Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KERJA

KKN - PPM

“PENGEMBANGAN DESA WISATA BILEBANTE BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL”


OPEN
NING
DESA BILEBANTE
Desa BileBante berdiri sejak kurang lebih 65 tahun yang lalu dan terletak di kecamatan Pringgarata
kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dengan luas 28.365 Km² dan dihuni oleh 4.264 jiwa,
dimana mayoritas penduduk berada pada usia produktif. Sehingga desa wisata menjadi salah satu
sumber pendapatan bagi masyarakat. Masyarakat Bilebante ada yang memeluk agama Islam dan
Hindu. Tapi masyarakat Bile bante hidup berdampingan dan kedua budaya melebur dengan harmonis
dan menjadi kebanggan masyarakat desa. Ini terbukti dengan adanya setiap pertunjukan untuk
menyambut tamu yang datang melibatkan penari dari masyarakat hindu yang dikenal dengan tarian
puspanjali. Selain itu beberapa prestasi juga diraih oleh desa Bilebante baru – baru ini yaitu terpilih
sebagai juara dua kategori alam dalam kompetisi BCA desa Wisata Award 2021,
fenomena desa wisata merupakan bentuk inovasi, kreatifitas dan
kemandirian suatu masyarakat sehingga menjadikan desa tersebut
dikenal masyarakat luas. Salah satu desa wisata yang ada di NTB , desa
ini memiliki beberapa spot wisata antala lain :
1. Kebun herbal, kebun herbal dengan luas sekitar satu hektar ini
teletak di pinggir kali Babak di tengah-tengah perkebunan milik
masyarakat.
2. Bersepeda, kegiatan bersepeda ini sangat menarik dan digemari para
tamu dan wisatawan. Untuk kegiatan ini para tamu sudah disediakan
sepeda dan juga pemandu yang akan menemani mereka bersepeda
mengelilingi track yang sudah disediakan melewati pemukiman
penduduk, areal persawahan, dan juga perkebunan milik masyarakat.
3. Pasar Pancingan, Pasar Pancingan menjadi ikon dari desa Wisata
Hijau Bilebante. Pasar ini diadakan setiap hari minggu dibuka mulai
jam 08.00 sampai jam 14.00. Para pengunjung pasar pancingan ini
tidak hanya datang dari warga masyarakat Bilebante dan sekitarnya
tetapi juga dari berbagai wilayah di Lombok, baik Lombok Barat,
Timur, dan juga kota Mataram. Bahkan sering terlihat pengunjung
dari wisatawan mancanegara yang ikut berbaur bersama pengunjung,
WELCOME
to our
Team
KELOMPOK V Puji bagi Allh SWT, yang telah melimpahkan rahmad, taufiq dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat mepresentasikan Program
Kerja KKN – PPM dengan tema “ Pengembangan Desa Wisata Bilebante
berbasis sumber daya lokal “ dimana program kerja yang kami fokuskan
adalah “ Wisata kebun Herbal ”. Kami juga menyadari program KKN-
PPM ini berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu
pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing kami Dr. Ary Wahyudi,SH.,MH. dan kepada semua
anggota kelompok yang ikut berpartisipasi menyumbangkan tenaga
dan pikiran dalam presentasi pada hari ini
KETUA SEKERTARI BENDAHARA
S

YUMAL FURQAN MIN ISMATUL HASANAH


Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi Fakultas Teknik
PROGRAM UTAMA

Pemanfaatan daun
semet meong di Kebon
Herbal Bilebante
Program pendukung dan tambahan
Pembuatan septic tank
untuk limbah makanan
basah

Pengolahan limbah
sisa makanan
dengan budidaya
magot dan
pengolahan kompos
Pelatihan
pembuatan madu
trigona
Program
Unggulan
Non fisik
Pemanfaatan daun semet
meong atau Orthosiphon
aristatus atau Kumis Kucing
Mengajak masyarakat untuk
merawat dan mengolah daun semet
meong menjadi jamu yang bernilai
tinggi serta bermanfaat bagi
Kesehatan
Proses pengolahan

Daun semet meong dimanfaatkan untuk mengatasi


berbagai macam keluhan kesehatan. Di Indonesia sendiri,
daun kumis kucing yang dikeringkan (simplisia) sering
digunakan sebagai obat untuk melancarkan saluran
kencing, mengatasi keluhan encok, sembelit, masuk
angin, menurunkan kadar gula darah, sipilis, serta bisa
membantu pengobatan batu ginjal. Proses
pengolahannya pun cukup mudah pertama Daun semet
meong yang masih segar ataupun yang sudah
dikeringkan dicuci dan ditirain sampai bersih. Kemudian
direbus sampai mendidih sampai menyisakan air 1 gelas.
Program
Unggulan
Fisik
Pengelolaan kebun herbal
yang kurang terurus
Merapikan, menata dan menamkan
ulang tanaman herbal yang tersedia
di kebon herbal kampung wisata
hijau Bilebante

Proses pelaksanaan

Melakukan pengadaan alat – alat budi daya tanaman


herbal dan menambah jenis tanaman baru belum ada
Program
Pendukung
Dan
tambahan
Non fisik

PEMBUATAN
SEPTIC TANK
Untuk limbah sisa
makanan basah
Mengajak warga Bersama – sama
membuat septic tank untuk
pengolahan limbah makanan basah
Budidaya lebah untuk menghasilkan
madu trigona
Mengajak warga memanfaatkan lahan yang
tersedia disekitar desa untuk budidaya madu
yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah
produk madu yang berkualitas

Program
Pendukung
Dan
tambahan
Budidaya Magot dengan
menggunakan limbah makanan Non fisik
rumah tangga

Memanfaatkan limbah rumah tangga


untuk budidaya magot yang bernilai jual
tinggi dan juga dapat dimanfaatkan
menjadi pakan ternak yang berprotein
tinggi
Penanaman bibit pohon

Penanaman pohon Nangka bertujuan untuk


memanfaatkan lahan dalam membuat jalur hijau
disepanjang jalan desa

Pelatihan pengolahan limbah


kering rumah tangga

Pengolahan kompos dari limbah kering rumah


tangga yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi
Program
pupuk organic
Pendukung dan tambahan
Fisik
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai