Anda di halaman 1dari 16

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 134 K/MIL/2014

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu MAHKAMAH
memeriksa perkara pidana Militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan
AGUNG

sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

In
A
Nama lengkap : FRANS ALFIAN SIWI ;
Pangkat/NRP : Sertu/3910695640869 ;
ah

lik
Jabatan : Ba Purir ;
Kesatuan : Kodim 1302/Minahasa ;
am

ub
Tempat lahir : Minahasa ;
Tanggal lahir : 28 Agustus 1969 ;
ep
Jenis kelamin : Laki-laki ;
k

Kewarganegaraan : Indonesia ;
ah

R
Agama : Kristen Protestan ;

si
Tempat tinggal : Asmil Kodim 1302/Minahasa, Kelurahan

ne
ng

Wawalintoan, Kecamatan Tondano,


Kabupaten Minahasa ;

do
Terdakwa tidak ditahan ;
gu

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Militer III-17 Manado karena


didakwa :
In
A

Pertama :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana
ah

lik

tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal tiga belas bulan Oktober
tahun dua ribu dua belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas
m

ub

di Kel. Urongo Ling.II Kec. Tondano Selatan Kab. Minahasa, setidak-tidaknya di


tempat-tempat lain termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-17 Manado
ka

ep

telah melakukan tindak pidana: ”Barangsiapa yang sengaja memberi


kesempatan, sarana atau keterangan sengaja dan melawan hukum
ah

menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain”, perbuatan

R
tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

si
.a Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1991 melalui

ne
ng
pendidikan Secata PK, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan
ditugaskan di Yonif 712/Wt. Kemudian pada tahun 1992 dimutasikan ke

do
gu Yonif 713/St dan pada tahun 2006 dimutasikan ke Kodim 1302/Minahasa
sampai dengan terjadinya perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini
dengan pangkat Sertu NRP 3910695640869 ;

In
A
.b Bahwa pada tanggal 12 Oktober 2012 sekira pukul 09.00 Wita Sdri. Julin
Nender (Saksi-1) bersama kedua anak Saksi-1 atas nama Sdri. Frida Evelin
ah

lik
Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) dari Manado menuju rumah milik
Saksi-1 di Desa Urongo Ling. II Kec. Tondano Selatan Kab. Minahasa
am

ub
bertujuan untuk membersihkan rumah milik Saksi-1 sekaligus pada hari itu
juga mendirikan pagar bagian depan rumah ;
ep
.c Bahwa sekira pukul 17.00 Wita setelah pagar tersebut berdiri tiba-tiba
k

Terdakwa datang sambil marah-marah dan mengatakan kepada Saksi-1


ah

R
Sdri. Frida Evelin Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) “Siapa yang

si
menyuruh memagar!” lalu Saksi-1 menjawab, “Saya yang menyuruh untuk

ne
ng

memagar karena tanah itu milik saya” lalu Terdakwa kembali mengatakan,
“Jangan dulu coba-coba memagar lagi karena tanah tersebut dalam
permasalahan” selanjutnya Terdakwa pulang sambil berteriak, “Tunggu

do
gu

belum selesai urusannya!” sambil berlari meninggalkan Saksi-1 dan kedua


anaknya serta Saksi-5 yang berada di tempat tersebut, kemudian setengah
In
A

jam kemudian Saksi-1 kembali ke Manado ;


.d BahwaTerdakwa saat itu datang ke rumah Saksi-5 dengan menggunakan
ah

lik

kendaraan sepeda motor jenis Honda Revo berwarna hitam Nopol DB 6216
BQ, berpakaian kaos dinas hijau PDH dan celana berwarna hijau serta
m

ub

membawa parang namun tidak dikeluarkan dari sarungnya ;


.e Bahwa dengan kedatangan Terdakwa tersebut Saksi-1, Sdri. Frida Evelin
ka

Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) merasa terancam, apalagi Terdakwa
ep

saat itu membawa parang yang diselipkan dipinggang Terdakwa ;


ah

.f Bahwa pada tanggal 13 Oktober 2012 sekira pukul 15.00 Wita Sdr. Facky
R

es

Tatilu (Saksi-4) sedang berdiri di depan rumah tepatnya di jalan raya


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tondano Remboken tidak lama kemudian melihat Terdakwa datang dengan

