َ ْ َّ ْ َ َّ َ َ َ ِّ ً َ َ َّ َ ْ َّ َّ َ ُّ َ َ
ان ِإ ُنهُ لك ُم عدوُ
ات الشيط ِ ُ
ض حالال ط ِيبا ُوال تت ِبعوا خطو ِ ُ
-يا أيها الناسُ كلوا ِمما ِفي األر ِ ُ
م ِبينُ (البقرة )168
ْ َّ َ ْ َ َ ِّ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ و َّ َ َ َ َ ُّ َ َّ
ن ات ما رزقناك ُم واشكر ا ِ ِ ُ
لِل ِإن كنت ُم ِإياهُ تعبدو ُ (البقرة ين آمنوا كلوا ِمن ط ِيب ِ ُ
-يا أيها ال ِذ ُ
)172
َ َ َ ْ َ ً ِّ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ َّ ُّ َ ُّ َ َ
ات واعملوا صا ِلحاُۖ ِإ ِني ِبما تعملو ُن ع ِليمُ (املؤمنونُ )51
ن الط ِيب ِ ُ -يا أيها الرسلُ كلوا ِم ُ
2
Hadis Rasulullah
َُُّالح َر َام َُب ِّين َُُو َب ْي َنه َماُأم ْورُم ْش َتب َُهاتُ َال َُي ْع َلمهن
َ الل َُب ِّين َُوإ َّن َ إ َّن
َ ُالح
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُّ َ َّ َ َ َّ َ ْ َ
ُ،ُوعر ِضه ِ اتُفق ِدُاستبرأ ُِل ِدي ُِن ِه ِ اس فم ِنُاتقىُالشبُه ُ ِ ك ِثير ُِمنُالن
َ َ َ َ َ َ ُّ َ ََ ْ ََ
ُ ِ اتُوقع ُِفيُالح ُر
...ام ِ ومنُوقع ُِفيُالشبه
“Sesungguhnya perkara halal itu jelas dan perkara haram itu jelas, tapi antara keduanya ada
perkara samar-samar yang tidak diketahui banyak orang. Maka siapa yang menhindari
syubhat maka ia telah menjaga kesucian agama dan kehormatannya, dan siapa yang jatuh
kepada syubhat maka ia jatuh kepada hal haram.” 3
Kaidah
4
Penyebab Keharaman
1. Najis
2. Kotor dan Menjijikan
3. Berbahaya
4. Memabukkan
5. Binatang Buas
6. Ada dalil yang melarang
5
Penyebab Keharaman
1. Najis
Najis adalah segala hal yang dianggap kotor oleh syariat.
Setiap yang najis hukumnya haram dikonsumsi, seperti babi, anjing, darah,
hewan ternak yang tidak disembelih secara syar’i, dan makanan yang terkena
najis.
ًاعمُ َي ْط َعم اهُۥ إ َّ اُال َأن َيكُو َ ُن َم ْي َت ًُة َأ ْ ُو َدما َ َ َ ً َّ َ َّ َ َ َ ا
ِ وح ُى ِإل َ ُى محرما ع َلىُ ط
َ َّ ا
ِ قل ُال أ ِج َدُ ِف َى م ُا أ
ِ
َّ ْ َ َّ ً ْ ْ ْ َّ
ُ ِ وحا أ ْ ُو ل ْح َُم ِخ ِنزيرُ ف ِإنهۥ ِرجسُ أ ُو ِفسقا أ ِه ُل ِلغي ُِر
ٱلِل ِب ِ ُه ً َّم ْسف
6
Penyebab Keharaman
Najis - Mutanajjis
▰ Najis adalah segala hal yang dianggap kotor oleh syariat. Ia haram
dikonsumsi dalam kondisi ikhtiyar, hanya boleh dikonsumsi dalam
kondisi darurat.
▰ Mutanajjis adalah hal yang tersentuh najis. Ia haram dikonsumsi sebelum
disucikan kembali. Barang halal yang mutanajjis bisa menjadi halal Jika
telah disucikan.
7
Penyebab Keharaman
Ragam najis
▰ Najis Mughallazhah (najis berat), yaitu babi, anjing dan turunan
keduanya atau salah satunya.
▰ Najis Mukhaffafah (najis ringan), yaitu urine bayi laki-laki yang belum
berumur 2 tahun dan belum mengkonsumsi selain air susu ibu.
▰ Najis Mutawassithah (najis sedang), yaitu najis selain dua kategori di
atas.
8
Penyebab Keharaman
10
Penyebab Keharaman
3. Berbahaya
ال تقتلوا أنفسكم إن هللا كان بكم رحيما (النساء )29
وال تلقوا بأيديكم إلى التهلكة (البقرة )195
َّ
يتحساه في نار جهنم خالدا مخلدا ومن ِّ
تحس ى س ًّما فقتل نفسه فس ُّمه في يده
ي)فيها أبدا (البخار ُ
▰ Termasuk ke dalam kategori ini adalah tumbuhan dan hewan yang
beracun.
11
Penyebab Keharaman
4. Memabukkan
▰ يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر وامليسر واالنصاب واألزالم رجس من عمل
الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحو ُن (املائدة )90
▰ كل مسكر خمر وكل خمر حرام (متفق عليه)
َ ََْ
▰ كان رسولُ هللا ﷺ ينت ِبذُ له أو ُل الليل فيشربه إذا أصبح يومه ذلك
ى والغد إلى العصر ،فإن بقي ش يء
والليلة التي تجيء والغد والليلة اآلخر ُ
سقاه الخادم أو أمر به فصب (مسلم)
12
Penyebab Keharaman
5. Binatang buas
نهى رسو ُل هللا ﷺ عن كل ذي ناب من السباع وعن ُكل:عن ابن عباس قال
)ذي مخلب من الطير (مسلم
Rasulullah melarang setiap hewan buas yang bertaring dan unggas bercakar
tajam.
14
Penyebab Keharaman
15
Fatwa MUI Tentang Alkohol
Perlu diperhatikan:
1. Sumber asal alkohol: Industri khamr -> haram, bukan industri khamr ->
Halal.
2. Batasannya: 1) Di bawah 0.5% untuk minuman, 2) tidak membahayakan,
3) tidak disalahgunakan (dalam kasus khamr)
17
Fatwa MUI Tentang Alkohol
- Khamr adalah setiap yang memabukkan, tidak hanya minuman namun juga
makanan dan lainnya.
- Batas minimal kadar alkohol 1%, di bawah itu tetap haram atas dasar sadd dzari’ah,
tapi tidak najis.
- Ethanol yang berasal dari industri khamr hukumnya haram dan haram digunakan
untuk industri pangan.
- Ethanol bukan dari industri khamr hukumnya suci dan halal digunakan dalam
industri pangan jika produk akhirnya tidak terdeteksi, tapi menjadi haram jika masih
terdeteksi.
- Cuka dari khamr hukumnya halal dan suci, baik terjadi dengan sendirinya ataupun
melalui rekayasa. 19
Fatwa MUI No. 11 Tahun 2009
Tentang Hukum Alkohol
- Ketentuan umum mengikuti fatwa no. 11 Tahun 2009 dengan penggantian definisi
alkohol menjadi “senyawa kimia dengan rumus (C2H5OH)”.
- Kadar alkohol minimal khamr adalah 0.5%, minuman yang masuk kategori khamr
maka hukumnya najis dan haram.
- Alkohol dari industri non khamr boleh jadi bahan produk makanan jika tidak
membahayakan, boleh jadi bahan produk minuman jika tidak membahayakan dan
kadarnya di bawah 0.5%.
- Produk perantara yang tidak dikonsumsi langsung yang mengandung alkohol non
khamr untuk bahan produk makanan hukumnya boleh jika tidak membahayakan,
dan untuk bahan produk minuman hukumnya boleh jika tidak membahayakan dan
kadarnya di bawah 0.5%. 21
Fatwa MUI No. 11 Tahun 2018
Tentang Produk Kosmetika yang Mengandung Alkohol/Etanol
Perlu diperhatikan:
1. Asalnya: Bahan Nabati atau Hewani?
▻ Jika Bahan Hewani, Hewan halal atau tidak?
