Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ANALISIS VISI MISI DAN STRATEGI PUSKESMAS DENGAN

ANALISA SWOT

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-


Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan.

Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang


mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.

Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat
pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan
tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi
internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

A. VISI

“ Puskesmas Mentaya Seberang “Dihati Masyarakat” bersama

mendukung Akselerasi Pembangunan Kesehatan masyarakat yang

berkelanjutan guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

pada tahun 2017.”

B. MISI

Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan tersebut diatas maka telah

ditetapkan 5 misi sebagai berikut :


1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Memelihara kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungan

3. Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

5. Mengembangkan manajemen kesehatan didukung perencanaan kesehatan

berdasarkan fakta.

C. STRATEGI

1.   Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

a.   Pelayanan Kesehatan Dasar

1)   Peningkatan kualitas dan cakupan ANC (Ante Natal care), PNC (Pre Natal

Care) dan Linakes (Persalinan oleh tenaga kesehatan)

2)   Peningkatan kualitas dan cakupan Imunisasi

3)   Perbaikan gizi ibu hamil, bayi dan balita

4)   Peningkatan kualitas MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan

MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda)

5)   Peningkatan aksebilitas Gakin (Keluarga miskin)

b.   Pelayanan Kesehatan Rujukan

1)   Pemantapan Sistem Rujukan

2)   Peningkatan aksesibilitas Gakin (Keluarga miskin)

2.   Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

a.   Peningkatan sumber daya tenaga kesehatan

1)   Peningkatan pelatihan tenaga kesehatan

2)   Pelatihan berbasis kompetensi


3)   Jaga mutu pelayanan kesehatan

b.   Ketersediaan sarana sesuai standar dan kebutuhan program

1)   Peningkatan kualitas sarana fisik pelayanan kesehatan dasar

2)   Peningkatan kualitas sarana fisik pelayanan kesehatan rujukan

3)   Pemenuhan obat, bahan habis pakai, alat kesehatan sesuai standar dan

kebutuhan

c.   Peningkatan Fungsi Institusi Kesehatan

1)   Pemantapan kelembagaan

2)   Pemantapan kepemimpinan dan manajemen

3)   Peningkatan fungsi pelayanan kesehatan dasar .“Puskesmas efektif dan 

responsive”

3.   Pemberdayaan Masyarakat

a.   Revitalisasi Posyandu sebagai forum komunikasi dan tempat pelayanan

kesehatan terpadu  termasuk perbaikan gizi dan pengembangan perilaku

b.   Pos Kesehatan termasuk pos Kesehatan di pesantren sebagai pusat

pengembangan perilaku sehat , peningkatan kesehatan lingkungan  dan

pengembangan pembiayaan pra-upaya

c.   Pemantapan pemanfaatan Polindes (Pondok Bersalin Desa)

d.   Pemantapan Gerakan Sayang Ibu, Desa siaga, donor darah berjalan, Bidan

siaga, Tabulin, Ambulan Desa dan sebagainya

e.   Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta, LSM dan organisasi

masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

f.    Peningkatan perilaku hidup sehat keluarga dan masyarakat melalui

pendidikan kesehatan mulai usia dini


g.   Pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesehatan lingkungan,

misalnya SARASA, Desa sehat

4.   Pengembangan Pembiayaan Kesehatan

a.   Penggalian dana masyarakat termasuk swasta, dana sehat, infak sehat,

tabungan bersalin, dana sosial bersalin, dana sosial keagamaan, dan lain-

lain

b.   Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan pra-upaya : JPK, Asuransi

kesehatan

c.   Peningkatan pembiayaan kesehatan dari Pemerintah (APBD

Kabupaten/Kota, Propinsi, sumber lain : PLN, hibah) disertai penggunaan

lebih efektif dan efisien khususnya pemenuhan ”public goods” dan

pelayanan kesehatan “Keluarga Miskin”

D.  ANALISA SWOT (STRENGHT, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES,

THREATS)

1.   Kekuatan (Strenght)

a.   Sumber Daya

      Memiliki jumlah tenaga kesehatan cukup banyak yaitu sebanyak 33 

orang

b.      Sarana

Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah daerah. Peralatan

yang diberikan pemerintah daerah juga cukup mambantu untuk diagnose

penyakit ,karena peralatan yang digunakan sudah cukup dengan teknologi


yang terbaru contohnya peralatan untuk memeriksa dahak guna

penegakkan diagnosa TBC.

c.   Prasarana

      Lokasi Puskesmas berada di dekat pusat terminal ( pasar dan

terminal type A kota Tasikmalaya, terbesar se Priangan Timur )

2.   Kelemahan (Weaknesses)

a.   Sumber Daya

Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai.

Kurangnya dokter dalam satu puskesmas menyebabkan antrian pasien

yang membludak setiap harinya. Juga jarak antar desa yang cukup jauh

membuat tenaga Kesehatan menjadi sulit mengakses setiap daerah secara

rutin.

b.      Sarana

Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena

pengadaan sarana yang tersentralisasi dari pusat dan distribusi tidak

merata. Contohnya di UGD Puskesmas sterilizer yang digunakan sudah

terlalu lama sehingga alat sering bermasalah padahal alat tersebut sangat

penting. Kedua, tidak adanya penggerus otomatis di apotek yang

menyebabkan tenaga Kesehatan lama dalam meracik obat, sehingga

membuat antrian saat pasien mengambil obat khususnya obat puyer.

c.   Prasarana

Bangunan berada di belakang pasar dan tidak berada di pinggir jalan

protokol, sehingga akses menuju Puskesmas sulit.


3.   Kesempatan (Opportunities)

a.   Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan

b.      Sebagai Puskesmas induk di Kecamatan Serananau

c.      Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program

e.       Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan personil

4.   Ancaman (Threats)

a. Adanya persepsi berobat dengan spesialis lebih baik,sehingga pasien

yang datang rata-rata hanya ingin meminta rujukan ke dokter spesialis,

padahal penyakitnya termasuk kategori yang dapat ditangani di

Puskesmas.

b. Semua pegawai bertempat tinggal di kota sehingga saat jam kerja

selesai masyarakat harus ke kota untuk dapat pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai