Semua harus dilakukan dengan nama Allaah اقرأ باسم ربك الذي
خلق
Karena itulah, tradisi ilmu dalam Islam sejak awal sudah bersifat
“Tawhidy” tidak sekular, tidak mendikotomikan antara unsur dunia
dan unsur akhirat, antara ilmu-ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semua
ilmu itu bermuara pada satu tujuan, yaitu untuk mengenal (ma’rifah)
kepada Allaah swt dan mencintai ibadah kepadaNya, maka Allaah
)19 (محمد فاعلم أنه لا إله إلا الله : berfirman
)11 يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات (المجادلة
Allaah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu, beberapa drajat.
ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم
أعين لا يبصرون بها ولهم آذان لا يسمعون بها أولئك كا لأنعام بل
)179 أضل أولئك هم الغافلون (الأعراف
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk idi neraka jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qalb tapi tidak
untuk memahami (ayat-ayat Allaah), dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan
Allaah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan
untuk mendengar (ayat-ayat Allaah). Mereka itu bagaikan binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesatlagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.
Dari Hadits dan aqwal ulama’ ;
)من خرج في طلب العلم فهو في سبيل الله حتى يرجع (الترمذي
Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan
Allaah hingga ia pulang ( Turmudzi)
تجرع ذول الجهل، ومن لم يذق مر التعلم ساعة: قال الإمام الشافعي
طول حياته
Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya mencari ilmu
walaupun sesaat maka ia akan terjerumus dalam kebodohan yang hina
sepanjang hayat.
ومن فاته التعليم وقت شبابه فكبر عليه أربعا لوفاته:وقال أيضا
Barang siapa yang tidak menggunakan masa mudanya untuk mencari
ilmu, maka bacakan takbir empat kali.
Tujuan ilmu :
Untuk mengenal Allaah
Untuk meraih kebahagiaan