▻ Jika Hewan Halal, harus disembelih atau tidak?
▻ Jika harus disembelih, penyembelihannya benar atau tidak?
2. Prosesnya:
▻ Penyembelihnya muslim?
▻ Alat penyembelihnya tajam?
▻ Pemingsanan: tidak mematikan dan tidak melukai permanen
▻ Memotong 4 urat
▻ Pengulitan setelah mati
▻ Pembuatan, pengemasan, tercampur dengan non halal? 25
Fatwa MUI Tentang Makanan/Minuman
27
Fatwa MUI No. 52 Tahun 2012
Hukum Hewan Ternak yang Diberi Pakan dari barang
najis
- Jika bahan baku najis dalam pakan tidak lebih banyak dari bahan baku
suci, maka hewannya halal daging dan susunya.
- Bahan pangan rekayasa unsur produk haram yang tidak menimbulkan
dampak bau dan rasa pada hewan itu dan tidak membahayakan
konsumen maka hewannya halal, tapi jika timbul dampak pada bau dan
rasa hewan itu dan membahayakan konsumen maka haram.
- Pakan ternak yang dicampur dengan babi dan turunannya atau hewan
najis lain maka hukumnya haram dan tidak boleh diperjualbelikan.
28
Fatwa MUI No. 07 Tahun 2010
Kopi Luwak
29
Fatwa MUI No. 47 Tahun 2012
Penggunaan Bulu, Rambut, dan Tanduk dari ”Mayitah”
untuk Bahan Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika
- Hewan halal adalah hewan yang boleh dimakan yang telah memenuhi syarat (seperti
disembelih), selain itu adalah bangkai (mayitah).
- Bulu, rambut, seluruh bagian anggota tubuh manusia adalah suci tapi haram dimanfaatkan
untuk kepentingan pangan, obat-obatan dan kosmetika.
- Bulu, rambut, dan tanduk dari hewan halal hukumnya halal untuk kepentingan pangan,
obat-obatan dan kosmetika.
- Kulit dari bangkai (mayitah) hukumnya halal dan suci setelah disamak, dan boleh
digunakan untuk kepentingan non pangan termasuk obat luar dan kosmetika.
- Bulu, rambut dan tanduk dari hewan halal dan mayitah boleh digunakan untuk
kepentingan non pangan termasuk obat luar dan kosmetika tapi haram dikonsumsi
termasuk untuk bahan pangan. 30
Fatwa MUI No. 30 Tahun 2011
Penggunaan Plasenta Hewan Halal untuk Bahan
Kosmetika dan Obat Luar
- Plasenta dari hewan halal boleh digunakan untuk bahan kosmetika dan
obat luar.
- Plasenta dari bangkai (mayitah) haram digunakan untuk bahan
kosmetika dan obat luar.
31
Fatwa MUI No. 2 Tahun 2012
Sarang Burung Walet
- Sarang burung walet berasal dari zat yang tersimpan di tembolok burung
walet yang tercampur dengan zat yang berasal dari kelenjar ludah (air
liur) yang telah mengering.
- Sarang burung walet dengan ketentuan tersebut hukumnya suci dan
halal.
- Sarang burung walet yang tercampur atau terkena barang najis harus
disucikan secara syar’i merujuk pada fatwa no. 2 tahun 2010.
- Pembudidayaan sarang burung walet hukumnya boleh.
32
Fatwa MUI No. 2 Tahun 2010
Air Daur Ulang
- Air daur ulang bisa menjadi suci dan mensucikan jika dilakukan salah
satu proses berikut:
- Menguras air yang terkena najis hingga tersisa air yang aman dari najis
- Menambahkan dengan air yang suci dan mensucikan hingga mencapai
volume 2 kulah (270 Lt) dan semua unsur dan sifat najis telah hilang
- Mengubah air dengan alat bantu yang bisa mengembalikan sifat asli air
dengan syarat air lebih dari 2 kulah dan alatnya suci.
33