1. Kewirausahaan perlu ditularkan dan diajarkan kepada mahasiswa karena sangat
bermanfaat dan berguna untuk mereka kedepannya. Karena terkadang hanya beberapa persen saja mahasiswa yang menjadikan menuntut ilmu merupakan tugas utama, adapula mahasiswa yang kuliah di jurusan yang sebenarnya tidak sesuai dengan bidang yang diminatinya. Melainkan karena suatu keterpaksaan yang membuatnya harus berkuliah di jurusan tersebut, misalnya saja karena kehendak orang tua nya, dan lain sebagainya. Maka dari itu spirit kewirausahaan disini dapat memberikan peranan penting untuk mahasiswa yang bersangkutan. Ketika ilmu wirausaha telah ada dalam dirinya mahasiswa tersebut, kemungkinan besar mereka merasa tertarik untuk berwirausaha. Dari situlah mungkin mereka dapat memahami dan mengerti bahwa bidang yang diminatinya bukan terletak pada jurusan ketika kuliah melainkan dengan berwirausaha. Kewirausahaan dapat berguna untuk menunjang penghasilan tambahan seorang mahasiswa, dan membuat hidupnya lebih mandiri. Tidak hanya mengandalkan pemberian uang dari orangtuanya saja. Sehingga menciptakan generasi muda yang berjiwa wirausaha. Dapat menciptakan peluang usaha dimana pun ia berada. Menjadikan bekal para mahasiswa nantinya ketika sudah menjadi sarjana, agar dapat merubah mind set selama ini, yakni jika sudah menyandang gelar sarjana dengan kemapuan profesional yang dimiliki dapat mencari pekerjaan dengan mudah. Justru menerapkan spirit kewirausahaan selama ia menjadi mahasiswa, yakni mungkin dengan membuka lapangan pekerjaan sendiri sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran generasi muda seperti saat ini. Jadi virus kewirausahaan mesti ditularkan kepada para mahasiswa agar menjadikan keberlangsungan hidup saat ini lebih baik dan untuk kehidupannya kedepannya. 2. Pola pikir (mindset) merupakan cara memandang terhadap sesuatu yang tertangkap pancaindera yang menimbulkan sikap dan perilaku. Jadi sebagai entrepreneur atau wriuasaha sangat diperlukan pola pikir (mindset) untuk meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri, merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih baik, memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat, membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan, meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah, dan untuk meningkatkan penghasilan.. Seorang wirausaha harus fokus pada peluang-peluang baru, bukan pada ancaman-ancaman baru. Fokus pada ancaman akan membuat sikap pesimis dan takut untuk mencoba. Dalam memahami makna perubahan, sebaiknya kita memahami pengertian, tujuan, manfaat, serta peran pentingnya berpikir perubahan. Sejatinya berpikir merupakan proses memanipulasi data, fakta dan informasi untuk menentukan keputusan. Berpikir perubahan adalah berpikir inovasi dan mencoba hal baru, untuk berpindah dari posisi awal ke posisi yang lebih baik. Contoh perubahan pola pikir, seorang cleaning service yang dulu sering disuruh-suruh kini menjadi seorang wirausaha yang sukses. Karena ada upaya untuk merubah pola pikir yang bisa membuatnya lebih baik. Pola pikir seperti inilah yang akan menciptakan ide-ide baru sekaligus dapat membuat seseorang bisa melangkah lebih jauh lagi dalam mengeksplorasi kemampuannya. 3. Yang diperlukan bagi seorang pelaku wirausaha untuk memulai sebuah bisnis baru,adalah: - Skill (keahlian), yakni kemampuan ataupun keterampilan dalam menekuni atau memiliki bakat atau minat dalam bidang tertentu. Serta keahlian dalam ilmu pengetahuan dan pengalaman yang nantinya dapat digunakan untuk membuka usaha apa yang dapat djalankannya. Serta akan menjadi dasar usahanya nanti. Sehingga ia telah mempunyai kemampuan yang tak diragukan lagi. - Kreatif dan inovatif , ketika menjalankan suatu usaha kreatifitas serta inovatif menjadi hal pendukung yang akan membawa sejauh mana usaha yang kita jalankan. Dengan adanya hal tersebut, maka kita lebih leluasan dalam memikirkan cara atau strategi yang digunakan untuk menarik para konsumen. Agar dapat tetap bertahan bersaing dengan yang lainnya. - Relasi (hubungan), yaitu sejauh mana kita mempunyai hubungan atau kenalan dengan orang- orang yang nanti nya bisa dijadikan target konsumen dalam usaha kita. Semakin banyak relasi, maka semakin mudah kita memasarkan hasil produk usaha kita. Relasi bukan hanya berlaku untuk saudara ataupun teman yang telah kita kenal selama ini, namun kita berusaha menciptakan relasi baru dari orang-orang yang belum kita kenal sebelumnya. Tidak hanya dijadikan target konsumen, namun juga kita mempunyai relasi dengan wirausaha yang sukses. Karena mereka pasti akan menularkan ilmu kewirausahaan yang dimiliki kepada kita. 4. a) Resiko dalam berwirausaha yaitu Suatu hal hambatan dan merugikan yang bisa saja terjadi kapan saja ketika membangun usaha dan tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi. b) Potensi resiko yang akan muncul dalam dalam usaha : - Resiko Keuangan/Modal, dalam membangun usaha membutuhkan uang. Terlebih lagi, jika ingin mengembangkan usaha agar dikenal oleh banyak orang. - Resiko Perusahaan, Resiko usaha memberikan dampak buruk bagi perkembangan usaha disebut dengan risiko perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus menjaga kualitas dari produk yang diperdagangkan. Kualitas yang baik membuat pembeli selalu ingin membeli produk tersebut. - Resiko Operasional, resiko yang muncul karena setiap bagian-bagian di usaha tidak menjalankan fungsi dan perannya dengan baik. Terjadinya risiko operasional disebabkan karena beberapa hal, seperti permasalahan SDM, tidak adanya inovasi dan kualitas produk, salah mengambil keputusan, dan lain-lain. - Resiko Teknik, risiko usaha yang terjadi karena teknik yang digunakan dalam memproduksi barang tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pengecekan alat produksi dan kualitas SDM harus terus ditingkatkan supaya risiko teknik tidak terjadi. - Resiko Pasar, suatu risiko yang muncul akibat adanya perubahan zaman, baik itu gaya hidup, pelanggan, dan adanya produk baru yang lebih unggul. c) Solusi Mengatasi Risiko Usaha 1. Membuat business plan Business plan ( rencana bisnis ) adalah suatu hal yang harus disiapkan oleh wirausaha ketika akan memulai suatu usahanya, yakni berupa strategi bisnis untuk mengubah ide bisnis menjadi suatu kesempatan ( peluang bisnis ) yang nyata dan dalam pengambilan resiko dalam usahanya nanti serta dapat menghasilkan keuntungan yang hendak dicapai oleh wirausaha tersebut. 2. Membuat market plan Marketing plan (rencana pemasaran) adalah langkah menempatkan strategi pemasaran yang telah ditetapkan agar tercapai tujuan dengan baik. Yakni menciptakan nilai guna bagi para konsumen serta tetap menguntungkan perusahaan/wirausahanya. 3. Mengenal Usaha Yang Sedang Dibangun Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengatasi risiko usaha adalah mengenal usaha yang sedang dibangun. Untuk mengenal usaha tersebut, dapat dimulai dari mengetahui visi dan misi suatu usaha. 4. Mengukur Besar Kecilnya Kerugian Risiko Usaha Buatlah daftar besar kecilnya kerugian dari risiko usaha yang terjadi. Solusi ini perlu untuk dilakukan supaya dapat mengidentifikasi kerugian risiko usaha sehingga dapat menentukan permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. 5. Membuat Perencanaan Risiko Usaha Setelah mengukur kerugian besar kecilnya risiko usaha, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perencanaan yang matang dalam mengatasi risiko usaha perlu dilakukan supaya permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan. 6. Belajar Dari Kesalahan Setelah melakukan ketiga hal tersebut, langkah terakhir dalam mengatasi risiko usaha adalah jangan mengulangi permasalahan yang sama. Setiap masalah yang sudah terjadi harus dipelajari dengan baik-baik supaya di kemudian hari dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang baru. 5. Bussines plan sangat membutuhkan analisis swot karena Analisis SWOT merupakan strategi dalam bisnis dengan mengumpulkan banyak informasi untuk mengetahui dan mengevaluasi apa yang harus dipertahankan, ditingkatkan, dan dihilangkan dalam bisnis. Analisis SWOT mencakup elemen strength (keunggulan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman) yang hukumnya wajib dilakukan agar bisnis kamu bisa bertahan dengan baik. Contoh Analisis SWOT dalam business plan Kulit Krispy : a) Strength (keunggulan) Digoreng dengan minyak yang bersih dan selalu diganti Bahan-bahan mudah ditemukan Terdapat beberapa pilihan bumbu selain saos pedas mungkin keju Sudah dibuat paket dan harga tertentu dengan isi lebih banyak b) Weakness (kelemahan) Tidak tahan lama untuk dimakan sampai esok hari bisa lembek Harga lebih mahal dibanding sate kulit biasa c) Opportunity (peluang) Bisa dipesan melalui pesan antar online/ojol Rasanya gurih, disukai kalangan muda maupun tua Selain sebagai cemilan, bisa juga disajikan sebagai lauk dengan nasi d) Threat (ancaman) Persaingan kulit krispy terus bertambah dengan harga yang terjangkau Munculnya pesaing kulit krispy dengan penyajian yang lebih unik
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar