Anda di halaman 1dari 4

Pergeseran Fungsi Net Export (X – IM) :

 Pendapatan pihak luar negeri


 Harga internasional relatif
 Perbedaan tingkat inflasi
 Perubahan nilai tukar mata uang

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL


Konsumsi yang Direncanakan dan Pendapatan Nasional

Tabel Konsumsi Sebagai Fungsi Dari


Pendapatan Disposable dan Pendapatan Nasional

Pendapatan Pendapatan Konsumsi yang Direncanakan


Nasional Disposable (C = 500 + 0,8 YD)
(Y) (YD = 0,9 Y)
0 0 500
5.000 4.500 4.100
10.000 9.000 7.900
15.000 13.500 11.300
Keterangan :

Jika konsumsi yang direncanakan tergantung pada pendapatan disposable, yang


tergantung pada pendapatan nasional, maka konsumsi yang direncanakan
adalah fungsi dari pendapatan disposable dan pendapatan nasional.

Respon konsumsi terhadap perubahan pendapatan nasional (C / Y) sama


dengan MPC dari pendapatan disposable (C / YD) dikalikan dengan bagian
dari pendapatan nasional yang menjadi pendapatan disposable ( YD / Y).
1
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Fungsi AE

Tabel Fungsi Pengeluaran Agregat

Pendapatan Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran


Nasional Konsumsi Investasi yang Pemerintah Net Export Agregat yang
(Y) yang Direncanakan yang yang Direncanakan
Direncanakan (I = 1.250) Direncanakan Direncanakan (AE = C + I + G +
(C = 500 + 0,72Y) (G = 850) (X – IM = 1.200 – X – IM)
0,1Y)
0 500 1.250 850 1.200 3.800
2.500 2.300 1.250 850 950 5.350
5.000 4.100 1.250 850 700 6.900
10.000 7.700 1.250 850 200 10.000
15.000 11.300 1.250 850 - 300 13.100
20.000 14.900 1.250 850 - 800 16.200

Keterangan :

Fungsi pengeluaran agregat adalah jumlah konsumsi, investasi, pembelian


pemerintah, dan pengeluaran net export yang direncanakan.

Contoh perhitungan :

Seandainya suatu perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan sebesar


$1. Tingkat pajak pendapatan adalah 0,1 sehingga 10 sen adalah net taxes, dan
90 sen menjadi pendapatan disposable, dimana dengan mpc = 0,8 maka 72 sen
dipakai untuk konsumsi dan 18 sen (karena mps = 0,2) dipakai untuk tabungan.

Marginal propensity to import adalah 0,1 sehingga 10 sen dari seluruh


pengeluaran dipakai untuk impor. Akibatnya, pengeluaran agregat untuk
barang domestik naik 62 sen (72 – 10). Maka, z (marginal propensity to spend)
sebesar 0,62.

2
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Yang tidak digunakan untuk barang domestik termasuk 10 sen pajak, 18 sen
pendapatan disposable yang ditabung, dan 10 sen impor, dengan total 38 sen,
sehingga marginal propensity not to spend (1 – z) adalah 1 – 0,62 = 0,38.

Pendekatan Investasi-Tabungan
Tabungan nasional : S + (T – G), dimana S adalah bagian dari pendapatan
disposable yang tidak untuk konsumsi, dan T – G adalah bagian dari
penerimaan pemerintah yang tidak untuk belanja pemerintah.

Contoh perhitungan :

Tingkat pajak pendapatan (t) 0,1. Jika pendapatan nasional naik $1, dengan
asumsi bahwa G autonomous dan tidak berubah meskipun pendapatan nasional
berubah, maka tabungan pemerintah naik 10 sen. Sisa 90 sen ditambahkan ke
pendapatan disposable. Dari 90 sen (1 – t) kenaikan pendapatan disposable,
tabungan swasta naik dengan mps = 0,2. Maka total kenaikan tabungan untuk
setiap kenaikan $1 pendapatan nasional adalah t + mps(1 – t) atau 0,1 + (0,2)
(0,9) = 0,28 yang merupakan slope dari fungsi tabungan nasional

Formasi Aset Nasional :

Net export merupakan hasil dari akumulasi aset yang dapat menghasilkan
pendapatan dari ekspor suatu negara.

Sama seperti investasi, net export menghasilkan pendapatan di kemudian hari


dari ekspor suatu negara.

Ketika tabungan nasional yang direncanakan sama dengan formasi aset yang
direncanakan, maka pendapatan nasional berada dalam keseimbangannya.

3
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Tabel Tabungan Nasional dan Formasi Aset Nasional

Pendapatan Tabungan Formasi Aset Tabungan yang


Nasional Nasional yang Nasional yang Direncanakan dikurangi
(Y) Direncanakan Direncanakan Formasi Aset yang
(S + T – G) (I + X – IM) Direncanakan
(S + T – G) – (I + X – IM)
0 - 1.350 2.450 - 3.800
5.000 50 1.950 - 1.900
10.000 1.450 1.450 0
15.000 2.850 950 1.900
20.000 4.250 450 3.800

Tabungan nasional yang direncanakan sama dengan formasi aset nasional yang
direncanakan atau : S + (T – G) = I + (X – IM)

Multiplier Dengan Pajak dan Impor :

Adanya impor dan pajak pendapatan akan mengurangi marginal propensity to


spend dari pendapatan nasional dan oleh karena itu akan mengurangi nilai dari
simple multiplier.

Contoh perhitungan :

Pada saat marginal propensity to spend adalah 0,8 maka multiplier sama
dengan 5. Kemudian diketahui bahwa marginal propensity to import
0,1 ,tingkat pajak pendapatan 0,1 , dan marginal propensity to spend 0,62.

10 % dari $1 kenaikan pengeluaran autonomous untuk pajak, sisa 90 sen untuk


pendapatan disposable. Dengan mpc = 0,8 maka 72 sen untuk konsumsi dengan
rincian 10 sen untuk impor dan 62 sen untuk barang domestik. Maka marginal
propensity not to spent (1 – z) = 0,38 dan simple multiplier = 1/0,38 = 2,63.

Semakin tinggi marginal propensity to import, maka semakin rendah marginal


propensity to spend, and semakin rendah multiplier. Semakin tinggi tingkat
pajak pendapatan, maka semakin rendah multiplier.

4
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.

Anda mungkin juga menyukai