Jl. Citra Raya Utama Barat No.29 Griya Harsa II Citra Raya, Cikupa Tangerang
www.stieppi.ac.id email : stieppi@yahoo.com telp. 021 5963015
3. Uraikan persyaratan akdemik dan non akademik untuk menjadai seoarang auditor
internal dalam tiap melakkukan penugasan.
Seorang auditor yang ideal adalah mereka yang memiliki latar belakang di bidang
audit. Sedangkan dalam hal pengalaman, biasanya auditor dinilai berdasarkan
seberapa lamanya mereka memiliki karir dibidang auditor, atau variasi perusahaan
yang sudah mereka audit.
Apabila ada seorang auditor yang menugaskan seseorang yang masih minim
pengalaman, maka orang itu harus dipimpin terlebih dahulu oleh seniornya yang
memang sudah berpengalaman. Auditor yang bertugas dalam mengaudit laporan
finansial juga harus mempunyai latar belakang pendidikan, pemahaman laporan
finansial, dan standar akuntansi yang sedang berlaku.
Hal yang sama berlaku pada mereka yang berugas dalam mengaudit operasional
dan ketaatan, mereka harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai kegiatan
operasional yang diauditnya. Hal ini berkaitan dengan tata cara pelaksanaan, serta
kriteria penilaiannya. Apabila auditor tersebut kurang atau tidak memiliki
keahlian ini, maka perusahaan wajib menggunakan tenaga professional yang
sesuai.
Independensi
Independen dalam hal ini adalah terbebas dari berbagai pengaruh, baik itu dari
manajemen yang memiliki tanggung jawab atas adanya penyusunan laporan
ataupun dari pengguna laporan terkait. Tujuannya adalah agar auditor tersebut
bisa terbebas dari berbagai pengaruh subjektivitas berbagai pihak yang terkait.
Sehingga, pelaksaanaan dan hasil audit akan bisa dilakukan secara objektif.
Selain itu, mereka juga harus bergabung dalam pelatihan yang dilakukan secara
berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya harus diawasi dengan baik oleh
senior, dan hasil pekerjaannyapun wajib dinilai secara teliti.
Kecermatan merupakan suatu hal yang harus dilakukan auditor dalam melakukan
tanggung jawabnya. Karena hasil audit mereka akan berpengaruh pada sikap yang
akan menentukan hasil audit atas apa yang dilakukannya. Oleh karena itu, auditor
harus sadar bahwa keputusan hasil audit yang mereka ambil akan dipertanggung
jawabkan, termasuk jika mereka tidak menemukan adanya kesalahan sebenarnya
dalam laporan audit yang mereka buat dan tidak mampu mengungkapkannya.
4. Apa yang anada ketahuai tentang” risk managemen? apa keterkaiatannya dengan audit
internal
risk managemen adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari
risiko (avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen
keuangan.
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Fungsi utama dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang ada, sementara tugas
utama dari audit internal adalah untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi perusahaan telah ditangani
dengan maksimal. Di sisi lain, tuntutan dari berbagai aspek, baik internal maupun eksternal perusahaan membuat
keberadaan audit internal sebagai pelengkap sistem manajemen risiko menjadi semakin dibutuhkan.
1. Tuntutan dari para pemegang kebijakan dan pemegang saham yang mengharuskan pihak perusahaan untuk
lebih meningkatkan kontrol, tanggung jawab, dan disiplin. Ketidakmampuan dalam mematuhi aturan yang
ada akan merugikan reputasi dan keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Proses audit internal akan
memastikan persentase dari program risiko dan kepatuhan yang telah dijalankan oleh perusahaan.
2. Risiko dalam hal keuangan yang semakin kompleks. Kebijakan dalam hal investasi, pinjaman, dana
cadangan perusahaan, serta portofolio nilai kredit perusahaan membutuhkan pengawasan secara terus
menerus untuk memastikan bahwa semua kemungkinan risiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu telah
diantisipasi sebelumnya.
3. Risiko keamanan dari pihak penyedia. Pihak manajemen sebuah perusahaan, khususnya bagian manajemen
risiko perlu lebih mempersiapkan diri menghadapi risiko yang dibawa oleh pihak penyedia atau supplier.
Pihak supplier yang melanggar kontrak atau menghadapi permasalahan finansial akan berdampak buruk
bagi pihak-pihak yang terkait termasuk juga pihak perusahaan.
4. Risiko keamanan yang semakin bertambah. Risiko keamanan yang dihadapi pihak perusahaan menjadi
semakin bertambah dari waktu ke waktu, mulai dari kasus pencurian yang dilakukan oleh karyawan hingga
pembobolan jaringan komputer oleh peretas. Proses audit internal perlu dilakukan untuk memastikan
bahwa sistem dan kebijakan yang ada memiliki kemampuan untuk menangkan semua serangan tersebut.
5. Risiko tuntutan hukum atas kelalaian yang terjadi. Saat ini, risiko mendapat tuntutan hukum dari pihak
yang merasa dirugikan oleh pihak lain menjadi semakin besar. Kasus-kasus seperti ini dapat berujung pada
kerugian baik secara finansial ataupun bisnis. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pihak yang
mendapat tuntutan juga akan berkurang, yang nantinya akan merugikan pihak tersebut. Pelaksanaan audit
internal akan memastikan bahwa segala celah yang rentan akan tuntutan hukum telah memiliki jaring
pengaman.
Dengan adanya semua tuntutan tersebut, keberadaan audit internal menjadi sangat penting dan berdiri sejajar dengan
proses manajemen risiko. Keberadaan manajemen risiko sendiri tidak akan lengkap tanpa adanya audit internal
untuk melakukan review terhadap efektivitas kebijakan pihak manajemen untuk kebaikan perusahaan itu sendiri.
mengatakan bahwa dengan adanya auditor internal maka segala macam risiko yang
ada di perusahaan dapat dihilangkan 100%. Hal ini disebabkan tingkat ketelitian dan
kewaspadaan yang tinggi dari pihak auditor sehingga mampu mendeteksi segala
macam risiko dan mencegahnya sebelum risiko tersebut mempengaruhi kinerja
perusahaan. Berikan pandangan Saudara terhadap pemikiran yang dikemukakan
Mecca !
SOAL B
Soal kasus 1
Anda sebagai auditor internal yang bekerja di PT. ABC bergerak dibidang trading.
Setelah melakukan pemeriksaan (sesuai surat tugas dari managemen) bahwa kegiatan
proses AR collection. Customer A selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank BCA dan
Bank Mandiri, Customer B selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank BJBi
dan Customer C selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank Mandiri dan Bank MG.
Customer Loyality dimanfaatkan oleh Collector untuk melakukan fraud, Customer A biasanya
hanya menuliskan jumlah nominal dan tanggal cair giro tanpa menuliskan nomor rekening dan
nama pemilik rekening yang dituju. Collector melakukan pencairan pembayaran
dari customer A, giro Bank Mandiri sejumlah Rp 80juta ke rekening pribadi si collector. Untuk
menutupi aksi fraud-nya, si collector melakukan tambal sulam giro sehingga Outstanding
AR secara sistem tetap normal. Aksinya diketahui setelah terjadi Outstanding AR Customer C
hingga >90 hari. Karena bagian Admin Finance juga tidak melakukan pengawasan atas
pencatatan pelunasan AR dan tidak adanya rotasi area collection.
Bagaimana cara melakukan pencegahan fraud tsb dan bagaimana cara auditor internal
memberikan saran kepada mangemen terkaiat internal control proses penagihan
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah fraud yaitu dengan
mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal–hal berikut ini:
1. Memiliki Sistem Pengendalian Yang Baik
Lingkungan pengendalian yang baik
Penilaian resiko
Aktivitas pengendalian yang baik
Arus komunikasi dan informasi yang baik
Pengawasan
2. Menghambat terjadinya kolusi
3. Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran
telekomunikasi untuk pelaporan fraud
4. Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima
bila melakukan fraud
5. Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.
6. Menggunakan Software yang Accountable
7. Memperketat Pelaksanaan SOP
8. Menciptakan Kultur Perusahaan yang Baik
1. Posisikanlah diri saudara sebagai seorang auditor internal di suatu perusahaan dan
illustrasikanlah bagan alir vertikal untuk Departemen Penjualan secara terperinci dan detail
2. uraikan konsep audit internal berbaisis risiko?
3. Jelaskan dan uaraikan proses audit internal .
4. Uraikan keterkaiatan audit internal dan audit eksternal
5. Seorang auditor internal Mr. MHB perlu melakukan suatu proses verifikasi untuk mendapatkan
keyakinan secara sistematis dan obyektif terkait kegiatan entitasnya. Oleh karena itu, MHB ingin
melakukan pekerjaan lapangan dalam rangka memperoleh keyakinan operasi audit. Menurut
Saudara, metode apa saja yang dapat digunakan untuk membantu MHB dan jelaskan!
soal kasus 2
Mario pemilik perusahaan PT MHB meminta Audit internal yang dipimpin oleh Aricha untuk
melakukan kontak dengan Akuntan Publik Anggi dan rekan , merupakan temen dekat Aricha
untuk mengaudit perusahaan PT MHB sebagai syarat untuk mengajukan kredit ke Bank BJB.
Auditor Anggi menugaskan 3 mahasiswanya sebagai asisten untuk menguji ketelitian
perhitungan atas catatan akuntansi tanpa harus memahami pengendalian internnya.
Berdasarkan laporan asistennya, Anggi membuat laporan audit dengan opini wajar tanpa
pengecualian tanpa menyebutkan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Aricha meminta Anggi agar laporan audit diserahkan dalam waktu 3 minggu dari saat
penugasan, dilampiri dengan laporan keuangan ramalan untuk jangka waktu 3 tahun
mendatang. Anggi menerima penugasan tsb dan meminta bayaran 10juta + 10% dari pinjaman
yang diterima dari Bank BJBl apabila diperoleh. Kedua belah pihak menyetujui penugasan tsb
tanpa membuat surat perjanjian.
Diminta
Soal essay
1. Posisikanlah diri saudara sebagai seorang auditor internal di suatu perusahaan dan
illustrasikanlah bagan alir vertikal untuk Departemen Penjualan secara terperinci dan detail
2. uraikan konsep audit internal berbaisis risiko terakiat matury level rsiko ?
3. Jelaskan dan uaraikan proses audit internal .
4. Uraikan keterkaiatan audit internal dan audit eksternal.
5. Seorang auditor internal Mr. MHB perlu melakukan suatu proses verifikasi untuk mendapatkan
keyakinan secara sistematis dan obyektif terkait kegiatan entitasnya. Oleh karena itu, MHB ingin
melakukan pekerjaan lapangan dalam rangka memperoleh keyakinan operasi audit. Menurut
Saudara, metode apa saja
6. Uraikan perbedaan anatara model pengendalian COSO dengan COCO?
7. Menurut Anda bagaiaman status organissai dapat memepengaruhi obyektivitas dan
independensi audit internal . uraikan mengapa indepedensi menjadi suatu yang penting,
8. Uraikan persyaratan akdemik dan non akademik untuk menjadai seoarang auditor
internal dalam tiap melakkukan penugasan.
9. Apa yang anada ketahuai tentang” risk managemen? apa keterkaiatannya dengan audit
internal
10. Dalam suatu rapat direksi, seorang pimpinan perusahaan bernama Mecca mengatakan
bahwa dengan adanya auditor internal maka segala macam risiko yang ada di perusahaan
dapat dihilangkan 100%. Hal ini disebabkan tingkat ketelitian dan kewaspadaan yang
tinggi dari pihak auditor sehingga mampu mendeteksi segala macam risiko dan
mencegahnya sebelum risiko tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Berikan
pandangan Saudara terhadap pemikiran yang dikemukakan