Setiap orangtua tentu ingin anak-anaknya belajar menggunakan metode terbaik. Namun,
terkadang banyak orangtua yang masih kurang mengetahui dan paham terhadap gaya
belajar yang tepat untuk anaknya.
Tak jarang, saat anak-anak belum mengetahui gaya belajar yang tepat untuknya
membuat perolehan nilainya menjadi kurang memuaskan.
Dilansir dari Family Education, cara setiap individu berbeda dan memiliki gaya
belajar yang unik. Untuk Mama yang ingin mengetahui beragam gaya belajar pada si
Kecil kali ini Popmama.com sudah merangkumnya!
Semoga bisa membantu proses belajar anak mama, baik di rumah atau di sekolah.
Gaya belajar secara visual memiliki kemampuan belajar dengan cara melihat. Gaya
belajar ini akan lebih banyak menggunakan indera pengelihatan dengan tajam dan
teliti, sehingga perlu diberikan beberapa contoh secara nyata tentang berbagai
materi.
Sebagai orangtua, Mama bisa sesekali memuji karena dirinya dapat menjadi anak yang
teratur. Kenali ciri-ciri anak yang lebih menerapkan gaya belajar visual ini,
seperti:
Selain itu, anak-anak yang menerapkan gaya belajar visual tanpa disadari cenderung
lebih rapi dan menjadi orang yang teratur. Dari segi penampilan, si Anak yang
selalu berpakaian rapi. Perlu diketahui juga kalau gaya belajar secara visual ini
juga memiliki kelemahan tertentu antara lain:
Metode pembelajaran yang tepat untuk gaya belajar ini yaitu dengan metode mindmap,
video ilustrasi, alat tulis berwarna, infografis dan yang lainnya.
Ma, anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori biasanya akan mengandalkan indera
pendengaran. Gaya belajar ini dapat membuatnya terfokus karena mampu memahami
sesuatu menjadi lebih baik.
Gaya belajar auditori sangat berkaitan dengan proses membaca hingga menghapal.
Perlu diketahui bahwa gaya belajar ini memiliki ciri-ciri, seperti:
Mama sebagai orangtua perlu menyadari bahwa gaya belajar anak-anak dengan auditori
terbilang unik. Ketika sedang menghadapi ujian, dirinya cenderung meminta
membacakan ulang materi ujian atau mendengar sebuah rekaman.
Gaya belajar satu ini cukup efektif untuk si Anak yang suka bergerak.
Anak-anak yang menerapkan gaya belajar kinestetik tidak terlalu banyak dibanding
yang lain. Meskipun begitu, gaya belajar ini bisa dicampurkan oleh tipe lainnya
baik secara visual atau auditori.
Alat peraga menjadi salah satu pendukung yang bisa membantunya dalam belajar.
Anak mama yang menggunakan gaya belajar kinestetik cenderung tidak bisa diam diri.
Tanpa disadari dirinya dapat memainkan jari atau pulpennya, berusaha mengunyah
permen karet hingga dapat menghapal sambil berjalan-jalan.
Gaya belajar global membantu anak-anak tumbuh menjadi seseorang yang mampu memahami
sekitar. Dirinya mampu mengartikan berbagai kondisi tersirat dengan bahasanya
sendiri secara jelas. Meskipun begitu, gaya belajar ini juga memiliki kelemahan di
antaranya:
* Kurang bisa terlalu banyak pikiran atau langsung mengerjakan tugas sekaligus.
* Membutuhkan banyak motivasi atau semanga dari orang lain sebelum memulai sesuatu.
* Kurang bisa rapi, sehingga materi pelajaran atau buku-buku bisa berserakan. Dalam
mengatasi masalah ini, ada baiknya Mama perlu mengajarkan cara menata ruangan
hingga barang-barangnya kembali usai dipakai.
* Mudah bosan adan memikiki kebiasaan buruk. Walaupun tugas pertamanya belum
selesai, dirinya akan mulai mengerjakan tugas yang lain.
Anak mama menerapkan gaya belajar global ini nggak nih, Ma?
Baca juga:6 Tips Mendekorasi Ruang Belajar Anak agar Lebih Kondusif
Anak Mama tanpa disadari akan terbiasa belajar untuk menjadi seseorang yang
spesifik dan teratur. Gaya belajar analitik juga membantunya mengerjakan segala
sesuatu secara bertahap.
Anak-anak yang terbiasa dengan gaya belajar analitik bisa menilai sesuatu masalah
berdasarkan fakta dan data.
Jika sewaktu-waktu, anak mama merasa kesulitan belajar sebaiknya dibantu dengan
membuat jadwal yang lebih terstruktur. Metode belajar analitik membantu si Anak
bisa belajar konsisten dalam mengerjakan satu tugas hingga benar-benar selesai.
Baca juga: