Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI

“ Sistem Informasi Produk/Operasional/Manufaktur “

Dosen Pengajar :

Prof. Dr. Drs. Riane Johnly Pio M,Si

Nci Sovia A. P. Sampul M,Si

Nama Anggota Kelompok 6 :


1. Vira Regina Londok 20081102109
2. Eugenea Tampi 20081102029
3. Putri L. S. Pesik 20081102041
4. Chriseven Tulung 210811020129
5. Gabriel M. Legoh 20081102099
6. Oktaviani Ambanaga 210811020111
7. Veronika S. Roring 20081102021
8. Fransisco Rionaldo 20081102023
9. Gidion waworuntu 210811020057

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nyalah kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul SISTEM INFORMASI
PRODUK/OPERASIONAL/MANUFAKTUR.

Makalah SISTEM INFORMASI PRODUK/OPERASIONAL/MANUFAKTUR disusun guna


memenuhi tugas dari pada mata kuliah Prof. Dr. Drs. Riane Johnly Pio M.Si dan Nci Sofia A. P.
Sampul, Manajemen Sistem Informasi. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca SISTEM INFORMASI
PRODUK/OPERASIONAL/MANUFAKTUR.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Drs. Riane Johnly Pio M.Si dan Nci Sofia A.
P. Sampul sebesar-besarnya selaku dosen Manajemen Sistem Informasi .Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami
kelompok. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat,
Terima kasih.

Manado, 8 September 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4

1.3 Tujuan......................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................6

2.1 Sistem Informasi......................................................................................................................6

2.2 Sistem Informasi Manufaktur................................................................................................7

2.3 Komputer dalam Sistem Informasi Manufaktur.................................................................8

2.4 Model Sistem Informasi Manufaktur..................................................................................11

2.5 Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer................................................15

BAB III PENUTUP......................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem informasi produksi Merupakan suatu bisnis berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional, lainnya untuk mendukung manajemen
prusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertempuh pada input, proses, output . Sistem informasi produksi
mendukung fungsi produksi/oprasi yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang atau jasa.

Sistem Informasi Operasional adalah sebuah sistem informasi berbasis website, yang
memudahkan untuk manajemen pengendalian operasional kegiatan pembangunan daerah,
dengan tujuan ialah tersedianya informasi pengendalian operasi kegiatan yang cepat, mudah,
akurat serta up-to-date.

Sistem informasi manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk
mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. manufaktur secara umum adalah suatu
aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan
produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan
proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem Informasi ?

2. Apa itu Sistem Informasi Manufaktur ?

3. Apa itu Komputer dalam Sistem Informasi Manufaktur ?

4. Apa saja yang termasuk dalam Model Sistem Informasi Manufaktur ?

5. Bagaimanakah Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer ?

4
1.3 Tujuan

1. Bisa Memahami tentang Sistem Informasi

2. Bisa Memahami tentang Informasi Manufaktur

3. Dapat Mengetahui Seperti apa Komputer dalam Sistem Informasi Manufaktur

4. Dapat Mengetahui apa saja yang termasuk dalam Model Sistem Informasi Manufaktur

5. Bisa Mengetahui Bagaimanakah Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi secara umum Sistem informasi dapatdidefinisikansebagai suatu


sistem di dalam suatu organisasi yang merupakankombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasipenting,memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen danyang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting
danmenyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli:

1) Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yangmempertemukan


kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsiorganisasi yang bersifat
manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasiuntuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yangdiperlukan

2) Menurut Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005: 11).

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yangmempertemukan kebutuhan


pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.

3) Menurut O’Brien (2005, p5).

Sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware
(perangkat keras), software (piranti lunak), computer networksand data communications
(jaringan komunikasi), dan database (basis data) yangmengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi di dalam suatu bentukorganisasi.

6
2.2 Sistem Informasi Manufaktur

Manufaktur, dalam arti yang paling luas adalah proses merubah bahan bakumenjadi produk.
Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material dantahap ‐ tahap proses dimana
produk tersebut dibuat. Pengertian manufaktur secaraumum adalah suatu aktifitas yang kompleks
yang melibatkan berbagai variasisumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian,
pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production
control, pengiriman material, support service, dan customer service.

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untukmendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungandengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu padainput, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk
mendukung fungsi produksiyang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.Sistem informasi pada kegiatan
manufaktur merupakan sebuah sistem pendukung untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Informasi yang diolah melaluisistem ini dapat membantu dalam menganalisis persoalan yang
sedang terjadi padakegiatan manufaktur. Tingkat penggunaan material dan sumber daya lain
dapatdiketahui secara transparan sehingga memudahkan pengawas produksi dalammenekan
biaya yang tidak perlu. Selain itu, sistem informasi manufaktur dapatmemadukan keseluruhan
proses produksi mulai dari pemesanan barang, pengendalian persediaan, pemakaian material,
laporan produksi, sampai pada pengiriman material ke pelanggan (Jimmy, Arifianto, & Santoso,
2015:89).Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaanadalah
sebagai berikut:

a. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sisteminformasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.

b. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.

c. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.

Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksisemakin cepat, tepat dan
berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidakterpakai (Nona, Santoso, & Lailatussaddiyah,
2014).Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja SistemInformasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang
terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahanmentah hingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yangterjadi.

7
2.3 Komputer dalam Sistem Informasi Manufaktur

Perkembangan zaman yang semakin canggih mulai mendarat pada produksisuatu produk dalam
pabrik. Manajemen manufaktur mencoba melibatkan komputerdalam pelaksanaan produksi
untuk produknya, yaitu sebagai bagian dari sistem fisikdan sebagai sistem informasi.

1. Komputer sebagai Bagian dari Sistem Fisik

Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikankomputer di area
produksi. Mesin-mesin tersebut menggantikan kerja para pekerja.Mesin-mesin berbiaya lebih
murah daripada pekerja.Usaha untuk menggunakan mesin awalnya terdapat penolakan dari
para pekerja, karena mereka menganggap akan ada pengurangan karyawan. Namunsemakin
berkembangnya zaman tadi, pekerja mulai dapat menerima karena akanmempermudah
pekerjaan mereka juga. Elemen yang menjadikan komputer sebagai bagian dari sistem fisik,
antara lain:

a. Computer-Aided Design (CAD)

Computer-Aided Design (CAD) semakin sering disebut computer -aided


engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan
produk yang akan dimanufaktur. CAD awal munculnya sekitar tahun 1960-an dan
kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD merupakan program komputer untuk
menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan yang
dapat diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol tertentu. CAD dapat berupa
gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD digunakan untuk merancangsegala
sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian- bagian kecil,
memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.Setelah rancangan tersebut dimasukkan
ke dalam komputer, engineer dapatmenempatkan rancangan pada berbagai pengujian
untuk mendeteksi titik-titiklemah. CAD bahkan dapat membuat bagian-bagian tersebut
bergerak seperti yangsedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak
CAD dapatmempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk
ituyang disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi
dengan perangkat lunak CAE dan integrasi itu dimungkinkan karena perangkatlunak
CAD kebanyakan merupakan aplikasi 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang
memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yangkita buat secara realistik
dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusatgravitasi, luas permukaan, dan lain-
lain.

b. Computer-Aided Manufacturing (CAM) adalah penerapan komputer dalam proses


produksi. Penerapan ini seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai
dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.SebagianComputer-Aided
Manufacturing (CAM).
8
c. mesin produksi memiliki mikropesesor yang telah terpasang dan sebagiandikendalikan
oleh komputer mini. Sebagian besar otomatisasi pabrik saat initerdiri dari teknologi CAM.
Produksi dapat berjalan lebih cepat dari presisiyang lebih tinggi daripada jika pekerja
manusia yang mengendalikan. Presisiyang lebih tinggi memungkinkan lebih sedikit
bagian yang cacat dan terbuang.RobotikPenerapan komputer yang lain dalam pabrik
adalah robotik yang melibatkan penggunaan robot industrial. Robotik merupakan alat
yang secara otomatismenjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yang
memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, jugadigunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dankeefektifan robot kurang maksimal.

2. Komputer sebagai Sistem Informasi

Komputer merupakan suatu sistem informasi dalam kegiatan manufaktur.Output dari sistem
informasi menufaktur digunakan untuk menciptakan danmengoperasikan sistem produk fisik.
Adapun komputer sebagai sistem informasi berkaitan dengan:

a. Sistem Titik Pemesanan Kembali (Re-order Point/ROP)

Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi,komputer


diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif ygsederhana yaitu
menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkattertentu dan kemudian
memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi.Tingkat barang yang berfungsi
sebagai pemicu disebut titikpemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan
pembelian pada titik pemesanan kembalidisebut sistem titik pemesanan kembali (re‐order
point/ROP). Beberapa istilahdalam ROP antara lain:

1) Stock ‐ out : kehabisan persediaan

2) Lead time: waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan

3) Safety stock : persediaan aman

Untuk mengantisipasi terjadinya kehabisan persediaan, perusahaan akanmelakukan


pesanan pada pemasok ketika saldo mencapai titik pemesanan kembali.Jumlah waktu
yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan disebut juga dengan lead time.
Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali,dengan
demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukankegiatannya sambil
menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan
dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stokterjadi, perusahaan tidak dapat
menjalankan proses produksinya yangmengakibatkan perusahaan rugi.Dengan

9
pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlahinventarisasi ekstra atau
sering disebut safety stock.

b. Material Requirement Planning (MRP)

MRP dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky dari J.I casecompany. MRP
adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikanmaterial, jumlah dan
tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponenmeliputi:

1) Sistem penjadwalan produksi menggunakan 4 file data dalammenyiapkan jadwal


produksi induk. Data input mencakup file pesanan pelanggan, file ramalan penjualan,
file persediaan barang jadi, dan filekapasitas produksi. Sistem ini menghasilkan
master jadwal produksiyang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu
produksiterpanjang. Master production schedule memperoyeksikan produksicukup
jauh ke depan untuk mengakomodasi proses produksi yangmerupakan lead ime
pemasok dan waktu produksi terlama.

2) Sistem MRP menguraikan tagihan material. Sistem ini mengubahkebutuhan bruto


menjadi kebutuhan netto.

3) Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utkmenjaga


produksi dalam kapasitas pabrik. Setelah ada penentuan, sistemini menghasilkan
output utama yaitu jadwal pesanann terencana, danoutput lain seperti perubahan
pesanan terencana, laporan pengecualian,laporan kinerja, dan laporan perencanaan.

4) Sistem pelepasan pesanan menggunakan jadwal pesanan terencana untukinput dan


mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.MRP memungkinkan perusahaan untuk
dapat mengelola materialnya secaralebih baik. Perusahaan dapat menghindari
kehabisan persediaan yang disebabkanoleh penantian persediaan yang telah dipesan
namun tidak tersedia. Juga dapatmengetahui kebutuhan material masa depan, pembeli
dapat merundingkan perjanjian pembelian dengan pemasok dan mendapatkan rabat.

c. Manufacturing Resource Planning

(MRP II)MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan


dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh OliverWight dan George Plossy.
MRP II dapat menyediakan informasi bagi sisteminformasi eksekutif dan bagi sistem
informasi fungsional lainnya. MRP II juga bertukar informasi dengan subsitem informasi
akuntansi yang terlibat dalam arusmaterial. Manfaat MRP II, yaitu

1) Penggunaan sumber daya yang lebih efisien yaitu dengan mengurangiinventori, lebih
sedikit waktu lebih sedikit kemacetan.

10
2) Perencanaan prioritas lebih baik. Hal ini dengan memulai produksi lebihcepat dan
jadwal lebih fleksibel.

3) Meningkatkan pelayanan pelanggan. Hal ini berkaitan dengankesesuaian tanggal


pengiriman, meningkatkan kualitas, kemungkinanharga lebih rendah/murah.

4) Meningkatkan moral dan semangat pekerja. Dengan hal ini pegawaidapat


memperoleh keyakinan dalam sistem yang menghasilkankoordinasi antardepartemen
lebih baik.

5) Informasi manajemen yang lebih baik. Manajemen dapat menggunakanoutput sistem


untuk memperoleh pandangan yang lebih baik mengenaisistem produksi fisik dan
untuk mengukut kinerja sistem tersebut.d.

d. Pendekatan Just In Time (JIT)

Pendekatan JIT merupakan pendekatan yang berhubungan dengan penjadwalan material


sebagai bahan baku agar tiba tepat waktu. Hal inimenjelaskan bahwa JIT menekankan
waktu dan penggunaan sinyal nonkomputer, berbeda dengan MRP. MRP menekankan
pada perencanaan jangka panjang danmemerlukan komputer. JIT didasarkan pada ukuran
lot yang kecil. JIT berusahauntuk meminimalkan biaya inventarisasi dengan cara
memproduksi dalam jumlahyang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan
menjadi satu dalamsistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation
berikutnyasampai produksinya selesai.Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat
Pasokan bahan mentah datangdari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak
ada inventarisasi bahanmentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang
sedikit diterimasekaligus, karena mungkin pemasokmelakukan beberapa kali pengiriman
selamasatu hari. Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka
panjang dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan
waktu dan penggunaan tanda non komputer karena cukup menggunakan ”kanban” yang
berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan penanganan
(keamanan dan asuransi).

2.4 Model Sistem Informasi Manufaktur

Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam areamanufaktur sebagai
sistem konseptual.

1. Sub Sistem Input

11
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakandata intern sistem
keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadiinformasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material,mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses
secara keseluruhan sepertitransportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan
lain‐lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment ) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk
perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal
adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintahtentang UMR, listrik, dll. Sub sitem input
terdiri dari sistem informasi akuntansi,sub sistem industrial engineering, dan subsitem intelejen
manufaktur.

a. Sistem Informasi Akuntansi

Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data


lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagaicontoh,
pegawaiproduksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakankombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentukdokumen dengan bar
code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensilyang dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yangdapat dibaca secara magnetis.
Setelah dibaca data tersebut ditransmisikankekomputer pusat untuk memperbarui
database.

b. Sistem Industrial Engineering

Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang


mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek ‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

c. Subsistem Intelejen Manufaktur

Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap


mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber ‐sumber pekerja, material dan
mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah:

1) Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja


yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalamsistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.

2) Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerjadengan


menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemensumber daya
12
manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yangmenghubungkan kepada
pihak pelamar.

3) Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemenmanufaktur


sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontakharian antara pekerja dan
manajer mereka.

Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur:

1) Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan

2) Pengujian data,

3) Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.

4) Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaandata.

5) Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahandata yang


lain.

2. Sub Sistem Output

Subsistem Output adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yangterjadi disetiap
divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam halwaktu, menelusuri arus
kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

a. Subsistem Produksi

Jadwal produksi menentukan kapan tahap-tahap proses produksi akandilakukan.


Saat pekerjaan dilakukan, pekerja menggunakan terminal pengumpulandata untuk
mencatat waktu mulai dan selesai tiap tahap. Data terminalmencerminkan tanggal dan
waktu penyelesaian aktual, yang dapat dibandingkandengan angka-angka yang
direncenakan.

b. Subsistem Persediaan

Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu


proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa
kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistemdistribusi
ataupun kegiatan konsumsi pansgan pada sistem rumah tangga (Hadi,2011:21).Tingkat
persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkaninvestasi yang besar
dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yangdipesan dari pemasok setiap
kalinya, dan tingkat persediaan rata‐rata dapatdiperkirakan dari separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding,

13
safety stock, dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya
memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari
sub sistem persediaanadalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah
dari bahanmentah menjadi bahan jadi.1)

1) Pentingnya Tingkat Persediaan

Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkaninvestasi


yang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakanuntuk hal-
hal yang lain. Tingkat persediaan suatu barang tertentu terutamadipengaruhi oleh
jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya. Tingkat persediaan rata-rata
dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Penentuan
kuantitas pemesanan terbaik dipengaruhi oleh dua biaya-biaya pemeliharaan dan
biaya pembelian.

2) Kuantitas Pesanan Ekonomis

Kuantitas pemesanan ekonomis menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan


pembelian serta mengidentifikasikanbiaya kombinasi rendah.

3) Kuantitas Manufaktur Ekonomi

Kuantitas manufaktur ekonomis juga disebut ukuran lot ekonomis.Kuantitas ini


menyeimbangkan biaya menyimpan persediaan biayaketidakefisienan produksi.
Kuantitas ini juga digunakan untuk memesan pengisiankembali persediaan dari fungsi
manufaktur perusahaan sendiri.

c. Subsistem Kualitas

Subsistem kualitas adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik
waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistemkualitas
adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lainyang bukan unsur
mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun
material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan
kualitas produksinya denganmenggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi
produk dan jasayang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi
TQM adalah:

1) Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan

2) Kualitas dicapai oleh manajemen

14
3) Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan.

3. Sub sistem Biaya

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur
secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi tidak akan pernahterlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub
sistem biaya berfungsi untukmengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi.
Unsur ‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem
untukmelaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.

a. Biaya Pemeliharaan

Biaya tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis materialyang


disimpan. Misalnya, perusahaan farmasi yang menyimpan produk obat dalamruang yang
lingkungannya terkendali terkendali (suhu, kelembaban, dsb) sertadengan keamanan ketat
akan menanggung biaya yang sangat tinggi. Biaya pemeliharaan, atau biaya penyimpanan
(carrying cost), biasanya dinyatakansebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan
biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan,pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi. Suatukarakteristik pentik dri biaya pemeliharaan adalah kenyataan bahwa biaya
itu berbanding lurus dengan tingkat persediaan-semakin tinggi persediaan, semakintinggi
biayanya.

b. Biaya Pembelian

Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan menjagaagar


tingkat persediaannya rendah. Salah satu cara untuk hal tersebut adaahmengecilkan
pemesanan bahan baku. Hal ini akan menjadi tujuan yang baik jika biaya yang lain tidak
meningkat seiring dengan penurunan kuantitas pesanan.Biaya yang meningkat adalah
biaya pembelian, yang mencakup biaya yangterjadi saat material dipesan, waktu
pembelian, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan, dan lain sebagainya.

2.5 Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer

Sistem Informasi manufaktur mulai digunakan dalm penciptaan maupundalam operasi sistem
produksi fisik. Informasi manufaktur ini digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer bagian
manufaktur, maupun manajer lainnya.Penggunaan sistem informasi manufaktur pada perusahaan,
antara lain:

1. Eksekutif perusahaan
15
Eksekutif perusahaan menerima informasi dari subsistem output yangmenjelaskan
seluruh operasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahuikinerja pekerja dalam proses
produksi dan hasil produksinya.

2. Manajer bagian manufaktur

Manajer bagian manufaktur menggunakan sistem informasi ini untukkeberlangsungan


proses produksi.

3. Manajer bagian lain

Manajer bagian lain seperti manajer pemasaran dan keuangan jugamenggunakan output
dari sistem informasi mannufaktur ini. Pemasar merasatertarik dengan aspek produksi seperti
biaya, kualitas, dan penyediaan karenafaktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.
Manajer keuanganmemiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena digunakan
dalam menentukan investasi persediaan, dan subsistem produksi, karena digunakan untuk
membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik. Suatu hal penting
yang harus diingat adalah sistem informasi manufakturmenyediakan informasi bagi para
manajer di seluruh perusahaan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi manufaktur merupakan suatu penerapan teknologi informasi dalam produksi
yang mantap, tetapi hanya satu dimensi dari penggunaan computer. Manajer manufaktur
menggunakan komputer sebagai penunjang dalam kegiatannya yaitu komputer sebagai sistem
fisik dan komputer sebagai informasi.Material Requirements Planning (MRP) merupakan
metode penjadualan agar tidak ada penungguan bahan baku, Oliver Wight dan George Plossl
mengembangkan konsep MRP di luar area manufaktur sehingga meliputi seluruh perusahaan
yang hasilnya di sebut Manufacturing Resource Planning (MRP II). JIT memiliki perbedaan
dengan MRP.JIT menggunakan pendekatan nonkomputer, sedangkan MRP berdasarkan
komputer. JIT juga memiliki ukuran lot yang kecil. Model sistem informasimanufaktur terdiri
dari 3 subsistem input dan 4 subsistem output. Subsistem inputterdiri dari sistem informasi
akuntansi, sistem industrial engineering, dan subsistemintelejen manufaktur. Subsistem output
yaitu subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kualitas, dan subsistem biaya. Output
dari sistem informasimanufaktur ini digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer manufaktur,
dan manajer pada bagian lainnya. Manajemen menggunakan subsistem produksi untuk
membangun fasilitas produksi baru dan mengoperasikan fasilitas yang ada.

17
DAFTAR PUSTAKA

Nita, Andi. (2017). Sistem Informasi Manufaktur, 3-19.

18

Anda mungkin juga menyukai