Reaktansi kapasitif yaitu hambatan pada kapasitor yang dilewati oleh arus listrik bolak-balik (AC). Kapasitor bisa diibaratkan sebuah
baterai dengan kapasitas kecil yang bisa menyimpan energi listrik berdasarkan beda potensial pada kedua kutubnya (anoda dan katoda).
apabila sebuah Kapasitor diberikan tegangan AC yang polaritas tegangan berubah-ubah dari polaritas positif ke polaritas negatif
kemudian dari polaritas negatif ke polaritas positif dengan tingkat frekuensi tertentu seperti pada gelombang sinus tegangan. Dengan
demikian, muatan pada Kapasitor akan diisi dan dibuang/dilepas secara terus menerus sesuai dengan frekuensi tegangan AC yang
diberikannya tersebut.
Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara
seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang
dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi (Z) atau hambatan total.
Dalam sistem AC, arus yang digunakan adalah arus sinusoida. Jika sumber tegangan AC dihubungkan ke
beban listrik, maka akan mengalir arus AC.
(a)Jika gelombang tegangan V dialirkan ke beban resistif, induktif dan kapasitif, maka secara berurutan akan
menghasilkan arus IR, IL, dan IC
(b), jika beban merupakan beban resistif murni, maka gelombang tegangan dan arus akan berimpit, dikatakan sefasa.
(c), jika beban menyuplai beban induktif (beban mengandung lilitan seperti motor dan sebagainya), maka gelombang
arus akan terdistorsi. Bentuk distorsinya adalah gelombang arus tergeser ke arah kanan, dikatakan gelombang arus
tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini diistilahkan dengan lagging (meninggalkan). Perbedaan sudut saat
gelombang tegangan dan arus melewati garss y=0, disebut sebagai sudut fasa (φ, phi), dimana pada gambar besarnya
sekitar 30°. Jika dimasukkan ke dalam fungsi trigonometri cosinus, maka besaran itu dikenal luas sebagai cos (φ)
atau cos phi atau faktor daya atau power factor.
(d), jika beban menyuplai beban kapasitif (beban mengandung kapasitansi), maka gelombang arus akan terdistorsi
pula. Bentuk distorsinya adalah gelombang arus bergeser ke arah kiri, dikatakan bahwa gelombang arus mendahului
gelombang tegangan. Hal ini diistilahkan dengan leading (mendahului)
Sekian presentasi dari kelompok kami salah dan
janggal dari penyampaian maupun di pengetikan
mohon maaf
ASSALAMUALAIKUM WR.WB