Anda di halaman 1dari 5

URGENSI EPISTEMOLOGI ISLAM

Dr. Andian Husaini


EPISTEMOLOGI ISLAM adalah :
 Cabang ilmu filsafat yang membahas HUKUM ISLAM secara
menyeluruh dan mendasar
 Theory of knowledge of hukum Islam
 Berbicara tentang sumber-sumber hukum Islam (Al-Quran,
Hadits) dan bagaimana meraihnya.
Ilmu Pengetahuan adalah merupakan sesuatu yang sangat
mendasar dalam kehidupan manusia. Islam, khususnya, agama yang
sangat menghargai ilmu pengetahuan. Al-Quran adalah Kitab yang
begitu besar perhatiannya terhadap aktivitas pemikiran dan keilmuan.
Bahkan, yang diajarkan pertama kali kepada Nabi Adam as adalah
pengetahuan tentang nama-nama benda. Wahyu pertama yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berkaitan dengan perintah
membaca (‫ )اقرأ‬dan menulis yang disimbulkan dengan “pena” (‫)قلم‬.
Wahyu inipun sudah berbicara tentang proses penciptaan manusia
yang berasal dari “‫( ”العلق‬sesuatu yang melekat). Tetapi, sejak awal
sudah diingatkan bahwa proses membaca dan belajar tidak boleh
dipisahkan dari dasar keimanan.

Semua harus dilakukan dengan nama Allaah ‫اقرأ باسم ربك الذي‬

‫خلق‬

Karena itulah, tradisi ilmu dalam Islam sejak awal sudah bersifat
“Tawhidy” tidak sekular, tidak mendikotomikan antara unsur dunia
dan unsur akhirat, antara ilmu-ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semua
ilmu itu bermuara pada satu tujuan, yaitu untuk mengenal (ma’rifah)
kepada Allaah swt dan mencintai ibadah kepadaNya, maka Allaah
)19 ‫(محمد‬ ‫فاعلم أنه لا إله إلا الله‬ : berfirman

Ketahuilah, sesungguhnya tiada Tuhan yang patut disebnah kecuali


Allaah.
Ayat-ayat Al-Quran yang berkait dengan keilmuan :

)114 ‫وقل رب زدني علما (طه‬


Katakanlah, wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku.

)9 ‫قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون (الزمر‬


Katakanlah, tidaklah sama, orang yang tahu dan orang yang tidak
tahu...

)11 ‫يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات (المجادلة‬
Allaah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu, beberapa drajat.

‫ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم‬
‫أعين لا يبصرون بها ولهم آذان لا يسمعون بها أولئك كا لأنعام بل‬
)179 ‫أضل أولئك هم الغافلون (الأعراف‬
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk idi neraka jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qalb tapi tidak
untuk memahami (ayat-ayat Allaah), dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan
Allaah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan
untuk mendengar (ayat-ayat Allaah). Mereka itu bagaikan binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesatlagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.
Dari Hadits dan aqwal ulama’ ;

)‫من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ( البخاري‬


Barang siapa yang dikehendaki Allaah kebaikan maka Allaah
menjadikannya faqih ( memahami dengan baik) dalam masalah agama
(Islam).

)‫من خرج في طلب العلم فهو في سبيل الله حتى يرجع (الترمذي‬
Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan
Allaah hingga ia pulang ( Turmudzi)

‫ تجرع ذول الجهل‬،‫ ومن لم يذق مر التعلم ساعة‬: ‫قال الإمام الشافعي‬
‫طول حياته‬
Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya mencari ilmu
walaupun sesaat maka ia akan terjerumus dalam kebodohan yang hina
sepanjang hayat.

‫ ومن فاته التعليم وقت شبابه فكبر عليه أربعا لوفاته‬:‫وقال أيضا‬
Barang siapa yang tidak menggunakan masa mudanya untuk mencari
ilmu, maka bacakan takbir empat kali.

‫ إذا لم يكونا لاعتبار لذاته‬،‫ والله بالعلم والتقى‬،‫ وذات الفتى‬:‫وأيضا‬


Demi Allaah, hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan taqwa.
Jika kedua hal itu tiada maka tak bisa disebut pemuda.
Karena begitu pentingnya kedudukan ilmu, maka “rusaknya ilmu
dan ulamak” juga menjadi faktor penyebab terpenting dalam
terjadinya kerusakan suatu masyarakat. Rusaknya orang-orang yang
berilmu terjadi Ketika mereka terjebak dalam kekeliruan atau
penyakit “‫ ”حب الدنيا‬termasuk hubbu kekuasaan. Sesungguhnya
kerusakan rakyat terjadi karena kerusakan penguasa dan kerusakan
penguasa terjadi karena kerusakan ulamak. Andaikan hakim dan
ulamak tidak rusak maka akan kecillah kerusakan penguasa
disebabkan ketakutan mereka kepada hakim dan ulamak.

Tujuan ilmu :
 Untuk mengenal Allaah
 Untuk meraih kebahagiaan

Perkembangan sains di dunia Islam, membuktikan bahwa untuk


meraih perkembangan yang tinggi bisa diraih dengan konsepsi
sains yang tidak sekular, yakni sains yang berbasis pada konsep
tauhid.

Dunia Islam mampu menyelesaikan problemnya. Dan berkat


prinsip-prinsip dasar keimanannya, maka Islam akan mampu
mewujudkan kehidupan yang penuh toleransi terhadap agama
dan budaya lain. Bahkan, katanya, berkat terpeliharanya
keyakinan dan keimanan yang tak tergoyahkan oleh siapa atau
apa yang mampu menghentikan Islam.

Anda mungkin juga menyukai