1. Bangkit Triono
2. Dedi Sulistyanto
3. Hendra Makagingge
4. Fajar Triwibowo
Kelompok 1
03/03/22 Etika Profesi by Majidah 1
ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK
Asisten yunior (baru masuk dalam karier audit) harus memperoleh pengalaman
profesional dengan mendapatkan supervisi memadai dan review atas
kerjaannya.
Pelatihan seorang profesional;
.
Etika profesi; studi tentang benar dan salah, atau baik dan buruk yang
berkaitan dengan perilaku orang dalam menjalankankan
profesinya
4
1001 Independensi; pandangan yang tidak berprasangka dan tidak
memihak dalam melakukan tes-tes audit, evaluasi hasilnya dan penerbitan
laporan
Independece in fact; auditor secara aktual mampu memelihara sikap tidak
berprasangka dan tidak memihak (netral) selama proses audit.
Independence in appearance; tergantung pada tafsiran orang lain mengenai
independensi itu.
Mengapa Independensi seorang auditor adalah penting?
Karena merupakan satu-satunya alasan mengapa berbagai pihak pemakai
mau memberikan kepercayaan pada akuntan publik.
7
400 Tanggung Jawab Pada Rekan Seprofesi
401 Wajib memelihara citra profesi ( tidak merusak reputasi rekan
seprofesi)
402 Komunikasi antar Akuntan Publik
Wajib berkomunikasi secara tertulis kepada AP terdahulu jika akan
melakukan perikatan (engagement)
Wajib menanggapi secara tertulis.
403 Perikatan Atestasi
Reaudit tidak diperkenankan, kecuali untuk memenuhi peraturan
perundangan
8
500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain
9
Pelanggaran Etika Profesi:
10
STANDAR ETIKA AKUNTAN MANAJEMEN
KOMPETENSI
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan secara berkesinambungan
11
Mencegah pemanfaatan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
pekerjaan untuk memperoleh keuntungan yang tidak etis dan legal, baik
untuk pribadi atau melalui pihak ketiga
INTEGRITAS
Menghindari konflik kepentingan baik yang nyata maupun yang terlihat
dan menasehati seluruh pihak tentang kemungkinan adanya konflik
kepentingan
Mencegah dari melibatkan diri dalam kegiatan dimana kemampuan
mereka melaksakan kewajibannya secara etis disangsikan
Menolak segala hadiah, pertolongan atau fasilitas yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka.
Mencegah keterlibatan secara aktif maupun pasif dalam kegiatan yang
dapat mengganggu perusahaan dalam mencapai tujuan yang etis dan
sah.
Mengakui dan mengkomunikasikan keterbatasan profesional atau
batasan lain yang akan menghalangi judgment tanggungjawab atau
kinerja keberhasilan aktivitas
12
INTEGRITAS
Mengkomunikasikan informasi dan penilaian profesional atau pendapat
baik yang menguntungkan maupun tidak.
Mencegah dari melibatkan diri atau mendukung dalam segala kegiatan
yang dapat mendeskreditkan profesi.
OBJEKTIVITAS
Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif
Mengungkapkan secara penuh seluruh informasi yang relevan atas
laporan, komentar dan rekomendasi yang dapat mempengaruhi
pemahaman penggunanya.
13
RESOLUTION OF ETICHAL CONFLICT
Dalam menerapkan Standard of Ethical Conflict, akuntan manajemen
mungkin menghadapi permasalahan dalam mengidentifikasi perilaku
yang tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etika
Apabila dihadapkan dengan isu etika, akuntan manajemen harus
mengikuti kebijakan organisasi yang telah ada sebagai arahan dalam
menyelesaiakan
Jika kebijakan yang ada tidak menyelesaiakan konflik etika, akuntan
manajemen harus mempertimbangkan tidakan-tindakan sbb:
15
7. Konsultasi dengan pengacara perusahaan tentag hak dan kewajiban yang
terkait dengan konflik etika
8. Jika tingkat konflik etika masih ada setelah berkonsultasi dengan seluruh
tingkat manajemen dalam melakukan review secara internal, dan mungkin
tidak ada lagi sumber lain yang dapat digunakan , maka tidak ada pilihan
selain mengundurkan diri dari organisasi dan menyerahkan
memorandum kepada perwakilan organisasi
9. Setelah mengundurkan diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, maka
akuntan manajemen diperbolehkan memberitahukan kepada pihak lain
tentang konflik etika tersebut
03/03/22 16
SUMBER BACAAN
1. Sukrisno Agoes, Tanya Jawab Praktik Auditing, Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas
Ekonomi UI,2003
2. Yan Hoesada, Etika Bisnis dan Profesi di Era Global, Media Akuntansi
No.21/TH.IV/1997
3. Ludovicus Sensi W, Standar of Ethical Conduct for management Accountant (Materi
Kuliah PPAK Unpad), 2005
03/03/22 17