Anda di halaman 1dari 17

NAMA KELOMPOK :

 1. Bangkit Triono
 2. Dedi Sulistyanto
 3. Hendra Makagingge
 4. Fajar Triwibowo

Kelompok 1
03/03/22 Etika Profesi by Majidah 1
ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK

03/03/22 Etika Profesi by Majidah 2


Profesi Akuntan Publik (Standar Umum);
Auditor adalah seseorang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup di
bidang audit

Syarat sebagai ahli di bidang akuntansi dan auditing; perlu pendidikan


formal dan pengalaman dalam praktik audit.

Syarat sebagai professional; harus menjalani pelatihan yg memadai


mencakup aspek teknis dan pendidikan umum.

Asisten yunior (baru masuk dalam karier audit) harus memperoleh pengalaman
profesional dengan mendapatkan supervisi memadai dan review atas
kerjaannya.
Pelatihan seorang profesional;
.

Kesadaran secara terus menerus mengikuti perkembangan bisnis dan


profesinya.
Harus mempelajari, memahami dan menerapkan ketentuan baru dalam prinsip
akuntansi dan Standar auditing yang ditetapkan IAI
3
Profesi Akuntansi: suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian dan
pelatihan di bidang akuntansi, serta mengikuti perkembangan bisnis dan
profesinya, memahami, mempelajari dan menerapkan prinsip akuntansi dan
standar (auditing) yang dtetapkan IAI.

Etika profesi; studi tentang benar dan salah, atau baik dan buruk yang
berkaitan dengan perilaku orang dalam menjalankankan
profesinya

Mengapa Kode etik profesi Akuntan Publik Diperlukan?


Untuk menjaga kepercayaan masyarakat akan kualitas audit dan jasa-jasa
lain.

100 Independensi, integritas dan Objektifitas


Anggota KAP dalam menjalankan tugas harus mempertahankan
sikap independen .

4
1001 Independensi; pandangan yang tidak berprasangka dan tidak
memihak dalam melakukan tes-tes audit, evaluasi hasilnya dan penerbitan
laporan
Independece in fact; auditor secara aktual mampu memelihara sikap tidak
berprasangka dan tidak memihak (netral) selama proses audit.
Independence in appearance; tergantung pada tafsiran orang lain mengenai
independensi itu.
Mengapa Independensi seorang auditor adalah penting?
Karena merupakan satu-satunya alasan mengapa berbagai pihak pemakai
mau memberikan kepercayaan pada akuntan publik.

1002 Integritas dan objektivitas: dalam menjalankan tugasnya harus


mempertahankan integritas dan objektifitas:
Bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest)
Tidak boleh membiarkan faktor salah saji material.

Etika Profesi by Majidah 5


201 Standar Umum;
Kompetensi profesional
Kecermatan dan keseksamaan profesional
Perencanaan dan supervisi
Data relavan yang memadai

202 Kepatuhan Terhadap Standar;


Pelaksanaan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi,
konsultasi manajemen, perpajakan. Atau jasa profesional lainnya wajib
mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang
ditetapkan IAI.
2003 prinsip-prinsip akuntansi
Jika ada penyimpangan berdampak material anggota tidak
diperkenankan:
Menyatakan bahwa laporan sesuai dengan PABU
Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya memodifikasi
6
material agar laporan sesuai dengan PABU
300 Tanggung Jawab kepada klien:
3001 Informasi Klien yang rahasia; tidak diperkenankan mengungkapkan
informasi klien yang rahasia tanpa persetujuan dari klien.

Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:


1) Ketentuan peraturan yang berlaku (aturan etika, kaputuhan standar
dan PABU)
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk
mematuhi peraturan perundangan yang berlaku seperti panggilan
resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota
KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Review mutu
4) Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau
pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang
dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan disiplin anggota.

7
400 Tanggung Jawab Pada Rekan Seprofesi
401 Wajib memelihara citra profesi ( tidak merusak reputasi rekan
seprofesi)
402 Komunikasi antar Akuntan Publik
 Wajib berkomunikasi secara tertulis kepada AP terdahulu jika akan
melakukan perikatan (engagement)
 Wajib menanggapi secara tertulis.
403 Perikatan Atestasi
Reaudit tidak diperkenankan, kecuali untuk memenuhi peraturan
perundangan

8
500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain

501 Perbuatan dan Perkataan yang mendiskreditkan


Perbuatan dan Perkataan yang mencemarkan profesi
502 Iklan, promosi dan Pemasaran Lainnya
Diperbolehkan sepanjang tidak merendahkan citra profesi
503 Komisi dan Fee Referal (Rujukan)
Komisi; Diperbolehkan, sepanjang tidak merendahkan citra profesi
Fee referal; Hanya sesama profesi
504 Bentuk Organisasi dan KAP
Sesuai aturan, tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi

9
Pelanggaran Etika Profesi:

Pelanggaran Publikasi (penawaran jasa tanpa permintaan, iklan surat


kabar, pengedaran bulletin kantor akuntan)

Pelanggaran obyektifitas opini (mengecilkan penghasilan,


memperbesar biaya suatu laporan keuangan)

Pelanggaran independensi seorang internal auditor holding,


mempunyai KAP yang memeriksa perusahaan anak holding tersebut.

