Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

OLEH : LESTARISA

NIM : 35121077

KELAS : 1D D3 ADMINISTRASI BISNIS

TUGAS : ETIKA BISNIS (ETIKA PROFESI)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi
KPK Periksa Wawan atas Kasus Korupsi Alat Kesehatan

TEMPO.CO, Jakarta - Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten nonaktif Atut
Chosiyah, untuk pertama kalinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta,
Jumat, 4 Juli 2014, sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan alat kesehatan Tangerang Selatan.

Menurut juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, sebelumnya periksaan Wawan tidak masuk
dalam agenda pemeriksaan hari Jumat. "Ada tambahan pemeriksaan atas nama TCW, diperiksa
sebagai tersangka kasus pengadaan alat kesehatan Tangerang Selatan," kata Johan.

Wawan masuk ke gedung KPK sekitar pukul 14.00 dan keluar pukul 18.30 WIB. Suami Wali Kota
Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini saat ditanya wartawan setelah diperiksa tak mengucap
sepatah kata pun.

Penasihat hukum Wawan, Maqdir Ismail, menuturkan kliennya diperiksa atas kasus proyek
pengadaan barang senilai sekitar Rp 20 miliar itu. "Dia juga diminta konfirmasinya terkait dengan
dokumen proyek itu," ujarnya.

Menurut dia, Wawan hanya tahu proses sesudah lelang. "Proses pengadaan barangnya, ia tidak
tahu," kata Maqdir. Dia menuturkan yang paling tahu soal pengadaan barangnya adalah Kepala
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Dadang M. Epid. Pada pertengahan Juni lalu, Dadang telah
ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Wawan sudah divonis 5 tahun penjara atas kasus suap penanganan sengketa pemilu kepala
daerah Lebak dan Banten di Mahkamah Konstitusi. Dia juga diduga terlibat kasus korupsi
pengadaan alat kesehatan Tangerang Selatan dan Banten. Juga kasus pencucian uang. Tiga kasus
ini masih dalam proses penyidikan.

Analisis:
Artikel diatas menunjukan pelanggaran kode etika akuntansi yang dilakukan oleh Tubagus
Chaeri Wardana alias Wawan. Pria ini merupakan adik kandung dari wanita nomer satu di Banten
yaitu Ratu Atut Chosiyah. Adik dari Atut melakukan penggelapan uang pengadaan alat kesehatan
kedokteran umum daerah Tanggerang Selatan, kasus tersebut merupakan salah satu tindakan yang
melanggar prinsip kode etika akuntansi.
Pelanggaran menurut prinsip akuntansi yang dilakukan oleh Wawan adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab profesi
Sebagai adik orang nomor satu di Banten yang diberi kepercayaan dalam pengadaan alat kesehatan
oleh Ratu Atut, Wawan tidak menunjukan tanggungjawab, hal ini dibuktikan dengan melakukan
penggelapan uang dana pengadaan alat kesehatan,Wawan tidak bisa menjaga kepercayaan
masyarakat setelah apa yang dilakukan terhadap penggelapan yang dilakukannya. Menurut prinsip
ini, wawan memiliki moral yang tidak baik, karena pada prinsip tanggungjawab profesi moral hal
yang terutama untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan profesi.

2. Kepentingan publik
Penggelapan yang dilakukan oleh Wawan adalah bukan untuk kepentingan publik melainkan
untuk kepentingan sendiri. Prinsip akuntansi kepentingan publik menuntut profesi akuntansi untuk
menjaga kepercayaan masyarakat dengan peran yang dilakukan dalam mengelolah kepentingan
umum atau sarana umum salah satunya pengadaan alat kesehatan yang merupakan tanggungjawab
yang benar-benar dijalankan.

3. Integritas
Wawan tidak memiliki integritas dalam melakukan perannya sebagai pemegang suatu proyek.
Dengan menggelapkan uang sebesar 23 milyar milik pemerintah menunjukan bahwa Wawan
bertindak tidak jujur untuk memuaskan kepentingan pribadi tanpa memikirkan kepentingan orang
banyak.

4. Objektifitas
Wawan tidak memelihara objektifitas dalam melakukan perannya dalam menjalankan suatu
proyek.dalam melakukan penggelapan uang Wawan sudah bertindak melakukan pekerjaan secara
tidak jujur.

5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional


Dalam prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, setiap orang yang memegang pekerjaan
dibidang akuntansi harus bersikap hati-hati, kompeten dan tekun, dan memiliki kewajiban dalam
mempertahankan pengetahuan dan keterlampilan. Hal-hal tersebut dilanggar oleh Wawan.
Penggelapan uang yang dilakukan dinilai tidak menunjukan kompetensi dan ketekunan dalam
akuntansi. Seseorang yang melakukan pelanggaran dinilai tidak kompeten karena sesuatu yang
bersifat kompeten menghasilkan sesuatu yang baik bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk
orang lain.

6. Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah sesuatu yang bermakna ganda. Dalam hal kerahasiaan, Wawan melakukan
kerahasiaan yang melanggar kode etik. Membuat laporan keuangan secara fiktif secara rahasia dan
pada akhirnya merugikan perusahaan tidak menunjukan kerahasiaan dalam prinsip kode etik
akuntan.

7. Perilaku profesional
Dalam prinsip perilaku profesional, Wawan tidak berperilaku konsisten. Wawan menjadi
kepercayaan kakaknya dalam menjalankan proyek. Seharusnya Wawan menjaga kepercayaan
yang diberikan dengan tidak melakukan penggelapan uang yang merugikan perusahaannya sendiri.

8. Standar teknis
Berbicara tentang standar teknis, tidak hanya Ikatan Akuntan Publik atau badan yang mebuat kode
etik lain yang menjadi pedoman seorang yang memegang peran dibidang akuntansi. Tetapi aturan
dan norma yang terbentuk dalam perusahaan bisa menjadi pedoman. Wawan tidak menunjukan
ketaatannya dengan mempertahankan kepercayaan akan aturan-aturan yang dibuat oleh
perusahaan dalam memegang suatu proyek pengadaan alat kesehatan

Dari kasus penggelapan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tidak hanya seorang akuntan
publik yang bisa melakukan pelanggaran kode etik, Beberapa alasan mungkin dapat kita ambil
seperti, ketidaktahuan akan prinsip-prinsip kode etik dikarenakan Wawan kemungkinan bukan
dari basis akuntansi sehingga tidak pernah mempelajarinya. Tetapi, semua kasus penggelapan
bukan hanya menjadi pelanggaran dalam bidang akuntansi, tetapi secara hukum pun menjadi
tindakan kriminal. Maka dari itu, saya menyarankan untuk semua pihak baik yang memiliki gelar
akuntan maupun tidak untuk selalu bersikap jujur dan berhati hati dalam menjalankan suatu tugas
yang telah diberikan dan dipercayakan.

Sumber:
1. http://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/05/063590561/kpk-periksa-wawan-atas-
kasus- korupsi-alat-kesehatan
2. http://daralinggawati13.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html

Anda mungkin juga menyukai