Anda di halaman 1dari 50

ANOVA

Siswanto, S.Si., M.Si


Departemen Statistika
ANOVA

Anova (analysis of variance) atau analisis ragam


adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan
rataan antar grup. Grup disini bisa berarti kelompok atau
jenis perlakuan. Anova ditemukan dan diperkenalkan oleh
seorang ahli statistik bernama Ronald Fisher.
KEGUNAAN DAN ASUMSI
ANOVA

Kegunaan dari Anova adalah untuk menguji rata-rata tiga atau


lebih dari suatu populasi (Walpole et al. 2012).

Normal

ASUMSI
ANOVA:

Antar
Ragam
pengamatan
Homogen
saling bebas
CIRI DAN PRINSIP ANOVA

CIRI-CIRI ANOVA

Adanya tiga atau lebih populasi yang akan diuji

Data berskala rasio atau interval (numerik atau kuantitatif).

PRINSIP ANOVA

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis


variabilitas data menjadi dua sumber ragam yaitu
ragam di dalam kelompok (within) dan ragam antar
kelompok (between).
JENIS-JENIS ANOVA

(One Way Anova),


melibatkan satu faktor

(Two Way Anova),


melibatkan dua faktor

(Multi Way Anova),


melibatkan lebih dari
dua faktor
Perbedaan ANOVA dengan Uji T

Uji T

Anova
Anova Satu Arah
Pada dasarnya Anova satu arah dapat digunakan untuk
melakukan pengujian perbandingan rata-rata beberapa
kelompok, biasanya terdiri dari lebih dari dua kelompok.

Disebut anova satu arah (One Way Anova), karena


pusat perhatian hanya satu faktor.
HIPOTESIS
Hipotesis anova satu arah adalah:
H 0 : 1 = 2 = = k H 0 : 1  2   k
Tidak ada perbedaan yang Ada perbedaan yang nyata
nyata antara rata-rata hitung antara rata-rata hitung dari k
dari k kelompok. kelompok.

STATISTIK UJI:
Ragam antar sampel
F=
Ragam dalam sampel

KRITERIA UJI

Fhitung  Ftabel ,H0 diterima Fhitung  Ftabel ,H0 ditolak maka H1 diterima
ILUSTRASI
Ceramah

Metode 1 Metode 2 Metode 3


Metode
pengajaran 25 17 26
11 16 20
Praktek Diskusi 16 18 17
26 20 26
32 10 43
25 14 46

H 0 : 1 =  2 = 3 ,Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari 3


kelompok metode pengajaran.

H 0 : 1   2  3 ,Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari 3


kelompok metode pengajaran.
Anova Dua Arah
Kapan ?

ANOVA dua arah digunakan bila sumber keragaman yang


terjadi tidak hanya karena satu faktor (perlakuan). Faktor lain
yang mungkin menjadi sumber keragaman respon juga
harus diperhatikan.
X

ANOVA DUA ARAH


DENGAN INTERAKSI

X


y

TANPA INTERAKSI
ANOVA DUA ARAH

y
PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis dua arah tanpa interaksi adalah:


H 0 : 1 =  2 = = 0 Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
H1 : Sekurang-kurangnya satu  i tidak sama dengan nol

KTP db1 = t − 1
Fhitung =
KTG db2 = (t − 1) ( k − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS (LANJUTAN)

Hipotesis dua arah tanpa interaksi adalah:

H 0 : 1 =  2 = = 0 ,Kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati


H1 : Sekurang-kurangnya satu  j tidak sama dengan nol

KTK db1 = k − 1
Fhitung =
KTG db2 = (t − 1) ( k − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis dua arah dengan interaksi adalah:


H 0 : 1 =  2 = = 0 Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati

H1 : Sekurang-kurangnya satu  i tidak sama dengan nol

KTP db1 = t − 1
Fhitung =
KTG db2 = tb ( n − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS (LANJUTAN)

Hipotesis dua arah dengan interaksi adalah:

H 0 : 1 =  2 = =  k = 0 ,Kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang


diamati
H1 : Sekurang-kurangnya satu  j tidak sama dengan nol

KTK db1 = k − 1
Fhitung =
KTG db2 = tb(n − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS (LANJUTAN)

Hipotesis dua arah dengan interaksi adalah:


H 0 : ( )11 = ( )12 = = ( )bk = 0 Pengaruh interaksi nol
H1 : Sekurang − kurangnya satu ( )ij  0 tidak sama dengan nol

KTI db1 = ( t − 1)( b − 1)


Fhitung =
KTG db2 = tb( n − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
ILUSTRASI
Suatu studi mengenai pengaruh gender dan Pendidikan terhadap nilai ujian
statistika

H 0 : 1 =  2 Gender tidak berpengaruh terhadap Nilai ujian Statistika


H1 : 1   2 Minimal ada satu pengaruh gender yang memberikan pengaruh terhadap nilai ujian statistika

H 0 : 1 =  2 = 3 Pendidikan tidak berpengaruh terhadap nilai ujian statistika

H1 : 1   2  3 Minimal ada satu pengaruh tingkat pendidikan yang memberikan pengaruh terhadap nilai ujian statistika
Anova Faktorial
Digunakan ketika ingin
mempertimbangkan efek
Anova Faktorial ?
lebih dari satu faktor.

Percobaan yang menggunakan lebih dari satu faktor,


dengan perlakuan yang merupakan kombinasi dari
taraf-taraf dua faktor atau lebih.
Pengaruh utama
faktor A level ke-i

Rataan Pengaruh utama


umum faktor B level ke-j

Yijk =  +  i +  j + ( )ij +  ijk

Nilai pengamatan pada faktor A taraf Interaksi dari


ke-i, faktor B taraf ke-j, dan ulangan faktor A dan
ke-k. faktor B

Error pengamatan untuk


faktor A level ke-i faktor B
level ke-j dan pada ulangan
ke k
PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis faktor A adalah:

H 0 : 1 = =  = 0 (Faktor A tidak berpengaruh)


H1 : Paling sedikit ada satu i dengan  i  0

KTA db1 = a − 1
Fhitung ( A) =
KTG db2 = ab ( r − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis faktor B adalah:

H 0 : 1 = = b = 0 (Faktor B tidak berpengaruh)


H1 : Paling sedikit ada satu j dengan  j  0

KTB db1 = b − 1
Fhitung ( B ) =
KTG db2 = ab(r − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis faktor Interaksi (AB) adalah:

H 0 : ( )11 = = ( )ab = 0 (Interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh)
H1 : Paling sedikit ada satu ( )ij  0

KT ( AB ) db1 = ( a − 1)( b − 1)
Fhitung ( AB) =
KTG db2 = ab(r − 1)

Fhitung  F( , db1 , db2 ) Fhitung  F( , db1 , db2 )

H0 Ditolak H0 Diterima
ILUSTRASI
A Metode Penyampainan B Jenis himbauan
himbauan

A1 A2 B1 B2 B3

Berapi-api Tenang Religius sportif demokratis

Jenis Himbauan (B)


Metode (A)
Religius (B1) Sportif (B2) Demokratis (B3)
Berapi-api (A1) 7, 8, 6, 4 5, 7, 4, 3 4, 3, 5, 2
Tenang (A2) 9, 8, 7, 6 8, 6, 5, 4 5, 6, 4, 3
H 0 : 1 =  2
(faktor A tidak H 0 : 1 =  2 =  3 (faktor B tidak H 0 : 1 =  2 =  3 (Interaksi faktor A
berpengaruh) berpengaruh) dengan faktor B tidak berpengaruh)
H1 : Paling sedikit ada satu i H1 : Paling sedikit ada satu j
dengan   0 dengan 𝛽𝑗 ≠ 0 H1 : Paling sedikit ada satu (𝛼𝛽 ሻ𝑖𝑗 ≠ 0
i
HSD

Uji
lanjut
DUNCAN LSD
LSD/BNT

H 0 : i =  j VS H1 : i   j , untuk semua i,j

BNT = t /2;dbg SY −Y
i j

1 1
SY −Y = KTG  + 
r r 
 i j 
i j

( Yi − Y j  BNT)
kedua perlakuan tersebut berbeda nyata
HSD/BNJ

H 0 : i =  j VS H1 : i   j , untuk semua i,j


Y

BNJ = q ; p ;dbg SY
KTG
SY = rh =
t
r t
1

i =1 ri

Jika selisih rata-rata perlakuan lebih besar


dari BNJ itu artinya perlakuan tersebut
berbeda nyata dan sebaliknya.
Duncan/DMRT

H 0 : i =  j VS H1 : i   j , untuk semua i,j

R p = r ; p ;dbg SY
KTG
SY = rh =
t
r t
1

i =1 ri

Jika selisih rata-rata perlakuan lebih


besar dari DMRT itu artinya perlakuan
tersebut berbeda nyata dan sebaliknya.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2013. Perancangan Percobaan dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor (ID): IPB Press.

Sugiarto DS. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.


Jakarta (ID): Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Walpole RE, Myers RH, Myers SL, Ye K. 2012. Probability and


Statistics for Engineers and Scientists Ninth Edition. Prentice Hall.
Konsentrasi Ulangan
Hormon (ppm)
1 2 3 4

0 8 8.1 7.5 7.7

0.25 8.3 8.2 8.3 7.9

0.5 8.9 8.9 8.3 8

0.75 9.3 9 8.2 8.7

1.00 9.7 9 8.8 9

1.25 9.5 8.9 8.5 8.9


Lama Dosis Fumigan (g/m3)
Fumigasi Ulangan
0 16 32 48 62
(Jam)

1 96 92 92 74 50

2 Jam 2 98 88 94 74 50

3 94 90 84 68 54

1 90 88 78 0 0

4 Jam 2 94 92 82 0 0

3 92 94 74 0 0

Anda mungkin juga menyukai