Pelanggaran hubungan administratif dengan teman seprofesi, Kasus


menerima klien yang ditolak KAP lain berlatar belakang perang tarif

Perubahan opini akuntan tanpa pendukung kuat; WTP tanpa kertas


kerja memadai

10
STANDAR ETIKA AKUNTAN MANAJEMEN
KOMPETENSI
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan secara berkesinambungan

Melakukan tanggung jawab profesional sesuai dengan peraturan dan


standar teknis
Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang jelas serta lengkap setelah
melakukan analisis yang memadai atas informasi yang relevan dan dapat
dipercaya
KERAHASIAAN
Tidak mengungkapkan informasi rahasia dalam pelaksanaan pekerjaan,
kecuali diijinkan atau diwajibkan secara hukum.
Memberitahu bawahan secara memadai tentang kerahasian informasi dalam
pekerjaan dan mengawasi kegiatan mereka untuk menjamin kerahasiaan.

11
Mencegah pemanfaatan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
pekerjaan untuk memperoleh keuntungan yang tidak etis dan legal, baik
untuk pribadi atau melalui pihak ketiga
INTEGRITAS
Menghindari konflik kepentingan baik yang nyata maupun yang terlihat
dan menasehati seluruh pihak tentang kemungkinan adanya konflik
kepentingan
Mencegah dari melibatkan diri dalam kegiatan dimana kemampuan
mereka melaksakan kewajibannya secara etis disangsikan
Menolak segala hadiah, pertolongan atau fasilitas yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka.
Mencegah keterlibatan secara aktif maupun pasif dalam kegiatan yang
dapat mengganggu perusahaan dalam mencapai tujuan yang etis dan
sah.
Mengakui dan mengkomunikasikan keterbatasan profesional atau
batasan lain yang akan menghalangi judgment tanggungjawab atau
kinerja keberhasilan aktivitas
12
INTEGRITAS
Mengkomunikasikan informasi dan penilaian profesional atau pendapat
baik yang menguntungkan maupun tidak.
Mencegah dari melibatkan diri atau mendukung dalam segala kegiatan
yang dapat mendeskreditkan profesi.
OBJEKTIVITAS
Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif
Mengungkapkan secara penuh seluruh informasi yang relevan atas
laporan, komentar dan rekomendasi yang dapat mempengaruhi
pemahaman penggunanya.

13
RESOLUTION OF ETICHAL CONFLICT
Dalam menerapkan Standard of Ethical Conflict, akuntan manajemen
mungkin menghadapi permasalahan dalam mengidentifikasi perilaku
yang tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etika
Apabila dihadapkan dengan isu etika, akuntan manajemen harus
mengikuti kebijakan organisasi yang telah ada sebagai arahan dalam
menyelesaiakan
Jika kebijakan yang ada tidak menyelesaiakan konflik etika, akuntan
manajemen harus mempertimbangkan tidakan-tindakan sbb:

1. Mendiskusikan permasalahan tersebut dengan immediate supervisor,


kecuali apabila kelihatannya immediate supervisor tersebut juga terlibat,
maka akuntan manajemen, maka akuntan manajemen harus
menyajikannya ke tingkat manajemen yang lebih tinggi.
2. Jika penyelesaian yang memuaskan tidak dapat dicapai, setelah
permasalahan tersebut disajikan, permasalahan tersebut seharusnya
diserahkan ke tingkat manajemen yang lebih tinggi.
14
3. Jika immediate supervisor adalah CEO atau yang setingkat, pihak lain
yang memiliki kewenangan mereview adalah komite audit, komite
eksekutif, komisaris, badan perwalian atau pemilik.

4. Kontak dengan tingkat manajemen yang lebih tinggi dari immediate


supervisor harus dilakukan atas sepengetahuan immediate supervisor
dengan asumsi immediate supervisor tidak terlibat

5. Kecuali diwajibkan oleh hukum, mengkomunikasi kepada pihak lain yang


tidak dipekerjakan adalah tidak pantas

6. Menjelaskan konsep yang relevan lewat diskusi rahasia dengan


penasehat yang objektif (Mis:IMA) untuk memperoleh pemahaman yang
lebih baik atas tahapan tindakan yang mungkin dilakukan

15
7. Konsultasi dengan pengacara perusahaan tentag hak dan kewajiban yang
terkait dengan konflik etika
8. Jika tingkat konflik etika masih ada setelah berkonsultasi dengan seluruh
tingkat manajemen dalam melakukan review secara internal, dan mungkin
tidak ada lagi sumber lain yang dapat digunakan , maka tidak ada pilihan
selain mengundurkan diri dari organisasi dan menyerahkan
memorandum kepada perwakilan organisasi
9. Setelah mengundurkan diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, maka
akuntan manajemen diperbolehkan memberitahukan kepada pihak lain
tentang konflik etika tersebut

03/03/22 16
SUMBER BACAAN

1. Sukrisno Agoes, Tanya Jawab Praktik Auditing, Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas
Ekonomi UI,2003
2. Yan Hoesada, Etika Bisnis dan Profesi di Era Global, Media Akuntansi
No.21/TH.IV/1997
3. Ludovicus Sensi W, Standar of Ethical Conduct for management Accountant (Materi
Kuliah PPAK Unpad), 2005

03/03/22 17

Anda mungkin juga menyukai