Anda di halaman 1dari 5

A.

LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting di suatu Negara, dengan adanya
pendidikan dapat menunjang keberhasilan Negara. Menurut KBBI pendidikan di artikan
sebagai proses pembelajaran bagi individu mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih
tinggi mengenai objek-objek tertentu. Melalui pendidikan merupakan salah satu kunci dalam
pembentukan karakter seseorang. Menurut Dr. Thomas (1992) pendidikan berbasis karakter
adalah upaya yang dilakukan pendidikan untuk membantu anak didik supaya mengerti,
memperdulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika. Pendidikan karakter menjadi
tema hangat dalam pendidikan di Indonesia, mengingat program pemerintah untuk
menerapkan pendidikan karakter. Pasal 1 UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa
diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kecerdasan, hal itu dimaksudkan bahwa pendidikan tidak hanya untuk menjadikan
insan bangsa yang cerdas, tetapi juga membentuk karakter agar nantinya lahir ganarasi masa
depan bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter nilai luhur bangsa dan agama.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas kerakter
bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan
dibina sejak dini serta berkelanjutan. Menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) yang
dimaksud dengan karakter adalah tabiat (sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain) atau dapat pula dikatakan karakter menyangkut
moral yaitu menyangkut ajaran tentang baik buruk yang diterima umum baik dalam bentuk
perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti, maupun susila.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari program 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun), diantaranya :

1. Meningkatkan mutu penyelenggaran dan hasil pendidikan yang mengarah pada


pencapaian pembentukan karakter
2. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia
3. Peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan nilai-nilai karakter dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Membentuk peserta didik yang mempunyai rasa hormat pda orang yang lebih tua, dan
mempunyai rasa kasih sayang terhadap sesama.
C. SASARAN

Adapun sasaran dari program 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) adalah seluruh
warga SMP Negeri 6 Bandung, diantaranya Kepala Sekolah, guru, staf Tata Usaha, dan
peserta didik.

D. URAIAN PROGRAM

Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa, sopan
dan santun saat berinteraksi dengan orang lain. Budaya 5S ini terdiri dari:

1. SENYUM, menggarakkan sedikit raut muka serta bibir agar orang lain atau
lawan bicara merasa nyeman melihat kita ketika berjumpa
2. SALAM, salam yang dilakukan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana
kaku, salam dalam hal ini bukan hanya berararti berjabat tangan saja, namun
seperti megucapkan salam menurut agama dan kepercayaan masing-masing
3. SAPA, tegur sapa ramah yang kita ucapkan membuat suasana menjadi akrab
dan hangat, sehingga lawan bicara kita merasa hargai. “apa kabar hari ini ? /
ada yang bisa saya bantu”, atau dengan kata hangat dan akrab lainnya. Dengan
kita menyapa orang lain maka orang itu akan merasa dihargai. Di dalam salam
dan sapa akan memeberikan nuansa tersendiri
4. SOPAN, sopan ketika duduk, sopan santun ketika lewat didepan orang tua,
sopan santun kepada guru, sopan santun ketika berbica maupun ketika
berinteraksi dengan orang lain;
5. SANTUN, adalah sifat yang dimiliki olah orang yang istimewa, yaitu orang-
orang yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan
dirinya, orang-orang yang mengalah memberikan haknya untuk kepentingan
orang lain semata-mata untuk kebaikan. sopan santun, yaitu merupakan gerak,
kata atau tindakan kita untuk menghargai orang lain. Dengan cara gerak
tindakan dan ucapan yang sopan dan santun kita akan membuat orang lain
merasa di hargai dan dihormati

Sebelum menerapkan kepada peserta didik di sekolah, tentu guru-guru harus memberi
contoh terlebih dahulu dengan memperaktekkannya dengan sesama rekan guru tersebut.
Dengan guru mempraktekkannya peserta didik akan melihat dan mencontohnya, dan tentunya
guru juga harus mensosialisasikan budaya 5S ini cara mensosialisasikannya bisa dengan
berbagai macam cara, mulai dengan mengatakan kepada peserta didik tentang budaya 5S ini,
dapat juga membuat semacam poster yang diletakkan didekat taman tempat peserta didik
bermain atau dalam kelas. Selain itu dapat juga ditulis ditempat duduk peserta didik tepatnya
dihalaman sekolah sehingga ketika peserta didik beristirahat mereka dapat membaca tersebut
dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat diinternalisasi kepada masing-masing
peserta didik begitupun dengan warga sekolah lainnya. Selain itu, wujud kongkrit
pengimplementasian lima nilai ini yaitu ketika pegi hari ketika peserta didik masuk ke
gerbang sekolah, semua guru sudah berjejer menyambut kedatangan peserta didik dengan
memberikan senyuman, sapaan, salam, sopan dan santun kepada peserta didik ataupun orang
tua/wali murid yang mengantar peserta didik ke sekolah. dengan demikian, melalui
penginternalisasian nilai-nilai tersebut kepada seluruh warga sekolah secara tidak langsung
karakter peserta didik dapat dibentuk kearah yang lebih baik lagi

E. PENUTUP

Akhirnya program budaya S5 (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) telah kami
susun, Semoga program tersebut dapat diaplikasikan sesuai dengan program. Partisipasi dan
dukungan dari semua pihak sangat diharapkan untuk keberlangsungan program tersebut.
MENYAMBUT ANAK DIPAGI HARI DENGAN 5S (SENYUM, SAPA, SALAM,
SOPAN, dan SANTUN)

Anda mungkin juga menyukai