Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Perbandingan antara Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 Level dan Bishop Score sebagai Prediktor Keberhasilan ...

ARTIKEL PENELITIAN
Perbandingan Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 Level dan
Bishop Score sebagai Prediktor Keberhasilan Induksi Persalinan pada
Kehamilan Penuh dengan Preeklampsia

Nurul Setiyorini1, Ratnasari Dwi Cahyanti2


1Residen Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
2Staf Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
* penulis korespondensi, email: dr.noeroelandita@g mail.com

ABSTRAK
Pengantar:preeklampsia/eklampsia menyumbang 30% kematian ibu di RSUP Dr. Kariadi. Penilaian skor uskup pra-induksi adalah standar untuk estimasi
kematangan serviks. Prediktor lain yang saat ini sedang dikembangkan, termasuk insulin-like growth factor binding protein-1 (IGFBP-1). Namun, tidak ada cut-
off point untuk pemeriksaan IGFBP-1 pada kehamilan cukup bulan, terutama dengan preeklampsia dan komplikasinya.Objektif:untuk mengetahui kadar
IGFBP-1 dan perbedaan Bishop Score pada wanita preeklampsia dengan persalinan induksi.
Metode:Studi kohort observasional prospektif ini dilakukan pada wanita preeklampsia dengan usia kehamilan ≥37 minggu induksi persalinan terencana di
Ruang Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS jejaring selama masa studi (n=66). Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, proteinuria,
IGFBP-1 lendir serviks, dan perhitungan skor uskup. Analisis statistik dilakukan dengan uji t berpasangan, dilanjutkan dengan ROC untuk nilai cut-off prediksi
induksi yang berhasil, dan regresi logistik untuk mengetahui pengaruh variabel pengganggu terhadap kadar IGFBP-1.
Hasil:Rata-rata skor Bishop dari 66 subjek adalah 2,5±1,81 dan 2,6±1,8 untuk wanita yang melahirkan ≤24 persalinan dan dalam persalinan selama ≤12 jam. Meskipun skor
uskup lebih tinggi pada kelompok pekerja yang berhasil, tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Rerata nilai IGFBP-1 adalah 8,29±5,033 mcg/L dengan nilai
median 10,8 mcg/L. Induksi yang berhasil memiliki kadar IGFBP-1 yang lebih tinggi secara signifikan dengan area-under-curve (AUC) 0,76 dan nilai cutoff 8,145 (p=0,002,
RR=5,1).
Kesimpulan:Kadar IGFBP-1 dengan cutoff point 8,145 dapat digunakan sebagai prediktor keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan aterm dengan preeklampsia.

Kata kunci:preeklampsia, induksi persalinan, insulin-like growth factor binding protein-1, Bishop Score

ABSTRAK
Pendahuluan:preeklamsia/eklampsia menyebabkan 30% mortalitas maternal di RSUP Dr. Kariadi. Pemeriksaan skor uskup sebelum induksi
persalinan merupakan standar untuk perbaikan maturasi serviks. Saat ini, banyak prediktor lain yang sedang diteliti, diantaranyaprotein pengikat
faktor pertumbuhan seperti insulin-1(IGFBP-1), namun belum ada cut-off point pemeriksaan IGFBP-1 pada kehamilan aterm dengan preeklamsia
dan komplikasi preeklamsia.Tujuan:untuk mengetahui perbedaan kadar IGFBP-1 dan skor uskup pada pasien preeklampsia yang menjalani
induksi persalinan.
Metode:penelitian kohort prospektif observasional ini dilakukan pada pasien preeklamsia dengan usia kehamilan ≥37 minggu yang
direncanakan menjalani induksi persalinan di Bangsal Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS jejaring selama periode
penelitian (n=66). Anamesis, pemeriksaan fisik, proteinuria, IGFBP-1 lendir serviks, dan skor uskup dilakukan pengukuran. Analisis
statistik dilakukan dengan uji T-berpasangan, diikuti perhitungan ROC untuk mengetahui nilaimemotongprediksi keberhasilan induksi,
dan regresi logistik untuk menentukan efek variabel perancu terhadap kadar IGFBP-1.
Hasil:Dari 66 subjek, rerata skor uskup adalah 2,5±1,81 dan 2,6±1,8 pada wanita yang bersalin ≤24 jam dan inpartu ≤12 jam, secara berurutan.
Meskipun skor uskup didapatkan lebih tinggi pada kelompok yang berhasil induksi, namun tidak didapatkan perbedaan bermakna dengan
kelompok yang gagal induksi. Kadar rerata IGFBP-1 adalah 8,29±5,033 mcg/L dengan median sebesar 10,8 mcg/L. Keberhasilan induksi diketahui
memiliki kadar IGFBP-1 yang lebih tinggi dengan area dibawah kurva (AUC) sebesar 0,76 dan nilaimemotongsebesar 8,145 (p=0,002, RR=5,1).

Kesimpulan:IGFBP-1 dengan nilai cut-off 8.145 dapat digunakan sebagai prediktor keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan
aterm wanita degan preeklamsia

Kata kunci:preeklampsia, induksi persalinan, insulin-like growth factor binding protein-1, skor uskup

PENGANTAR Indonesia atau sekitar 5,3%, tanpa penurunan yang signifikan


Saat ini, preeklampsia masih menjadi tiga besar dalam dua dekade terakhir (Wibowo et al., 2016). Di RSUP dr.
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin, Kariadi, preeklampsia/eklampsia menyumbang 30% kematian
dengan 128.273 kejadian per tahun preeklampsia di ibu pada tahun 2016 (Anonim, 2016)

Hak Cipta @ 2020 Penulis. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Internasional Creative Commons
Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/), yang mengizinkan penggunaan non-komersial
tanpa batas , distribusi, dan reproduksi dalam media apa pun, asalkan penulis asli dan sumber dikutip dengan benar.

Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66 59


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Setiyorini,et al.

sehingga perlu penatalaksanaan yang lebih tepat. disetujui oleh lembaga etnik (No. 84/EC/FK-RSDK/III/
Penatalaksanaan preeklampsia meliputi 2017) sebelum pengambilan sampel dan pengumpulan
penatalaksanaan aktif dan ekspektatif. data.
Penatalaksanaan aktif dilakukan dengan persalinan
segera setelah kehamilan mencapai aterm (Wibowo Sampel
et al., 2016). Pada preeklampsia yang belum Singleton, presentasi kepala, kehamilan preeklamsia
melahirkan, induksi persalinan menjadi pilihan intrauterin dengan usia kehamilan ≥37 minggu, tanpa tanda
untuk terminasi kehamilan (National Collaborating persalinan, dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan
Center for Women's and Children's Health, 2010; menandatangani informed consent. Jumlah sampel minimal yang
American College of Obstetricians and diperlukan dalam penelitian ini adalah 64 orang. Pengambilan sampel
Gynecologists, 2013). Namun, sebelum induksi dilakukan dengan cara consecutive sampling.
persalinan dilakukan, sejumlah pemeriksaan
dilakukan untuk memperkirakan keberhasilan Pengumpulan data
induksi. Bishop Score saat ini menjadi standar untuk Data primer didapatkan dari anamnesis pasien,
memperkirakan maturasi serviks. Beberapa pemeriksaan fisik, proteinuria, Insulin-like Growth Factor
penelitian telah menunjukkan bahwa maturitas Binding Protein 1 level sebelum induksi. Data sekunder
serviks merupakan prediktor utama keberhasilan diambil dari rekam medis pasien untuk melengkapi data
induksi persalinan dibandingkan dengan faktor lain primer.
yang dinilai dalam skor Bishop. Skor uskup adalah
ujian yang sederhana dan mudah; namun, Analisis data
Mengingat faktor maturitas serviks berperan Data dianalisis dengan menggunakan perangkat
penting dalam keberhasilan induksi persalinan, beberapa lunak SPSS. Perbandingan dilakukan dengan uji T
penelitian telah dikembangkan untuk mendapatkan berpasangan jika data berdistribusi normal. Uji ROC
prediktor yang lebih mudah dan objektif untuk dilakukan untuk menentukan nilai cut off prediksi induksi
memprediksi keberhasilan induksi persalinan. Salah yang berhasil, dan uji regresi logistik untuk mengetahui
satunya adalah Insulin-like Growth Factor Binding Protein pengaruh variabel perancu. Data disajikan menurut
1 (IGFBP-1). IGFBP-1 akan ditemukan pada sekret serviks, frekuensi, persentase, gambar dan tabel.
keberadaannya pada lendir serviks akan menunjukkan
aktivasi desidua dan pembukaan ostium uterus interna HASIL
(Rahkonen, 2010; Benediktsdottir, Eggebø and Salvesen, Karakteristik Subyek
2015; Kosinska-Kaczynska et al., 2015). Studi sebelumnya Rata-rata usia ibu adalah 29,8±6,05 tahun, dengan
menemukan bahwa IGFBP-1 memiliki nilai spesifisitas 43,9% subjek termasuk dalam kategori usia 20-30
sebesar 93% dibandingkan dengan nilai prediktif Bishop tahun. Mayoritas peserta adalah multipara (74,2%)
Score sebesar 83% dalam memprediksi persalinan dengan kategori BMI overweight (54,5%). Kategori
prematur (Conde-Agudelo et al., 2011). Namun, tidak ada tekanan darah tertinggi terdiri dari 60,6% kelompok
batasan IGFBP-1 pada kehamilan cukup bulan, terutama PE. Kategori taksiran berat janin <3500 gram atau
dengan preeklampsia dan komplikasinya. 80,3% dengan berat lahir <3500 gram sebanyak 75,8%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perbandingan kadar IGFBP-1 pada lendir serviks dengan skor Induksi Persalinan
Bishop untuk memprediksi keberhasilan induksi persalinan pada Tingkat suksesi induksi persalinan
kehamilan cukup bulan dengan preeklampsia. ditunjukkan pada Tabel 1.
Pada tabel 1 kami menemukan bahwa mayoritas
METODE subjek melahirkan <24 jam (77,3%) dan 15 (22,7%) subjek
Desain, Waktu dan Tempat gagal melakukan persalinan pervaginam dan malah menjalani
Penelitian ini merupakan penelitian observasional persalinan per perut. Empat puluh sembilan subjek berhasil
dengan desain kohort prospektif. Subyek penelitian adalah mencapai persalinan dalam waktu 12 jam. Dua subjek
wanita, usia kehamilan ≥37 minggu, dengan preeklampsia mencapai persalinan dalam waktu >12 jam tetapi berhasil
atau preeklamsia berat yang datang dan direncanakan untuk menjalani persalinan pervaginam dalam waktu 24 jam.
induksi persalinan yang dirawat di Bangsal Obstetri dan
Ginekologi RSUP dr. Kariadi Semarang dan RS jejaring selama Skor Uskup
masa penelitian yang memenuhi kriteria. Penelitian dilakukan Rata-rata skor Bishop dari semua subjek penelitian
pada bulan Maret-Mei 2017. Penelitian ini telah adalah 2,4 ± 1,71, mediannya adalah 2, skor minimal

60 Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Perbandingan antara Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 Level dan Bishop Score sebagai Prediktor Keberhasilan ...

Tabel 1. Suksesi Induksi Persalinan (n=66)

Keberhasilan Induksi Persalinan n (%)


Pengiriman dalam -24 jam
- Ya 51 (77,3)
- Tidak 15 (22.7)
Buruh dalam - 12 jam
- Ya 49 (74.2)
- Tidak 17 (25.8)

Tabel 2. Sco Uskupre Berdasarkan Sukses persalinan dan tahap 1 p induksi arturisi

Skor Uskup p¥
Rata-rata±SD; Median (min-maks)
Pengiriman dalam -24 jam
- Ya 2,5±1,81; 2 (0-6) 0,5
- Tidak 2,1±1,30; 2 (1-5) -
Buruh dalam - 12 jam
- Ya 2,6±1,80; 2 (0-6) 0,4
- Tidak 2,1±1,41; 2 (0-5) -
SD = Standar deviasi; Min=Minimum; Maks = Maksimum

Tabel 3. Level IGFB-1 dan Keberhasilan Induksi Persalinan

Tingkat IGFBP p¥
Kriteria Keberhasilan Induksi
Rata-rata±SB; Median (min-maks)
Pengiriman dalam -24 jam
- Ya 9,34±4,729; 11.13 (0.01-25.93) 0,002
- Tidak 4,73±4,494; 3,60 (0,02-11,26)
Buruh dalam - 12 jam
- Ya 9,26±4,811; 11,11 (0,01-25,93) 0,01
- Tidak 5,49±4,722; 4,81 (0,02-11,26) -
SD=Deviasi Standar; Min=Minimum; Maks = Maksimum

Tabel 4 Area Under Curve dan nilai cut-off skor Bishop dan level IGFBP-1 pada persalinan ≤ 12 jam

Prediktor Area Di Bawah Kurva ROC (CI 95%) p nilai potong


Skor uskup 0,56 (0,41 s/d 0,710) 0,4 1.5
tingkat IGFBP 0,70 (0,56 s/d 0,85) 0,01 8.145

Tabel 5. Kadar IGFBP-1 dan terjadinya persalinan dalam ≤ 12 jam

Buruh di-12 jam


Tingkat IGFBP (-g/L) p* Risiko Relatif (RR)
Tidak Ya
<8.145 11 (47,83%) 12 (52,17%) 0,003 3,4 (1,5 hingga 8,1)

-8.145 6 (13,95%) 37 (86,05%)


* -2uji
adalah 0 dan maksimum adalah 6. Tabel 2 menunjukkan bahwa juga ditunjukkan pada gambar 1.

Skor uskup dari kelompok yang menyampaikan< Namun, 24


jam lebih tinggi daripada wanita yang melahirkan >24 jam Tingkat Serum IGFBP-1
perbedaannya tidak signifikan, p = 0,5. Subyek yang Rerata kadar IGFBP-1 serum semua subjek
mencapai persalinan di< 12 jam memiliki skor Bishop lebih adalah 8,29 ± 5,033 μg/L, dengan median 10,80 μg/L,
tinggi dibandingkan subjek yang mencapai persalinan >12 nilai minimum 0,01 μg/L dan nilai maksimum 25,93 μg/L.
jam, perbedaannya tidak signifikan (p = 0,4). Perbandingan Kadar serum IGFBP-1 berdasarkan keberhasilan induksi
skor Bishop berdasarkan keberhasilan induksi persalinan persalinan ditunjukkan pada Tabel 3.

Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66 61


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Setiyorini,et al.

SEBUAH

Gambar 1. Skor Bishop subjek penelitian berdasarkan keberhasilan induksi persalinan (n=66). Panel A: Uskup
skor berdasarkan tenaga kerja< 12 jam. Panel B: Skor uskup berdasarkan pengiriman< 24 jam

SEBUAH B
p=0,01 p=0,002

Gambar 2. Kadar IGFBP serum (mg/L) subjek penelitian berdasarkan keberhasilan induksi persalinan (n=66). Panel A: Kadar
IGFBP-1 serum berdasarkan persalinan< 12 jam. Panel B: Kadar IGFBP-1 serum berdasarkan pengiriman< 24 jam

Gambar 1. Uskup s l A: Uskup


dasar skor kamu

Gambar 3. Kurva ROC skor Bishop dan kadar serum IGFBP-1 untuk memprediksi persalinan< 12 jam (n=66)

62 Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Perbandingan antara Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 Level dan Bishop Score sebagai Prediktor Keberhasilan ...

Gambar 4. Kurva ROC dari skor Bishop dan level serum IGFBP-1 untuk memprediksi persalinan< 24 jam

Tabel 3 menunjukkan kadar serum IGFBP-1 pada wanita 4.


yang melahirkan< 24 jam secara signifikan lebih tinggi daripada Berdasarkan gambar 4 dan tabel 6, area di bawah
wanita yang melahirkan >24 jam (p = 0,002). Apalagi wanita yang kurva ROC skor Bishop yang mampu memprediksi
mencapai persalinan di< 12 jam memiliki nilai IGFBP-1 yang jauh persalinan <24 jam adalah 0,55 (p = 0,5), dengan nilai cut-
lebih tinggi daripada wanita yang mencapai persalinan dalam off 1,5. Area di bawah kurva ROC level IGFBP adalah 0,76
waktu >12 jam (p = 0,01). Perbandingan kadar IGFBP serum (p=0,0021), dengan nilai cut-off 8,145. Berdasarkan hasil
berdasarkan keberhasilan induksi persalinan juga ditunjukkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kadar IGFBP-1 serum
pada Gambar 2. dapat digunakan sebagai prediktor persalinan <24 jam.

Bishop Score dan Level Serum IGFBP-1 sebagai Distribusi IGFBP-1 serum berdasarkan kejadian
Prediktor Keberhasilan Induksi Persalinan persalinan <24 jam ditunjukkan pada Tabel 7.
Buruh di< 12 jam Berdasarkan tabel 7, mayoritas subjek dengan kadar
Kurva Receiver Operating Characteristic (ROC) IGFBP-1 serum >8,145mg/L (90,70%) melahirkan dalam waktu
skor Bishop dan level serum IGFBP-1 untuk menilai <24 jam (p<0,001). Skor RR adalah 5,1, artinya subjek dengan
persalinan< 12 jam ditunjukkan pada gambar 3. kadar IGFBP-1 serum <8,145mg/L memiliki risiko persalinan
Area di bawah kurva ROC dan nilai batas skor 5,1 kali lipat >24 jam. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
Bishop dan kadar IGFBP serum untuk memprediksi disimpulkan bahwa kadar IGFBP-1 serum dapat digunakan
persalinan< 12 jam ditunjukkan pada tabel 4. sebagai prediktor persalinan <24 jam.
Area di bawah kurva ROC dari skor Bishop untuk
memprediksi terjadinya persalinan <12 jam adalah 0,56 (p Faktor Pembaur yang Mempengaruhi Pengiriman dalam
= 0,4) dan nilai cut-off 1,5. Area di bawah kurva ROC level 24 Jam
IGFBP adalah 0,70 (p = 0,01) dengan nilai cut-off 8,145. Tabel 8 menunjukkan bahwa usia ibu (p = 0,5),
Berdasarkan hasil ini, kadar IGFBP-1 dapat digunakan IMT (0,9), tekanan darah (p = 0,2), paritas (0,3),
untuk memprediksi persalinan <12 jam. Taksiran Berat Janin atau EFW (p = 0,7), Berat Lahir
Berdasarkan tabel 5, mayoritas wanita dengan kadar atau BB (p = 1,0) tidak berhubungan secara signifikan
serum IGFBP-1 >8,145mg/L (86,05%), melahirkan dalam waktu dengan persalinan <24 jam. Karena tidak ada variabel
< 12 jam (p = 0,003). Nilai RR 3,4 artinya subjek dengan kadar perancu yang signifikan, analisis data tidak dilanjutkan
IGFBP-1 serum <8,145mg/L memiliki risiko persalinan 3,4 kali dengan uji multivariat.
lipat dalam >12 jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa kadar IGFBP serum dapat digunakan DISKUSI
untuk memprediksi persalinan < 12 jam. Mayoritas subjek berada pada rentang usia produktif
antara 20-34 tahun (48 subjek) dengan rerata usia 29,8 ± 6,05
Pengiriman masuk< 24 jam tahun. Induksi berhasil pada 37 subjek (45,1% pada kelompok
Kurva karakteristik operasi penerima (ROC) dari usia 20-30 dan 27,5% pada kelompok usia 30-34). Temuan ini
skor Bishop dan level serum IGFBP untuk menilai mirip dengan penelitian tentang efektivitas misoprostol
persalinan< 24 jam ditunjukkan pada Gambar sebagai agen induksi persalinan

Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66 63


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Setiyorini,et al.

Meja6. Area di bawah kurva ROC dan cskor ut-off o f Uskup


skor dan kadar IGFBP serum untuk memprediksi persalinan <24 jam

Prediktor Area Di Bawah Kurva ROC (CI 95%) p Nilai potong


Skor Uskup 0,55 (0,41 s/d 0,70) 0,5 1.5
tingkat IGFBP-1 0,76 (0,62 s/d 0,90) 0,002 8.145

Tabel 7. Tingkat IGFBP-1 dan terjadinya persalinan dalam ≤ 12 jam

Pengiriman masuk- 12 jam


Tingkat IGFBP (-g/L) p* Risiko Relatif (RR)
Tidak Ya
- <8.145 11 (47,83%) 12 (52,17%) <0,001 5.1 (1.8 hingga 14.3)

- -8.145 4 (9,30%) 39 (90,70%)

* -2uji
Tabel 8. Faktor perancu yang berhubungan dengan keberhasilan persalinan

Faktor perancu Pengiriman-24 jam


Tidak Ya p
n (%) n (%)
Kategori Usia Ibu
- <20 0 (0,0) 5 (9.8) 0,5*
- 20-30 6 (40,0) 23 (45.1)
- 30-34 5 (33.3) 14 (27,5)
- -35 4 (26,7) 9 (17.6)
Kategori IMT
- <25 3 (20,0) 13 (25,5) 0,9*
- 25 – 29,9 9 (60,0) 27 (52.9)
- -30 3 (20,0) 11 (21.6)
Kategori Tekanan Darah
- pe 7 (46,7) 33 (64,7) 0,2*
- PE parah 8 (53.3) 18 (35.3)

Kategori Paritas
- -1 2 (13.3) 15 (29.4) 0,3§
- >1 13 (86.7) 36 (70.6)
Kategori EFW
- <3500 13 (86.7) 40 (78,4) 0,7§
- -3500 2 (13.3) 11 (21.6)
Kategori BB
- <3500 12 (80,0) 38 (74,5) 1.0§
- -3500 3 (20,0) 13 (25,5)
* -2Uji
§Tes Fisher-Exact

pada preeklampsia, yang melaporkan usia induksi rata-rata (Lubena, 2015; Guerra et al., 2017). Hasil yang berbeda diperoleh
26 tahun, dan tidak signifikan sebagai prediktor keberhasilan pada studi yang berbeda pada tahun 2009 yang melaporkan
induksi (Frass, Shuaib dan Al-harazi, 2011). Studi lain bahwa BMI <30 merupakan faktor yang signifikan untuk
melaporkan keberhasilan induksi pada >90% kelompok usia keberhasilan induksi persalinan (Pevzner et al., 2017).
18-35 tahun (Vogel, Souza dan Gülmezoglu, 2013). Studi lain melaporkan beberapa faktor penting lainnya
Sekitar 78% subjek memiliki BMI<30 dengan rata-rata BMI untuk induksi persalinan, seperti perkiraan berat janin dan
27,5 ± 3,75. Berdasarkan faktor IMT, kami tidak menemukan paritas. Sebuah penelitian menyatakan bahwa berat janin <3500
korelasi yang signifikan dengan induksi persalinan. Hasil ini gram merupakan faktor yang signifikan untuk keberhasilan
konsisten dengan penelitian yang melaporkan keberhasilan induksi persalinan (Chung et al., 2015). Sementara itu, penelitian
induksi pada subjek dengan IMT <30 dan tidak berkorelasi secara kami menemukan temuan serupa dimana 78,4% subjek dengan
signifikan dengan keberhasilan induksi persalinan. berat janin <3500 gram dapat mencapai stadium 2.

64 Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Perbandingan antara Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 Level dan Bishop Score sebagai Prediktor Keberhasilan ...

persalinan dalam waktu 24 jam setelah induksi, namun dalam penelitian ini lebih rendah daripada yang ditemukan
hasilnya tidak signifikan. Tiga puluh enam (70,6%) dari 49 dalam penelitian sebelumnya yang melaporkan nilai batas 10
subjek multiparitas berhasil menjalani induksi dibandingkan mcg/L (Weroha dan Haluska, 2012; Kosinska-Kaczynska et al.,
dengan 15 (29,4%) subjek dari kelompok nuliparitas. Tidak 2015).
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok. Namun, Dalam penelitian ini, semua faktor perancu tidak berkorelasi
beberapa penelitian lain mungkin menemukan temuan yang signifikan dengan keberhasilan induksi persalinan, oleh karena itu, kita
berbeda, yang menunjukkan bahwa paritas merupakan faktor dapat menggunakan kadar IGFBP-1 lendir serviks untuk memprediksi
yang signifikan untuk keberhasilan induksi persalinan (Vogel, keberhasilan induksi.
Souza dan Gülmezoglu, 2013; Chung et al., 2015; Guerra et al.,
2017). KESIMPULAN
Satu studi melaporkan bahwa memperpanjang tahap Pada penelitian ini level IGFBP-1 dengan cut-off point
pertama persalinan (lebih dari 12 jam) menggandakan risiko 8,145 dapat digunakan sebagai prediktor keberhasilan induksi
operasi caesar. Dalam penelitian kami, kami menemukan 2 persalinan pada kehamilan preeklampsia aterm. IGFBP-1
subjek dengan durasi persalinan >12 jam yang berhasil mencapai dapat dipertimbangkan sebagai alternatif penatalaksanaan
persalinan pervaginam dalam waktu 24 jam. Multiparitas masih modalitas, terutama pada pasien preeklampsia yang
diduga menjadi salah satu faktor penyebabnya. direncanakan akan dilakukan induksi persalinan. Penelitian di
Beberapa penelitian baik uji coba terkontrol secara masa depan diperlukan untuk memperhitungkan kondisi lain
acak/RCT atau studi demografis, melaporkan temuan seperti serotonin dan ketuban pecah dini.
campuran pada keberhasilan induksi pada pasien
preeklampsia. Studi di Amerika Serikat melaporkan kejadian KONFLIK KEPENTINGAN
induksi yang berhasil pada kehamilan preeklamsia aterm Tidak ada konflik kepentingan dalam
adalah 74%, sementara yang lain melaporkan kegagalan publikasi ini
induksi yang signifikan pada kelompok preeklamsia (Kim et
al., 2010; Vogel, Souza dan Gülmezoglu, 2013; Roland, PENGAKUAN
Warshak dan Defranco, 2017 ). Studi kami menemukan bahwa Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih
33 subjek dengan preeklampsia dan 18 subjek dengan kepada Bangsal Obstetri dan Ginekologi RSUP dr. Staf Kariadi
preeklampsia berat menjalani persalinan dalam waktu 24 jam. Semarang saat pengambilan sampel.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok
sehingga klasifikasi preeklampsia dan preeklampsia berat REFERENSI
bukan prediktor keberhasilan induksi persalinan.
Meskipun ada variabilitas antar dan intra-pengamat, Skor
Anonim (2016) Laporan Tahunan Fetomaternal.
Semarang: RSUP Dr. Kariadi.
Bishop saat ini masih berfungsi sebagai standar emas untuk
prediksi tenaga kerja yang sukses. Berdasarkan data skor Bishop,
Benediktsdottir, S., Eggebø, TM dan Salvesen, K.
kami menemukan skor yang secara signifikan lebih tinggi pada A. (2015) 'Kesepakatan antara pengukuran
pasien yang berhasil dibandingkan dengan persalinan yang gagal ultrasonografi transperineal dan pemeriksaan
(masing-masing 2,5±1,81 vs 2,1±1,41) dan pada mereka yang digital dilatasi serviks selama persalinan', BMC
menjalani persalinan dalam waktu 12 jam dibandingkan dengan Kehamilan dan Persalinan, 15(1), hal. 273. doi:
>12 jam (2,6±1,8 vs 2,1 ± 1,30). Meskipun skor Bishop lebih tinggi, 10.1186/s12884-015-0704-z.
kami tidak menemukan perbedaan yang signifikan antar
Chung, SH et al. (2015) 'Diakses secara sonografis
kelompok. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
corong serviks uteri sebagai prediktor
menunjukkan bahwa kematangan serviks merupakan penentu
keberhasilan induksi persalinan', Ilmu
penting keberhasilan induksi persalinan (Teixeira et al., 2012;
Obstetri & Ginekologi, 58(3), hlm. 188–195.
Lubena, 2015).
doi: 10.5468/ogs.2015.58.3.188.
Rerata kadar IGFBP-1 pada penelitian ini adalah
8,29±5,033 mcg/L dengan nilai median 10,8 mcg/L. Kami Conde-Agudelo, A. et al. (2011) 'Biomarker baru
menemukan bahwa kadar IGFBP-1 pada persalinan yang untuk prediksi fenotipe kelahiran prematur
berhasil secara signifikan lebih tinggi dengan nilai cutoff spontan: Tinjauan sistematis dan
IGFBP-1 8,145 (p = 0,002, RR 5,1). Temuan ini konsisten metaanalisis', BJOG: Sebuah Jurnal
dengan teori preeklampsia, dengan peningkatan kadar Internasional Obstetri dan Ginekologi,
118(9), hlm. x.
IGFBP-1 mukus serviks dalam waktu dekat. IGFBP-1 adalah
tanda pertama pelepasan adhesi korionik dan desidua
Frass, KA, Shuaib, AA dan Al-harazi, AH (2011)
(Kosinska-Kaczynska et al., 2015). Skor IGFBP-1

Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66 65


• pISSN: 2085-1545
• eISSN: 2339-093X
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika
Setiyorini,et al.

