Tetap
Biaya tetap alsintan berupa biaya penyusutan. Setiap tahun alsintan yang
dioperasikan sesuai fungsinya akan mengalami penyusutan sehingga dibutuhkan
biaya untuk menggantikannya. Secara teoritis penyusutan(hilang nilai) dikurangkan
dari laba operasi termasuk biaya-biaya untuk penyimpanan alsintan setiap tahunnya.
Biaya-biaya tersebut diinvestasikan hingga saatnya mesin harus diganti yang baru.

Biaya Variabel
Biaya variabel merupkan biaya agak konstan per jam kerja. Dengan demikian
besarnya biaya varibel berubah mengikuti jam kerja(dioperasikannya) lasintan
tersebut. Biaya varibel pada penggunaan alsintan meliputi biaya-biaya untuk
pengadaan bahan bakar, tenaga kerja,ban, pelumas, dan reparasi.
Biaya-biaya Alsintan

Biaya menurut ketepatan waktu


penggunaan alsintan perlu dijalankan mengikuti penjadwalan yang ketat sesuai
dengan yang direncanakan sebelumnya. Penggunaan lasintan yang tidak disiplin atau
tidak sesuai dengan jadwalnya tidakk akan memberikan keuntungan.

Biaya Opurtunitas
Biaya opurtunitas(oppartunity cost) dari alsintan dihitung dari bunga tahunan
bagi nilai modak yang tersimpan pada alsintan selama umur alsintan tersebut.
Biaya-biaya Alsintan

Standar Operasi
Standar operasi sebuah alsintan penting diperhatikan sebagai pertimbangan untuk
memutuskan pengguanaan jenis alsintan.Dalam menangani panen padi penting
dipertimbangkan pengguanaan tenaga manusia atau alsintan perontok padi, dan
sebagainya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai