Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

NAMA : YUSI ANDA RIZKY


NIM : H311 08 003
KELOMPOK : II (DUA)
HARI/TGL PERC.
PERC. : SENIN/08 MARET 2010
2010
ASISTEN : FITRI JUNIANTI

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaksi pembentukan hanya digunakan dalam analisis kimia, baik dalam

kualitatif maupun analisa kuantitatif. Endapan yang terjadi merupakan zat yang

memisahkan diri dari suatu fase padat yang keluar dalam sistem larutan yang

dapat berupa kristal atau koloid yang selanjutnya dapat dikeluarkan melalui proses

 penyaringan atau proses pemulsingan.

Kelaru
Kelarutan
tan suatu
suatu senyaw
senyawaa dalam
dalam pelaru
pelarutt didefen
didefenisi
isikan
kan sebaga
sebagaii jumlah
jumlah

terbanyak (yang dinyatakan dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam

volume pelarutan tertentu pada suhu tersebut.

Peristiwa pengendapan terjadi bila suatu larutan terlalu jenuh dengan zat

yang
yang bers
bersan
angk
gkut
utan
an seda
sedang
ngka
kan
n laru
laruta
tan
n suat
suatu
u enda
endapa
pan
n adal
adalah
ah sama
sama deng
dengan
an

konsen
konsentra
trasi
si molar
molar daru
daru laruta
larutan
n jenuh
jenuhnya
nya.. Kelaru
Kelarutan
tan memili
memiliki
ki hubung
hubungan
an yang
yang

 penting dengan hasil kali kelarutan.

Hubungan hasil kali kelarutan mempunyai nilai yang besar sekali dalam

analisis kuantitatif, karena dengan bantuannya memungkinkan bukan saja untuk 

menerangka
menerangkan,
n, melainkan
melainkan juga meramalkan
meramalkan reaksi-reaks
reaksi-reaksii pengendapa
pengendapan.
n. Dengan
Dengan

  prins
prinsip
ip hasil
hasil kali
kali kelaru
kelarutan
tan dapat
dapat digun
digunaka
akan
n dalam
dalam pengen
pengendap
dapan
an hidrok
hidroksid
sida,
a,

  pen
penge
gend
ndap
apan
an sulfi
ulfida
da,, kela
kelaru
ruta
tan
n gara
garam
m yang
yang sedi
sediki
kitt laru
larutt dala
dalam
m asam
asam,,

 pengendapan fraksional dan sebagainya. Oleh karena itu, diadakan percobaan ini,

karena sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui metode dan cara

 penentuan nilai hasil kali kelarutan suatu zat.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan


Maksud percobaan ini adalah untuk mempelajari metode penentuan nilai

hasil kali kelarutan suatu zat.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan kali ini adalah :

1. Menghitung kelarutan elektrolit yang sedikit larut.

2. Menghitung panas pelarutan PbCl 2 dengan menggunakan sifat kebergantungan

Ksp pada suhu.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah untuk menentukan nilai Ksp PbCl 2 dari

Pb(NO3)2 dan KCl serta mengukur suhu pelarutan endapan PbCl 2 melalui proses

 pemanasan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu

terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang

dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan

 jenuh (Yazid, 2005).

Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam

 jumlah maksimal, sehingga tak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan

ini terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan

 pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan (Yazid, 2005).

Larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang mengandung jumlah solut

lebih sedikit (encer) dari pada larutan jenuhnya. Sedangkan larutan lewat jenuh

mengandung solut lebih banyak (pekat) dari pada yang ada dalam larutan

 jenuhnya pada suhu yang sama (Yazid, 2005).

Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan melainkan dalam

sistem menstabilkan. Larutan ini biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh

  pada suhu lebih tinggi. Larutan ini sangat jenuh dan tidak stabil, karena bila

sebutir saja dari kristal zat yang sama ditambahkan akan ada tambahan solut yang

mengendap pada inti kristal sampai larutan menjadi jenuh (Yazid, 2005).

Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat yang melarut dalam satu

liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Hasil kali kelarutan suatu garam adalah

hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan

masing-masing ion diberikan pangkat dengan koefisien dalam rumus tersebut.


Selain daripada Ksp, kadang-kadang lebih mudah jika menggunakan pKsp yaitu

negatif logaritma dari Ksp (-log Ksp). Secara algebra dapat dikatakan bahwa

semakin kecil Ksp semakin besar pKsp. Harga pKsp yang besar (positif)

menunjukan kelarutan yang kecil, pKsp, yang kecil (negatif) menunjukkan

kelarutan besar (Achmad, 2001).

Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi zat terutama ion-ion

dalam campuran itu. Ada perbedaan mencolok antara efek yang disebut ion sekutu

dan ion asing. Ion sekutu adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan

endapan (Svehla, 1985).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yakni (Day dan

Underwood, 1989):

1. Temperatur, kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur. Kadangkala

endapan yang baik terbentuk pada larutan panas, tetapi jangan dilakukan

  penyaringan terhadap larutan panas karena pengendapan dipengaruhi oleh

faktor suhu.

2. Sifat pelarut, garam-garam anorganik lebih larut dalam air. Berkurangnya

kelarutan di dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasar pemisahan

dua zat.

3. Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang jika larutan tersebut

mengandung satu ion-ion penyusun endapan.

4. Pengaruh aktivasi.

5. Pengaruh pH, kelarutan dari garam asam lemah bergantung pada pH larutan,

misalkan : oksalat, ion H +  bergabung dengan ion C2O4-2 membentuk H2C2O4

sehingga menambah kelarutan garamnya. Pemisahan logam mengalami

hidrolisis sehingga menambah kelarutannya.


6. Pengaruh hidrolisis, jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan

menghasilkan perubahan (H +). Kation dari spesies garam mengalami hidrolisis

menambah kelarutannya.

7. Efek kompleks, kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fungsi

konsentrasi yang menghasilkan kompleks dengan kation garam tersebut.

Dalam perhitungan yang dilakukan sampai sejauh ini, kita menganggap

 bahwa semua zat yang terlarut berada dalam larutan sebagai kation dan anion

yang terpisah. Dalam banyak hal, anggapan ini tidak berlaku. Apabila

  pembentukan pasangan ion terjadi dalam larutan, konsentrasi ion bebas

cenderung menurun. Ini berarti bahwa banyaknya zat yang harus dilarutkan untuk 

mempertahankan konsentrasi ion bebas yang diperlukan untuk memenuhi rumus

Ksp meningkat : kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan pasangan ion

dalam larutan (Petrucci, 1992).

Hubungan hasil kali kelarutan menjelaskan fakta bahwa kelarutan suatu

zat sangat banyak berkurang jika ditambahkan reagen yang mengandung ion

sekutu dengan zat itu. Karena konsentrasi ion sekutu ini tinggi, konsentrasi ion

lainnya harus menjadi rendah dalam larutan jenuh zat itu, maka kelebihan zat itu

akan diendapkan. Jadi, jika salah satu ion harus dikeluarkan dari larutan dengan

 pengendapan, reagen harus dipakai dengan berlebihan. Namun reagen yang terlalu

  berlebihan lebih banyak buruknya daripada baiknya, karena mungkin akan

memperbesar kelarutan endapan karena pembentukan kompleks (Svehla, 1985).

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu Pb(NO 3)2 0,075 M,

KCl 1 M, tissue roll, aquades, sabun, dan kertas label.

3.2 Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rak tabung reaksi, tabung

reaksi, labu erlenmeyer 250 ml, buret 50 ml, pembakar gas, kaki tiga, kasa,

termometer 100oC.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembentukan Endapan PbCl2

1. Disiapkan larutan Pb(NO3)2 dan KCl dan dimasukkan ke dalam dua buret yang

 berbeda.

2. Disiapkan 6 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan larutan

Pb(NO3)2 0,075 M sebanyak 10 mL.

3. Kemudian ditambahkan larutan KCl 1 M pada masing-masing tabung reaksi

dengan volume 0,8 mL, 1,1 mL, 1,4 mL, 1,7 mL, dan 2,0 mL.

4. Pada saat dan setelah pencampuran, tabung reaksi dikocok dan didiamkan

 beberapa menit.

5. Diamati adanya endapan atau belum, kemudian dicatat perubahan yang terjadi.

3.3.2 Pelarutan Endapan PbCl 2

1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan larutan Pb(NO 3)2

sebanyak 10 mL.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia, 2001,   Penuntun Belajar Kimia Dasar untuk Kimia Larutan,
Citra Bakti, Bandung.

Day, R. A., dan Underwood, A. L., 1986,  Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima ,
Erlangga, Jakarta.

Petrucci, R. H., 1992,  Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat 
 Jilid II , Erlangga, Jakarta.

Svehla, G., 1985,  Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Yazid, Estien, 2006,  Kimia Fisika untuk Paramedis, ANDI , Yogyakarta.


LEMBAR PENGESAHAN

MAKASSAR, 12 MARET 2010

ASISTEN PRAKTIKAN

(FITRI JUNIANTI) (YUSI ANDA RIZKY)

Anda mungkin juga menyukai