Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA PERDANA INDONESIA (STIE PPI)

Jl. Citra Raya Utama Barat No.29 Griya Harsa II Citra Raya, Cikupa Tangerang
www.stieppi.ac.id email : stieppi@yahoo.com telp. 021 5963015

NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP TA 2020/2021


Mata kuliah /SKS : Audit internal / 3
Program Studi : Akuntansi (malam)
Semester : 4(empat).
Hari / tanggal : ………, … April 2021
Dosen Penguji : Sumaryo, S.E., M.Ak.
Waktu/ sifat ujian : 60 menit / take Home
Soal. A Essay
1. Uraikan perbedaan anatara model pengendalian COSO dengan COCO?
COSO memiliki lima komponen utama dalam kontrol internal maka CoCo hanya memiliki empat komponen. Sekedar kilas
balik, lima komponen kontrol internal COSO adalah:
– Lingkungan kontrol
– Penentuan Resiko
– Aktivitas kontrol
– Informasi dan komunikasi
– Pengawasan
Sementara itu model kontrol internal CoCo yang dikembangkan oleh para pakar dari Kanada adalah:
– Tujuan
– Komitmen
– Kemampuan
– Pengawasan dan pembelajaran
Keempat komponen CoCo ini mewakili 20 kriteria, yang bisa menjadi bagian dari program audit. Hasil dari pengembangan
para pakar atas model COSO ini lebih berorientasi pada prosedur audit internal dan kelihatan lebih mudah dipahami, serta
bisa menjadi pedoman untuk aktivitas audit internal.

2. Menurut Anda bagaiaman status organissai dapat memepengaruhi obyektivitas dan


independensi audit internal . uraikan mengapa indepedensi menjadi suatu yang penting,
Dalam ranah audit internal, independensi dan objektivitas tetap menjadi konsep yang amat penting.
Keduanya diatur dalam berbagai unsur kerangka kerja praktik profesional (International Professional
Practices Framework) IIA mulai dari definisi audit internal, standar sampai dengan kode etiknya.
Independensi dan objektivitas menjadi pegangan dalam seluruh aktivitas audit internal, baik yang
bersifat asurans maupun konsultansi. Jadi, tidak tepat bila ada yang mengatakan bahwa saat
memberi asurans, level independensi dan objektivitas harus tinggi tapi saat memberi konsultansi,
level tersebut boleh dikurangi. Standar tidak membedakan keduanya.Meski penting tapi kadang kita
masih dibuat bingung dengan konsep independensi dan objektivitas. Bahkan tidak jarang keduanya
dipertukarkan seolah punya makna yang sama. Bagaimana Standar IIA (2012) mengatur keduanya?
Kita bisa lihat pada Standar IIA 1100 tentang independensi dan objektivitas. Berikut bunyi
pernyataan standarnya: Aktivitas audit internal harus independen dan auditor internal harus objektif
dalam melaksanakan tugasnya. Apa yang bisa kita tangkap dari pernyataan ini? IIA ingin memberi
garis pembeda yang jelas antara independensi dan objektivitas. Standar 1100 menyiratkan bahwa
independensi erat kaitannya dengan aktivitas audit yang selanjutnya pada Standar 1110 disebut
sebagai "independensi organisasi". Apakah ini berarti independensi secara individu tidak penting?
Ternyata tetap penting menurut IIA. Ini terlihat dalam interpretasi Standar 1100 yang juga
menekankan perlunya pengelolaan ancaman terhadap independensi di tingkat individu, penugasan,
dan fungsional di samping independensi organisasi. Lalu bagaimana dengan objektivitas? Dari
Standar 1100 di atas tersirat bahwa objektivitas terkait erat dengan sisi auditor atau individu
pelakunya. Hal ini diperkuat dengan Standar 1120 yang mengatur "objektivitas individu".
Kesimpulannya, independensi lebih menekankan pada tata organisasi audit internal sedangkan
objektivitas lebih menekankan pada sikap individunya. Subramaniam (2010) memandang
independensi sebagai state of affairs dan objektivitas sebagai state of mind. Ada lagi yang menarik dari
cara IIA membedakan independensi dan objektivitas ini. Independensi tidak masuk dalam prinsip-
prinsip kode etik IIA, sementara objektivitas masuk menjadi salah satu prinsip di samping tiga prinsip
lainnya (integritas, kerahasiaan, kompetensi). Apakah dengan ini, IIA ingin memperkuat
pendiriannya bahwa independensi adalah terkait organisasi (bukan individu manusia) sehingga tak
perlu diatur perilaku etiknya.Sejauh ini kita sudah paham bahwa independensi dan objektivitas itu
amat penting dalam audit internal. Kita juga paham bahwa makna keduanya berbeda. Tapi rasanya
belum lengkap jika kita tak mengenal definisi formalnya. Dalam interpretasi Standar 1100,
independensi didefinisikan sebagai kondisi bebas dari situasi yang dapat mengancam kemampuan
aktivitas auditor internal untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara tidak memihak.
Dijelaskan pula bahwa independensi itu bisa diwujudkan dengan pengaturan terkait hak akses data
dan pelaporan fungsi audit internal. Sementara itu, objektivitas didefinisikan sebagai suatu sikap
mental tidak memihak yang memungkinkan auditor internal melaksanakan tugas sedemikian rupa
sehingga mereka memiliki keyakinan terhadap hasil kerja mereka dan tanpa kompromi dalam mutu.
indepedensi menjadi suatu yang penting karena :
1. Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akuntan publik untuk
memulai kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen kepada pemakai informasi.
2. Independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan dari klien dan
masyarakat, khususnya para pemakai laporan keuangan.
3. Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan
oleh manajemen.
4. Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak mempunyai arti
atau tidak mempunyai nilai.
5. Independensi merupakan martabat penting akuntan publik yang secara berkesinambungan
perlu dipertahankan

3. Uraikan persyaratan akdemik dan non akademik untuk menjadai seoarang auditor
internal dalam tiap melakkukan penugasan.

syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang auditor adalah:

1. Mempunyai kemampuan dan pelatihan teknis yang memadai untuk menjadi


auditor
2. Mampu bersikap independen dalam setiap permasalahan
3. Mampu menggunakan kemampuan profesionalnya secara cermat dan teliti
sebagai seorang auditor

Pada dasarnya, kegiatan audit bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap


tingkat kelayakan dipercaya atau tidaknya suatu laporan pertanggung jawaban
suatu manajemen. Peniliaian yang baik akan keluar dari mereka yang mampu
melakukan penilaian secara objektif oleh orang yang ahli dan cermat dalam
melakukan perannya.
Kompeten

Seorang auditor wajib mempunyai keahlian dalam bidang auditing dan


mempunyai pengetahuan yang luas di bidang yang mereka audit demi menjamin
kompetensinya. Kompetensi auditor dinilai berdasarkan latar belakang pendidikan
dan pengalaman yang mereka punya.

Seorang auditor yang ideal adalah mereka yang memiliki latar belakang di bidang
audit. Sedangkan dalam hal pengalaman, biasanya auditor dinilai berdasarkan
seberapa lamanya mereka memiliki karir dibidang auditor, atau variasi perusahaan
yang sudah mereka audit.

Apabila ada seorang auditor yang menugaskan seseorang yang masih minim
pengalaman, maka orang itu harus dipimpin terlebih dahulu oleh seniornya yang
memang sudah berpengalaman. Auditor yang bertugas dalam mengaudit laporan
finansial juga harus mempunyai latar belakang pendidikan, pemahaman laporan
finansial, dan standar akuntansi yang sedang berlaku.

Hal yang sama berlaku pada mereka yang berugas dalam mengaudit operasional
dan ketaatan, mereka harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai kegiatan
operasional yang diauditnya. Hal ini berkaitan dengan tata cara pelaksanaan, serta
kriteria penilaiannya. Apabila auditor tersebut kurang atau tidak memiliki
keahlian ini, maka perusahaan wajib menggunakan tenaga professional yang
sesuai.

Independensi

Independen dalam hal ini adalah terbebas dari berbagai pengaruh, baik itu dari
manajemen yang memiliki tanggung jawab atas adanya penyusunan laporan
ataupun dari pengguna laporan terkait. Tujuannya adalah agar auditor tersebut
bisa terbebas dari berbagai pengaruh subjektivitas berbagai pihak yang terkait.
Sehingga, pelaksaanaan dan hasil audit akan bisa dilakukan secara objektif.

Independensi ini meliputi kenyataan dan penampilan. Independensi kenyataan


akan ditunjukkan dalam sikap mental yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun,
sedangkan independensi penampilan akan ditunjukkan dengan keaadan tampilan
yang mampu memengaruhi pendapat orang lain terkait independensi auditor.
Cermat dan Teliti

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus memanfaatkan kemampuannya


secara cermat dan bisa direncanakan dengan baik. Mereka juga harus
memanfaatkan pendekatan yang pas, serta memberikan opininya berdasarkan
bukti yang jelas dan sudah diriset secara teliti. Artinya, institusi audit tersebut
harus bisa melakukan pengendalian mutu yang sesuai.

Selain itu, mereka juga harus bergabung dalam pelatihan yang dilakukan secara
berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya harus diawasi dengan baik oleh
senior, dan hasil pekerjaannyapun wajib dinilai secara teliti.

Kecermatan merupakan suatu hal yang harus dilakukan auditor dalam melakukan
tanggung jawabnya. Karena hasil audit mereka akan berpengaruh pada sikap yang
akan menentukan hasil audit atas apa yang dilakukannya. Oleh karena itu, auditor
harus sadar bahwa keputusan hasil audit yang mereka ambil akan dipertanggung
jawabkan, termasuk jika mereka tidak menemukan adanya kesalahan sebenarnya
dalam laporan audit yang mereka buat dan tidak mampu mengungkapkannya.

4. Apa yang anada ketahuai tentang” risk managemen? apa keterkaiatannya dengan audit
internal
risk managemen adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari
risiko (avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen
keuangan.
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 

Fungsi utama dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang ada, sementara tugas
utama dari audit internal adalah untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi perusahaan telah ditangani
dengan maksimal. Di sisi lain, tuntutan dari berbagai aspek, baik internal maupun eksternal perusahaan membuat
keberadaan audit internal sebagai pelengkap sistem manajemen risiko menjadi semakin dibutuhkan.

Tuntutan tersebut hadir dalam berbagai bentuk yaitu:

1. Tuntutan dari para pemegang kebijakan dan pemegang saham yang mengharuskan pihak perusahaan untuk
lebih meningkatkan kontrol, tanggung jawab, dan disiplin. Ketidakmampuan dalam mematuhi aturan yang
ada akan merugikan reputasi dan keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Proses audit internal akan
memastikan persentase dari program risiko dan kepatuhan yang telah dijalankan oleh perusahaan.

2. Risiko dalam hal keuangan yang semakin kompleks. Kebijakan dalam hal investasi, pinjaman, dana
cadangan perusahaan, serta portofolio nilai kredit perusahaan membutuhkan pengawasan secara terus
menerus untuk memastikan bahwa semua kemungkinan risiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu telah
diantisipasi sebelumnya.

3. Risiko keamanan dari pihak penyedia. Pihak manajemen sebuah perusahaan, khususnya bagian manajemen
risiko perlu lebih mempersiapkan diri menghadapi risiko yang dibawa oleh pihak penyedia atau supplier.
Pihak supplier yang melanggar kontrak atau menghadapi permasalahan finansial akan berdampak buruk
bagi pihak-pihak yang terkait termasuk juga pihak perusahaan.

4. Risiko keamanan yang semakin bertambah. Risiko keamanan yang dihadapi pihak perusahaan menjadi
semakin bertambah dari waktu ke waktu, mulai dari kasus pencurian yang dilakukan oleh karyawan hingga
pembobolan jaringan komputer oleh peretas. Proses audit internal perlu dilakukan untuk memastikan
bahwa sistem dan kebijakan yang ada memiliki kemampuan untuk menangkan semua serangan tersebut.

5. Risiko tuntutan hukum atas kelalaian yang terjadi. Saat ini, risiko mendapat tuntutan hukum dari pihak
yang merasa dirugikan oleh pihak lain menjadi semakin besar. Kasus-kasus seperti ini dapat berujung pada
kerugian baik secara finansial ataupun bisnis. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pihak yang
mendapat tuntutan juga akan berkurang, yang nantinya akan merugikan pihak tersebut. Pelaksanaan audit
internal akan memastikan bahwa segala celah yang rentan akan tuntutan hukum telah memiliki jaring
pengaman.

Dengan adanya semua tuntutan tersebut, keberadaan audit internal menjadi sangat penting dan berdiri sejajar dengan
proses manajemen risiko. Keberadaan manajemen risiko sendiri tidak akan lengkap tanpa adanya audit internal
untuk melakukan review terhadap efektivitas kebijakan pihak manajemen untuk kebaikan perusahaan itu sendiri.

5. Dalam suatu rapat direksi, seorang pimpinan perusahaan bernama Mecca


  

mengatakan bahwa dengan adanya auditor internal maka segala macam risiko yang
ada di perusahaan dapat dihilangkan 100%. Hal ini disebabkan tingkat ketelitian dan
kewaspadaan yang tinggi dari pihak auditor sehingga mampu mendeteksi segala
macam risiko dan mencegahnya sebelum risiko tersebut mempengaruhi kinerja
perusahaan. Berikan pandangan Saudara terhadap pemikiran yang dikemukakan
Mecca !
SOAL B
Soal kasus 1

Anda sebagai auditor internal yang bekerja di PT. ABC bergerak dibidang  trading.
Setelah melakukan pemeriksaan (sesuai surat tugas dari managemen) bahwa kegiatan
proses AR collection. Customer A selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank BCA dan
Bank Mandiri, Customer B selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank BJBi
dan Customer C selalu melakukan pembayaran melalui Giro Bank Mandiri dan Bank MG.
Customer Loyality dimanfaatkan oleh Collector untuk melakukan fraud, Customer A biasanya
hanya menuliskan jumlah nominal dan tanggal cair giro tanpa menuliskan nomor rekening dan
nama pemilik rekening yang dituju. Collector melakukan pencairan pembayaran
dari customer A, giro Bank Mandiri sejumlah Rp 80juta ke rekening pribadi si collector.  Untuk
menutupi aksi fraud-nya, si collector melakukan tambal sulam giro sehingga Outstanding
AR secara sistem tetap normal. Aksinya diketahui setelah terjadi Outstanding AR Customer C
hingga >90 hari. Karena bagian Admin Finance juga tidak melakukan pengawasan atas
pencatatan pelunasan AR dan tidak adanya rotasi area collection.

Bagaimana cara melakukan pencegahan fraud tsb dan bagaimana cara auditor internal
memberikan saran kepada mangemen terkaiat internal control proses penagihan  

Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah fraud yaitu dengan
mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal–hal berikut ini:
1. Memiliki Sistem Pengendalian Yang Baik
 Lingkungan pengendalian yang baik
 Penilaian resiko
 Aktivitas pengendalian yang baik
 Arus komunikasi dan informasi yang baik
 Pengawasan
2. Menghambat terjadinya kolusi
3. Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran
telekomunikasi untuk pelaporan fraud
4. Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima
bila melakukan fraud
5. Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.
6. Menggunakan Software yang Accountable
7. Memperketat Pelaksanaan SOP
8. Menciptakan Kultur Perusahaan yang Baik

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA PERDANA INDONESIA (STIE PPI)


Jl. Citra Raya Utama Barat No.29 Griya Harsa II Citra Raya, Cikupa Tangerang
www.stieppi.ac.id email : stieppi@yahoo.com telp. 021 5963015
NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP TA 2019/2020
Mata kuliah /SKS : Audit Internal / 3
Program Studi : Akuntansi (pagi)
Semester : 4(empat).
Hari / tanggal : ………, … April 2020
Dosen Penguji : Sumaryo, S.E., M.Ak.
Waktu/ sifat ujian : … menit / Take home
Soal essay

1. Posisikanlah diri saudara sebagai seorang auditor internal di suatu perusahaan dan
illustrasikanlah bagan alir vertikal untuk Departemen Penjualan secara terperinci dan detail 
2. uraikan konsep audit internal berbaisis risiko?
3. Jelaskan dan uaraikan proses audit internal .
4. Uraikan keterkaiatan audit internal dan audit eksternal
5. Seorang auditor internal Mr. MHB perlu melakukan suatu proses verifikasi untuk mendapatkan
keyakinan secara sistematis dan obyektif terkait kegiatan entitasnya. Oleh karena itu, MHB ingin
melakukan pekerjaan lapangan dalam rangka memperoleh keyakinan operasi audit. Menurut
Saudara, metode apa saja yang dapat digunakan untuk membantu MHB dan jelaskan!

soal kasus 2

Mario pemilik perusahaan PT MHB meminta Audit internal yang dipimpin oleh Aricha untuk
melakukan kontak dengan Akuntan Publik Anggi dan rekan , merupakan temen dekat Aricha
untuk mengaudit perusahaan PT MHB sebagai syarat untuk mengajukan kredit ke Bank BJB.
Auditor Anggi menugaskan 3 mahasiswanya sebagai asisten untuk menguji ketelitian
perhitungan atas catatan akuntansi tanpa harus memahami pengendalian internnya.
Berdasarkan laporan asistennya, Anggi membuat laporan audit dengan opini wajar tanpa
pengecualian tanpa menyebutkan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Aricha meminta Anggi agar laporan audit diserahkan dalam waktu 3 minggu dari saat
penugasan, dilampiri dengan laporan keuangan ramalan untuk jangka waktu 3 tahun
mendatang. Anggi menerima penugasan tsb dan meminta bayaran 10juta + 10% dari pinjaman
yang diterima dari Bank BJBl apabila diperoleh. Kedua belah pihak menyetujui penugasan tsb
tanpa membuat surat perjanjian.

Diminta

1. Jelaskan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan saudara Anggi terhadap SPIA !


2. Tindakan apa yang dapat dilakukan oleh saudara Aricha terhadap pelanggaran tersebut?

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA PERDANA INDONESIA (STIE PPI)


Jl. Citra Raya Utama Barat No.29 Griya Harsa II Citra Raya, Cikupa Tangerang
www.stieppi.ac.id email : stieppi@yahoo.com telp. 021 5963015

NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP TA 2019/2020


Mata kuliah /SKS : Audit Internal / 3
Program Studi : Akuntansi (pagi dan Malam)
Semester : 4(empat).
Hari / tanggal : ………, … April 2020
Dosen Penguji : Sumaryo, S.E., M.Ak.
Waktu/ sifat ujian : … menit / open book

Soal essay

1. Posisikanlah diri saudara sebagai seorang auditor internal di suatu perusahaan dan
illustrasikanlah bagan alir vertikal untuk Departemen Penjualan secara terperinci dan detail 
2. uraikan konsep audit internal berbaisis risiko terakiat matury level rsiko ?
3. Jelaskan dan uaraikan proses audit internal .
4. Uraikan keterkaiatan audit internal dan audit eksternal.
5. Seorang auditor internal Mr. MHB perlu melakukan suatu proses verifikasi untuk mendapatkan
keyakinan secara sistematis dan obyektif terkait kegiatan entitasnya. Oleh karena itu, MHB ingin
melakukan pekerjaan lapangan dalam rangka memperoleh keyakinan operasi audit. Menurut
Saudara, metode apa saja
6. Uraikan perbedaan anatara model pengendalian COSO dengan COCO?
7. Menurut Anda bagaiaman status organissai dapat memepengaruhi obyektivitas dan
independensi audit internal . uraikan mengapa indepedensi menjadi suatu yang penting,
8. Uraikan persyaratan akdemik dan non akademik untuk menjadai seoarang auditor
internal dalam tiap melakkukan penugasan.
9. Apa yang anada ketahuai tentang” risk managemen? apa keterkaiatannya dengan audit
internal
10.   Dalam suatu rapat direksi, seorang pimpinan perusahaan bernama Mecca mengatakan
bahwa dengan adanya auditor internal maka segala macam risiko yang ada di perusahaan
dapat dihilangkan 100%. Hal ini disebabkan tingkat ketelitian dan kewaspadaan yang
tinggi dari pihak auditor sehingga mampu mendeteksi segala macam risiko dan
mencegahnya sebelum risiko tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Berikan
pandangan Saudara terhadap pemikiran yang dikemukakan

Anda mungkin juga menyukai