Anda di halaman 1dari 7

CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

RANCANG BANGUN ALAT UKUR COS φ METER DIGITAL


BERBASIS INTERNET OF THINGS
Istiyo Winarno, ST., M.T.1) Achmad Ali Izzudin2)
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Hang Tuah Surabaya
Jalan Arief Rachman Hakim No. 150, Keputih, Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60111
Email : lecture.ee.uht@gmail.com, aliizzudin31@gmail.com

Abstract— Perkembangan industri 4.0 memiliki 2 point mereka sehingga mengurangi interaksi manusia. Hal ini
untuk menghadapi era ini. Pertama, “ Internet of Things” juga akan membuat pengguna internet semangkin
saat komputer – komputer yang ada di pabrik itu meningkat dengan berbagai fasilitas dan layanan internet
tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini [3]. Dengan adanya masalah tersebut, maka penilitian ini
produksi bisa langsung diketahui saat itu juga oleh pemilik
dikembangkan monitoring cos phi meter menggunakan
pabrik. Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001
sensor baru. Untuk menjawab tantangan pada industry 4.0 Internet of Things, sehingga untuk pembacaan cos phi
maka di rancang alat pengukuran Cos φ meter berbasis dapat dilakukan pada jarak jauh. Hal ini sangat efektif dan
internet of things, agar pemilik pabrik mengetahui factor bermanfaat bagi penggunaan saat ini.
daya tanpa harus datang ke pabriknya. Mikrokontroller
II. DASAR TEORI
AT Mega 16 digunakan sebagai prosesor dalam mengontrol
nilai masukkan dari sensor arus ACS 712 dan sensor A. Faktor Daya
tegangan yang kemudian di olah pada perturb and observe.
Keluaran dari mikrokontroller berupa penampilan nilai Daya ialah banyaknya perubahan energi terhadap
tegangan, arus cos φ dan daya yang di tampilkan di lcd dan waktu dalam besaran tegangan dan arus [4]. Daya listrik
aplikasi monitoring cos φ. Hasil pengujian yang di dapat dapat dibagi menjadi 3 yaitu daya nyata (P), daya reaktif
melalui pengukuran arus menggunakan sensor arus 712 (Q), dan daya semu (S).
error sebesar 2.036 %, pengukuran tegangan menggunakan
sensor tegangan error sebesar 2.4873 % dan pengukuran 1. Daya nyata P merupakan daya sebenarnya yang
cos φ menggunakan perturb and observe pada dibutuhkan oleh beban-beban/peralatan rumah
mikrokontroller error sebesar 4.380 %. Aplikasi android tangga. Satuan daya nyata adalah watt (W) [4]
untuk monitoring jarak jauh telah bisa diakses dengan
baik. 2. Daya reaktif Q adalah daya yang timbul karena
adanya pembentukan medan magnet pada beban-
Kata Kunci : Power Factor, Perturb And Observe, Cos φ
beban induktif. Satuan dari daya reaktif adalah volt
Meter, Internet Of Things
ampere reaktif (VAR) [4].
I. PENDAHULUAN
3. Daya semu merupakan resultan antara daya nyata
Karena pentingnya nilai faktor daya maka dibutuhkan dan daya reaktif. Satuan dari daya semu adalah volt
suatu alat untuk melakukan pengukuran yang tepat guna ampere (VA) [4].
untuk mengetahui kualitas daya sehingga dapat
meningkatkan efisiensi tenaga listrik. Sejauh ini 4. Faktor daya (Cos φ) merupakan suatu konstanta
pengukuran faktor daya menggunakan alat ukur cos φ pengali dengan nilai 0 sampai 1, yang menunjukkan
yang masih berbentuk analog, sehingga masih didapatkan seberapa besar daya nyata yang diserap oleh beban
angka ketelitian yang belum akurat dikarenakan faktor resistif dari daya semu yang ada pada suatu beban
human error atau faktor kesalahan manusia pada saat total [4].
pembacaan hasil pengukuran [1]. Pada penelitian B. Segitiga Daya
sebelumnya sudah dapat menampilkan nilai cos phi pada
PC menggunakan komunikasi serial Universal
Asynchronous Receiver-Transmitter mikrokontroler
dengan program Delphi 7.0. serta library comport 4.0 [2].
Namamun pengggunaan komputer dimasa datang mampu
mendominasi pekerjaan manusia dan mengalahkan Gambar 1. Segitiga daya. (a) karakteristik beban kapasitif. (b)
kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol karakteristik beban induktif.
ataupun memonitoring peralatan elektronik dari jarak jauh
menggunakan media internet, Internet Of Things Daya semu (S) merupakan resultan dari dua
memungkinkan pengguna untuk mengelola dan komponen, yaitu daya nyata (P) dan komponen daya
mengoptimalkan elektronik dan peralatan listrik yang reaktif (Q). Hubungan ini disebut dengan segitiga daya
menggunakan internet. Hal ini berspekulasi bahwa dan dalam bentuk vektor dapat digambarkan [4].
disebagian waktu dekat komunikasi antara komputer dan P = V . I Cos  (1)
peralatan elektronik mampu bertukar informasi diantara

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 145


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

Q = V . I Sin  (2) IoT bertujuan untuk memperluas manfaat dari


konektivitas internet dengan menjadikan benda-benda
2 2
S= P Q atau S = V . I (3) disekitar kita dapat terhubung ke internet, sehingga dapat
dikontrol mengumpulkan dan mengirimkan data dari
DayaNyata jarak jauh. Namun, perangkat dalam IoT seringkali
Faktor Daya = = Cos  (4) merupakan perangkat kecil yang didistribusikan secara
DayaSemu
luas dan memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas
C. Mikrokontroler ATMEGA 168 penyimpanan dan kemampuan komputasi. Hal tersebut
menciptakan kekhawatiran dalam hal keandalan, kinerja,
Mikrokontroler merupakan otak dari penelitian ini. keamanan, dan privasi pada layanan yang akan dibangun
Komponen ini berfungsi mengolah input untuk di jadikan [12]. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, perangkat
acuan output yang harus di keluarkan kesistem lain [5]. IoT dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang
Atmega 168 mempunyai memori flash 16 Kilobytes, menawarkan kapasitas penyimpanan dan kemampuan
memori EEPOM 515 bytes, RAM 1 Kilobytes, dan 2 buah komputasi yang lebih baik. Salah satunya adalah sistem
instruction word/vectorv. Selain itu Atmega 168 memiliki komputasi berbasis cloud. Cloud computing merupakan
5 buah channel Analog to Digital Converter (ADC) [5]. model komputasi baru di mana sumber daya komputasi
D. HTML dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan pengguna dengan
mudah melalui internet [13]. Integrasi antara IoT dan
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah suatu cloud computing menciptakan paradigma teknologi baru
bahasa yang dikenali web browser untuk menampilkan yang disebut CloudIoT untuk internet dimasa depan [12].
informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan
tulisan teks biasa”. Sedangkan web browser adalah III. METODE PENELITIAN
program komputer yang digunakan untuk membaca Sistem dimulai dengan pendeteksian sinyal oleh
HTML, kemudian menerjemahkan dan dan menampilkan sensor. Sensor tegangan berfungsi untuk mengambil
hasilnya secara visual ke layar komputer. Contoh sinyal sinusoida tegangan sebesar 2.1 volt dari sinyal
program web browser antara lain seperti Mozila Firefox, sinusoida tegangan 220 volt. Sensor arus berfungi
Google Chrome, Internet Explore, Microsoft Edge, dan mengkonversi sinyal sinusoida arus menjadi sinyal
sebagainya [7]. sinusoida tegangan yang linier dengan perubahan nilai
E. MySQL arusnya. Sinyal keluaran sensor tegangan dan arus masuk
ke rangkaian zero crossing. Rangkaian zero crossing
MySQL (My Structure Query Language) adalah berfungi untuk mengkonversi sinyal sinusoida tegangan
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data dan arus menjadi sinyal step tegangan dan arus. Kemudian
SQL (Database Management System) atau DBMS”. Dari sinyal step tegangan dan arus masuk ke mikrokontroler
sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre AT Mega16 untuk mencari nilai faktor dayanya [6].
SQL, dan lain-lain, MySQL merupakan DBMS yang
multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah Kemudian mikrokontroler mencari jaringan wifi
lisensi GNU General Public Licence (GPL) [7]. untuk proses peng-upload data. Proses dimulai apabila
wireless fidelity (wifi) tidak ditemukan, maka LED warna
F. PHP merah menyala, tetapi apabila wifi ditemukan, tetapi tidak
PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman dapat menyambuungkan ke wifi, maka akan kembali ke
(interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber proses pencarian wifi, apabila wifi ditemukan dan dapat
menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara tersambung, maka selanjutnya adalah mengecek jaringan
langsung pada saat baris kode dijalankan [7]. internet, apabila wifi terhubung ke jaringan internet maka
LED hijau menyala, dan proses selanjutnya adalah
G. HTTP mengecek kestabilan koneksi wifi, apabila koneksi wifi
HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer stabil, maka proses pengiriman data ke DBMS dijalankan
Protocol yang merupakan protokol untuk mengatur [3].
komunikasi antar client dan server. Protokol HTTP Setelah sistem koneksi wifi tersambung dan dapat
dipilih karena merupakan protokol sederhana yang telah terhubung ke jaringan internet, maka proses pengiriman
banyak digunakan, sehingga didukung oleh banyak data ke server dimulai, apabila data terkirim maka LED
perangkat. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah warna hijau ON, dan apabila proses pengiriman data
keamanan, digunakan mekanisme autentikasi dan tidak terkirim, maka proses akan kembali ke proses
otorisasi menggunakan JWT (JSON Web Token) [14]. pengecekan koneksi wifi [3].
H. Internet of Things Data yang telah di upload pada DBMS, akan di
Internet of Things (IoT) merujuk pada suatu jaringan tampilkan pada interface. Interface yang terdiri dari PHP
yang menghubungkan perangkat fisik di berbagai dan HTML [8]. Interface berupa laman web dan aplikasi
jaringan menggunakan berbagai protokol berbeda [11]. android. Untuk mengakses data cos phi secara berkala.

146 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

A. Perancangan Sensor Tegangan


Sensor tegangan berfungsi untuk mengambil sinyal
sinusoida tegangan sebesar 2.1 volt dari sistem 220 volt.
Sensor tegangan menggunakan prinsip pembagi tegangan
seperti gambar 2 [6], disini sensor tegangan
Gambar 3. Rangkaian Sensor Arus
menggunakan trafo sebagai pengiriman tegangan dari
220 volt ke 12 volt. Dari trafo barulah masuk ke pembagi C. Perancangan Rangkain Zero Crossing
tegangan agar mikrokontroler tidak terbakar. Karena
Rangkaian Zero crossing berfungsi untuk
batas maksimum dari mikrokontroler adalah 5 volt.
mengkonversi sinyal sinusoida arus dan tegangan
menjadi sinyal step. IC Op-Amp LM339 sebagai
komparator [4] seperti pada gambar 4.
  
2.1 volt =  Vin *  
R1
(5)
  R  R2 
  1 
Ditentukan R2 = 10000 

  
2.1 volt =  12 volt *  
R1
(6)
  R  10000   
Gambar 4. Rangkaian zero crossing

  1  D. Perancangan Perangkat Lunak Cos phi

Maka nilai RTop = 2200  ,agar tegangan output dari


sensor tegangan sesuai yang di butuhkan.

Gambar 5. Bentuk gelombang sinyal beda fasa hasil dari


perbandingan sinyal step arus dan tegangan.

