PENDAHULUAN
merupakan suatu aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia,
manusia dapat memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Hal ini
Artinya :
Hai orang-orang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah
kelapangan di dalam majelis- majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Teliti apa yang kamu kerjakan. (QS 58.11)1
1
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2015), hlm. 543.
1
2
keutamaan kepada orang yang beriman. Salah satu diantara ilmu pengetahuan
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang
banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan
geometri.3
diajarkan kepada siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.
pasal 37 ayat 1, sebagaimana dikutip oleh Hasbullah dalam Dasar- Dasar Ilmu
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), cet.ke-3, hal. 723
3
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:
JICA, 2001), hlm. 18.
4
Hasbullah, Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm.
319-320
3
minat siswa terhadap pelajaran matematika juga ikut andil sebagai penyebab
5
Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran …., hlm. 58-59.
4
bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA yang
saat ini. Sasaran dari pelaksanaan program Olimpiade Sains Nasional (OSN)
adalah siswa sekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA baik negeri maupun
Kebudayaan.
belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam ridha Allah
SWT dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas dan
nilai- nilai Islam dalam mempelajari dan memahami sains. Sedangkan tujuan
nilai agama.
siswa madrasah.
Sains Nasional (OSN) diikut oleh siswa sekolah umum yang berada di bawah
Sains Madrasah (KSM) diikuti oleh siswa madrasah yang berada dibawah
6
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
6
sekolah umum dan sebaliknya, Olimpiade Sains Nasional juga dapat diikuti
Selain hal tersebut pada tahun 2016, terdapat perubahan mengenai materi
Madrasah (KSM) yaitu penambahan materi agama Islam pada setiap materi
yang dilombakan, sehingga setiap siswa tidak hanya menjawab soal sains
tetapi juga soal agama Islam. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya
ilmu agama Islam. 8 Adanya integrasi antara ilmu pengetahuan dan ilmu
merupakan suatu kota di Provinsi Sumatera Barat yang terkenal sebagai kota
wisata yang memiliki banyak tempat berpanorama indah. Selain sebagai kota
7
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2016”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 20.00 WIB.
8
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2016”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 20.00 WIB.
9
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2016”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 20.00 WIB
7
sebagian Riau, Sumatra Utara dan Jambi. Demikian juga tenaga guru/ dosen
sangat membanggakan.11
ini.
10
Pemerintahan Kota Bukittinggi, “Potensi Kota Bukittinggi”,diakses dari
http://www.bukittinggikota.go.id/profil/potensi pada Kamis, 17 Mei 2018 pukul 17.10 WIB.
11
Pemerintahan Kota Bukittinggi, “Potensi Kota Bukittinggi”,diakses dari
http://www.bukittinggikota.go.id/profil/potensi pada Kamis, 17 Mei 2018 pukul 17.10 WIB.
8
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun 2018 tingkat kabupaten/ kota yang
mengisi 100% atau seluruh kursi perwakilan kota untuk mengikuti Kompetisi
Nasional) dan KSM (Kompetisi Sains Nasional). Salah satu upaya yang
arahan terhadap pola pikir, sikap mental, perilaku serta minat, bakat dan
12
Kementerian Agama KotaBukittinggi , “ 34 Orang Siswa Madrasah Kota Bukittinggi
Berhak Maju Pada KSM Tingkat Propinsi Sumatera Barat”,diakses dari
https://sumbar.kemenag.go.id/post/5af909td01125/34-orang-siswa-madrasah-kota-bukittinggi-
berhak-maju-pada-ksm-tingkat-propinsi-sumatera-barat.html pada Senin, 09 Juli 2018 pukul
15.10 WIB.
13
Wahdjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 241.
9
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang
Bukittinggi pada Rabu, 11 April 2018, kepada Ibu Betsi Febriyona, selaku
mengembangkan bakat dan minat siswa pada bidang studi matematika. Adapun
MTsN 1 Bukittinggi adalah untuk menyaring siswa- siswa yang memiliki bakat
14
Rohinah M. Noor, The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 75
15
Hasil wawancara dengan Ibu Betsi Febriyona, salah seorang guru mata pelajaran
matematika sekaligus pembina kegiatan ekstrakurikuler pembinaan olimpiade matematika MTsN 1
Bukitinggi (dilaksanakan pada Rabu, 11 April 2018).
10
terus menerus. Dimana kegiatan ini dilakasanakan setiap satu minggu sekali
yaitu pada hari selasa dengan durasi 90 menit, yang mulai pukul 14.45 sampai
Bukittinggi diampu oleh 2 orang guru pembina yang merupakan guru mata
MTsN 1 Bukittinggi belum memperlihatkan hasil yang optimal. Hal ini dapat
ajang OSN maupun KSM tingkat provinsi selama beberapa tahun terakhir.17
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
16
Hasil wawancara dengan Ibu Asmah Dewita, salah seorang guru mata pelajaran
matematika sekaligus pembina kegiatan ekstrakurikuler pembinaan olimpiade matematika MTsN 1
Bukitinggi (dilaksanakan pada Kamis, 05 April 2018).
17
Hasil wawancara dengan Ibu Betsi Febriyona, salah seorang guru mata pelajaran
matematika sekaligus pembina kegiatan ekstrakurikuler pembinaan olimpiade matematika MTsN 1
Bukitinggi (dilaksanakan pada Rabu, 11 April 2018).
11
membosankan.
C. Batasan Masalah
atas dan agar permasalahan lebih fokus, maka masalah pada penelitian ini
1 Bukittinggi.
D. Rumusan Masalah
di MTsN 1 Bukittinggi?
E. Tujuan Penelitian
F. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami skripsi ini, maka peneliti
akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam tulisan ini, antara lain:
1. Pembinaan
perilaku serta minat, bakat dan keterampilan para siswa, melalui program
2. Ekstrakurikuler
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang
madrasah.
3. Olimpiade Matematika
kemampuan matematika siswa SD, SMP, dan SMA, dan sederajat, baik di
5. Kendala
G. Manfaat Penelitian
1. Siswa
2. Guru pembina
3. Kepala Sekolah
4. Peneliti
4. Peneliti Lainnya
akan datang.
H. Sistemetika Penulisan
Pokok bahasan pada proposal penelitian ini terdiri dari lima bab. Masing
melandasi skripsi ini. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
Bab III adalah bab metodologi penelitian. Bab ini berisi tentang jenis
Bab IV adalah bab hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini
Bab V adalah bab penutup. Bab ini berisi kesimpulann penelitian dan saran
penulis.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembinaan
Pembinaan berasal dari kata bina, yang mendapatkan awalan “pe” dan
yang lebih baik.18 Pembinaan pada dasarnya merupakan aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah, teratur dan bertangung jawab
kelompok yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah, teratur,
dan bertangung jawab dari seseorang atau kelompok yang ditujukan kepada
orang atau sekelompok orang lain melalui materi pembinaan dalam rangka
18
Peter salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,(Jakarta:
Modern English Press, 2002), hlm.205
19
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm.144.
17
arahan terhadap pola pikir, sikap mental, perilaku serta minat, bakat dan
melalui empat jalur, salah satunya yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler. 21 Hal
dan kokurikuler.22
B. Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ekstrakurikuler
20
Wahdjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 241.
21
Wahdjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 242-244.
22
Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 39 tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan,(Jakarta: Biro Hukum dan
Organisasi Departemen Pendidikan Nasional), hlm. 4
18
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pihak
pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah atau madrasah.23
bidang pelajaran yang diminati oleh siswa, misalnya: olah raga, kesenian,
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang
madrasah.
23
Rohinah M. Noor, The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 75
24
B. Suryosubrota, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),
hlm. 270- 271
25
B. Suryosubrota, Proses Belajar …, hlm. 271
19
2. Tujuan Ekstrakurikuler
sebagai berikut:
ekstrakurikler adalah:
26
Sisi Edukasi,” Permendikbud Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ”, diakses
dari http://www.berkasedukasi.com/2017/05/permendikbud-tentang-kegiatan.html?m+1, pada
Kamis,26 April 2018 pukul 15.30 WIB
27
B. Suyosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1997), hlm. 272
20
berikut:
28
Sisi Edukasi,” Permendikbud Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ”, diakses
dari http://www.berkasedukasi.com/2017/05/permendikbud-tentang-kegiatan.html?m+1, pada
Kamis,26 April 2018 pukul 15.30 WIB
21
Pusaka (PASKIBRAKA).
olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan
keagamaan.
budaya.29
29
Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia, Panduan Pengembangan Diri: Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah , (Jakarta: ABKN, 2006), hlm. 14
30
Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia, Panduan …, hlm. 15
22
a. Rekrutmen peserta
bakat, dan minat peserta didik yang menjadi ciri khas dari jenis
d. Kegiatan awal
31
Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia, Panduan …, hlm. 49
32
Peter salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,(Jakarta:
Modern English Press, 2002), hlm.1254
33
Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: PT INDEKS, 2014), hlm. 32
34
Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia, Panduan …, hlm. 49
23
kegiatan.
f. Kegiatan akhir.
g. Evaluasi.
dilakukan oleh suatu tim secara formal dengan dasar- dasar tertentu
dimaksud.38
36
Peter salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,(Jakarta:
Modern English Press, 2002), hlm. 411
37
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara,2016),
hlm.193-194
38
Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia, Panduan …, hlm. 49
24
C. Olimpiade Matematika
Istilah olimpiade matematika terdiri dari dua kata yaitu olimpiade dan
olahraga antarnegara yang diadakan empat tahun sekali dan hanya diikuti oleh
matematika yang menguji kemampuan matematika siswa SD, SMP, dan SMA,
sebagai berikut:
matematika.
39
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), cet.ke-3, hal.797
40
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar......., h. 723
41
Ahmad Muchlis, Dkk, Maju Dengan Olimpiade Matematika, (Jakarta: Karya Duta
Wahana, 2006), hlm. v
25
kehidupan.
optimal.
dini.
bidang matematika.42
pihak universitas atau pergurun tinggi, hingga olimpiade dan kompetisi yang
(KSM).
42
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, “Petunjuk Pelaksanaan
Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018”, diakses dari
http://ditpsmp.kemdikbud.go.id, pada Minggu, 08 April 2018 pukul 11.10 WIB
43
Abdul Aziz dan Wiji Lestari, Kupas Tuntas: Olimpiade Matematika SMP,
(Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2010), hlm. iii
26
pertama kali pada tahun 2012 yang diperuntukkan secara khusus bagi siswa
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) juga dapat diikuti oleh siswa yang berasal
dari sekolah umum seperti SD, SMP dan SMA yang berada di bawah naungan
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
berikut:
sekolah.
27
nilai-nilai agama.
Nasional;
Pembangunan Nasional;
Nasional Pendidikan;
44
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
28
madrasah;
MI MTs MA
Matematika Matematika terintegrasi Matematika
Terintegrasi Terintegrasi
Sains IPA Terintegrasi IPA Terpadu Teritegrasi Biologi Terintegrasi
IPS Terpadu Terintegrasi Fisika Terintegrasi
Kimia Terintegrasi
Ekonomi
Terintegrasi
Geografi Terintegrasi
46
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
30
Pendidikan adalah:
cara:
madrasah/sekolah;
bersangkutan;
Kabupaten/Kota;
b. KSM Kabupaten/Kota
setempat;
Kabupaten/Kota.
Nasional;
Kabupaten/Kota;
kabupaten/kota;
c. KSM Provinsi
per bidang studi KSM yang akan mewakili setiap Provinsi untuk
studi;
d. KSM Nasional
ditetapkan;
yang sah.47
6. Bentuk Tes
47
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
37
a. Tes Teori
Hadits, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Tes teori pada KSM
b. Tes Eksperimen/Eksplorasi
aspek praktikal.
48
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
38
2. Tes
Eksperimen/Eksplorasi
berbasis PBT
Soal disiapkan oleh
Komite Ahli KSM
Nasional
Sarana PBT
disiapkan oleh
Komite Pelaksana
KSM Nasional
7. Persyaratan Peserta
5) Setiap siswa hanya dapat mengikuti salah satu bidang sains yang
7) Memiliki nilai yang baik untuk semua mata pelajaran dan sikap
yang baik.
40
Madrasah/Sekolah).49
MTs
(sains) dan konteks (agama). Konten sains terdiri dari materi bilangan,
(agama) terdiri dari materi: Fiqh, akidah Akhlak, Qur’an Hadist, sejarah dan
Tabel 2.2 Materi KSM tahun 2018 bidang Matematika tingkat MTs
Akidah Akhlak
f. Akidah
g. Sifat- sifat Allah
h. Keteladanan Para Nabi
49
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
50
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, “ Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) Tahun 2018”, diakses dari http://ksm.kemenag..go.id pada Minggu, 08 April
2018 pukul 11.10 WIB.
41
tingkat MTs
2018 adalah …
A. −1009
B. −1
C. 1
D. 1009
2. Jika hari ini tanggal 1 Agustus 2018 adalah hari Rabu, maka jumlah raka’at
A. 527
B. 517
C. 510
D. 502
42
ﯾَﻐۡ ﻠِﺒُﻮ ْا ِﻣﺎْﺋَﺘَﯿۡ ﻦِۚ وَ إِنٞ ﺻَﺎﺑِﺮَ ةٞﻋَﻨﻜُﻢۡ َو َﻋﻠِ َﻢ أَنﱠ ﻓِﯿﻜُﻢۡ ﺿَ ﻌۡ ﻔٗ ۚﺎ ﻓَﺈ ِن ﯾَﻜُﻦ ﻣﱢﻨﻜُﻢ ﱢﻣﺎْﺋَﺔ َٱﻟۡ ـَٰٔﻦَ ﺧَ ﻔﱠﻒ
٦٦ َﺼﺒِﺮِﯾﻦ َٰﻣ َﻊ ٱﻟ ﱠ َو ِﻒ ﯾَﻐۡ ﻠِﺒُﻮٓ ْا أَﻟۡ ﻔَﯿۡ ﻦِ ﺑِﺈ ِذۡ ن
ٞ ۡﯾَﻜُﻦ ﻣﱢﻨﻜُﻢۡ أَﻟ
B. Perbandingan senilai
Diketahui rata- rata zakat setiap KK adalah Rp 1,8 juta. Mulai tahun ini Pak
Salim harus pindah dinas sehingga beliau memilih untuk menunaikan zakat di
daerah beliau bertugas. Jika rata- rata zakat yang disalurkan setiap tahunnya
tetap, berapa jumlah penghasilan Pak Salim dalam setahun jika rata-rata zakat
A. Rp 3 juta
B. Rp 7,5 juta
C. Rp 120 juta
D. Rp 125 juta
wajib Allah, 25 siswa hafal Asmaul Husna, dan 12 siswa tidak hafal
keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak maka peluang terpilih siswa
yang hafal sifat wajib saja atau Asmaul Husna saja adalah …
43
A. 9/60
B. 31/60
C. 32/60
D. 39/60
lutut sampai pangkal paha 54 cm. jika pada saat melakukan sujud dalam shalat
A. 163 cm
B. 167 cm
C. 173 cm
D. 176 cm
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (tahun), dan = masa kekhalifahan Usman
A. − − =0
B. + − =0
C. − + =0
D. + + =0
8. Takmir masjid menyiapkan empat pompa air untuk mengisi tendon masjid
waktu 4 jam, dan pompa keempat membuthkan waktu 6 jam. Waktu tercepat
yang dibutuhkan untuk mengisi tendon tersebut sampai penuh adalah… menit.
A. 12
B. 24
C. 36
D. 48
9. Dalam jamaah shalat tarawih di suatu surau, imam biasanya membaca 13 surat
membaca surat lain sehingga rata- rata jumlah ayat yang dibaca menjadi 5
A. al- Qadr
B. al- Zalzalah
C. al- Qariah
D. at- Tiin
11. Apabila panjang sisi persegi di bawah ini adalah 10 cm, luas daerah yang
diarsir adalah … .
45
Sebagai contoh, 5 juz telah dihafal oleh10% dari banyak santri. Jika terdapat
14. Misalkan adalah lingkaran berjari- jari 10 cm denggan pusat (0,0) dan
suatu titik pada sumbu di dalam lingkaran . Garis vertical yang melalui ,
15. Suatu silinder tanpa tutup dan alas memiliki jari- jari 7 cm dan tinggi 14 cm.
= )
A. Jajar Genjang
B. Persegi Panjang
C. Belah Ketupat
D. Persegi
2. Berapa banyak cara menempatkan lima buku berbeda ke dalam dua tas berbeda
A. 10 B. 20 C. 30 D. 40 E. 50
3. Diketahui layang- layang dengan panjang sisi yang berbeda adalah 2 dan √7.
A. √10
B. 1 + √10
C. 2 + √10
47
D. 3 + √10
E. 4 + √10
3 + 2 = 2016
2 + 3 = 2024
A. 2020
B. 1010
C. 808
D. 505
E. 101
5. Diketahui persegi panjang . Ada dua lingkaran yang sama besar di dalamnya.
A. 7,5
B. 10
C. 12,5
D. 15
E. 17,5
6. Dari barisan bilangan 999 bilangan asli yang pertama, buang semua bilangan yang
sedikitnya satu diantara angka- angka penyusunnya adalah prima. Banyak bilangan
A. 6 × 5 × 4
B. 6
48
C. 10 − 4 × 10
D. 6 − 1
adalah bilangan 2015 angka dan adalah bilangan 2016 angka terdiri dari sebuah
angka 1, dua ribu empat belas angka 0, dan sebuah angka 5. Jika = × + 1,
maka adalah...
A. Bilangan prima
B. Bilangan komposit
C. Bilangan kuadrat
berapakah
[ ]+[ ]
[ ]+[ ]
9. Total soal berbeda yang dapat diselesaikan oleh Zainal, Yaya, dan Xeno adalah 100
soal. Mereka mengerjakan soal ini sendiri- sendiri. Setiap orang dapat menyelesaikan
50 soal. Sebuah soal dikatakan sulit jika hanya ada orang yang menyelesaikannya.
Sebuah soal dikatakan mudah jika ketiga orang tersebut mampu menyelesaikannya.
20 1 1 1
< + + <1
21
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bersifat deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J. Moloeng dikutip oleh Danu Eko
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.51
B. Lokasi Penelitian
peneliti memilih lokasi ini adalah karena MTsN 1 Bukittinggi merupakan salah
51
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,
(Yogyakarta: Calpulis, 2015), hlm. 9.
51
C. Informan Penelitian
Goetz dan LaConte dikutip oleh Rulam Ahmadi, Informan adalah individu
1. Informan kunci
52
Ruslam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014), hlm. 83.
53
Ruslam Ahmadi, Metodologi ….., h.93.
54
Ruslam Ahmadi, Metodologi ….., h.93.
52
Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah guru Pembina/
Bukittinggi
2. Informan Pendukung
ada setelah adanya informan kunci. Dalam penelitian ini yang menjadi
D. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam artian cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
manusia, yaitu peneliti itu sendiri atau orang lain yang terlatih. 56 Dalam
penelitian ini instrument penelitian utama adalah peneliti sendiri, selain itu
1. Wawancara Mendalam
55
Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Rineka
Cipta,2002),hlm.136
56
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian…., hlm. 103.
53
lama.58
2. Observasi
57
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 33.
58
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , (Jakarta: Prenada Media Group, 2007),
hlm. 111.
59
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hlm.
80.
54
60
memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
3. Dokumentasi
lain- lain.62
Silabus, materi ajar, soal- soal latihan, contoh soal- soal KSM,
petunjuk teknis pelaksanaan KSM tahun 2016 dan 2018 serta foto- foto
60
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 36-37.
61
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 39.
62
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 39-40.
55
1 Bukittinggi.
Menurut Miles dan Hubermen sebagaimana yang dikutip oleh Danu Eka
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas
dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data
drawing/verification).63
1. Reduksi Data
63
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 63.
64
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 64.
56
Bukittinggi.
2. Penyajian data
mudah dipahami.66
3. Penarikan kesimpulan.
Teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data.
65
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 65.
66
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 66.
67
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 68.
57
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu.68 Teknik triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
wawancara.
68
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 45.
69
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode …, hlm. 47.
58
BAB IV
Bukittinggi.
matematika.
matematika seperti OSN dan KSM kita sudah memiliki kesiapan untuk
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru Ibu Betsi
menyatakan bahwa:
Hal ini sesuai dengan data yang peneliti dapatkan berdasarkan hasil
matematika adalah siswa kelas VII dan VIII yang memiliki bakat dan
Hal ini sesuai dengan data yang peneliti dapatkan berdasarkan hasil
73 73
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
61
peserta didik kelas VII dan VIII MTsN 1 Bukittinggi yang menyenangi
pelajaran matematika.
matematika adalah Tim pembina yang terdiri Ibu dan Ibu Asmah .”75
Hal ini sesuai dengan data yang peneliti dapatkan berdasarkan hasil
74
Program Kegiatan Ekstrakurikuler Olimpiade Matematika MTsN 1 Bukittinggi TP.
2017/ 2018
75 75
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
62
pembina II.
Olimpiade Matematika.
dilakukan setiap hari selasa sepulang sekolah mulai pukul 14.45 sampai
pukul 16.15, tetapi terkadang harinya diganti jika ada halangan di hari
selasa.”77 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru
menyatakan bahwa:
76
Program Kegiatan Ekstrakurikuler Olimpiade Matematika MTsN 1 Bukittinggi TP.
2017/ 2018
77
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
63
pada setiap hari selasa setelah pulang sekolah, tapi terkadang harinya
diganti ke hari kamis kalau hari selasanya ada halangan.”79 Hal ini sesuai
pembinaan dilakukan pada hari selasa mulai pukul 14.45 sampai pukul
16.15 WIB. Hal ini juga sesuai dengan data yang peneliti dapatkan
78
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
79
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
80
Program Kegiatan Ekstrakurikuler Olimpiade Matematika MTsN 1 Bukittinggi TP.
2017/ 2018
64
atau sesuai kesepakatan apabila tidak bisa terlaksana pada hari selasa
karena satu dan lain hal, mulai pukul 14.45 sampai 16.15 WIB yang
diadakan di sekolah.
Matematika.
tahap pelatihan”.81
81
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
65
mengatakan bahwa:
82
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
83
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
84
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
66
pembinaan.
berupa tes tertulis berbentuk yang dirancang khusus oleh tim pembina.
2) Persiapan pelaksanaan.
pelaksanaan kegiatan.
peraga.
87
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
69
mengatakan bahwa:
88
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
89
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
70
yang terdiri dari 2 orang yaitu Ibu Asmah Dewita selaku pembina I
II.
3) Pelatihan
a) Kegiatan awal
mengatakan bahwa:
90
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
91
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
92
Muhammad Luthfi elhakim Idris, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-
2018
93
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
72
b) Kegiatan Inti
94
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
73
mengatakan bahwa:
95
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
96
Muhammad Luthfi elhakim Idris, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-
2018
97
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
74
c) Kegiatan penutup
mengatakan bahwa:
99
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade Matematika
MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
100
Muhammad Luthfi elhakim Idris, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-
2018
101
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
76
mengatakan bahwa:
“jika ada even- even besar seperti OSN dan KSM siswa
diseleksi untuk menentukan perwakilan sekolah untuk
kemudian diberikan pembinaan/pelatihan yang lebih intensif.
Bentuk pelatihan intensif sama seperti pelatihan rutin yaitu
pemberian materi dan pembahasan soal, hanya saja dalam
pembinaan intensif lebih difokuskan pada pemberian dan
membahas soal. Pada pembinaan/pelatihan intensif
kegiatannya lebih dipadatkan, yang biasanya pelatihan
dilakukan setiap hari selasa satu kali seminggu dengan durasi
90 menit, tapi dalam pembinaan/pelatihan intensif siswa
dibina selama satu minggu penuh dari pagi sampai siang dari
jam 07.30 sampai dengan jam 12 siang ”.102
kemudian peneliti melakukan wawancara dengan pembina/
102
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
77
103
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
104
Muhammad Luthfi elhakim Idris, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-
2018
105
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
78
106
Asmah Dewita, M.Pd, Pembina/ pembimbing I eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 18-Agustus-2018
79
terutama dalam hal waktu, dimana guru tidak sempat membuat RPP
Selain itu waktu pembinaan yang terlalu rapat dengan waktu berakhirnya
siswa berkurang.
107
Betsi Febryona. S.Pd, Pembina/ pembimbing II eksrakurikuler Olimpiade
Matematika MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 19-Agustus-2018
80
jadwal yang cocok antara pembina luar, pembia dari sekolah dan siswa,
sudah sore.
B. Pembahasan
108
Claudya Permata Riany, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-2018
109
Muhammad Luthfi elhakim Idris, Peserta pembinaan Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) bidang matematika di MTsN 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Bukittinggi, 20-Agustus-
2018
81
sebagai berikut:
Bukittinggi.
matematika.
matematika.
Bukittinggi yang terdiri dari 2 orang yaitu: Ibu Asmah Dewita selaku
Olimpiade Matematika.
Matematika.
110
Program Kegiatan Ekstrakurikuler Olimpiade Matematika MTsN 1 Bukittinggi TP.
2017/ 2018
83
1) Rekrutmen peserta.
dalam bentuk tes tertulis yang soal- soalnya merupakan soal essay
2) Persiapan pelaksanaan
Bukittinggi.
memberikan jadwal tetap yaitu setiap hari selasa jam 14.45 s/d
infocus.
terdiri dari Ibu Asmah Dewita sebagai pembina I dan Ibu Betsi
3) Pelatihan
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
1) Kendala waktu
matematika
pembina harus mencari sendiri bahan ajar dan materi yang akan
diajarkan,
BAB V
C. Kesimpulan
Bukittinggi
4. Tujuan
kemampuannya.
91
siswa.
matematika.
Olimpiade Matematika.
.
92
Matematika.
1) Rekrutmen peserta
ajaran.
2) Persiapan pelaksanaan
3) Pelatihan.
a. Kendala waktu
matematika
D. Saran
dengan masalah waktu dapat teratasi. selain itu juga agar disediakan