Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER SISTEM HUKUM INDONESIA

Dosen : Andi Poerwanto Soedjatmiko, S.H., M.H.

Soal

1. Jelaskan! Mengapa manusia sejak dulu sampai sekarang selalu hidup dalam kelompok?
2. Jelaskan dengan contoh perbedaan masyarakat paguyuban (gameinschaft) dan masyarakat
patembayan (gasellschaft)?
3. Mengapa sampai saat ini hukum belum bisa dibuat definisi yang memuaskan semua pihak?
4. Beri contoh salah satu pendapat para ahli tentang sebuah definisi, kritisi bagaimana menurut
saudara? Atau dimana letak kelemahannya!

Nama : Dini Fitriani


Sem / Kelas : II / C
NIM : 21032000002

1. Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya saling membutuhkan dan harus
bersosialisasi dengan manusia lain karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri. Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan manusia lain. Salah satu
contohnya adalah untuk mendapatkan makanan dan minuman harus berinteraksi
dengan ayah dan ibu. Dalam sejarah tidak pernah ada manusia yang hidup sendiri
terpisah dari kelompok manusia lain .

Oleh sebab itu, manusia berkumpul dan membentuk berbagai kelompok, biasanya
kelompok terbentuk berdasarkan lingkungan sekelilingnya, seperti Adanya kedekatan
geografis, memiliki latar belakang yang sama, garis keturunan yang sama dan
keyakinan yang sama. Manusia hidup secara berkelompok karena memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama. Keinginan untuk membentuk kelompok adalah
naluri manusia sejak dilahirkan yang merupakan naluri berteman dan dapat hidup
berdampingan dengan manusia lain.

2. Tonnies membedakan kelompok sosial berdasar sifat ikatan anggotanya menjadi


gemeinschaft (paguyuban) dan gesselchaft (patembayan). Konsep tersebut ia
rumuskan saat berusia 32 tahun melalui buku Community & Society (Gemeinschaft
und Gesellschaft) yang terbit pertama kali pada tahun 1887.

o Kelompok Patembayan (Gasselchaft)


Kelompok patembayan disebut juga gesellschaft, istilah bahasa Jerman yang
dirumuskan oleh Ferdinand Tonnies, dan merujuk pada makna asosiasi.
Pengertian patembayan adalah kelompok sosial yang ikatan antaranggotanya
tak terlalu kuat karena hubungan dan interaksi mereka terjalin dalam waktu
singkat.
Dalam patembayan, struktur kelompok bersifat mekanis dan berpengaruh
dalam hal pikiran saja. Hal ini membuat hubungan antar-anggota kelompok
patembayan cenderung bersifat formal dan lebih memperhitungkan nilai guna
dari interaksi dan komunikasi yang terjadi.

Jika diperinci, ciri-ciri kelompok patembayan (gesellschaft) adalah sebagai


berikut:
- Hubungan antar-anggota cenderung terkait pertukaran ekonomi
- Hubungan antar-anggota bersifat sementara dan tidak intim
- Hubungan antar-anggota bersifat formal Ikatan antar-anggota tidak bersifat
pribadi
- Kelompok bisa melibatkan banyak orang secara umum Motivasi anggota
bergabung didorong kepentingan rasional.

Sementara itu, contoh kelompok patembayan adalah:


- Asosiasi pengusaha
- Organisasi perusahaan
- Serikat pekerja
- Persekutuan dagang
- Organisasi sekolah
- Partai politik.

o Kelompok Paguyuban (Gameinschaft)

Paguyuban disebut pula dengan gemeinschaft, istilah dalam konsepsi


Ferdinand Tonnies yang merujuk ke makna komunitas. Menurut Tonnies,
gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang anggotanya mempunyai ikatan
batin murni, alamiah, sangat kuat, dan bisa bertahan lama. Meski hubungan
antaranggota paguyuban bersifat informal, mereka menjalani kehidupan
bersama dengan intim, pribadi dan eksklusif.

Dalam pandangan Tonnies, gemeinschaft berkaitan dengan wessenwille, yakni


bentuk kehendak manusia yang bersifat kodrati dan timbul secara alamiah.
Wessenwille berhubungan dengan perasaan dan pikiran manusia yang
terbentuk oleh kesatuan hidup alamiah dan organis.

Bisa diambil kesimpulan bahwa kelompok paguyuban merupakan bentuk


ikatan antar-individu yang didasari oleh ikatan batin bersifat murni dan
alamiah, serta cenderung langgeng. Hubungan antar-anggota dalam kelompok
paguyuban didasari oleh cinta dan perasaan batin yang telah dikodratkan

Ciri kelompok paguyuban (gemeinschaft) yang utama menurut Tonnies adalah


sebagai berikut:
- Hubungan antar-anggota bersifat mesra dan intim
- Hubungan antar-anggota bersifat pribadi dan terbatas pada beberapa orang
saja
- Hubungan antar-anggota bersifat eksklusif.

3. Alasan kenapa hukum sulit untuk didefinisikan adalah karena pada dasarnya sebuah
hukum akan tidak dapat tertangkap oleh pancaindera, sehingga akan menyebabkan
untuk sulitnya dalam melakukan pembuatan dari sebuah definisi terhadap hukum
yang akan dapat melakukan pemuasan kepada orang yang ada pada umumnya.

Tujuan dari hukum itu sendiri adalah:

o Memberikan perlindungan pada Hak Asasi Manusia


o Melakukan penciptaan dari kesejahteraan, ketenteraman, dan kenyamanan
o Melakukan penciptaan dari rasa akan keadilan yang ada bagi seluruh
masyarkat
o Akan menjadi sebuah petunjuk dalam pergaulan
o Untuk menjaga sikap tidak melakukan perbuatan main hakim sendiri
o Melakukan perwujudan dari sila kelima yaitu sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia

4. Masing-masing negara memiliki hukum yang berbeda. Hal ini karena kebijakan
masing-masing negara untuk rakyatnya juga berbeda-beda. Pada umumnya, hukum
mengatur aoa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Selain itu hukum juga berguna
untuk menyelesaikan perselisihan, memerintah, maupun menghukum. Hukum
memainkan peran sentral dalam segala bidang, mulai dari politik, sosial, budaya,
hingga ekonomi. Hukum menurut Plato adalah sistem peraturan yang teratur dan
tersusun baik yang mengikat hakim dan masyarakat.

- Aristoteles
Aristoteles adalah seorang filsuf terkenal asal Yunani, ia mendefinisikan hukum
menjadi dua yaitu tertentu dan hukum universal. Dilansir dari Law Explorer, hukum
tertentu adalah aturan yang menetapkan atau melarang berbagai jenis tindakan.
Sedangkan hukum universal adalah hukum alam yang memiliki keteraturan dan
pengarahan internalnya sendiri.

- Ernest Utrecht
Mengutip dari Dasar-Dasar Ilmu Hukum (2000) oleh Prof. Chainur Arrasjid, menurut
Ernest Utrecht, hukum berbunyi sebagai berikut: “Hukum adalah himpunan petunjuk
hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah
dari masyarakat itu”

- Van Apeldoorn
Menurut Van Apeldoorn hukum adalah peraturan yang menghubungkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum bertujuan untuk mengatur tingkah laku serta
pergaulan manusia dan bertujuan untuk mencapai perdamaia

Aturan-aturan tersebut dibuat dengan pertimbangan kesusilaan dan juga bertujuan


menjadi pedoman bagi penguasa negara.

Anda mungkin juga menyukai