Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DALAM

AUDITING
Nama Kelompok :

01 Fadifatun Nadiro
04 Putri Rahmawati

02 Meiliyana Susanti
05 Winda Pinastika

03 Naufal Abiyu
Sub Materi

03 Indepedensi Auditor

01 Definisi Etika dalam


Auditing
04 Contoh Etika Dalam
Auditing
02 Tanggung Jawab Auditor
Kepada Publik
Regulasi Dan Sanksi
05 Dalam Penegakan Etika
Auditor
Definisi Etika dalam auditing

Etika dalam Auditing adalah suatu prinsip untuk


melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian
bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan
dan melaporkan kesesuaian informasi yang
dimaksud dengan kriteria – kriteria yang dimaksud
yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan
independen.
Tanggung Jawab Auditor Kepada Publik
Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat
penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan
menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki
tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi
memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik
didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani
secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan
profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik.
Contoh tanggung jawab seorang auditor :

1. Mengemban Kepercayaan
Auditor mengemban kepercayaan yang diberikan masyarakat. Tanggung jawab
ini meliputi moral individu dan mematuhi standar profesi, menghindari konflik
kepentingan dan mempertahankan sikap independensi. Selain itu senantiasa
meningkatkan sumber daya manusianya.

2. Memberikan Informasi secara Lengkap dan Jujur


Auditor mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi secara lengkap
dan jujur kepada pihak yang memiliki wewenang.

3.Mematuhi Hukum
Auditor harus mematuhi semua hukum yang berlaku, baik yang mempengaruhi
jalannya perusahaan, maupun yang mengatur profesi sendiri.
Contoh tanggung jawab seorang auditor :

4. Mengungkapkan Fakta secara Menyeluruh


Auditor harus akuntabel dalam proses pekerjaannya. Sehingga, fakta yang
ditemukan selama proses audit dapat menjadi acuan menyimpulkan hasil audit.

5. Mendeteksi Kecurangan
Mengutip buku Modern Auditing oleh Boynton Johnson Kell, auditor bertanggung
jawab untuk mendeteksi kecurangan ataupun kesalahan yang tidak disengaja.

6. Melaporkan Kecurangan
Apabila auditor menyimpulkan, bahwa ternyata laporan keuangan mengandung
unsur salah saji yang material dan bahwa laporan keuangan tidak disajikan sesuai
GAAP (prinsip akuntansi yang diterima secara umum), maka auditor harus
mendesak manajemen melakukan revisi.
Independensi Auditor
Sesuai dengan etika profesi, akuntan yang berpraktik sebagai auditor
dipersyaratkan memiliki sikap independensi dalam setiap pelaksanaan
audit. Dalam kaitannya dengan auditor, independensi umumnya
didefinisikan dengan mengacu kepada kebebasan dari hubungan
(freedom from relationship) yang merusak atau tampaknya merusak
kemampuan akuntan untuk menerapkan obyektivitas. Jadi,
independensi diartikan sebagai kondisi agar obyektivitas dapat
diterapkan. Selain itu, terdapat pengertian lain tentang independensi
yang berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan
pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit.
Independensi harus dipandang sebagai salah satu ciri auditor yang
paling penting.
Sikap mental independen harus meliputi
independen dalam fakta (in fact) maupun
dalam penampilan (Sin appearance).
Independensi dalam
kenyataan akan ada apabila pada kenyataannya
auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak
memihak sepanjang pelaksanaan audit.
Independen dalam penampilan berarti hasil
interpretasi pihak lain mengenai independensi.
Contoh Etika Dalam Auditing
Contoh kasus :

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia
terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan
keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim
penyelidik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23
Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung.
Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan
kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dan cermat, diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas
Rp 1,6 miliar yang berasal BRI Unit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal
14 Februari 2011 yang dilakukan Masril, namun tidak disertai dengan pengiriman fisik
uangnya.
Contoh Etika Dalam Auditing
Penyelesaian kasus :

Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan.
Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kontribusi
karyawan pada perusahaan. Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik
kepada karyawan sesuai dengan perkembangan teknologi yang berkembang. Pembinaan
ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yang berbeda jadi
attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat
memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya
penyimpangan dari karyawan itu sendiri.
Regulasi dan Sanksi Dalam Penegakan Etika
Auditor
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 04/PRT/M/2006
Pasal 12
Auditor dilarang:
1. menyalahgunakan kewenangannya sebagai auditor;
2. melibatkan diri dalam kegiatan yang melanggar hukum;
3. melakukan pemeriksaan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan surat tugas;
4. menggunakan data/informasi yang sifatnya rahasia bagi kepentingan pribadi atau
golongan yang mungkin akan merusak nama pihak yang diperiksa maupun
Departemen, serta hanya dapat mengemukakannya atas perintah pejabat yang
berwenang; dan
5. menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apapun dari siapapun juga yang
patut dapat dikira mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan
dengan tugas pemeriksaan.
Regulasi dan Sanksi Dalam Penegakan Etika
Auditor

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


NOMOR: 04/PRT/M/2006
Pasal 13
Sanksi bagi auditor:
1. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan ini berakibat dikenakannya sanksi sesuai dengan
peraturan perundangan.
2. Hukuman disiplin bagi PNS diberlakukan sesuai dengan peraturan
perundangan.
Referensi
Etika Dalam Auditing- https://osf.io/5q9es/download
https://www.academia.edu/16945170/ETIKA_PROFESI_AUDITOR
https://
finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6872470/auditor-pengertian-jenis-jen
is-dan-tanggung-jawabnya
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Daftar Pertanyaan
1. Apakah mungkin seorang auditor professional melakukan kecurangan
padahal semestinya auditor sudah disumpah jabatan? Dan bagaimana
tanggapan kelompok kalian terkait kasus tersebut? (Syaifu)
2. Mengapa seorang auditor harus mengimplementasikan etika dalam setiap
aktivitas auditnya? (Rizky Ayu)
3. Bagaimana jika seorang auditor pernah melakukan pelanggaran dalam etika?
Dan bagaimana cara mengembalikan kepercayaan publik terhadapnya?
(Nala)
4. Bagaimana seorang auditor dapat memastikan bahwa ia tidak terlibat dalam
praktik-praktik yang meragukan atau merusak integritas profesi audit?
(Ajeng)
5. Apakah seorang auditor yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika akan
meningkatkan kualitas auditnya? (Rifani)

Anda mungkin juga menyukai