Pendeteksian nilai beda fasa yang dilakukan oleh


mikrokontroler dengan membaca keluaran sinyal step
sensor arus dan tegangan 1 atau 0. Sinyal tersebut dibaca
Gambar 2. Rangkaian Sensor Tegangan lebar pulsa logika 1 nya kemudian dikonversi ke nilai
derajat setelah itu dikonversi ke nilai faktor daya [4].
B. Perancagan Rangkaian Sensor Arus
  t on ( ms ) o 
 1 N 2 Cos φ =  Cos  x 360  
 (8)
Y =   ( xi ) 
 (7)   periode ( ms ) 
 N i 
E. Perancangan Komponen Komunikasi
Dimana :
Perancangan komponen komunikasi menggambarkan
Y = Nilai data efektif alur komunikasi antara tiga entitas yaitu perangkat IoT,
perangkat lunak IoT cloud platform, dan aplikasi
N = Banyaknya data pengukura pengguna. Alur komunikasi antar entitas dibagi menjadi
dua yakni pengiriman data dari perangkat IoT ke IoT
X = Data pengukuran cloud platform dan aplikasi pengguna kepada IoT cloud
platform dalam mengakses data sensor dan
Persamaan di atas digunakan untuk melakukan memanajemen perangkat [14]. Kedua alur
perhitungan terhadap sampling yang dilakukan sebanyak komunikasi pada sistem yang dikembangkan dapat dilihat
N kali atau dalam waktu 1 detik. . Maka data ADC sensor
pada berikut :
arus selama 1 detik akan dibaca dan ADC tersebut
dikonversikan kedalam pembacaan tegangan DC. Sensor
arus ACS712 mengeluarkan sinyal analog hasil
pembacaan oleh sensor secara langsung dan diterima
mikrokontroler melalui pin ADC [10]. Nilai data efektif
adalah akar dari nilai rata – rata dari sutau fungsi yang
dikuadratkan
Gambar 6. Alur Komunikasi Antar Entitas

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 147


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tegangan AC

Tegangan yang Diamati(V)


F. Perancangan Komponen Manajemen Data
No Error(%)
a. Perancangan Data Model Sensor
Voltmeter
Pada perancangan data model digambarkan mengenai AC
skema basis data untuk menyimpan informasi mengenai
pengguna, data sensor, dan perangkat IoT [12]. 1 215.10 213.5 0.0074 %
Perancangan disesuaikan dengan sistem basis data
MySQL yang berorientasi dokumen. Pada tahap ini
diidentifikasi dokumen, field beserta tipe data disetiap 2 222.35 213.7 4%
dokumen. Untuk menekan redudansi data, diidentifikasi
juga hubungan antar dokumen menggunakan reference 3 215.44 213.8 0.007 %
dari satu dokumen ke dokumen lainnya. Skema basis data
yang memuat field dan relasi antar dokumen [14].
4 222.75 213.6 4.2 %
b. Perancangan Data Access
Perancangan data access digunakan untuk 5 222.66 213.6 4.2 %
mendefinisikan aturan dalam mengirimkan HTTP
request ketika mengakses data sensor. Dalam IoT 6 222.09 213.5 4.02 %
cloud platform yang dikembangkan ini, peneliti
menyediakan API berupa web service untuk 7 222.09 213.4 4.07 %
mengakses data sensor yang ada di cloud [14].
G. Perancangan Komponen Antarmuka (Interface) 8 214.10 213.8 0.14 %
Perancangan komponen interface menjelaskan
mengenai rancangan tampilan web atau aplikasi untuk 9 218.10 213.6 2.106%
memanajemen perangkat dan melihat data sensor.
Perancangan interface menggunakan PHP HTML, agar
10 218.34 213.8 2.123 %
sistem dapat menampilkan tampilan yang bagus.
IV. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA
Erro Rata – Rata (%) 2.4873 %
Pengujian alat tersebut terdiri dari pengujian secara
open loop dan close loop. Bab ini juga berisi mengenai Berikut gambar perbandingan sistem cos phi dengan
analisa dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Tujuan votlmeter.
dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah setiap
bagian dari sistem dan juga sistem secara keseluruhan
telah bekerja sesuai dengan bab metode penelitian.
A. Pengujian Nilai Tegangan
Pengujian sensor tegangan AC pada alat monitoring
ini, dilakukan dengan membandingkan pengukuran
tegangan antara yang terbaca oleh alat monitoring
dibandingkan dengan pembacaan oleh voltmeter yang
terstandar kalibrasi. Hasil yang didapatkan pada
perbandingan pembacaan tegangan yang dilakukan oleh
alat monitoring dengan voltmeter, dapat dilihat pada
berikut