'Misoprostol untuk induksi persalinan pada wanita dengan biomarker: phosphorylated insulin-like growth
preeklampsia berat pada atau menjelang aterm', jurnal factor-binding protein-1 dan matrix
medis Saudi, 32(7), hlm. 679–684. metalloproteinase-8 – dalam cairan serviks.
Helsinki: Universitas Helsinki.
Guerra, GV et al. (2017) 'Faktor dan hasil
terkait dengan induksi persalinan di Amerika Roland, C., Warshak, CR dan Defranco, EA (2017)
Latin', BJOG: An International Journal of 'Keberhasilan induksi persalinan untuk preeklamsia
Obstetrics and Gynaecology, 116(13), hlm. 1762– pada usia kehamilan prematur dan cukup bulan',
1772. doi: 10.1111/j.1471-0528.2009.02348.x. Jurnal Perinatologi, 37(6), hlm. 636–640. doi: 10.1038/
jp.2017.31.
Kim, LH dkk. (2010) 'Apakah preeklampsia berhubungan dengan
peningkatan risiko sesar jika persalinan Teixeira, C. dkk. (2012) 'Skor Uskup sebagai a
diinduksi?', The Journal of Maternal-Fetal and penentu keberhasilan induksi persalinan:
Neonatal Medicine, 23(5), hlm. 383–388. doi: 1 Tinjauan sistematis dan meta-analisis', Arsip
0,3109/14767050903168432. Ginekologi dan Kebidanan, 286(3), hlm. 739–
753.doi: 10.1007/s00404-012-2341-3.
Kosinska-Kaczynska, K. et al. (2015) 'Terfosforilasi
IGFBP-1 dalam memprediksi persalinan pervaginam The American College of Obstetricians and Gynecologists
yang berhasil pada kehamilan post-term', Arsip (2013) 'Hipertensi dalam Kehamilan: Laporan
Ginekologi dan Kebidanan, 292(1), hlm. 45–52. doi: dari American College of Obstetricians and
10.1007/ s00404-014-3577-x. Gynecologists' Task Force on Hypertension in
Pregnancy Executive', American College of
Lubena, HK (2015) Perbandingan panjang serviks Obstetricians and Gynecologists, 122(5), hlm.
dengan USG transvaginal dan skor uskup 1122–1131.
sebagai prediktor keberhasilan induksi
persalinan. Semarang: Universitas Diponegoro. Vogel, JP, Souza, JP dan Gülmezoglu, AM (2013)
'Pola dan Hasil Induksi Persalinan di Afrika
Pusat Kolaborasi Nasional untuk Perempuan dan dan Asia: Analisis Sekunder Survei Global
Kesehatan Anak (2010) Hipertensi pada WHO tentang Kesehatan Ibu dan Bayi Baru
kehamilan: pengelolaan gangguan Lahir', PLoS ONE, 8(6), hlm. 65612. doi:
hipertensi selama kehamilan Hipertensi 10.1371/journal.pone.0065612.
pada kehamilan pengelolaan gangguan
hipertensi, Royal College of Obstetricians Weroha, SJ dan Haluska, P. (2012) 'The Insulin-Like
dan Ginekologi. London: Royal College of Sistem Faktor Pertumbuhan dalam Klinik Kanker,
Obstetricians and Gynaecologists. Endokrinologi dan Metabolisme Amerika Utara, 41(2),
hlm. 335–350. doi: 10.1016/j.ecl.2012.04.014.
Pevzner, L. et al. (2017) 'aktor memprediksi persalinan yang sukses
induksi dengan sisipan vagina dinoprostone dan Wibowo, N. et al. (2016) Pedoman Nasional Pelayanan
misoprostol', Obstetri dan Ginekologi, 114(2), Kedokteran Diagnosis dan Tatalaksana Pre-
hlm. 261–267. Eklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI).
Rahkonen, L. (2010) Persalinan prematur dan terseleksi

66 Sains Medika,Vol. 10, No. 2, Juli - Desember 2020 : 59-66

Anda mungkin juga menyukai