R
mengendarai sepeda motor dan memarkirkannya di depan rumah orang

si
tuanya (Sdr. Femy Mantik) lalu Terdakwa masuk ke dalam rumah orang

ne
ng
tuanya (Sdr. Femy Mantik) yang bersebelahan dengan lokasi pengrusakan
pagar, sekitar pukul 17.30 Wita Saksi-4 melihat Sdr. Feri Siwi (Saksi-3)

do
gu kakak kandung dari Terdakwa keluar dari dalam rumah tersebut kemudian
melakukan pengrusakan pagar yang didirikan oleh Saksi-1 pada tanggal 12
Oktober 2012 ;

In
A
.g Bahwa yang menjadi alasan pagar tersebut dirusak karena keluarga Siwi
Mantik orang tua dari Terdakwa masih merasa ada hak terhadap tanah
ah

lik
tersebut, padahal tanah tersebut Terdakwa tahu telah dijual kepada keluarga
Saksi-1 ;
am

ub
.h Bahwa Saksi-1 menguasai tanah tersebut dengan cara jual beli dengan Sdr.
Johan Siwi dan Sdri. Femi Mantik (orang tua dari Sertu Frans Siwi) dengan
ep
harga pembelian sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu) rupiah berdasarkan
k

pembayaran di atas kuitansi bermaterai Rp 25,00 (dua puluh lima rupiah)


ah

R
yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 1984 ;

si
.i Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 merasa terancam dan

ne
ng

keberatan/tidak senang kemudian pada tanggal 16 Oktober 2012


melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom VII/1 menuntut diselesaikan
sesuai dengan hukum yang berlaku ;

do
gu

Atau ;
Kedua :
In
A

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana


tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal dua belas bulan Oktober
ah

lik

tahun dua ribu dua belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas
di Kel. Urongo Ling. II Kec. Tondano Selatan Kab. Minahasa, setidak-tidaknya di
m

ub

tempat-tempat lain termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-17 Manado


telah melakukan tindak pidana : ”Barangsiapa secara melawan hukum
ka

ep

memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan


sesuatu dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan
ah

yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu


R

es

perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan baik terhadap orang
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu maupun orang lain”, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai

R
berikut :

si
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1991 melalui

ne
ng
pendidikan Secata PK, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan
ditugaskan di Yonif 712/Wt. Kemudian pada tahun 1992 dimutasikan ke

do
gu Yonif 713/St dan pada tahun 2006 dimutasikan ke Kodim 1302/Minahasa
sampai dengan terjadinya perkara sekarang ini dengan pangkat Sertu NRP
3910695640869 ;

In
A
b. Bahwa pada tanggal 12 Oktober 2012 sekira pukul 09.00 Wita Sdri. Julin
Nender (Saksi-1) bersama kedua anak Saksi atas nama Sdri. Frida Evelin
ah

lik
Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) dari Manado menuju rumah milik
Saksi-1 di Desa Urongo Ling. II Kec. Tondano Selatan Kab. Minahasa
am

ub
bertujuan untuk membersihkan rumah milik Saksi-1 sekaligus pada hari itu
juga mendirikan pagar bagian depan rumah ;
ep
c. Bahwa sekira pukul 17.00 Wita setelah pagar tersebut berdiri Saksi-1 dan
k

kedua anaknya beristirahat di rumah Sdr. Dantje Nender (Saksi-5) tiba-tiba


ah

R
Terdakwa datang sambil marah-marah dan mengatakan kepada Saksi-1

si
Sdri. Frida Evelin Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) “Siapa yang

ne
ng

menyuruh memagar!” lalu Saksi-1 menjawab “Saya yang menyuruh untuk


memagar karena tanah itu milik saya” lalu Terdakwa kembali mengatakan
“Jangan dulu coba-coba memagar lagi kerena tanah tersebut dalam

do
gu

permasalahan!” selanjutnya Terdakwa pulang sambil berteriak “Tunggu


belum selesai urusannya!” sambil berlalu meninggalkan Saksi-1 dan kedua
In
A

anaknya serta Saksi-5 yang berada di tempat tersebut, kemudian setengah


jam kemudian Saksi-1 kembali ke Manado ;
ah

lik

d. BahwaTerdakwa saat itu datang ke rumah Saksi-1 dengan menggunakan


kendaraan sepeda motor jenis Honda Revo berwarna hitam Nopol DB 6216
m

ub

BQ, berpakaian kaos dinas hijau PDH dan celana berwarna hijau serta
membawa parang namun tidak dikeluarkan dari sarungnya ;
ka

e. Bahwa dengan kedatangan Terdakwa tersebut Saksi-1, Sdri. Frida Evelin


ep

Kaligis dan Sdri. Anita Kaligis (Saksi-6) merasa terancam , apalagi Terdakwa
ah

saat itu membawa parang yang diselipkan dipinggang Terdakwa ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Bahwa pada tanggal 13 Oktober 2012 sekira pukul 15.00 Wita Sdr. Facky

R
Tatilu (Saksi-4) sedang berdiri di depan rumah tepatnya di jalan raya

si
Tondano Remboken tidak lama kemudian melihat Terdakwa datang dengan

ne
ng
mengendarai sepeda motor dan memarkirkannya di depan rumah orang
tuanya (Sdr. Femy Mantik) lalu Terdakwa masuk ke dalam rumah orang

do
gu tuanya (Sdr. Femy Mantik) yang bersebelahan dengan lokasi pengrusakan
pagar, sekitar pukul 17.30 Wita Saksi-4 melihat Sdr. Feri Siwi (Saksi-3)
kakak kandung dari Terdakwa keluar dari dalam rumah tersebut kemudian

In
A
melakukan pengrusakan pagar yang didirikan oleh Saksi-1 pada tanggal 12
Oktober 2012 ;
ah

lik
g. Bahwa yang menjadi alasan pagar tersebut dirusak karena keluarga Siwi
Mantik orang tua dari Terdakwa masih merasa ada hak terhadap tanah
am

ub
tersebut, padahal tanah tersebut Terdakwa tahu telah dijual kepada keluarga
Saksi-1 ;
ep
h. Bahwa Saksi-1 menguasai tanah tersebut dengan cara jual beli dengan Sdr.
k

Johan Siwi dan Sdri. Femi Mantik (orang tua dari Sertu Frans Siwi) dengan
ah

R
harga pembelian sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu) rupiah berdasarkan

si
pembayaran di atas kuitansi bermaterai Rp25,00 (dua puluh lima rupiah) ;

ne
ng

i. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 merasa terancam dan


keberatan/tidak senang kemudian pada tanggal 16 Oktober 2012
melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom VII/1 menuntut diselesaikan

do
gu

sesuai dengan hukum yang berlaku ;


In
A

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi


unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan
pidana menurut :
ah

lik

Pertama : Pasal 406 Ayat (1) juncto Pasal 56 Ke-2 KUHP ;


Atau ;
m

ub

Kedua : Pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP ;


Mahkamah Agung tersebut ;
ka

Membaca tuntutan pidana Oditur Militer pada Oditurat Militer III-17


ep

Manado tanggal 10 Februari 2014 sebagai berikut :


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Mohon agar Pengadilan Militer III-17 Manado menyatakan Terdakwa terbukti

si
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Perbuatan
tidak menyenangkan” ;

ne
ng
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 335 Ayat (1)
Ke-1 KUHP ;

do
gu • Dengan mengingat Pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP dan ketentuan-ketentuan
perundang-undangan lain yang bersangkutan, kami mohon agar Terdakwa
dijatuhi :

In
A
Pidana penjara selama : 4 (empat) bulan ;
• Kami mohon pula agar barang-barang bukti berupa :
ah

lik
Berupa-surat :
• 1 (satu) lembar fotokopi kuitansi jual beli tanggal 13 Juni 1984 ;
am

ub
• 1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Sdri. Julin Nender ;
• 1 (satu) lembar Akta kematian Nomor : 518/2001 A.n Vence Kaligis ;
ep
k

• 3 (tiga) lembar foto parang, HP dan pagar ;


ah

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa ;


R

si
Berupa-barang :
a. 1 (satu) buah handphone Blackberry type 8520 ;

ne
ng

b. 1 (satu) buah flashdisk Cruzer Switch Kapasitas 8 Gb ;


Dikembalikan kepada yang berhak ;

do
gu

c. 1 (satu) buah parang beserta sarung dan ikat pinggang ;


Dirampas untuk dimusnahkan ;
In
d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp10.000,00
A

(sepuluh ribu rupiah) ;


Membaca putusan Pengadilan Militer III-17 Manado Nomor : 02-K/
ah

lik

PM.III-17/AD/I/2014 tanggal 18 Februari 2014 yang amar lengkapnya sebagai


berikut :
m

ub

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu FRANS ALFIAN SIWI, Sertu


ka

NRP. 391069564869, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah


ep

melakukan tindak pidana :


ah

Pertama : “Membantu pengrusakan barang“ ;


R

Atau ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kedua : “Secara melawan hukum memaksa orang lain supaya

R
melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu dengan

si
memakai kekerasan atau dengan memakai ancaman kekerasan

ne
ng
baik terhadap orang itu maupun orang lain“ ;
2. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan, memulihkan hak dalam

do
gu kemampuannya, kedudukan, harkat dan martabatnya ;
3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :
Barang-barang :

In
A
a. 1 (satu) buah handphone Blackberry type 8520 Imei Nomor
357256.04.749892.5; adalah milik dari Saksi Anita Starly Kaligis
ah

lik
dikembalikan kepada Saksi Anita Starly Kaligis ;
b. 1 (satu) buah flashdisk merek Cruzer Switch kapasitas 8 GB salinan data
am

ub
(data recording) berupa informasi elektronik yang diduplikasikan dari
perangkat keras Blackberry type 8520 Imei Nomor 357256.04.749892.5
ep
dan disimpan dalam bentuk analog digital sehingga dapat dilihat,
k

ditampilkan dan didengar melalui computer atau system elektronik.


ah

R
adalah milik dari Saksi Anita Starly Kaligis dikembalikan kepada Saksi

si
Anita Starly Kaligis ;

ne
ng

c. 1 (satu) bilah golok dan sarungnya yang saat itu dibawa oleh Terdakwa
dan barang tersebut adalah milik Terdakwa, dikembalikan kepada
Terdakwa Frans Alfian Siwi ;

do
gu

Surat-surat :
a. 1 (satu) lembar fotokopi kuitansi jual beli tanggal 13 Juni 1984 ;
In
A

b. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Sdri. Julin Nender ;


c. 1 (satu) lembar fotokopi Akta kematian Nomor : 518/ 2001 A.n. Vence
ah

lik

Kaligis ;
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara ;
m

ub

4. Membebankan biaya perkara kepada Negara ;


Mengingat akta tentang permohonan kasasi Nomor : APK/06/PM.III-17/
ka

AD/II/2014 yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Militer III-17 Manado
ep

yang menerangkan, bahwa pada tanggal 19 Februari 2014 Oditur Militer pada
ah

Oditurat Militer III-17 Manado mengajukan permohonan kasasi terhadap


R

es

putusan Pengadilan Militer III-17 Manado tersebut ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan memori kasasi tanggal 21 Februari 2014 dari Oditur

R
Militer tersebut sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan

si
Pengadilan Militer III-17 Manado pada tanggal 21 Februari 2014 ;

ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Militer III-17 Manado tersebut

do
gu telah diucapkan dengan hadirnya Oditur Militer pada tanggal 18 Februari 2014
dan Oditur Militer mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 19 Februari
2014 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer

In
A
III-17 Manado pada tanggal 21 Februari 2014 dengan demikian permohonan
kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu
ah

lik
dan dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi
tersebut formal dapat diterima ;
am

ub
Menimbang, bahwa Pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana) juncto Pasal 231 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang
ep
Peradilan Militer menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang
k

diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain daripada Mahkamah
ah

R
Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum/Oditur Militer dapat mengajukan

si
permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas ;

ne
ng

Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa


selaku badan Peradilan Tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan
menjaga agar semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah Negara

do
gu

diterapkan secara tepat dan adil, serta dengan adanya putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor : 114/PUU-X/2012 tanggal 28 Maret 2013 yang menyatakan
In
A

frasa “kecuali terhadap putusan bebas” dalam Pasal 244 Undang-Undang


Nomor 8 Tahun 1981 tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,
ah

lik

maka Mahkamah Agung berwenang memeriksa permohonan kasasi terhadap


putusan bebas ;
m

ub

Menimbang, bahwa demikian pula dengan frasa “kecuali terhadap


putusan bebas” dalam Pasal 231 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997
ka

ep

tentang Peradilan Militer tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka


Mahkamah Agung berwenang memeriksa permohonan kasasi terhadap putusan
ah

bebas dalam perkara pidana Militer ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh

si
Pemohon Kasasi/Oditur Militer pada pokoknya sebagai berikut :
Adapun hal-hal yang menjadi keberatan saya selaku Oditur Militer

ne
ng
sebagaimana diatur dalam Pasal 239 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1997 tentang Peradilan Militer adalah bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer

do
gu III-17 Manado telah salah dalam menerapkan hukum dalam perkara Terdakwa
Frans Alfian Siwi NRP 3910695640869 yang membebaskan Terdakwa dari
segala dakwaan karena salah satu unsur yaitu unsur ke dua (secara melawan

In
A
hukum) halaman 37 dan 38 (Putusan Pengadilan Militer III-17 Manado) dalam
dakwaan Kedua tidak terbukti secara sah dan meyakinkan ;
ah

lik
Perkenankanlah kami akan mengkaji secara Yuridis tentang “Unsur
Melawan Hukum” dalam Dakwaan Alternatif Kedua Pasal 335 Ayat (1) Ke-1
am

ub
KUHP yang didakwakan Oditur Militer kepada Terdakwa :
1. Bahwa hukum pidana di Indonesia membagi pengertian “Melawan Hukum”
ep
menjadi dua bagian yaitu Melawan Hukum secara Formil dan Materil ;
k

Yang dimaksud dengan melawan hukum secara formil adalah apabila suatu
ah

R
perbuatan/tindakan bertentangan dengan undang-undang, atau sesuatu

si
perbuatan yang telah memenuhi perumusan delik dalam undang-undang,

ne
ng

baik sifat melawan hukum itu dirumuskan atau tidak, adalah tindakan-
tindakan yang bersifat melawan hukum. Sifat melawan hukum itu hanya

do
akan hilang atau ditiadakan jika ada dasar-dasar peniadaannya ditentukan
gu

dalam undang-undang. Sedangkan yang dimaksud dengan melawan hukum


secara materil adalah perbuatan tersebut bukan hanya memenuhi
In
A

perumusan delik dalam undang-undang tetapi juga dilihat dari asas-asas


umum yang berlaku sebagai hukum, dengan perkataan lain bersifat melawan
ah

lik

hukum berarti harus dapat dirasakan sebagai tidak boleh terjadi,


bertentangan dengan kepatutan yang terdapat dalam masyarakat atau lebih
m

ub

tepat jika diartikan dengan tidak boleh terjadi dalam rangka pengayoman
hukum dan perwujudan cita-cita masyarakat ;
ka

ep

2. Bahwa dalam perundang-undangan hukum pidana di Indonesia bersifat


melawan hukum (dari suatu tindakan) ada yang tidak mencantumkan
ah

sebagai salah satu unsur delik, namun ada juga yang mencantumkan
R

es

sebagai salah satu unsur delik seperti Pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Dan
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menurut penganut teori unsur melawan hukum formil unsur delik melawan

R
hukum dalam Pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP harus dibuktikan lagi dan

si
menurut penganut unsur melawan hukum materil perbuatan Terdakwa yang

ne
ng
melanggar unsur delik Pasal 335 KUHP harus dibuktikan lagi dengan asas-
asas umum yang berlaku sebagai hukum, dengan perkataan lain bersifat

do
gu melawan hukum berarti harus dapat dirasakan sebagai tidak boleh terjadi,
bertentangan dengan kepatutan yang terdapat dalam masyarakat atau lebih
tepat jika diartikan dengan tidak boleh terjadi dalam rangka pengayoman

In
A
hukum dan perwujudan cita-cita masyarakat ;
Bahwa bertitik tolak dari apa yang dimaksud dengan Unsur Melawan Hukum
ah

lik
tersebut di atas, apa yang disampaikan oleh Majelis Hakim Pengadilan
Pengadilan Militer III-17 Manado yang dituangkan dalam Putusan hal 37 dan
am

ub
38 point 1 s/d 8 tentang Unsur melawan hukum yang tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan, menurut kami (Oditur) Majelis Hakim telah salah dalam
ep
penerapan hukumnya sesuai dengan alasan sebagai berikut :
k

1. Bahwa benar kedatangan Terdakwa ke rumah Saksi-5 pada tanggal 12


ah

R
Oktober 2012 sekira pukul 17.00 Wita sambil emosi dan suara keras

si
dengan tangan bertolak pinggang dan ada parang di pinggang kiri seraya

ne
ng

mengatakan kepada Saksi-5 yang juga didengar oleh Saksi-1, Sdri. Frida
Evelin Kaligis dan Saksi-6 “Siapa yang menyuruh memagar dan apa ada
rekom dari Lurah!?” lalu Saksi-5 menjawab, “Yang menyuruh untuk

do
gu

memagar adalah Saksi-1 karena tanah itu milik Saksi-1” lalu Terdakwa
kembali mengatakan “Awas jangan dulu coba-coba memagar lagi
In
A

karena tanah tersebut dalam permasalahan” selanjutnya Terdakwa


berkata “Tunggu belum selesai urusannya” sambil berlalu
ah

lik

meninggalkan rumah Saksi-5 tersebut dikategorikan sebagai perbuatan


yang dilakukan melanggar hukum karena bertentangan dengan
m

ub

kewajiban hukumnya dan menyerang kepentingan yang dilindungi oleh


hukum dalam hal ini kepentingan Saksi-5, Saksi-1 dan Saksi-6 dimana
ka

ep

kedatangan Terdakwa tersebut menyebabkan Saksi-5, Saksi-1 dan


Saksi-6 menjadi terancam dan takut karena saat itu Terdakwa datang
ah

dengan membawa parang di pinggang dan berpakaian dinas tidak


R

es

lengkap walaupun diakui Terdakwa dalam persidangan bahwa Terdakwa


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan ke kebun, akan tetapi penilaian dari Saksi-5, Saksi-1 maupun

R
Saksi-6 bisa berbeda (dalam pengertian mereka tidak mengetahui jika

si
Terdakwa hendak ke kebun dan pakaian yang dipakai Terdakwa adalah

ne
ng
seragam militer). Efeknya bukan hanya terjadi pada saat kejadian
tersebut, akan tetapi sampai lama karena sejak saat itu Saksi-1 dan

do
gu Saksi-6 tidak pernah lagi mendatangi lokasi tanah dan bangunan tersebut
karena takut oleh ancaman Terdakwa. Oleh sebab itulah di dalam Surat
Perjanjian Damai yang dibuat antara Saksi-1 dengan Terdakwa, di

In
A
samping perihal mengenai permintaan maaf oleh Terdakwa kepada
Saksi-1 dan Saksi-1 sudah memaafkan, yang paling inti adalah
ah

lik
permintaan dari Saksi-1 agar apabila Saksi-1 maupun keluarganya
datang ke rumahnya/tanah pekarangannya yang terletak di Desa Urongo
am

ub
(dalam hal ini adalah tanah dan bangunan yang sedang dipermasalahkan
antara Saksi-1 dengan keluarga Terdakwa), maka baik Terdakwa
ep
maupun keluarganya tidak akan mengganggu. Sampai seperti itulah rasa
k

takut dan terancam yang dialami oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1


ah

R
memintakan hal tersebut dalam Surat Perjanjian Damainya dengan

si
Terdakwa ;

ne
ng

2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas dirasakan sebagai sesuatu


yang tidak boleh terjadi, bertentangan dengan kepatutan yang terdapat
dalam masyarakat atau lebih tepat jika diartikan dengan tidak boleh

do
gu

terjadi dalam rangka pengayoman hukum dan perwujudan cita-cita


masyarakat apalagi Terdakwa sebagai Prajurit TNI yang seharusnya
In
A

dapat mengayomi masyarakat malahan memberikan rasa ketakutan di


masyarakat ;
ah

lik

3. Bahwa suatu sistem hukum pidana di Indonesia berupa putusan hakim


dianggap baik harus dipandang dari 3 aspek (sesuai buku Prof. Dr.
m

ub

Soerjono Soekamto, S.H., M.H. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, hal. 171)


yaitu aspek yuridis dimana suatu hukum positif yang berlaku yang dibuat
ka

oleh legislatif yaitu Pasal 335 KUHP dan Pasal 406 KUHP yang menjadi
ep

dakwaan Oditur Militer atau suatu dakwaan secara alternatif telah


ah

dibuktikan baik dalam dakwaan maupun fakta-fakta persidangan adapun


R

es

dari aspek filosfis dimana Pasal 335 KUHP dan Pasal 406 KUHP yang
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjadi dakwaan Oditur Militer adalah merupakan sesuatu perbuatan

R
yang selaras dengan cita-cita hukum dari masyarakat dimana korban

si
yang merasa dirugikan oleh perbuatan pidana dengan cara menakut-

ne
ng
nakuti (secara psikologis) seseorang, menyerang dengan perkataan yang
keras dengan keberadaan Terdakwa di pekarangan rumah saksi-5 yang

do
gu tanpa ijin, hal ini merupakan bentuk kesalahan Terdakwa dengan berkata
dengan keras kepada saksi korban “Awas jangan dulu coba-coba
memagar lagi karena tanah tersebut dalam permasalahan”

In
A
selanjutnya Terdakwa berkata “Tunggu belum selesai urusannya”, hal
ini apabila dilihat dari aspek sosiologis bahwa keberadaan Terdakwa
ah

lik
tentang perbuatannya yang sudah kompleks pidananya (Komplex Straf
Ensity on System) buku Prof. Dr. Lili Rosadi, S.H., M.Hum. hukum
am

ub
sebagai suatu sistem yang melihatnya termasuk secara global
(menyeluruh) berdasarkan psikologis swang (teori menakut-nakuti) oleh
ep
Terdakwa dimana untuk mendatangi korban yang sedang berada di
k

rumah Saksi-5 (Dance Nender) dengan membawa parang tergantung di


ah

R
pinggang dengan mengatakan kalimat atau suara yang keras dengan

si
mengancam agar saksi Sdri. Julin Nender jangan lagi memagar tanah

ne
ng

yang telah dipagar oleh Saksi-1 sedangkan tanah dan pagar tersebut
diakui adalah milik Saksi-1 Sdri. Julin Nender dan dengan berkata-kata

do
yang keras dengan memakai pakaian militer tidak lengkap dan membawa
gu

parang hal ini telah merupakan bukti petunjuk dari ancaman kekerasan
tersebut karena menurut pendapat para Saksi kata-kata “Tunggu” ini
In
A

masih ada kelanjutannya sehingga Saksi-1 dan Saksi-6 selama kurang


lebih setahun tidak berani lagi mendatangi lokasi rumah pekarangan
ah

lik

miliknya tersebut dimana keterangan para saksi dalam persidangan


dikuatkan dengan barang bukti berupa parang dan rekaman yang
m

ub

dimasukkan dalam CD tentang perbuatan Terdakwa secara nyata dan hal


ini juga dapat dijadikan bukti petunjuk dalam hal perusakan pagar yang
ka

ep

dilakukan oleh keluarga dan atas bantuan Terdakwa karena keluarga dan
Terdakwa menjadi lebih berani untuk bertindak karena Terdakwa telah
ah

mendatangi Saksi-1 sebagai korban dirumah Saksi-5, dan dapat dianalisa


R

es

apabila Hakim Tingkat Pertama membebaskan dakwaan alternatif kedua


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan tetapi dapat menghukum Terdakwa dengan dakwaan alternatif

R
pertama karena Oditur Militer menyusun dakwaan secara alternatif tapi

si
hal tersebut tidak dilakukan oleh Majelis Hakim sehingga Majelis Hakim

ne
ng
telah keliru dan terlalu memihak pada pembelaan dari Penasihat Hukum
Terdakwa serta telah jauh dari fakta-fakta yang ada serta tidak cerdas

do
gu untuk mengambil keputusan karena tugas Hakim dianggap harus mampu
mengambil suatu rasa keadilan yang dirasakan oleh saksi korban di
dalam menimbang dan mengambil putusan dan tidak sesuai dengan

In
A
fakta-fakta sidang dan fakta dalam berkas perkara dimana Terdakwa
telah mengakui sesuai dengan perbuatannya bahkan Majelis Hakim
ah

lik
membebaskan semua dakwaan Oditur Militer, hal ini dapat menunjukkan
putusan tingkat pertama terlihat mengandung unsur subjektif belaka atau
am

ub
penafsiran yang keliru sehingga kami mohon kepada Majelis Hakim
Agung Mahkamah Agung mengambil alih dan mengadili sendiri sesuai
ep
dengan kewenangan Hakim Agung dan yang final ;
k

Dari uraian tersebut di atas, jelas Majelis Hakim Pengadilan Militer III-17
ah

R
Manado telah salah dalam menerapkan hukum khususnya dalam pembuktian

si
unsur melawan hukum ;

ne
ng

Berdasarkan Pertimbangan di atas dan demi kebenaran dan keadilan


kami mohon Majelis Hakim Agung meninjau ulang Putusan Dilmil III-17 Manado
No. PUT/02-K/PM.III-17/AD/I/2014 tanggal 18 Februari 2014 dan mengadili

do
gu

sendiri supaya perbuatan Terdakwa tidak menjadi preseden buruk dalam


lingkungan masyarakat setempat dan juga tidak diikuti oleh Prajurit TNI yang
In
A

lain, dan apabila Majelis Hakim Agung berpendapat lain mohon diberikan
hukuman pidana yang seadil-adilnya atau diberikan hukuman Disiplin Militer
ah

lik

karena perbuatan Terdakwa tidak layak terjadi dalam lingkungan Hukum Disiplin
Militer menurut penilaian Hakim dan harus dikembalikan kepada Papera untuk
m

ub

diselesaikan menurut saluran Hukum Disiplin Militer sesuai Pasal 184 Ayat (4)
UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer ;
ka

ep

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah


Agung berpendapat :
ah

Bahwa alasan kasasi Oditur Militer tidak dapat dibenarkan, Judex Facti
R

es

tidak salah menerapkan hukum, pertimbangan hukumnya sudah tepat dan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
benar karena perbuatan Terdakwa tidak terbukti telah memenuhi semua unsur

R
yang terdapat dalam dakwaan Oditur Militer baik alternatif Pertama maupun

si
yang Kedua, sesuai Pasal 406 Ayat (1) juncto Pasal 56 Ke-2 KUHP atau Pasal

ne
ng
335 Ayat (1) Ke-1 KUHP, karena terbukti :
• Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh atau memberi bantuan kepada

do
gu Saksi Ferry Julius Siwi (kakak kandung Terdakwa) untuk melakukan
pengrusakan pagar yang didirikan oleh Saksi Dantje Julius Nender, selain itu
pula Terdakwa tidak terbukti melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan

In
A
terhadap orang lain. Pada tanggal 12 Oktober 2012 Terdakwa marah-marah
kepada Saksi Dantje Julius Nender yang telah memperbaiki pagar rumah
ah

lik
yang sedang disengketakan antara pihak keluarga Terdakwa dengan Saksi
Julin Nender. Terdakwa saat itu membawa sebilah parang yang masih
am

ub
disarungkan, dengan mengenakan celana loreng (celana dinas TNI), karena
Terdakwa memang akan pergi berkebun yang menurut adat kebiasaan di
ep
daerah tersebut (adat Minahasa) adalah pada umumnya membawa parang ;
k

• Bahwa perbuatan Terdakwa dalam kasus a quo yakni menegur Saksi Dantje
ah

R
Julius Nender yang juga didengar oleh Saksi Julin Nender dan Saksi Anita

si
Starly Kaligis yang memagari tanah tersebut, karena tanah tersebut masih

ne
ng

menjadi objek sengketa tentang kepemilikan hak atas tanah antara ibu
kandung Terdakwa dengan Saksi Julin Nender. Perbuatan Terdakwa in casu

do
bukan merupakan perbuatan melawan hukum yang dimaksud dalam
gu

dakwaan Oditur Militer, karena orang tua Terdakwa mempunyai hak untuk
mengamankan objek sengketa sebelum ada putusan pengadilan yang
In
A

berkekuatan hukum tetap yang menyatakan kepemilikan yang sah menurut


hukum ;
ah

lik

• Bahwa selain itu antara Terdakwa dengan Saksi Dantje Julius Nender, telah
ada perdamaian untuk tidak saling bermusuhan dan berjanji rukun kembali
m

ub

menjadi keluarga besar karena pada dasarnya antara Terdakwa dengan


keluarga Saksi Dantje Julius Nender masih ada hubungan keluarga ;
ka

ep

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut


Mahkamah Agung berpendapat bahwa ternyata Pemohon Kasasi/Oditur Militer
ah

tidak dapat membuktikan bahwa putusan Judex Facti tidak memenuhi ketentuan
R

es

Pasal 239 Ayat (1) huruf a, b atau c Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Peradilan Militer maka permohonan kasasi Oditur Militer berdasarkan

R
Pasal 241 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer

si
harus ditolak ;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi/Oditur Militer ditolak dan Terdakwa tetap dibebaskan, maka biaya

do
gu perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara ;
Memperhatikan Pasal 406 Ayat (1) juncto Pasal 56 Ke-2 KUHP, Pasal
335 Ayat (1) Ke-1 KUHP juncto Pasal 189 Ayat (1) juncto Pasal 180 ayat (1)

In
A
juncto Pasal 191 Ayat (1) juncto Pasal 195 Ayat (1) Huruf e Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Undang-Undang Nomor 48
ah

lik
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, dan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan
am

ub
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-
ep
undangan lain yang bersangkutan ;
k

MENGADILI :
ah

R
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Oditur Militer pada

si
Oditurat Militer III-17 Manado tersebut ;

ne
ng

Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara ;


Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Mahkamah

do
Agung pada hari Kamis tanggal 11 September 2014 oleh Dr. H. M. Imron
gu

Anwari, S.H., Sp.N., M.H., Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Drs.
In
A

Burhan Dahlan, S.H., M.H., dan Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H.,
Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang
ah

lik

dinyatakan terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh
m

ub

Endrabakti Heris Setiawan, S.H. Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri


ka

Pemohon Kasasi/Oditur Militer dan Terdakwa.


ep

Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,
ah

Ttd./ Ttd./
R

Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H. Dr. H. M. Imron Anwari, S.H., Sp.N., M.H.
es

Ttd./
M

Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
Ttd./
Endrabakti Heris Setiawan, S.H.

ne
ng
Untuk Salinan :
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera

do
gu Panitera Muda Pidana Militer

In
A
H. MAHMUD, S.H., M.H.
Kolonel Chk NRP. 34166
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai