Anda di halaman 1dari 4

1.

2. KEPUTUSAN DIREKTUR
3. RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH KENDARI
4. Nomor : /KEP/RSUA//I/2018
5. TENTANG
6. KEBIJAKAN PELAYANAN HEMODIALISA
7.
8. DIREKTUR RSU ALIYAH KENDARI
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan hemodialisa
yang cepat, tepat, bermutu, profesional dan dengan
memperhatikan keselamatan pasien serta untuk memberi
kepuasan kepada pasien dan keluarga di Rumah Sakit
Umum Aliyah Kendari maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang berkesinambungan mulai dari pasien masuk
sampai pasien keluar
b. Bahwa agar pelayanan di hemodialisa dapat dilaksanakan
dengan baik, maka perlu adanya kebijakan Direktur Rumah
Sakit Umum Aliyah Kendari sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Umum Aliyah
Kendari.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b maka perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan
Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Aliyah Kendari dengan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Aliyah Kendari
.
9. TUJUAN PERAWATAN CATHETER :
9.1 Mencegah terjadinya infeksi.
9.2 Mencegah adanya bekuan darah diselang catheter double lumen.
9.3 Catheter dapat digunakan dalam waktu tertentu.
9.4 Aliran darah menjadi lancar sehingga proses dialysis dapat
berlangsung.

10. HAL –HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


2.1 Kesterilan alat instrument .
2.2 Prosedur kerja dengan tehnik aseptik.
2.3 Pemberian dosis heparin pekat , sesuai dengan yang tertera pada selang
catheter double lumen .
2.4 Keadaan catheter antara lain ;
 Kebersihan catheter, catheter tertekuk.
 Rembesan darah dari sambungan tutup catheter atau rembesan darah
dari exit site.
 Berubah posisi catheter, catheter lepas.
2.5 Tanda-tanda peradangan sekitar exit site.
2.6 Keluhan pasien.

3. PERSIAPAN ALAT:
3.1 Set ganti balutan.
3.2 Sarung tangan steril.
3.3 Masker, Apron.
3.4 Betadine solution, alkohol 70 %.
1

3.5 Micropore, transparant dressing.


3.6 Perlak ( alas plastik ).
3.7 Trolley dan plastik alat kotor.

4. CARA KERJA :
4.1 Jelaskan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4.2 Dekatkan alat-alat yang akan digunakan ke pasien.
4.3 Letakkan alas ( perlak ) dibawah catheter double lumen.
4.4 Perawat memakai apron, masker dan mencuci tangan.
4.5 Pasien memakai masker.
4.6 Lepaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukan kedalam plastik
kotor.
4.7 Bukalah set steril.
4.8 Isilah masing-masing mangkok dengan : Betadine solution, alkohol 70 %
( untuk membersihkan catheter double lumen ).
4.9 Pakailah sarung tangan steril.
4.10 Lakukan Disinfeksi :
4.10.1 Permukaan exit site dan kulit, caranya ;
 Bersihkan sekitar exit site dan permukaan kulit
dengan klem / pinset + kassa betadine ( Mulai dari arah dalam
ke arah luar ), buanglah kassa betadine ke tempat plastik
pembuangan .
 Lakukan seperti diatas sampai kulit bebas dari
kotoran ( lepas keropeng ) = kotoran mengering.

4.10.2 Sekitar catheter double lumen, caranya ;


 Tangan kanan memegang klem / pinset + kassa bethadine
bersihkan sekitar catheter mulai dari exit site menuju tutup
catheter lakukan searah,
Tangan kiri memegang catheter double lumen , buanglah
kassa betadine ke tempat plastik pembuangan ( jika masih
kotor bersihkan dengan alkohol 70 % ).
4.11 Sekitar exit site berikan nebacetin spray atau nebacetin powder ditutup
dengan kassa steril.
4.12 Catheter double lumen berikan heparin pekat sesuai anjuran yang tertera
dalam selang.
4.13 Kencangkan tutup catheter double lumen dan klem dalam posisi
terkunci .
4.14 Fixaxi catheter double lumen .
4.15 Tutuplah seluruh catheter dengan kassa steril dan transparan dressing.
4.16 Bawalah alat-alat kotor ke ruang disposal, pisahkan dengan alat yang
terkontaminasi.
4.17 Bersihkan alat dari darah, bungkuslah dengan plastik .
4.18 Petugas CSSD akan mengambil alat instrument ke Ruang dialysis.
4.19 Perawat mencuci tangan.
4.20 Catat dalam catatan keperawatan dialysis, al :
 Keadaan exit site (bersih / kotor, adakah kemerahan,
nanah dll)
 Kelancaran Catheter .

Anda mungkin juga menyukai