Meydy DS Malonda
Ketentuan Umum
Definisi
3
Ketentuan Umum
6
Asas
Kebangsaan 1
Pasal 2
keprotokolan harus mencerminkan sifat dan watak bangsa
Indonesia yang pluralistik (kebhinnekaan) dengan tetap
menjaga prinsip negara kesatuan Republik Indonesia. 2 Ketertiban
keprotokolan harus dapat
menimbulkan ketertiban dalam
Kepastian Hukum 3 masyarakat melalui adanya kepastian
hukum.
Keseimbangan, Keserasian,
4 dan Keselarasan
keprotokolan harus mencerminkan keseimbangan, keserasian, dan
keselarasan, antara kepentingan individu dan masyarakat dengan
Timbal balik 5 kepentingan bangsa dan negara.
Pedoman
Memberikan pedoman penyelenggaraan
suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar,
dan teratur sesuai dengan ketentuan dan
kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional
maupun internasional; dan
Penghormatan
Memberikan penghormatan kepada Pejabat
Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
Negara asing dan/atau organisasi internasional,
serta Tokoh Masyarakat Tertentu, dan/atau
Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
Ruang Lingkup
Pasal 4
Bagi:
a. Pejabat Negara;
b. Pejabat Pemerintahan;
c. perwakilan negara asing
d. dan/atau organisasi
internasional; Tata Tempat
d. Tokoh Masyarakat Tertentu.
Tata
Penghormatan
Tata Upacara
9
PENYELENGGARAAN ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI DILAKSANAKAN
SESUAI DENGAN ATURAN TATA TEMPAT, TATA UPACARA, DAN TATA PENGHORMATAN.
Acara Kenegaraan dan Dalam hal terjadi situasi dan kondisi Penyesuaian pelaksanaan Acara
tertentu yang tidak memungkinkan Kenegaraan atau Acara Resmi
Acara Resmi dapat berupa
terlaksananya atau berlangsungnya diputuskan oleh inspektur
upacara bendera atau Acara Kenegaraan atau Acara Resmi, upacara.
bukan upacara bendera. pelaksanaan acara dimaksud
menyesuaikan dengan situasi dan 10
kondisi tertentu tersebut.
(1) Acara Kenegaraan diselenggarakan oleh
Negara dan dilaksanakan oleh panitia
negara yang diketuai oleh menteri yang
membidangi urusan kesekretariatan
negara.
15
Tata Tempat yang diadakan di luar
Ibukota Negara Republik Indonesia
diatur dengan berpedoman pada
urutan diatas
16
1. Gubernur;
2. Wakil Gubernur;
3. Mantan Gubernur Dan Mantan Wakil Gubernur;
4. Ketua DPRD Provinsi atau nama lainnya;
TATA TEMPAT DALAM ACARA 5. Kepala Perwakilan Konsuler Negara Asing Di
RESMI DI PROVINSI 6.
Daerah;
Wakil Ketua DPRD Provinsi atau nama lainnya;
DITENTUKAN DENGAN 7. Sekretaris Daerah, Panglima/Komandan
Tertinggi Tentara Nasional Indonesia Semua
URUTAN: Angkatan, Kepala Kepolisian, Ketua Pengadilan
Tinggi Semua Badan Peradilan, Dan Kepala
Kejaksaan Tinggi Di Provinsi;
8. Pemimpin Partai Politik di Provinsi yang memiliki
wakil di DPRD Provinsi;
9. Anggota DPRD Provinsi atau nama lainnya,
anggota Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh
dan anggota Majelis Rakyat Papua;
10. Bupati/Walikota;
11. Kepala Kantor Perwakilan BPK di daerah,
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di
daerah, ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah;
12. Pemuka Agama, Pemuka Adat, Dan Tokoh
Masyarakat Tertentu Tingkat Provinsi;
13. Ketua DPRD Kabupaten/Kota;
14. Wakil Bupati/Wakil Walikota dan Wakil Ketua
DPRD Kabupaten/Kota;
15. Anggota DPRD Kabupaten/Kota;
16. Asisten Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Dinas
Tingkat Provinsi, Kepala Kantor Instansi Vertikal
di Provinsi, Kepala Badan Provinsi, dan Pejabat
Eselon II; dan
17. Kepala bagian pemerintah daerah provinsi dan
pejabat eselon III.
• Tata Tempat dalam Acara Resmi di
kabupaten/kota ditentukan dengan urutan :
1. Bupati/Walikota;
2. Wakil Bupati/Wakil Walikota;
3. Mantan Bupati/Walikota dan Mantan Wakil Bupati/Wakil Walikota;
4. Ketua DPRD Kabupaten/Kota Atau Nama Lainnya;
5. Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota atau nama lainnya;
6. Sekretaris Daerah, Komandan Tertinggi TNI semua angkatan, Kepala
Kepolisian, Ketua Pengadilan semua badan peradilan, dan Kepala
Kejaksaan Negeri di kabupaten/kota
7. Pemimpin Parpol di Kabupaten/Kota yang memiliki wakil di DPRD
Kabupaten/Kota;
8. Anggota DPRD Kabupaten/Kota atau nama lainnya;
9. Pemuka Agama, Pemuka Adat, dan Tokoh Masyarakat Tertentu Tingkat
Kabupaten/ Kota;
10. Asisten Sekda Kabupaten/kota, Kaban Tingkat Kabupaten/Kota, Kadis
tingkat Kabupaten/Kota, dan Pejabat Eselon II, Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia di Tingkat Kabupaten, Ketua Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
11. Kepala Instansi Vertikal Tingkat Kabupaten/Kota, Kepala Unit Pelaksana
Teknis Instansi Vertikal, Komandan Tertinggi TNI Semua Angkatan Di
Kecamatan, Dan Kepala Kepolisian Di Kecamatan;
12. Kabag Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Camat, Dan Pejabat Eselon
III; dan
13. Lurah/Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dan Pejabat
Eselon IV.
Tata Tempat bagi penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah dalam pelaksanaan Acara
Resmi sebagai berikut
19
TATA TEMPAT SUAMI/ISTERI
20
1 2
01/01/2018 22
23
UPACARA BENDERA
24
TATA UPACARA BENDERA
TATA UPACARA BENDERA DALAM ACARA KENEGARAAN DAN
ACARA RESMI MELIPUTI:
a. tata urutan dalam upacara bendera;
b. tata bendera negara dalam upacara bendera;
c. tata lagu kebangsaan dalam upacara bendera; dan
d. tata pakaian dalam upacara bendera.
25
TATA UPACARA BENDERA
TATA UPACARA BENDERA DALAM ACARA KENEGARAAN DAN
ACARA RESMI MELIPUTI:
a. tata urutan dalam upacara bendera;
b. tata bendera negara dalam upacara bendera;
c. tata lagu kebangsaan dalam upacara bendera; dan
d. tata pakaian dalam upacara bendera.
• Pakaian Sipil
Harian/Seragam Resmi •Seragam dinas sehari-hari yg
ditetapkan oleh setiap
Kementerian/Lembaga untuk acara
Resmi
• Pakaian Nasional •pakaian yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia yang dapat digunakan pada Acara
Kenegaraan dan Acara Resmi sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia
Negara/kesekretariatan kementerian/
kesekretariatan lembaga negara
29
Kelengkapan Upacara Bendera
Untuk melaksanakan upacara bendera dalam Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi, diperlukan kelengkapan dan perlengkapan.
31
TATA UPACARA:
Upacara Bukan Bendera
• Upacara bukan upacara bendera dapat
dilaksanakan untuk Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi.
• Tata Upacara bukan upacara bendera dalam
penyelenggaraan Acara Kenegaraan dan Acara
Resmi meliputi tata urutan upacara dan tata
pakaian upacara.
32
TATA UPACARA:
Upacara Bukan Bendera
Tata urutan acara bukan upacara bendera dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi, antara lain, meliputi:
a. menyanyikan dan/atau mendengarkan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya;
b. pembukaan;
c. acara pokok; dan
d. penutup.
33
TATA UPACARA:
Upacara Bukan Bendera
(1) Tata pakaian upacara bukan upacara bendera dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi disesuaikan menurut jenis acara.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata diatur dalam Peraturan
Presiden.
34
TATA PENGHORMATAN
(1) Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing
dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat
Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi mendapat
penghormatan.
(2) Penghormatan meliputi:
a. penghormatan dengan bendera negara;
b. penghormatan dengan lagu kebangsaan; dan/atau
c. bentuk penghormatan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Tata penghormatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
TAMU NEGARA, TAMU PEMERINTAH, DAN/ATAU
TAMU LEMBAGA NEGARA LAINNYA
(1) Tamu Negara terdiri atas presiden, raja, kaisar, ratu, yang
dipertuan agung, paus, gubernur jenderal, wakil presiden,
perdana menteri, kanselir, dan Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(2) Tamu pemerintah dan/atau tamu lembaga Negara lainnya
dapat terdiri atas pejabat tinggi lembaga negara asing lain,
mantan kepala negara/pemerintahan atau wakilnya, wakil
perdana menteri, menteri atau setingkat menteri, kepala
perwakilan negara asing, utusan khusus dan tokoh
masyarakat asing/internasional tertentu lain yang akan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
TAMU NEGARA, TAMU PEMERINTAH, DAN/ATAU
TAMU LEMBAGA NEGARA LAINNYA