Gambar 7. Perbandingan Pembacaan Sistem vs Voltmeter

B. Pengujian Nilai Arus


Berikut adalah hasil pengujian dari pembacaan
sensor arus alat monitoring menggunakan ACS712
dengan menggunakan beban yang berbeda-beda.
Pembacaan sensor dibandingkan dengan alat ukur

148 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Amperemeter yang terstandar kalibrasi untuk dilihat C. Pengujian Nilai Cos φ


seberapa besar penyimpangan pembacaan arus yang
Berikut adalah hasil pengujian dari pembacaan sistem
dilakukan oleh alat monitoring tersebut.
perturb and observe cos φ dengan menggunakan beban
Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor ACS712 yang berbeda-beda. Pembacaan sensor dibandingkan
dengan alat ukur yang terstandar kalibrasi untuk dilihat
Data Arus Teramati (A) seberapa besar penyimpangan pembacaan cos phi yang
No Beban Error dilakukan oleh alat monitoring tersebut.
ACS712 Amperemeter Tabel 3. Hasil Pengujian perturb and observe cos φ

Tanpa Data Cos φ Teramati


1 0 0 5%
Beban
No Beban Error
Sistem
Cos phi Meter
2 Gerinda 0.71 0.76 3.658 % Cos phi

3 Bor 0.56 0.58 3.448 % Tanpa


1 0.6 0.6 5%
Beban
4 Trimer 0.78 0.79 1.265 %
2 Gerinda 0.85 0.98 13.26 %
5 Mesin Serut 1.36 1.36 5%
3 Bor 0.85 0.98 13.26 %
Mesin
6 Pemotong 2.55 2.56 0.390 % 4 Trimer 0.94 0.98 4.081 %
Besi
5 Mesin Serut 0.99 0.98 1.02 %
Mesin
7 Potong 1.58 1.59 0.628 % Mesin

Aluminium 6 Pemotong 0.93 0.97 4.123 %


Besi
Mesin
8 Circular 2.03 2.05 0.975 % Mesin

Saw 7 Potong 1.00 0.98 2.04 %


Aluminium

2.036 % Mesin
Error Rata - Rata
8 Circular 0.99 0.98 1.02 %
Saw
Berikut gambar perbandingan sistem cos phi dengan
amperemeter.

4.380 %
Error Rata – Rata

Berikut gambar perbandingan sistem cos phi dengan


amperemeter.

Gambar 8. Perbandingan Pembacaan Sistem vs Amperemeter

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 149


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

3. Sensor Arus efektif membaca arus beban yang


digunakan dengan maksimal pembacaan sebesar 5A.
Pada pengujian yang telah dilakukan sensor ini masih
memiliki penyimpngan pembacaan data atau error
arus sebesar 2.036 %.
4. Pembacaan cos phi yang dilakukan sistem memiliki
tingkat error 4.308%, tingkat error tersebut masih
dalam ambang batas wajar
DAFTAR PUSTAKA

[1] Yudistira Herdiawan, Perancangan dan Implementasi Alat Ukur


Gambar 9. Perbandingan Pembacaan Sistem vs Cos phi Meter Cos Phi Meter Digital Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 328,

D. Pengujian Perfoma IoT Universitas Lampung, Indonesia, 2016.


[2] Sulistiyo Agus Prasetio, Dedi Ary dan Supardi Agus, KWH Meter
Pengujian performa dilakukan untuk mengetahui Digital Terkoneksi Personal Computer (PC) Berbasis
kinerja dari IoT cloud platform yang diajukan. Mikrokontroler ATMEGA16, Universitas Muhammadiyah
Pengujian dilakukan dengan mengamati proses Surakarta, Indonesia, 2012.

komunikasi antar entitas menggunakan beberapa [3] Samudera Dody dan Sugiarto Ari, Sistem Pengeritangan dan
Penanganan Kebocoran Gas Flammable dan Kebakaran Berbasis
nilai parameter yang ditentukan seperti skalabilitas, Internet Of Thing, Universitas Teknologi Yogyakarta, Indonesia,
latency dan error rate. Fitur yang dilakukan pengujian 2018.
performa merupakan fitur utama dari IoT cloud platform [4] Graincer John J. And Stevenson Wiliam D, JR., Power Sistem
yang diajukan, yakni: fitur mengakses interface aplikasi. Analysis, McGraw-Hill Book Company, New York, pp 10 - 11,
1994.
Pada gambar 10. Pengujian Internet Of Things (IoT)
[5] Wulandari Bekti, M.Pd, Pelatihan:Pemograman Mikrontroler Tipe
berhasil ditampilkan pada aplikasi monitoring cos φ AVR Bagi Guru – Guru SMK, Universitas Negeri Yogyakarta,
tetapi untuk mengakses aplikasi cos phi meter sangat Indonesia, 2015.
dipengaruhi oleh jaringan internet yang digunakan dan [6] Hartono Temmy Nanda, Shidiq Mahfudz dan Santoso Heri,
untuk hasil grafik dari memonitoring ada data yang delay Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga
dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis,
Universitas Brawijaya, Indonesia, 2014.
[7] Anhar, Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak,
Mediakita, Indonesia, pp 2 – 49, 2010.
[8] Anwar Syaiful dan Irawan Fahrizal, Rancangan Bangun Sistem
Informasi Pengajuan Pengadaan Suku Cadang Mobil Pada
PT.Andalan Chrisdeco Berbasis Web, AMIK BSI Jakarta,
Indonesia, 2017.
[9] Allegromicro, ACS712, Fully Integrated, Half Effect – Based
Linear Current Sensor IC with 2.1 kiloVolt/RMS Isolation and
Low-Resistance Current Conductor. Massachusetts :
Allegromicro. 2006.
[10] Akbar Rizal, Rancang Bangun Alat Monitoring Tegangan, Arus,
Daya, kWh, Serta Estimasi Biaya Pemakaian Peralatan Listrik
Pada Rumah Tangga, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
Indonesia, 2018.

Gambar 10. Interface Aplikasi Sistem Cos φ [11] Guoqiang,S., Yanming,C., Chao, Z., & Yanxu, Z., Design and
Implementation of Smart IoT Gateway. Green Computing and
KESIMPULAN Communications (GreenCom), 2013 IEEE and Internet of Thing
(iThings/CPSCom), IEEE International Conference on and IEEE
Setelah melalui tahap perancangan dan pengujian, Cyber, Physical and Social Computing, 2013.
maka hasil yang di dapat memiliki beberapa kesimpulan [12] Botta, A., De Donato, W., Persico, V., & Prescapé, A., Integration
sebegai berikut : of Cloud computing and Internet of Things, Elsevier Science
Publisher, The Netherlands, 2016.
1. Perancangan alat monitoring cos phi meter
[13] Zhang Q., Lu, C., & Raouf, B., Cloud computing: state –of-the –
berbasis iot dapat berjalan dengan baik dan art and research challenges, Journal of internet servies and
dapat mnenjalankan instruksi yang telah application, The Journal of the Brazilian Computer Society
diprogram. (JBCS), 2010.
[14] Pratama Ocki P., Bhawiyuga Adhitya, & Amron Kasyful,
2. Sensor tegangan AC bekerja dengan baik dalam Pengembangan Perangkat Lunak IoT Cloud Platform Berbasis
membaca tegangan AC dari PLN. Error Protokol Komunikasi HTTP, Universitas Brawijaya, Indonesia,
pembacaan senssor AC berkisar 2.4873 % yang 2018.
masih tahap baik.

150 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

BIODATA PENULIS
Penulis dilahirkan di Tuban pada
tanggal 31 Mei 1995 dengan
nama Achmad Ali Izzudin putra
kedua dari pasangan Samsudin
dan Zulaicha Saf’i. Lulus dari
SDN Menanggal II Surabaya
tahun 2008, melanjutkan ke SMP
Islam Jiwa Nala lulus tahun 2011, kemudian melanjutkan
ke SMAN 17 Surabaya lulus tahun 2014. Melalui jalur
TES, Penulis dapat melanjutkan studinya ke Teknik
Elektro, Universitas Hang Tuah Surabaya.

Penulis dapat dihubungi melalui Email :


aliizzudin31@gmail.com

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 151

Anda mungkin juga menyukai